Anda di halaman 1dari 13

1

LIPID
Disusun oleh : Rafael Yovan Staf pengajar Akper Dharma Insan Pontianak

Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia & memegang peranan penting dalam struktur & fungsi sel. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu / struktur yang serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan. Berbeda dengan karbohidrat & protein, lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti eter, kloroform, aseton & benzena. Lipid merupakan komponen penting dalam membran sel, termasuk di antaranya fosfolipid, glikolipid, & dalam sel hewan adalah kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang disintesis dalam tubuh. Steroid tersebut adalah hormon2 yang penting seperti hormon korteks adrenal serta hormon seks, vitamin D, & asam empedu. Lipid disintesis dari asetil KoA, yang dibentuk dari pemecahan karbohidrat. Produk utama dari biosintesis asam lemak, yang terjadi dalam sitosol sel-sel eukariota, adalah asam lemak 16-karbon palmitat. Unsur2 pokok dari membran sel (fosfolipid, sfingomyelin, & glikolipid) kemudian disintesis dari asam lemak bebas di dalam retikulum endoplasma & badan Golgi. Lemak & minyak merupakan bagian terbesar & terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan utama bagi organisme hidup. Lemak & minyak penting bagi manusia karena adanya asam2 lemak esensial yang terkandung di dalamnya. Fungsinya dapat melarutkan vitamin A, D, E & K yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Lemak & minyak merupakan sumber energi yang lebih efisien dibandingkan karbohidrat & protein. Satu gram lemak / minyak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat & protein hanya menghasilkan 4 kkal setiap gram.

Secara kimiawi, lemak & minyak adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol & asam lemak rantai panjang. Senyawa terbentuk dari hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak.

Lipid dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan besar, yaitu : 1. Lipid sederhana : senyawa ester asam lemak & berbagai alkohol. Contoh : lemak atau minyak & lilin (wax). 2. Lipid kompleks (gabungan) : senyawa ester asam lemak yang mempunyai gugus lain di samping alkohol & asam lemak, misalnya karbohidrat / protein. Contoh : fosfolipid, glikolipid & lipoprotein. 3. Derivat lipid : senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid. Contoh : asam lemak, gliserol, aldehida lemak, keton, hidrokarbon, sterol, vitamin larut lemak, & beberapa hormon. Asam lemak di alam dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Asam lemak jenuh : asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap, karbon dalam rantai hanya berikatan tunggal (C-C). Contoh : asam palmitat, asam stearat, & asam kaprat. Sumber : sebagian besar pada lemak hewani. 2. Asam lemak tidak jenuh : asam lemak yang mempunyai satu / lebih ikatan rangkap, terdapat ikatan karbon ganda (C=C). Semakin banyak ikatan ganda yang terdapat dalam molekul, semakin besar kemungkinan asam lemak berbentuk minyak. Contoh : asam oleat, asam linoleat, & asam linolenat. Asam oleat merupakan asam lemak takjenuh tunggal (mengandung hanya 1 ikatan ganda) & asam arakidonat merupakan asam lemak takjenuh ganda (mengandung banyak ikatan ganda). Sumber : minyak nabati pada biji-bijian / kacang-kacangan.

Sifat fisikokimia lemak & minyak berbeda satu sama lain, tergantung pada sumbernya. Secara umum, bentuk trigliserida lemak & minyak sama, tetapi wujudnya berbeda. Disebut lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar & disebut minyak jika berbentuk cair pada suhu kamar. Trigliserida dapat berbentuk padat / cair berhubungan dengan asam lemak penyusunnya. Asam lemak takjenuh berbentuk cair pada temperatur ruangan, umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya minyak zaitun, sedangkan asam lemak jenuh umumnya berasal dari hewan misalnya mentega. Minyak nabati sebagian besar berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat (C17H33COOH), asam linoleat (C17H31COOH), & asam linolenat (C17H29COOH). Asam lemak takjenuh ganda diperlukan untuk pembentukan membran sel & zat-zat tertentu seperti prostaglandin. Tubuh tidak dapat mensintesis asam lemak ini sehingga kadang2 disebut juga asam lemak esensial karena harus didapatkan dari makanan.

Gambar 1. Asam lemak jenuh.

Asam lemak hewani umumnya pada suhu kamar berbentuk padat karena banyak mengandung asam lemak jenuh seperti asam stearat (C17H35COOH) & asam palmitat (C15H31COOH). Minyak kelapa & mentega cokelat juga merupakan lemak jenuh. Asam lemak jenuh mempunyai titik lebur lebih tinggi daripada asam lemak tidak jenuh. Lemak & minyak dapat mengalami ketengikan (rancidity), karena dapat terhidrolisis & teroksidasi bila dibiarkan terlalu lama kontak dengan udara. Lemak jenuh lama menjadi tengik sehingga dapat disimpan jangka panjang. Lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair pada suhu kamar, mudah terurai & menjadi tengik. Pada proses hidrolisis, lemak / minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas & gliserol. Reaksi hidrolisis dapat mengakibatkan kerusakan lemak / minyak karena terdapat sejumlah air di dalamnya, sehingga menimbulkan bau tengik. Reaksi demikian dikatalisis oleh asam, basa, atau enzim tertentu seperti enzim lipase. Lemak & minyak yang teroksidasi akan membentuk peroksida & hidroperoksida yang dapat terurai menjadi aldehida, keton, & asam2 lemak bebas. Hasil oksidasi tidak hanya mengakibatkan rasa & bau yang tidak enak, tetapi dapat pula menurunkan nilai gizi karena kerusakan vitamin & asam2 lemak esensial dalam lemak. Reaksi oksidasi dipercepat dengan adanya cahaya, pemanasan, / katalis logam seperti Cu, Fe, Co & Mn. Proses ketengikan pada lemak / minyak dapat juga dipercepat oleh adanya kelembaban & aksi mikroba. Proses ketengikan dapat dihambat dengan penambahan zat antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, polifenol, flavonoid & hidroquinon. Kolesterol Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan & manusia. Pada tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar korteks adrenal, & jaringan saraf. Jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka akan mengendap membentuk kristal. Endapan kolesterol dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (arteriosclerosis) karena dindingnya menjadi tebal. Akibatnya elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang sehingga aliran darah terganggu.

Kolesterol dalam serum tidak terdapat bebas, melainkan berkonjugasi sebagai lipoproteida. Secara normal, di dalam tubuh kolesterol berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Lemak jenuh cenderung didapat dalam makanan hewani, seperti daging sapi, babi, telur & keju. Tetapi minyak kelapa sawit & minyak kelapa juga termasuk lemak jenuh. Lemak tak jenuh ditemukan dalam minyak yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, tetapi beberapa minyak ikan juga merupakan lemak tak jenuh. Produk pemecahan lemak jenuh digunakan hati untuk mensintesis kolesterol, yang meningkatkan kadar kolesterol darah. Lemak tak jenuh tidak turut membentuk kolesterol. Inilah sebabnya mengapa diet tinggi lemak tak jenuh dapat membantu mencegah aterosklerosis. Lemak tak jenuh, khususnya lemak tak jenuh ganda, benar2 dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah dengan menurunkan pembentukan kolesterol di hati. Asam lemak rantai panjang esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh merupakan prekursor prostaglandin & leukotrien. Lemak juga merupakan alat pengangkut untuk penyerapan vitamin larut-lemak.

Lipid
Lipid dibagi menjadi 4 golongan : trigliserida, fosfolipid, steroid, & prostaglandin. a. Trigliserida (lemak netral). Trigliserida merupakan lemak yang ditemukan dalam makanan & merupakan sumber paling kaya energi yang didapat dari makanan. Trigliserida (lebih tepat disebut triasilgliserol) merupakan bentuk lipid dalam tubuh yang paling penting ; lebih dari 90% lipid kita ada dalam bentuk ini. Kadar trigliserida dalam darah juga penting sebagai prediktor penyakit arteri. Peningkatan kadar trigliserida puasa berhubungan dengan resiko penyakit yang meningkat. Trigliserida tersusun dari gliserol & tiga asam lemak. Gliserol mengandung gugus fungsional OH & merupakan suatu alkohol.

Asam lemak merupakan rantai panjang atom karbon & hidrogen yang mengandung gugus fungsional asam karboksilat (gambar bawah). Karena rantai karbon hidrofobik yang panjang, maka lemak tidak larut dalam air.

Trigliserida terbentuk jika tiga asam lemak bergabung dengan satu molekul gliserol disertai pelepasan molekul air. Trigliserida mengandung gugus fungsional ester.

Gambar 2. Gugus fungsional ester.

Asam lemak pembentuk trigliserida dapat sama / berbeda. Asam palmitat, oleat, & stearat menyusun 80% asam lemak pada trigliserida.

Gambar 3. Sintesis lemak.

b. Fosfolipid Fosfolipid memiliki struktur yang sama dengan trigliserida. Perbedaannya adalah fosfolipid hanya mengandung 2 asam lemak, & asam lemak ketiga digantikan oleh gugus yang mengandung fosfor. Fosfolipid dapat ditemukan di membran sel & cenderung untuk tersusun dalam 2 lapisan ( (bilayer). Membran sel fosfolipid memiliki ). fungsi proteksi & penting untuk mentranspor zat ke dalam & ke luar sel.

Gambar 4. Gambaran diagramatik suatu fosfolipid.

Semua fosfolipid memiliki ekor hidrofobik, (terdiri dari 2 rantai hidrokarbon) & gugus kepala hidrofilik, (terdiri dari gugus fosfat & gugus polar tambahan). Konsekuensinya fosfolipid merupakan molekul amfipatik ; sebagian larut dalam air & sebagian tidak larut dalam air. Sifat fosfolipid yang demikian merupakan dasar untuk pembentukan membran biologis. c. Steroid Steroid yang penting dalam tubuh adalah hormon seks, garam empedu, kortikosteroid & enting kolesterol. Kolesterol merupakan komponen penting membran sel & digunakan oleh tubuh untuk mensintesis steroid lainnya, misalnya estrogen. Kolesterol tidak larut dalam air & transpornya dalam darah harus terikat pada protein khusus, yang disebut apoprotein yang kemudian membentuk lipoprotein. Terdapat 3 kelompok lipoprotein yaitu : HDL, LDL, & VLDL. Lipoprotein densitas tinggi (HDL) sedikit kolesterol yang berikatan dengan sejumlah ipoprotein besar protein, kolesterol ditranspor dalam bentuk HDL ke hati untuk diekskresi. HDL sar dianggap sebagai pembersih kolesterol dari dinding arteri. Kolesterol diangkut kembali ke hati untuk dipecah & dikeluarkan. Oleh karena itu HDL dikenal sebagai kolesterol

baik. Kolesterol jenis HDL terdapat pada setiap minyak goreng nabati yang mengandung asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat & linolenat. Lipoprotein densitas rendah (LDL) & lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) memiliki banyak komponen kolesterol yang berikatan dengan sedikit protein, bentuk ini mentranspor kolesterol ke sel & jaringan tubuh. LDL mengandung lebih banyak lemak dibandingkan HDL. LDL dianggap sebagai pemicu terjadinya penumpukan kolesterol pada dinding arteri, penyakit jantung & stroke, sehingga disebut kolesterol buruk. LDL & VLDL berhubungan dengan terjadinya aterosklerosis. Kolesterol buruk (LDL) banyak mengandung asam lemak jenuh seperti asam palmitat. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada makanan yang berasal dari hewan & minyak bekas pakai yang memiliki kadar asam lemak jenuh tinggi. Rasio LDL terhadap HDL yang tinggi (LDL terlalu tinggi) berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler. Peningkatan kadar kolesterol berhubungan dengan : - defek produksi LDL yang diturunkan secara genetik. - gaya hidup merokok, berat badan berlebih, stres, & makanan (makan lemak hewani). Rasio HDL terhadap LDL meningkat pada orang vegetarian atau tidak merokok & orang yang berolahraga. d. Prostaglandin Prostaglandin merupakan turunan asam lemak, dapat ditemukan pada semua jaringan tubuh, & berfungsi sebagai mediator kimia. Prostaglandin disintesis sebagai respons terhadap rangsangan, aksinya bersifat cepat & lokal kemudian akan dihancurkan lagi. Prostaglandin dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan darah, mengatur pembekuan darah, & berperan penting dalam pengaturan suhu & persepsi nyeri. Prostaglandin juga digunakan sebagai obat-obatan, misalnya sediaan pesarium vagina yang mengandung prostaglandin digunakan untuk pematangan serviks atau induksi persalinan. Aspirin mencegah pembentukan prostaglandin sehingga dapat digunakan sebagai analgesik & antipiretik.

Pencernaan & penyerapan lemak Pencernaan lemak hanya terjadi di usus halus. Empedu adalah cairan yang terdiri dari ion-ion, garam empedu, pigmen, kolesterol, lesitin, & mukus. Garam empedu akan mengemulsi lemak, sehingga memecah globul lemak menjadi droplet yang lebih kecil. Ujung hidrofobik garam empedu akan

mengikat globul lemak, sementara ujung polar negatif akan larut dalam air. Hal ini akan menarik droplet lemak yang berukuran kecil keluar dari globul lemak yang besar. lht gbr. Muatan negatif ujung polar dari droplet ini akan menolak droplet lain & menstabilkan emulsi. Lipase kemudian akan mencerna lemak menjadi asam lemak bebas & monogliserida (rantai asam lemak tunggal). Garam empedu juga diperlukan untuk absorpsi monogliserida & asam lemak hasil cerna yang tidak larut. Begitu sampai di dalam sel epitel usus halus, asam lemak bebas & monogliserida akan bergabung kembali menjadi trigliserida. Trigliserida ini akan dilapisi oleh lapisan tunggal lipoprotein, kolesterol & fosfolipid membentuk kilomikron. Kilomikron berukuran terlalu besar untuk dapat memasuki kapiler darah sehingga melewati saluran lakteal sentral vili. Substansi seperti susu yang terbentuk disebut kilus. Saluran lakteal merupakan bagian dari sistem limfatik. Absorpsi lemak melalui saluran lakteal sentral dari villi menuju sistem limfatik. (Pelajari
kembali fisiologi pencernaan).

Limfe akan mengalir ke duktus torasikus & menuju vena

subklavia kiri. Kemudian lipid ditranspor ke hati melalui sistem sirkulasi.

10

Lipid merupakan biomolekul yang paling beragam Lipid merupakan biomolekul yang tersusun dari karbon, hidrogen & oksigen seperti halnya karbohidrat, namun kandungan oksigennya jauh lebih rendah. Asam lemak merupakan rantai panjang dari atom2 karbon yang berikatan dengan hidrogen, dengan gugus karboksil (-COOH) pada satu ujung rantai. COOH)

Molekul2 terkait-lipid mencakup : lipid eikosanoid, steroid & fosfolipid. fosfolipid Eikosanoid merupakan asam lemak 20 karbon yang termodifikasi & ditemukan pada hewan. Eikosanoid yang utama adalah tromboxan, leukotrien & prostaglandin. Eikosanoid merupakan regulator dari berbagai fungsi fisiologis. r Steroid adalah molekul terkait-lipid yang terkait strukturnya mencakup 4 cincin karbon yang berhubungan. (gambar kiri). Kolesterol merupakan sumber steroid dalam tubuh manusia. hewan. Sebagian besar fosfolipid merupakan digliserida dengan sebuah gugus fosfat. Fosfolipid merupakan komponen penting membran sel. Kolesterol juga merupakan komponen penting dari membran sel mem

11

Lipid Lipid memiliki 3 peran utama di dalam sel. Pertama, lipid menyediakan suatu bentuk penyimpanan energi yang penting. Kedua & sangat penting, lipid merupakan komponen utama dari membran sel. Ketiga, lipid berperan penting dalam pensinyalan sel, baik sebagai hormon2 steroid (misalnya estrogen & testosteron) maupun sebagai molekul pembawa pesan yang menyampaikan sinyal dari reseptor permukaan sel kepada target di dalam sel. Asam lemak disimpan dalam bentuk triasilgliserol, atau lemak. Triasilgliserol tidak larut dalam air & dengan demikian berakumulasi sebagai droplet2 lemak dalam sitoplasma. Triasilgliserol sering mengandung suatu campuran dari asam2 lemak yang berbeda. Lemak merupakan bentuk penyimpanan energi yang lebih efisien daripada karbohidrat. Lemak memungkinkan energi disimpan dalam kurang dari separuh berat badan yang diperlukan untuk menyimpan jumlah energi yang sama pada karbohidrat. Disamping fosfolipid (sdh dibahas sebelumnya), banyak membran sel yang mengandung glikolipid & kolesterol. Glikolipid terdiri dari 2 rantai hidrokarbon yang dihubungkan dengan gugus kepala polar yang mengandung karbohidrat. Dengan demikian maka glikolipid mirip dengan fosfolipid sebagai molekul amfipatik. Sebaliknya kolesterol terdiri dari 4 cincin hidrokarbon yang sangat hidrofobik. Namun gugus hidroksil (OH) yang menempel pada 1 ujung kolesterol bersifat hidrofilik lemah, sehingga kolesterol juga amfipatik. Disamping peranannya sebagai komponen membran sel, lipid berfungsi sebagai molekul pembawa sinyal, baik di dalam maupun antar sel. Derivat fosfolipid juga bertindak sebagai molekul pembawa pesan di dalam sel. Ia bekerja dengan membawa sinyal dari reseptor permukaan sel menuju target2 intraseluler.

12

2 rantai hidrokarbon berikatan dengan suatu gugus kepala polar yang dibentuk dari serin & mengandung karbohidrat (misalnya glukosa).

Gambar 5. Struktur glikolipid.

Gambar 6. Kolesterol ; suatu komponen penting dari membran sel, merupakan suatu molekul amfipatik karena gugus hidroksil polarnya. Kolesterol juga merupakan prekursor hormon2 steroid, seperti testosteron & estradiol (suatu bentuk estrogen).

13

Referensi topik karbohidrat, lipid & protein :

Coad J & Dunstall M, 2007 hal 246 250 Geoffrey Cooper hal 42 51 & hal 74 77 James J, Baker C, Swain H. 2008. Prinsip sains utk keperawatan. Penerbit Erlangga. Scanlon VC & Sanders T, 2007, Buku ajar anatomi & fisiologi, edisi 3. Silverthorn hal 28 35 Yazid E, Nursanti L. 2006. Penuntun praktikum Biokimia untuk mahasiswa analis. Penerbit ANDI Yogyakarta.

Baca juga : topik karbohidrat & protein

Anda mungkin juga menyukai