Anda di halaman 1dari 9

LEMBAGA LEMBAGA PENYEDIA DANA OLEH ROBERT ALEKTRIS MAGISTER MANAJEMEN ANGKATAN XXI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

Pendahuluan

Latar belakang masalah Kesulitan yang menimpa perekonomian Indonesia, terutama sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 yang masih berlangsung hingga tahun ini, mungkin tidak perlu terjadi apabila dunia usaha secara sungguh-sungguh melaksanakan prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan yang sehat yakni dengan antara lain menyeimbangkan struktur permodalan sedemikian rupa sehingga keperluan jangka pendek benar-benar dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan jangka pendek, sedangkan keperluan jangka penjang dibiayai dari sumber pembiayaan jangka panjang. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menjalankan usahanya terutama dari dana masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa-jasa keuangan dan pembayaran lainnya. Dengan demikian ada dua peranan penting yang dimainkan oleh bank yaitu sebagai lembaga penyimpan dana masyarakat dan sebagai lembaga penyedia dana bagi masyarakat dan atau dunia usaha. Perbankan juga dapat dikatakan merupakan inti dari setiap perekonomian negara. Perbankan menyediakan perkreditan dan berbagai jasa juga berperan dalam kegiatan mekanisme pembayaran bagi seluruh sektor perekonomian. Dengan demikian Perbankan memiliki fungsi penting dalam perekonomian negara. Perbankan mempunyai fungsi utama sebagai intermediasi, yaitu penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada sektor-sektor riil untuk menggerakkan pembangunan dan stabilitas perekonomian sebuah negara. Dalam hal ini, bank menghimpun dana dari masyarakat berdasarkan asas kepercayaan dari masyarakat. Apabila masyarakat percaya pada bank, maka masyarakat akan merasa aman untuk menyimpan uang atau dananya di bank. Dengan demikian, bank menanggung risiko reputasi atau reputation risk yang besar. Bank harus selalu menjaga tingkat kepercayaan dari nasabah atau masyarakat agar menyimpan dana mereka di bank, dan bank dapat menyalurkan dana tersebut untuk menggerakkan perekonomian bangsa. Dalam dunia perbankan, nasabah merupakan konsumen dari pelayanan jasa perbankan. Kedudukan nasabah dalam hubungannya dengan pelayanan jasa perbankan, berada pada dua posisi yang dapat bergantian sesuai dengan sisi mana mereka berada Dilihat dari sisi pengerahan dana, nasabah yang menyimpan dananya pada bank baik sebagai

penabung deposan, maupun pembeli surat berharga, maka pada saat itu nasabah berkedudukan sebagai kreditur bank. Sedangkan pada sisi penyaluran dana, nasabah peminjam berkedudukan sebagai debitur dan bank sebagai kreditur. Fungsi lembaga perbankan sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana membawa konsekuensi pada timbulnya interaksi yang intensif antara bank sebagai pelaku usaha dengan nasabah sebagai konsumen pengguna jasa perbankan. Dalam interaksi yang demikian intensif antara bank dengan nasabah, mungkin saja terjadi friksi yang apabila tidak segera diselesaikan dapat berubah menjadi sengketa antara nasabah dengan bank. Timbulnya friksi tersebut terutama disebabkan oleh empat hal yaitu: Perlindungan nasabah merupakan tantangan perbankan yang berpengaruh secara langsung terhadap sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu menjadi tantangan yang sangat besar bagi perbankan dan Bank Indonesia untuk menciptakan standar yang jelas dalam memberikan perlindungan kepada nasabah. Nasabah merupakan konsumen dari pelayanan jasa perbankan Perlindungan konsumen bagi bank merupakan suatu tuntutan yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Dalam dunia perbankan, pihak nasabah merupakan unsur yang sangat berperan sekali, mati hidupnya dunia perbankan bersandar kepada kepercayaan dari pihak masyarakat atau nasabah sehingga bank selalu 1. Informasi yang kurang memadai mengenai karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan bank; 2. Pemahaman nasabah terhadap aktivitas dan produk serta jasa perbankan yang masih kurang; 3. Ketimpangan hubungan antara nasabah dengan bank, khususnya bagi nasabah peminjam dana; 4. Tidak adanya saluran memadai untuk memfasilitasi penyelesaian friksi yang terjadi antara nasabah dengan bank.

Tujuan Penulisan Makalah Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi semua pembaca

Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : Studi Pustaka Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

BAB II Pembahasan

Lembaga keuangan adalah

Transfer modal antara penabung dengan pihak yang membutuhkan modal terjadi dalam tiga cara yang berbeda : 1. Transfer langsung uang dan sekuritas, terjadi ketika perusahaan menjual saham atau obligasi secara langsung kepada penabung, tanpa melalui lembaga keuangan. Perusahaan memberikan sekuritas kepada penabung yang memberikan dana yang dibutuhkan perusahaan tersebut 2. Transfer melalui lembaga investasi perbankan (investasi banking house), seperti Merrill Lynch, yang bertindak sebagai perantara dan memfasilitasi penerbitan sekuritas. Perusahaan menjual sahamnya atau obligasinya kepada bank investasi, dan kemudian menjual sekuritas ini kepada investor. Sekuritas perusahaan berpindah dari investor melalui lembaga investasi perbankan, tapi bank investasi membeli dan menahan sekuritas tersebut selama periode tertentu, sehingga ia menaggung resiko dan kemungkinan tidak dapat menjual kembali sekuritasnya kepada penabung sebesar jumlah yang telah dibayar. Karena diseni melibatkan sekuritas baru dan perusahaan menerima hasil dari penjualan, maka ini merupakan transaksi pasar primer. 3. Transfer melalui lembaga keuangan (financial intermediary) seperti perbankan atau reksadana. Perantara keuangaan menerima dana dari penabung atau nasabah dan memberikan kepada nasabah kembali dan sekuritas miliknya sebagai pengganti. Lembaga keuangan kemudian menggunakan dana ini untuk membeli dan menahan sekuritas perusahaan. Misalnya, misalnya penabung dapat menyetor uang ke bank untuk menerima sertifikat deposito dan kemudian bank tersebut meminjamkan uang kepada perusahaan kecil dalam bentuk pinjaman hipotik. Jadi

lembaga keuangan atau perantara keuangan ini menciptakan bentuk modal baru. Untuk lebih amannya sertifikat deposito lebih aman dan likuid di bandingkan hipotik, yang merupakan sekuritas lebih baik untuk disimpan bagi sebagian besar penabung. Kehadiran lembaga keuangan ini sebagai penyedia dana meningkatkan efisiensi pasar uang dan pasar modal. Investasi secara langsung ke perusahaan mungkin sekali terjadi, tetapi pada umumnya akan lebih efisien jika perusahaan menggunakan jasa dari lembaga keuangan atau penyedia dana (investasi banking house). Contoh perusahaan yang menawarkan jasa keuangan adalah : Merrill Lynch, saloman brothers dll. Keuntungan dari lembaga ini adalah : 1. Membantu perusahaan merancang sekuritas dengan ciri ciri yang menarik para investor 2. Membeli sekuritas tersebut dari perusahaan 3. Menjualkan nya kembali sekurutas tersebut Perantara keuangan melakukan transfer uang dan sekuritas antara perusahaan dan penabung mereka menciptakan produk keuangan baru. Karena perantara keuangan umumnya merupakan perusahaan besar, maka mereka memperoleh keuntungan skala ekonomi dan menganalisis kelayakan kredit calon peminjam, dalam memroses dan menagih pinjaman, serta dalam menentukan resiko dan membantu penabung melakukan diversifikasi, sehingga tidak meletakkan semua telur-telur keuangan dalam satu keranjang. Perantara keuangan juga dapat menyimpan lebih dari sekedar bunga kepada penabung, misalnya individu dapat menyimpan uangnya di bank untuk memperoleh pendapatan bunga dan cara yang nyaman dalam melakukan pembayaran ( giro) atau menyimpan uang pada perusahaan asuransi jiwa untuk memperoleh pendapatan bunga dan perlindungan terhadap penerima warisan mereka. Di amerika serikat dan negara- negara maju lainnya, perantara keuangan yang sangat efisien telah berkembang. Berikut adalah bentuk perantara keuangan yang utama : 1. Bank komersial ( Commercial bank) yang melayani berbagai panabung dan peminjam. Di masa lalu bank komersial adalah lembaga utama yang mengolah rekening giro yang digunakan bank sentral dan melonggarkan dan mengetatkan jumlah uang yang beredar. Namun saat ini beberapa lembaga lainnya juga memberikan jasa rekening giro yang juga mempengaruhi jumlah

uang yang beredar secara substansial. Sebaliknya bank komersial juga memberikan jasa yang lebih luas, termasuk jasa broker saham dan asuransi. Bank komersial sangat berbeda dengan bank investasi. Bank komersial meminjamkan uang, sedangkan bank investasi membantu perusahaan memperoleh modal dari pihak lain. Sebelum tahun 1933, bank komersial juga menawarkan jasa bank investasi, tetapi Glass-Steagall Act, yang diundang pada tahun 1933, melarang bank komersial terlibat dengan bank investasi. Akibatnya, Morgan Bank dipecah menjadi dua organisasi terpisah, satu yang sekarang dikenal sebagai bank komersial Morgan Guaranty Trust Company dan yang lainnya adalah lembaga perbankan investasi Morgan Stanley. Perhatikan juga bahwa bank-bank Jepang dan Eropa dapat menawarkan jasa komersial dan perbankan investasi. Hal ini mempengaruhi bank Amerika dalam menghadapi persaingan global, sehingga pemerintah berusaha untuk memodifikasi Glass-Steagall Act. 2. Asosiasi tabungan dan pinjaman (savings and loan associations = S&Ls) Yang secara tradisional melayani penabung individu dan penduduk serta peminjam hipotik komersial, memperoleh dana dari penabung kecil dan kemudian meminjamkan dana ini kepada pembeli rumah dan peminjam lainnya. Karena penabung memperoleh likuiditas yang tidak mereka peroleh jika mereka memberikan pinjaman hipotik secara langsung, maka fungsi ekonomi yang paling signifikan dari S&Ls adalah menciptakan likuiditas. S&Ls juga memiliki banyak tenaga ahli dalam menganalisis kredit, memberikan pinjaman, dan melkukan penagihan dari masing-masing penabung, sehingga mereka mengurangi biaya dan meningkatkan ketersediaan pinjaman real estat. Terakhir, S&Ls memiliki portofolio pinjaman dan aktiva lainnya yang sangat berdiversifikasi dalam jumlah besar, sehingga mengurangi tingkat resiko. Hal ini tidak mungkin bagi penabung kecil yang secara langsung memberikan pinjaman hipotik. Karena faktor-faktor inilah, penabung dapat melakukan investasi dalam aktiva yang lebih likuid, dikelola dengan lebih baik, dan dengan resiko yang lebih rendah, sedangkan peminjam dapat memperoleh lebih banyak modal dengan biaya yang lebih rendah. Pada tahun 1980-an, industri S&Ls mengalami beberapa permasalahan yang berat ketika (1) suku bunga jangka pendek yang dibayar atas rekening tabungan meningkat di atas pengembalian yang diperoleh dari pinjaman

hipotik S&Ls dan (2) real estat komersial mengalami kemerosotan hebat, yang mengakibatkan tingginya tingkat kegagalan hipotik. Kedua hal ini memaksa banyak S&Ls untuk melakukan merger dengan lembaga yang lebih kuat atau jatuh bangkrut. 3. Mutual savings banks, yang mirip dengan S&Ls beroperasi terutama di negara bagian timur laut. Lembaga ini menerima tabungan dari individu dan memberikan pinjaman jangka panjang kepada pembeli rumah serta konsumen. 4. Credit union adalah asosiasi kooperatif yang anggotanya memiliki ikatan yang sama, seperti menjadi karyawan pada perusahaan yang sama. Tabungan anggota hanya dipinjamkan kepada anggota lainnya, yang pada umumnya digunakan untuk pembelian kendaraan, perbaikan rumah, dan pembelian rumah. Credit union sering kali dianggap sebagai sumber dana yang paling murah bagi peminjam individu. 5. Dana pensiun (pension funds) adalah program pensiun untuk karyawan yang dibiayai oleh perusahaan atau agen pemerintah dan terutama diatur oleh departemen Trust dari bank komersial atau perusahaan asuransi jiwa. Investasi dana pensiun terutama dilakukan dalam obligasi, saham, hipotik, dan real estat. 6. Perusahaan asuransi jiwa (life Insurance Company) menerima tabungan dalam bentuk premi tahunan; melakukan investasi atas dana ini dalam saham, obligasi, real estat, dan hipotik; serta melakukan pembayaran kepada ahli waris pihak tertanggung. Dalam tahun-tahun terakhir, perusahaan asuransi jiwa juga menawarkan berbagai program tabungan dengan penangguhan pajak yang memberikan keuntungan kepada para pesertanya ketika mereka pensiun. 7. Mutual funds (reksa dana) adalah lembaga yang menerima uang dari penabung dan kemudian menggunakan dana tersebut untuk membeli saham, obligasi jangka panjang, atau instrumen utang jangka pendek yang diterbitkan perusahaan atau unit-unit pemerintah. Organisasi ini menyatukan dana dan mengurangi resiko dengan melkukan diversifikasi. Organisasi ini juga mencapai skala ekonomis dalam menganalisis sekuritas, mengelola portofolio, dan membeli serta menjual sekuritas. Dana yang berbeda dirancang untuk memenuhi tujuan berbagai jenis penabung. Karenanya, terdapat dana obligasi (bond funds) yang ditujukan kepada penabung yang menginginkan keamanan, dana saham (stock funds) yang memperoleh pengembalian yang lebih tinggi,

dan dana pasar uang (Money Market funds) yang dapat dipergunakan degan menulis cek. Secara umum, ada ribuan Mutual funds dengan sasaran dan tujuan yang berbeda. Mutual funds telah tumbuh dengan pesat belakangan ini dibandingkan dengan lembaga lainnya, hal ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan cara perusahaan dalam memberikan pensiun kepada karyawan. Kebanyakan karyawan tidak mengetahui bagaimana melkukan investasi, sehingga mereka menginvestasikan dana pensiun ini pada Mutual fund. Akibatnya, Mutual fund tumbuh dengan pesat. Lembaga keuangan di masa lalu sangat diatur, yang tujuan utamanya adalah menjamin keamanan lembaga tersebutkan juga untuk melindungi investor. Namun, aturan-aturan ini melarang pembukaan cabang bank secara nasional, membatasi jenis aktiva yang dapat dibeli lembaga, batas atas suku bunga yang dapat dibayar, dan pembatasan jenis-jenis jasa yang dapat diberikan cenderung menghalangi arus masuk modal dan dengan demikian mengurangi efisiensi pasar modal. Menyadari hal ini, kongres telah menyetujui beberapa perubahan. Hasil dari perubahan peraturan ini telah membuat kita sulit membedakan berbagai jenis lembaga keuangan. Selain itu, kecenderungan di Amerika Serikat saat ini mengarah kepada perusahaan jasa keuangan (financial service coorporations) raksasa, yang memiliki bank, S&Ls, lembaga bank investasi, perusahaan asuransi, operasi program pensiun, serta Mutual funds, dan yang memiliki cabang di seluruh daerah atau bahkan di seluruh dunia. Contoh perusahaan jasa keuangan mencakup Transamerica, Merrill Lynch, American Express, Citicorp, Fidelity, dan Prudential.

Anda mungkin juga menyukai