Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, perumahan dan permukiman yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat, mutu kehidupan serta kesejahteraan rakyat dalam masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UU RI, NO 4, tahun 1992, tentang Permukiman dan Perumahan). Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan dan permukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan karena pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Pada dasarnya perumahan mempunyai peranan penting bagi manusia yaitu sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Menurut

Kepmenkes RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999, persyaratan kesehatan tempat tinggal atau rumah salah satu adalah hunian harus terbebas dari binatang penular penyakit (vektor penyakit), tidak ada tikus yang bersarang di dalamnya. 1

Pembangunan perumahan atau permukiman yang tidak sesuai dengan persyaratan kesehatan akan menjadi sebuah masalah yang dapat berpengaruh terhadap penghuninya. Pokok masalah kesehatan yang dihadapi pada perumahan padat salah satunya adalah keberadaan tikus di perumahan. Tikus merupakan binatang pengerat yang merugikan. Tikus merusak dan menghabiskan makanan, tanaman, barang dan bahan bangunan. Binatang ini sering membuat lubang atau terowongan di daerah permukiman manusia. Dengan demikian perpindahan penyakit yang dibawa tikus kepada manusia cukup besar, baik gigitan yang dilakukan tikus ataupun melalui gigitan vektor yang menempel pada tubuh binatang tersebut, antara lain adalah pinjal. Pinjal adalah salah satu vektor penyakit,pes (plague) dan murine typhus yang dipindahkan dari tikus ke manusia. Disamping itu pinjal juga sebagai penjamu perantara untuk beberapa jenis cacing pita anjing dan tikus yang dapat menginfeksi manusia. Tikus yang sering ditemui pada habitat rumah, pekarangan, dan gudang (tempat penyimpanan makanan) adalah Rattus norvegicus Mus musculus, dan Bandicota indica. Tiga spesies tikus yang disebut pertama adalah sebagai rodent komensal (commensal rodents) yang artinya hewan yang sudah beradaptasi dengan baik dengan aktivitas kehidupan manusia. Asosiasi tikus dengan manusia seringkali bersifat parasitisme, tikus mendapatkan keuntungan sedangkan manusia sebaliknya. Tikus sering

menimbulkan gangguan bagi manusia dalam berbagai hal. Di bidang rumah tangga, tikus seringkali membuat keonaran dan menimbulkan kotoran. Di bidang kesehatan tikus dapat menjadi hewan perantara beberapa pathogen pada manusia dan hewan peliharaan (Swastiko Priyambodo, 1995, h, 2). Tikus membawa benih penyakit, kutu, kuman, dan parasit saluran pencernaan. Tikus lebih suka pada tempat tempat yang gelap, lingkungan yang kotor, tempat yang banyak bahan makanan dan kondisi sanitasi perumahan atau permukiman serta lingkungan yang buruk. Tingkat kepadatan rumah yang terlalu padat merupakan jalur mobilitas tikus yang baik untuk dapat berpindah pindah mencari makanan, membuat sarang, dan berkembang biak. Perumahan Griya Bukateja Baru merupakan salah satu perumahan yang berada di Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja. Tidak ada batas jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain sehingga segala sesuatu yang berada di perumahan dengan cepat dapat berpindah ke rumah yang lain, tidak terkecuali tikus dan pinjal, serta penyakitnya, dengan hal tersebut di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang tikus dengan judul Studi Tentang Jumlah dan Jenis Tikus serta Pinjal dan Pengendaliannya di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa

Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

B. Perumusan Masalah 1. Masalah Berapakah jumlah dan jenis tikus serta pinjal di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga?. 2. Sub Masalah a. Berapakah jumlah tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga?. b. Apa saja jenis tikus yang berada di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalingga?. c. Berapakah indeks umum pinjal pada tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga?. d. Berapakah indeks pinjal spesifik pada tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga?. e. Apa saja jenis pinjal pada tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga?. f. Apa kriteria rumah di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga?.

C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan jumlah dan jenis tikus serta pinjal di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. 2. Tujuan Khusus a. Menghitung jumlah tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. b. Mendeskripsikan jenis tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. c. Menghitung indeks umum pinjal pada tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. d. Menghitung indeks pinjal spesifik pada tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. e. Mendeskripsikan jenis pinjal pada tikus yang tertangkap di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

f. Mendeskripsikan kriteria penilaian rumah sehat pada rumah di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

D. Manfaat 1. Bagi Masyarakat Masyarakat dapat mengetahui bahaya atau penyakit yang dapat ditimbulkan oleh tikus dan pinjal. 2. Bagi Pihak Perumahan Sebagai masukan bagi pemilik perumahan dan sebagai bahan informasi bagi masyarakat atau warga perumahan mengenai jenis tikus dan pinjalnya. 3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan ketrampilan bagi penulis dalam hal identifikasi tikus dan pinjal di perumahan. E. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah pengedalian vektor di Perumahan Griya Bukateja Baru yang memfokuskan pada tikus dan pinjal, meliputi jumlah tikus yang tertangkap, identifikasi tikus, indeks pinjal dan identifikasi pinjal di Perumahan Griya Bukateja Baru Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 KEASLIAN PENELITIAN


N o 1 Nama Peneliti Maya Triyana Putri Judul Penelitian KTI Studi Identifikasi Tikus dan Pinjal di Stasiun Purwokerto Tahun 2009. Hasil 1. Jumlah tikus yang tertangkap sebanyak 16 ekor dengan spesies: a. R. norvegicus (tikus riul) sebanyak 1 ekor (6%). b. R.r diardi (tikus rumah) sebanyak 7 ekor (44%). c. M. musculus (mencit rumah) sebanyak 1 ekor (6%). d. Banditoca indica (tikus wirok) sebanyak 1 ekor (6%). e. R. argintiventer (tikus sawah) sebanyak 3 ekor (19%). f. R. exulans (tikus ladang) sebanyak 3 ekor (19%). 2. Jumlah pinjal yang diperoleh dari tikus yang tertangkap sebanyak 6 ekor. Dengan rincian: a. Pinjal pada R. norvegicus (tikus riul) sebanyak 2 ekor (indeks pinjal 0,3). b. Pinjal pada R.r diardi (tikus rumah) sebanyak 2 ekor (indeks pinjal (0,13). c. Pinjal pada M. musculus (mencit rumah) sebanyak 1 ekor (indeks pinjal 0,06). d. Pinjal pada Bandicota indica (tikus wirok) sebanyak 1 ekor (0,06).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang ada sebelumnya adalah lokasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai