Anda di halaman 1dari 10

1

Mineral
Disusun oleh : Rafael Yovan Staf pengajar Akper Dharma Insan Pontianak

Mineral adalah zat non-organik (tidak mengandung karbon) & menjadi bagian dari struktur tubuh. Mineral mengatur fungsi tubuh & esensial untuk kesehatan. Tubuh membutuhkan 7 mineral dalam jumlah sedang : kalsium, fosfor, potasium, sulfur, sodium, klorida & magnesium. Mineral2 lainnya dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit. Seperti halnya vitamin, mineral tidak digunakan untuk bahan bakar, tetapi bekerja dengan nutrien lainnya untuk memastikan fungsi tubuh berjalan dengan baik. Kebanyakan mineral terionisasi dalam cairan tubuh / berikatan dengan campuran organik untuk membentuk molekul2 seperti fosfolipid, hormon, enzim, & protein fungsional lain. Contoh : besi penting sebagai komponen heme yang berikatan dengan O2 pada hemoglobin. Lemak & gula hampir tidak mengandung mineral. Makanan yang kaya akan mineral ialah sayur2an, susu, sebagian daging & legume (tumbuhan polong).

Tabel 1. Rata-rata kandungan zat pada pria dewasa dengan berat badan 70 kg. Penyusun Air Lemak Protein Karbohidrat Natrium Kalium Kalsium Magnesium Klorida Fosfor Belerang Besi Yodium Jumlah (gram) 41.400 12.600 12.600 300 63 150 1.160 21 85 670 112 3 0,014

2 Tabel 2. Rata-rata jumlah kebutuhan mineral harian untuk orang dewasa. Mineral Natrium Kalium Klorida Kalsium Fosfor Besi Yodium Magnesium Kobalt Tembaga Mangan Seng Jumlah 3 gr 1 gr 3,5 gr 1,2 gr 1,2 gr 18 mg 150 g 0,4 g tidak diketahui tidak diketahui tidak diketahui 15 mg

Magnesium Magnesium dibutuhkan sebagai katalis pada kebanyakan reaksi enzimatik intrasel, terutama yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat. Konsentrasi magnesium di cairan ekstrasel rendah, hanya 1,8 sampai 2,5 mEq/L. Peningkatan konsentrasi magnesium ekstrasel akan menekan aktivitas sistem saraf serta menekan kontraksi otot rangka. Efek yang terakhir dapat dihambat dengan pemberian kalsium. Konsentrasi magnesium yang rendah menyebabkan peningkatan iritabilitas sistem saraf, vasodilatasi perifer, & aritmia jantung terutama setelah infark miokard akut. Kalsium Kalsium terutama dalam bentuk kalsium fosfat dalam tulang. Kelebihan jumlah ion kalsium dalam cairan ekstrasel dapat menyebabkan jantung berhenti pada saat sistol & dapat bekerja sebagai faktor depresan bagi penyakit kejiwaan. Kadar kalsium yang rendah dapat menyebabkan lepasnya muatan serabut saraf secara spontan, sehingga menyebabkan tetani.

Fosfor Fosfat adalah anion utama cairan intrasel. Fosfat mempunyai kemampuan berkombinasi bolak-balik dengan sejumlah besar sistem koenzim & juga dengan sejumlah besar senyawa lain yang penting pada proses metabolisme. Kebanyakan reaksi fosfat yang penting berkaitan dengan fungsi adenosin trifosfat, adenosin difosfat, & fosfokreatinin. Selain itu, tulang mengandung sejumlah besar kalsium fosfat. Besi Fungsi besi di dalam tubuh terutama berkaitan dengan pembentukan hemoglobin. Dua pertiga besi dalam tubuh terdapat dalam bentuk hemoglobin. Pembawa elektron yang mengandung besi (terutama sitokrom) terdapat dalam mitokondria semua sel tubuh & penting pada sebagian besar oksidasi yang terjadi di dalam sel. Besi mutlak penting untuk transpor oksigen ke jaringan maupun untuk mempertahankan sistem oksidatif di dalam sel jaringan. Tanpa besi kehidupan akan berhenti dalam beberapa detik. Krom Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbohidrat & lipid. Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin. Krom bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi glukosa bersama asam nikotinat & glutation. Toleransi terhadap glukosa tampaknya dapat diperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru meningkat.

Selenium Selenium adalah mineral mikro yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin & selenosistein. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif. Selenium diangkut oleh albumin & alfa-2 globulin. Absorpsi lebih efisien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. Konsumsi tinggi menyebabkan peningkatan ekskresi melalui urin. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tak jenuh yang ada pada membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Enzim glutation peroksidase yang mengandung selenium berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam perannya sebagai antioksidan. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat penggunaan vitamin E. Selenium & vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen & hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel & membantu sintesis imunoglobulin & ubikinon. Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker & penyakit degeneratif lain. Selenium juga merupakan bagian dari kompleks asam amino RNA. Akibat kekurangan selenium berupa penyakit Keshan, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jantung yang terutama terlihat pada anak-anak & perempuan dewasa. Pasien yang mendapat makanan parenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma & sel darah merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot2 & terjadi kardiomiopati. Pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurangan selenium & vitamin E juga dihubungkan dengan penyakit jantung. Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah2, diare, rambut & kuku rontok, serta luka pada kulit & sistem saraf.

Beberapa nutrien terdapat di dalam tubuh dalam jumlah sangat kecil, sehingga disebut sebagai mikronutrien. Jumlahnya dalam makanan juga sangat kecil. Tanpa salah satu mikronutrien ini, akan terjadi sindrom defisiensi yang spesifik. Tiga mikronutrien yang paling penting adalah yodium, seng, & fluor. Tugas anda mencari jenis mikronutrien yang lainnya. Yodium Sekitar 75% dari yodium ada di dalam kelenjar tiroid. Yodium merupakan nutrien esensial untuk pembentukan tiroksin & triiodotironin (dua hormon tiroid esensial) untuk mempertahankan laju metabolisme normal di seluruh sel. Hormon2 tiroid ini diperlukan untuk pertumbuhan normal dan perkembangan fisik & mental. Sisa yodium ada di dalam jaringan lain, terutama di dalam kelenjar2 ludah, payudara, & lambung serta di dalam ginjal. Di dalam darah yodium terdapat dalam bentuk iodium bebas atau terikat dengan protein (protein-bound iodine / PBI). Pengertian tentang defisiensi yodium saat ini tidak terbatas pada gondok & kretinisme saja, tetapi ternyata defisiensi yodium berpengaruh terhadap sumber daya manusia secara luas, meliputi tumbuh kembang, termasuk perkembangan otak. Yodium merupakan bagian integral dari hormon tiroid (T3 & T4). Fungsi utama hormon2 ini adalah mengatur pertumbuhan & perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin (T4) dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Disamping itu kedua hormon tiroid mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot & saraf. Yodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein & absorpsi karbohidrat dari saluran cerna, serta sintesis kolesterol darah. Makanan laut berupa ikan, udang, & kerang serta ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Gejala kekurangan yodium adalah malas & lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan & perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Seorang anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal & IQ sekitar 20. Kekurangan yodium pada anak2 menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.

Kekurangan yodium banyak terdapat di daerah pegunungan yang jauh dari laut, karena tanahnya sangat kurang mengandung yodium. Suplemen yodium dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan yodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan pernafasan sehingga menimbulkan sesak nafas. Seng Tubuh mengandung 2 2,5 gr seng yang tersebar di hampir semua sel. Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, & tulang. Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian2 mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut & kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng berperan penting dalam banyak fungsi tubuh. Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor, seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksi2 yang berkaitan dengan sintesis & degradasi karbohidrat, protein, lipid & asam nukleat. Seng adalah bagian integral dari sebagian besar enzim, salah satu yang penting adalah karbonik anhidrase, konsentrasinya tinggi di sel darah merah. Disini seng berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam-basa. Karbonik anhidrase juga terdapat dalam jumlah besar di dalam mukosa gastrointestinal, tubulus renalis, & sel epitel kebanyakan kelenjar tubuh. Akibatnya seng dalam jumlah kecil merupakan unsur esensial untuk kinerja kebanyakan reaksi yang berkaitan dengan metabolisme karbondioksida. Seng juga merupakan komponen laktat dehidrogenase, & karena itu penting untuk konversi antara asam piruvat & asam laktat. Seng merupakan komponen beberapa peptidase, & penting untuk pencernaan protein di saluran cerna. Seng berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat & penyembuhan luka. Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki & pembentukan sperma. Seng berperan dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel T & dalam pembentukan antibodi oleh sel B. Mineral seng (Zn) merangsang imun pada level sel serta mencegah kanker yang dipacu oleh bahan kimia. Seng diangkut oleh albumin & transferin masuk ke aliran darah & dibawa ke hati. Kelebihan seng disimpan di dalam hati dalam bentuk metalotionein. Lainnya dibawa ke pankreas & jaringan tubuh lain. Di dalam pankreas seng digunakan untuk

membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Seng dikeluarkan tubuh terutama melalui feses. Seng juga dikeluarkan melalui urin, & jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus, cairan haid, & mani. Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan ; yaitu anak2, ibu hamil & menyusui serta orang tua. Tanda2 kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan & kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu, karena gangguan fungsi pankreas, gangguan pembentukan kilomikron & kerusakan permukaan saluran cerna. Selain itu dapat terjadi diare & gangguan fungsi kekebalan. Kekurangan seng kronis mengganggu pusat sistem saraf & fungsi otak. Karena kekurangan seng mengganggu metabolisme vitamin A, sering terlihat gejala yang terdapat pada kekurangan vitamin A. Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid & laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan luka. Taraf darah seng yang rendah dihubungkan dengan hipogeusia atau kehilangan indra rasa. Hipogeusia biasanya disertai penurunan nafsu makan & hiposmia atau kehilangan indra bau. Karena seng berperan dalam reaksi2 yang luas, kekurangan seng akan berpengaruh banyak terhadap jaringan tubuh terutama pada saat pertumbuhan. Kelebihan seng menurunkan absorpsi tembaga & dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis sebanyak 2 gram / lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, & gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitu juga makanan yang asam & disimpan di dalam kaleng yang dilapisi seng. Fluor Fluor dianggap zat gizi esensial karena peranannya dalam mineralisasi tulang & pengerasan email gigi. Keberadaan sejumlah kecil fluor di dalam tubuh selama kehidupan, saat gigi dibentuk, akan melindungi gigi dari karies. Fluor dideposit dalam kristal hidroksiapatit email gigi & bersenyawa dengannya, sehingga menghambat kerja berbagai logam renik yang mengaktifkan enzim bakteri penyebab karies. Bila terdapat fluor, enzim tetap tidak aktif & tidak menimbulkan karies. Kekurangan fluor akan menyebabkan kerusakan gigi / karies gigi. Melalui fluorodisasi air minum, masyarakat terutama anak2 akan terlindung dari karies gigi

ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa & orang tua. Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat tinggi / setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 2080 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis yang tampak dalam gejala ringan berupa gigi-geligi dengan bercak2 kuning (mottled teeth), & dalam keadaan berat, tulang yang membesar. Selain itu juga dapat terjadi mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, & muntah. Tabel 3. Mineral dalam tubuh. Mineral Kalsium (Ca) Sumber
Produk susu, sayuran daun hijau, ikan, tepung yg difortifikasi, sereal

Fungsi
Komponen struktural yang memberi kekuatan pada tulang & gigi, pembekuan darah, konduksi impuls saraf, & kontraksi otot Komponen struktural yang memberi kekuatan pada tulang & gigi ; bagian dari RNA, DNA, ATP, buffer ginjal ; komponen membran sel Ion intrasel yang esensial untuk pembentukan potensial aksi ; konduksi saraf & kontraksi otot Ion ekstrasel yang esensial untuk pembentukan potensial aksi ; regulasi tekanan osmotik cairan tubuh ; fungsi saraf & otot Anion dalam cairan tubuh ; regulasi tekanan osmotik & pH cairan ekstraseluler ; diperlukan untuk sekresi lambung & transpor CO2 dalam darah (reaksi pergeseran klor)

Akibat defisiensi
Hilangnya massa tulang ; riketsia, osteomalasia, osteoporosis

Fosfor (P)

Susu, daging, ikan, ayam, produk susu, sereal, roti

Jarang terjadi defisiensi

Kalium (K)

Daging, susu, gandum, buah & sayur

Depresi neuromuskular

Natrium (Na)

garam dapur (NaCl), daging & ikan yang diawetkan, makanan olahan

Dehidrasi, kram otot, gagal ginjal

Klor (Cl)

Terdapat pada banyak makanan, ditemukan pada garam bersama Natrium (NaCl)

Alkalosis & kram otot

Magnesium (Mg)

Sayuran hijau, kacang kedelai & biji-bijian, susu, sereal, roti

Bagian dari berbagai koenzim, diperlukan untuk fungsi normal saraf & otot ; terdapat di sel, cairan tubuh & tulang Diperlukan untuk pembentukan hemoglobin (transpor oksigen) & sitokrom ; proses oksidasi ; bagian mioglobin dalam otot (menyimpan oksigen) ; dibutuhkan dalam respirasi sel

Masalah neuromuskular

Besi (Fe)

Daging merah, bijibijian & kacang kedelai, hati, sayur, tepung

Anemia, kelelahan, sesak & pucat, respons imun menurun

(rantai transfer elektron) Iodin / yodium (I)


Makanan laut, minyak ikan cod, garam meja Bagian dari hormon tiroid tiroksin (T4) & triiodotironin (T3) Struma (pembesaran kelenjar tiroid) pada orang dewasa, kretinisme pada bayi mengganggu pertumbuhan.

Belerang (S)

Telur, susu, daging, keju, buah-buahan, & kacang-kacangan

bagian beberapa protein seperti insulin & keratin ; komponen penyusun beberapa vitamin, seperti biotin, tiamin & pantotenat ; aktivator enzim antioksidan ; katalis untuk pembentukan hormon tiroid ; Se bersama vitamin C, E & betakaroten dapat mencegah timbulnya kanker, termasuk kanker kulit. metabolisme karbohidrat & lemak

Selenium (Se)

hati, kerang, daging, ikan, padi-padian & bawang putih.

Penyakit Keshan, kanker, penyakit jantung

Kromium (Cr) Fluor (F)

makanan segar, ragi, padi-padian & kacangkacangan utuh susu, kuning telur, ikan, garam, & air minum berflour

Sindroma mirip diabetes.

menguatkan tulang & gigi

periodental (radang pada jaringan penyangga gigi) ; osteoporosis tumbuh kerdil, anemia

Seng (Zn)

kerang, steak, daging kepiting, daging merah, produk susu

aktivitas enzim ; pertumbuhan & perkembangan sistem imun ; spermatogenesis ; pertumbuhan jaringan pembentukan hemoglobin & eritrosit ; memelihara fungsi sistem saraf ; sintesis hormon ; konstituen enzim ; produksi & pembebasan energi

Tembaga (Cu)

tumbuhan polong, padi-padian, kacangkacangan, jeroan, hati, kerang & ginjal

anemia, gangguan sistem saraf

10

Sumber referensi topik Vitamin & Mineral :

Almatsier S. 2005. Prinsip dasar ilmu gizi. hal 192 217, 261 273. Yazid E, Nursanti L. 2006. Penuntun praktikum Biokimia untuk mahasiswa analis. Penerbit ANDI Yogyakarta. hal 121-137 James J, Baker C, Swain H. 2008. Prinsip sains utk keperawatan. Penerbit Erlangga. Fisiologi Guyton, 2008 hal 920 - 925 Coad J & Dunstall M, 2007 hal 246 250 Scanlon VC & Sanders T, 2007, Buku ajar anatomi & fisiologi, edisi 3. Marieb EN. 2001. Human anatomy & physiology. hal 955 958. Penuntun praktikum Biokimia FKUAJ. Buku Biologi SMA

Baca juga : topik vitamin

Anda mungkin juga menyukai