Anda di halaman 1dari 6

Asma, Bukan Sembarang Batuk Label: asma, batuk. Dibaca: 19992 kali. Facebook Share: 16.Twitter Share: 7.

Rating: Terbaru: DechaCare.com API Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan. Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya. Anggota DechaCare.com Daftar sekarang (GRATIS) Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan Anda ke email Anda. Informasi selengkapnya... Banyak anak menderita asma, tetapi tidak terdiagnosis penyakitnya sehingga ditangani sebagai penyakit lain dan keluhannya tidak kunjung reda sebab penanganannya disamakan dengan orang dewasa. Padahal, untuk penyakit yang sama, gejala yang menonjol bisa berbeda antara pasien anak dan dewasa. "Karena itu, para orangtua perlu memahami gejala apa pada anak yang mungkin mengarah pada asma," kata dr Darmawan B Setyanto dari Pusat Asma Anak Sudhaprana Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Asma pada anak tidak selalu ditandai dengan gejala sesak dan napas berbunyi "ngik-ngik" (mengi) seperti pada pasien dewasa. "Sering kali gejala asma pada anak yang menonjol hanya batuk. Tetapi, ini bukan sembarang batuk, melainkan batuk yang bandel, yaitu batuk yang berlangsung lama (dua minggu atau lebih) atau sulit sembuhnya, membaik sebentar lalu timbul lagi, atau timbul berulang dalam selang waktu pendek," ujarnya. Batuk asma pada anak mempunyai ciri lain, yakni lebih berat pada malam atau dini hari dan saat bangun tidur. Terkadang perbedaan intensitas batuk antara siang dan malam hari demikian ekstrem. Pada siang hari tidak ada gejala batuk sama sekali, sedangkan pada malam hari batuk demikian hebat. Pada bayi dan anak balita, batuk hebat ini terkadang diikuti dengan muntah berisi lendir. Karena tidak terdiagnosis sebagai asma, pasien anak dengan batuk yang bandel diberi obat penekan batuk (antitusif), dan batuknya justru kian menjadi. "Pasien asma tidak boleh diberi antitusif karena penekanan refleks batuk pada asma justru akan merugikan. Batuk asma baru akan mereda jika diberi obat asma," tutur Darmawan. "Ibaratnya, halaman rumah kita banyak sampah dan rontokan daun. Lalu, ada orang lain yang membantu menyapu. Seharusnya kita membantu dia membersihkan halaman kita, bukan malah digebukin. Jika diusir, halaman kita tetap kotor. Begitu halaman bersih, si pembantu alias si batuk akan pergi dengan sendirinya," katanya. Faktor pencetus

Perlu ada perubahan paradigma pemikiran bila menemukan anak dengan batuk bandel. Pertama, pikirkan kemungkinan ke arah asma, bukan ke arah tuberkulosis. Diagnosis ke arah asma jika dijumpai, antara lain, batuk pada anak asma akan timbul jika dia terpajan (terpapar) dengan faktor pencetus. Sebagian besar asma didasari faktor alergi. Jadi, asma merupakan salah satu bentuk penyakit alergi. Dalam riwayat keluarga, biasanya dijumpai anggota keluarga yang mempunyai asma, atau bentuk lain penyakit alergi seperti eksim, alergi obat, alergi makanan, atau pilek alergi. "Yang diturunkan adalah bakat alerginya, sedangkan manifestasi alerginya bisa berbeda," katanya. Faktor pencetus asma lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seorang anak, berbentuk zat yang dapat terhirup lewat saluran respiratorik atau napas. Faktor pencetus itu antara lain debu rumah, asap rokok, asap dapur, obat nyamuk, kapuk, bulu binatang, kosmetik dalam bentuk semprotan, jamur yang tumbuh subur di dinding kamar yang lembab, dan di dalam AC yang jarang diservis. Polusi udara dan asap kebakaran hutan juga memicu serangan asma. Pencetus lain adalah makanan seperti es, makanan dan minuman dingin, permen, cokelat, makanan instan gurih dengan bahan pengawet, bervetsin, MSG, gorengan, kacang tanah. Asma juga bisa dipicu flu, kelelahan, stres, emosi berlebihan, perubahan cuaca, infeksi saluran napas akut, dan hawa dingin. "Biasanya asma dipicu oleh kombinasi dari berbagai faktor pencetus," tutur Darmawan. Penyakit asma ini tidak bisa disembuhkan atau dihilangkan sama sekali. "Kiat utama penanganan asma anak adalah penghindaran faktor pencetus, bukan obat saja. Seberapa pun canggih obat asma, jika penghindaran faktor pencetus ini tidak dilaksanakan, asmanya tidak akan terkendali," kata Darmawan. Diagnosis asma bisa ditegakkan dengan tes pernapasan, di antaranya peak expiratory flow untuk mengukur seberapa cepat pasien mengeluarkan udara dari paru-paru, alat ini bisa digunakan untuk anak-anak usia lima tahun ke atas. Penggunaan obat-obatan untuk manajemen asma membutuhkan pemantauan terus-menerus. [kompas] Label: asma, batuk. Dibaca: 19992 kali. Facebook Share: 16.Twitter Share: 7. Rating: Informasi Kesehatan terkait:
y y y y y

Asma Pada Anak Berhubungan dengan Nutrisi Ibu Saat Hamil Antibiotika Bisa Memicu Alergi Asma Bisa Dikendalikan Batuk Juga Harus Diwaspadai Bijak Memilih Obat Batuk

18 Cara Cegah Asma Kambuh Label: asma. Dibaca: 5157 kali. Facebook Share: 6.Twitter Share: 5. Rating: Terbaru: DechaCare.com API Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan. Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya. Anggota DechaCare.com Daftar sekarang (GRATIS) Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan Anda ke email Anda. Informasi selengkapnya... Penyakit asma tidak bisa disembuhkan, namun dapat dicegah dengan cara menghindari pencetusnya. Bagi orangtua yang merokok, segera hentikan! Asap merupakan pencetus utama asma, terutama bagi anak. Seperti dikutip dari Majalah Info Asma yang diterbitkan Yayasan Asma Indonesia, ada 18 cara yang dapat digunakan untuk menghindari pencetus asma, antara lain: 1. Kasur dan tempat tidur dan bantal kapuk sebaiknya diganti busa kemudian dimasukkan dalam kantong vinil dengan risleting atau dibungkus kantong plastik dan direkat dengan selotip seperti membungkus kado. 2. Sprei, selimut, sarung bantal dan guling lebih sering dicuci minimal sekali seminggu dengan air panas (55-60 derajat C). 3. Lantai dibersihkan dengan lap basah satu kali setiap hari. 4. Tirai gorden dicuci setiap dua minggu. 5. Lemari, rak dan laci dibersihkan dengan lap basah serta paling banyak hanya boleh 3 buah buku yang diletakkan di dalamnya. 6. Ganti karpet dengan linoleum atau lantai kayu. Kalau tidak, bisa juga secara teratur dihisap dengan filter high efficiency particulate air (HEPA) dan kantung debu dua rangkap. 7. Buku, majalah dan mainan jangan ada di kamar tidur. Jika memang harus ada, maka masing-masing hanya boleh 3 buah. Lebih sedikit barang-barang tersebut di kamar tidur, itu lebih baik. 8. Boneka dan mainan yang terbuat dari kain sebaiknya dicuci dengan air panas setiap minggu. 9. Hindari asap dari obat nyamuk bakar dan asap dapur.

10. Gunakan kipas angin di dapur dan kamar mandi untuk mengusir asap dapur dan bau yang tajam. 11. Binatang peliaraan yang berbulu sebaiknya tidak ada di rumah anak yang menderita asma. Atau paling tidak binatang tersebut tidak berada di kamar tidur dan ruang utama. 12. Mandikan binatang peliaraan dua kali seminggu. 13. Pakaian paling lama jangan lebih dari 2 minggu di dalam lemari, setelah itu harus dicuci kembali atau dipindah ke kamar lain. Bila tidak memungkinkan maka dibungkus kantong plastik dan direkat selotip seperti membungkus kado. 14. Air conditioner (AC) jangan terlalu dingin dan filternya dibersihkan sekali seminggu. 15. Gunakan filter udara HEPA terutama di kamar tidur dan ruang utama. 16. Bersihkan lingkungan yang disukai kecoa seperti tempat lembab, sisa makanan, sampah terbuka dan tempat lainnya. 17. Gunakan pembasmi kecoa. 18. Perbaiki semua kebocoran atau sumber air yang berpotensi menimbulkan jamur, seperti dinding kamar mandi, bak mandi, keran lain dan tempat lainnya.

Tips Mengatasi Anak Manja Label: manja, hidup mandiri, orang tua. Dibaca: 5788 kali. Facebook Share: 27.Twitter Share: 10. Rating: Terbaru: DechaCare.com API Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan. Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya. Anggota DechaCare.com Daftar sekarang (GRATIS) Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan Anda ke email Anda. Informasi selengkapnya... Saat anak mulai meninggalkan usia balitanya, terkadang mereka masih saja manja. Bahkan sampai usia tujuh tahun atau mereka sudah memiliki adik, terkadang mereka masih suka merengek seperti adiknya yang masih balita. Anak manja biasanya karena perlakuan orang tuanya yang terlalu berlebihan dalam menuruti semua permintaanya. Apa yang anak minta, orang tua selalu memenuhinya. Akibatnya jika orang tua sampai tidak memenuhi permintaanya maka anak pun merengek dan menangis. Sifat manja anak juga terjadi dalam hal keinginan untuk selalu dekat dengan orang tua. Tidak jarang anak yang sudah dalam usia sekolah masih selalu berrebut dengan adiknya yang balita untuk mendapatkan belaian dari ibunya. Nah, apa yang harus dilakukan Anda sebagai orang tua untuk mengatasi anak yang manja? 1. Orang tua harus mempunyai kemauan untuk tidak lagi memanjakan anak. Perilaku manja salah satunya karena selama ini apa saja yang mereka inginkan selalu dituruti. 2. Mulailah untuk tidak memanjakan anak dan ajarkan hidup mandiri dari hal-hal yang kecil. Misalnya biasakan anak mengambil baju seragam sendiri, mengambil makan atau minum sendiri. 3. Tindakan untuk tidak memanjakan anak seharusnya juga dilakukan oleh orang tua atau pengasuh yang lain, tidak hanya oleh satu orang saja. 4. Komunikasilah dengan anak, bahwa seharusnya untuk usia saat ini mulai mempunyai tanggung jawab. Jelaskan mengenai prioritas, bahwa tidak semua yang diinginkan harus terpenuhi. 5. Jika anak masih mengabaikan perintah orang tua dengan merengek atau menangis, berikan pengertian bahwa tindakan itu tidak benar. Berikan pelukan dan dukungan untuk menenangkan anak. 6. Orang tua harus konsisten untuk tidak memanjakan anak, tidak hanya satu atau dua hari saja lalu kembali menajakan mereka. 7. Berikanlah pujian jika anak tidak lagi merengek saat meminta sesuatu, sehingga anak mengerti bahwa orang tua senang saat dia mulai berubah.

Jika anda memiliki pengalaman lain untuk mengatasi anak yang manja, sampaikan untuk disharing dengan teman-teman yang lain dibawah situ. Semoga bermanfaat.Label: manja, hidup mandiri, orang tua. Dibaca: 5788 kali. Facebook Share: 27.Twitter Share: 10. Rating:

Anda mungkin juga menyukai