Anda di halaman 1dari 9

BAB I A.

LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik agar dapat menghadapi tantangan global dan menyiapkan masa depan bangsa. Untuk itu perlu kita sadari bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan global baik dalam bersaing maupun dalam berprestasi. Sampai sekarang masalah yang masih oleh bangsa Indonesia adalah semakin menurunnya kualitas pendidikan. Secara, otomatis, tentu berdampak langsung terhadap kemampuandaya saing pendidikan kita. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena pada satu sisi untuk memasuki dunia kerja dituntut pribadi-pribadi yang mampu bersaing secara global, siapa yang tidak mampu bersaing akan tersingkir, namun pada sisi lain kualitas pendidikan kita terutama dalam mata pelajaran pendidikan matematika mengalami kemunduran.

Berkenaan

dengan

rendahnya

mutu

pendidikan,

penulis

memberikan diagnosis yang berbeda-beda terhadap berbagai penyebab yang mengakibatkan rendahnya mtu pendidikan. Pendidikan yang berpusat pada pemusatan birokrasi, dimana segala sesuatu serba ditentukan oleh pusat. Namun ketika paradigma itu dibalik, hingga penyelenggaraan diserahkan kepada pemerintah daerah bahkan kepada sekolah, banyak kepala daerah dan sekolah tidak siap melaksanakan system tersebut. Melihat realitas seperti di atas, penulis mencari penyebab lain yaitu pengaruh negative alat teknologi. Dimana pada hal ini penulis akan berbicara tentang pengaruh acara-acara televise terhadap prestasi belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran matematika.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kebanyakan mengkonsumsi acara-acara ditelevisi terhadap tingkat prestasi belajar siswa? 2. Factor-faktor apa saja yang membuat siswa lebih banyak mengkonsumsi acara-acara di televisi, di bandingkan waktu untuk belajar? 3. Bagaimana tanggapan orang tua dan guru terhadap menurunnya prestasi belajar siswa SD.N 2 Kota Baru, akibat dari kebanyakan nonton televisi?

C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian dalam penelitian ini mengetahui : 1. Seberapa besar pengaruh acara-acara ditelevisi terhadap tingkat prestasi anak sekolah dasar negri 2 Kota Baru. 2. Faktor-faktor apa saja yang membuat siswa lebih banyak mengkonsumsi acara-acara ditelevisi dibandingkan waktu untuk belajar. 3. Tanggapan orang tua dan guru terhadap menurunnya prestasi belajar siswa SD.N 2 Kota Baru akibat dari kebanyakan nonton televisi.

D. MAMFAAT PENELITIAN 1. Bagi SD.N 2 Kota Baru Dengan hasil penelitian ini diharapkan Sekolah Dasar Negeri 2 Kota Baru harus lebih banyak memberikan bentuk-bentuk sosialisasi atau pemahaman-pemahaman yang memberikan siswa sadar akan hal-hal tersebut dan meningkatkan mutualitas sekolah tersebut. 2. Guru Sebagai bekal dalam mendidik dan membimbing peserta didiknya agar supaya tidak melakukan hal yang merugikan diri sendiri seperti dalam nonton televisi secara berlebihan.

3. Siswa sebagai bahan pelajaran, masukan, sekaligus renungan untuk dijadikan sebuah pelajaran yang dimana harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak merugikan diri siswa itu sendiri. 4. Bagi Peneliti Sebagai bekal dalam mendidik dan mendalami ilmu dalam mendidik maupun membimbing peserta didik untuk lebih baik kedepannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KERANGKA TEORITIK 1. Pengaruh negatif televise a. Pengertian Pengaruh negatif 1. Pengaruh menurut bahasa indonesia adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seorang. Pengaruh menurut Badudu dan Jain (1994, 1031) yaitu pengaruh adalah
y y

Daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain

Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sedangkan negatif adalah suatu sifat yang melenceng dari sifat yang sebenar nya.

b. Pengertian televisi Pengertian televisi Dalam bahasa Inggrisnya Televisi ini disebut dengan : Televison. Istilah Television berasal dari perkataan Yunani : Tele artinya : far, off, jauh. Ditambah dengan : Vision yang berasal dari bahasa Latin vision, yang artinya to see, melihat. Jadi artinya secara harfiah, melihat jauh. Ini sesuai dengan existensi dari pada siaran TV dari Jakarta, kita bisa lihat di rumah kita di Bandung. Media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektronmagnetik tanpa kawat. (Berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan vision yang berarti penglihatan). Namun arti secara global adalah sebuah alat media informasi audio visual satu arah. c. Pengertian prestasi belajar

Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selaku mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya Winkel (1996:53) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan. Kemudian Hamalik (1983:28)

mendefinisikan belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang

bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat

dipisahkan

dari kegiatan

belajar,

karena

kegiatan

belajar

merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan

pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

B. KERANGKA PIKIR Tayangan televisi ibarat menu yang dilahap setiap hari, sejak pagi hingga tengah malam. Konsumen menu tersebut juga merambah semua umur seiring dengan semakin beragamnya acara televisi yang disajikan. Bahkan anak-anak sudah begitu keranjingan dengan menu tayangan televisi, terutama untuk film-film kartun yang kini semua stasiun televisi mempunyai film kartun unggulan. Demikian juga bagi remaja putri dan ibu-ibu rumah tangga yang begitu antusias dengan tayangan sinetron. Hanya saja kualitas dari tayangan inilah yang perlu mendapat perhatian dari pihak-pihak berwenang. Dengan permasalahan ini, untuk

mengantisipasi agar anak tidak terjebak dengan pengaruh negatif oleh acara-acara di televisi, maka dalam hal ini orang tua dan gurulah yang mempunyai peran yang sangat mencolok dalam mengatasi permasalahan ini dengan memberi perhatian, pendekatan terhadap siswa, dan memberi pengawasan, kontrol yang ketat demi perkembangan anak untuk lebih baik kedepannya.

C. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis tindakan penilitian ini adalah sebagai berikut: Jika pengaruh negatif dari acara-acara dilevisi akan berdampak menurunnya tingkat prestasi siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Kota Baru, kecamatan Tanah Pinoh, kabupaten Melawi. Kalimantan Barat.?

BAB III METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai