Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH BAHAN BAHAN LISTRIK

RESISTOR DAN RESISTANSI

Disusun oleh : Muhammad Yusuf P ( 5115087374 )

UNVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
2008

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan panduan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik elektro. Laporan ini merupakan tugas kunjungan studi banding dari mata kuliah bahan bahan listrik, mengenai alat alat listrik yang dipelajari dari mata kuliah ini. Kami berharap kepada seluruh pihak yang terkait, baik mahasiswa, dosen, atau siapapun yang membaca laporan ini dapat mengambil pelajaran dari laporan yang sangat singkat ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyususn laporan ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Amin

Jakarta, Juli 2009

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Latar belakang dibuatnya laporan ini adalah sebagai laporan study banding mata kuliah BBL ( Bahan Bahan Lisrik ) ke PLN LITBANG ( Penelitian dan Pengembangan ) di Duren Tiga yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2009. Dalam laporan ini berisi mengenai hal hal apa saja yang telah dipelajari pada saat study banding. Penulis berharap pada laporan yang singkat ini dapat diambil ilmunya khususnya pada bidang pendidikan dan penulis meminta maaf apabila dalam laporan ini ada penulisan kata kata yang salah dan penulis sangat mengharapkan kritik membangun dari para pembaca. B. Tujuan Makalah Tujuan dibuatnya laporan ini adalah agar dapat dijadikan

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat PLN LITBANG PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan merupakan salah satu unit bisnis di lingkungan PT PLN (Persero). Unit ini berdiri pada tahun 1964 dengan nama Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK). LMK dibentuk dengan tugas utama di bidang RDE (Research, Development & Engineering Services) sebagai penunjang PLN dalam pencapaian sasaran penyediaan tenaga listrik yang cukup, harga yang layak, handal, dan mutu yang tinggi. Tahun 1983 LMK berubah nama menjadi Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (PLN PPMK) dan pada bulan Agustus 1995 menjadi PT PLN (Persero) Jasa Teknik Kelistrikan (PLN JTK). Hingga akhirnya pada bulan Juni 2004, berubah menjadi PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (PLN LITBANG). PLN LITBANG memiliki 2 laboratorium yang biasa digunakan untuk penelitian yaitu laboratoriun elektrik dan laboratorium non elektrik. Laboratorium elektrik terdiri dari lab tegangan rendah, lab tegangan tinggi, lab hubungan singkat, lab power

system,telekomunikasi, dan proteksi serta lab kalibrasi. Sedangkan laboratorium non elektrik terdiri dari lab komponen, lab hidrologi, lab mekanika pembangkitan. B. Hasil Kunjungan 1. Laboratorium Tegangan Tinggi Pada saat di laboratorium ini kita bisa melihat alat alat listrik bertegangan tinggi, contohnya generator impulse 2000 KV 150 KWS, shunt cap 2000 KV, capasitor tegangan tinggi 500 KV 5000 KV. a. Transformator Ukur Transformator ukur didisain secara khusus untuk pengukuran dalam sistem daya. Transformator ini banyak digunakan dalam sistem daya karena mempunyai keuntungan, antara lain: Memberikan isolasi elektrik bagi sistem daya Tahan terhadap beban untuk berbagai tingkatan Tingkat keandalan yang tinggi Secara fisik lebih sederhana bentuknya, dan

Secara ekonomi lebih murah Transformator pengukuran terdiri dari: Transformator tegangan (Voltage transformator, VT atau Potential Transformator, PT) Transformator arus (Current Transformator, CT) Arus dan tegangan pada peralatan daya yang harus dilindungi dirubah oleh transformator arus dan transformator tegangan ke tingkat yang lebih rendah untuk pengoperasian relai. Tingkat-tingkat yang lebih rendah ini diperlukan karena dua alasan, yaitu: Tingkat masukan yang lebih rendah ke relai-relai menjadikan komponen-komponen yang digunakan untuk konstruksi relai-relai tersebut secara fisik menjadi cukup kecil, karena itu dilihat dari segi ekonomi biayanya akan lebih murah. Dan bagi manusia (pekerja) yang bekerja dengan relai-relai tersebut dapat bekerja dalam suatu lingkungan yang aman. Daya yang diserap oleh transformator ini untuk melakukan kerjanya tidak seberapa besar, karena beban yang dihubungkan hanya terdiri dari relai-relai dan alatalat ukur (meteran) yang mungkin hanya digunakan pada waktu tertentu. Beban pada transformator ukur (CT dan PT) dikenal sebagai muatan (Burden) dari transformator tersebut. Istilah muatan biasanya melukiskan impedansi yang dihubungkan pada kumparan sekunder transformator itu, tetapi dapat juga menetapkan voltampere yang diberikan kepada beban. Transformator tegangan mempunyai standar tegangan sekunder 120 volt. Transformator arus (CT) mempunyai standar arus sekunder 5 ampere. Transformator arus dibagi menjadi 2 kelas, yaitu: Transformator arus kelas H (reaktansi bocor tinggi) Transformator arus kelas L (reaktansi bocor rendah) Keduanya mempunyai standar ketelitian 2,5% dan 10%.

b. Trafo Distribusi Trafo distribusi merupakan salah satu peralatan yang sangat menentukan dalam pendistribusian tenaga listrik tegangan rendah/TR untuk sampai

kekonsumen/pelanggan.

c. Generator Impulse Generator impulse adalah pembangkit tegangan atau arus impulse , biasanya terdiri dari rangkaian R-C yang dipasang secara seri ataupun pararel . Tegangan atau arus impuls adalah arus dan tegangan tinggi (dalam orde kA dan Kv) yang berlangsung dalam waktu singkat (mikro detik). Generator impulse yang menghasilkan bentuk tegangan, dipergunakan untuk menguji peralatan tegangan tinggi. Dalam mengavaluasi kinerja dari rangkaian digunakan perangkat lunak sebagai pengontrol kerja dari rangkaian impulse generator, yaitu untuk menentukan lamanya pengisian kapasitor sebagai penghasil tegangan impulse yang diinginkan . Perangkat lunak ini menggunakan program turbo C dan rangkaian impulse generator. Parameter-parameter yang diatur adalah besar tegangan pengisian kapasitor sebagai fungsi dari waktu pengisian. Hasil akhir menunjukkan, dari tampilan di monitor personal computer (PC) dan perangkat lunak yang digunakan, diharapkan agar pengaturan output respon dari generator impulse menjadi lebih mudah dan akurat.

d. Bus Riser Bus Riser adalah alat untuk mengetes suhu,biasanya dipakai untuk mengetes suhu pada isolator.

2. Laboratorium Pengetesan Kabel Kabel terdiri dari : lapisan pertamanya hantaran, lapisan keduanya adalah isolator, lapisan ketiga adalah semi konduktor, lapisan keempatnya adalah tembaga, dan lapisan kelima atau lapisan paling luar adalah sel selubung. Pada lab ini ada 2 kegiatan yaitu, pengukuran isolator yaitu kabel ditarik dan dilihat seberapa lentur kbel tersebut dan kegiatan yang kedua adalah pengukuran kawat,hal ini sama dengan pengukuran isolator namun bedanya adalah bahan yang dites yaitu kawat. a. Timbangan analitis Fungsinya adalah menguji kehilangan berat akibat penguapan bahan PVC untuk isolasi dan selubung kabel.

b. Double brige Fungsi alat ini adalah untuk mengukur tahanan arus searah dari konduktor kabel. c. Alat uji fleksibilitas Fungsinya adalah untuk menguji fleksibilitas kabel NYMHY, NYZ, NYD. 3. Laboratorium Proteksi a. Alat uji kerja normal Fungsinya adalah menguji ketahanan tusuk kontak dan kontak terhadap kerja normal b. Alat uji tekan Fungsinya adalah menguji ketahan pipa listrik tehadap tahanan c. Alat uji lengkung Fungsinya adalah menguji kelengkungan pipa listrik terhadap tahanan

d. Alat uji lentur Fungsinya adalah menguji kelenturan pipa listrik terhadap tahanan e. Intergrating sphere photometer Fungsinya adalah menguji warna cahaya : lampu pijar, lampu TL, dan lampu dekorasi

f. Tumbling barrel Fungsinya adalah menguji ketahanan terhadap bantingan pada tusuk kontak dan alat listrik lain.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai