Anda di halaman 1dari 8

RESUME STATUS PASIEN

Anamnesa: BAB cair sejak 3 hari SMRS, 6 kali dalam sehari Muntah sejak 1 hari SMRS, 4 kali dalam sehari Riwayat demam 1 hari SMRS Riwayat mengganti ASI dengan susu formula 3 hari SMRS Pemeriksaan Fisik: Tampak rewel dan lemah Tanda vital: Nadi: 124 kali per menit Ditemukan ubun-ubun cekung Mata terlihat cowong Meteorismus Pemeriksaan Penunjang: Tinja : Makroskopis: kandungan air lebih banyak daripada ampas.

Diagnosa Banding: 1. GEA dengan etiologi intoleransi laktosa 2. GEA dengan etiologi virus Diagnosa Kerja Sementara: GEA dengan etiologi intoleransi laktosa Diagnosa Komplikasi: Dehidrasi sedang

Usul Penatalaksanaan:

Diberikan cairan rehidrasi IVFD RL dengan kecepatan 30 tetes per menit (makro) selama 4 jam, setelah itu dievaluasi kembali tanda-tanda dehidrasi dan jika terdapat perbaikan dari derajat dehidrasi maka dilanjutkan terapi cairan rumatan IVFD RL 8 tpm (makro).

Zinkid tablet 1 x 20 mg. Domperidon syrup 3 x cth. Edukasi kepada ibu untuk tidak memberikan susu formula dulu dan tetap memberikan ASI. Atau jika tetap ingin memberikan susu formula, dapat diberikan susu formula rendah laktosa ataupun susu soya.

Edukasi kepada ibu untuk tidak memberikan sayuran dan buah-buahan selama diare kecuali pisang dan apel.

Prognosa: Bonam

PEMBAHASAN

Anamnesa Diare karena Intoleransi Laktosa Diare akibat gangguan absorpsi yaitu volume cairan yang berada di kolon lebih besar daripada kapasitas absorpsi. Di sini diare dapat terjadi akibat kelainan di usus halus, mengakibatkan absorpsi menurun atau sekresi yang bertambah. Apabila fungsi usus halus normal, diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon menurun atau sekresi di kolon meningkat. Salah satu penyebab gangguan absorpsi atau diare osmotik yaitu adanya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada usus halus bagian proksimal tersebut bersifat hipertonis dan menyebabkan hiperosmolaritas. Akibat perbedaan tekanan osmose antara lumen usus dan darah maka pada segmen usus jejunum yang bersifat permeable, air akan mengalir kea rah lumen jejunum, sehingga air akan banyak terkumpul di dalam lumen usus. Na akan mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan terkumpul cairan intraluminal yang besar dengan kadar Na yang normal. Sebagian kecil cairan ini akan diabsorpsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap tinggal di lumen oleh karena ada bahan yang tidak dapat diserap seperti Mg, glucose, sucrose, lactose, maltose di segmen ileum dan melibihi kemampuan absorpsi kolon, sehingga terjadi diare. Karbohidrat yang dimakan diserap dalam bentuk monosakarida (glukosa, galaktosa dan fruktosa). Karena itu laktosa harus dihidrolisa menjadi glukosa dan galaktosa agar proses absorpsi dapat berlangsung. Hidrolisa ini dilakukan oleh lactase, suatu enzim yang terdapat di brush border mukosa usus halus. Intoleransi laktosa terjadi ketika usus kecil tidak cukup membuat enzim yang disebut laktase. Enzim ini dibutuhkan tubuh untuk mencerna laktosa. Bila ada defisiensi lactase, laktosa tidak akan didigesti akibatnya tidak ada penyerapan oleh mukosa usus halus. Disakarida ini merupakan bahan osmotic yang akan menarikk air

ke lumen. Penambahan volume lumen usus akan menyebabkan rasa mual dan muntah. Muntah Muntah merupakan indikasi terhadap peradangan gastrointestinal akibat dari signal aferan vagal ke central patter generator yang dipicu oleh pelepasan lokal mediator inflamasi dari mukosa yang yang paling rusak dengan penting adalah pelepasan serotonin sekunder dari sel neurotransmitters eksitasi

entrochromaffin mukosa. Muntah diawali dengan rangsangan pada pusat muntah (Vomiting Centre), suatu pusat kendali di medulla berdekatan dengan pusat pernapasan atau Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema pada lantai ventrikel keempat Susunan Saraf. Koordinasi pusat muntah dapat diransang melalui berbagai jaras. Muntah dapat pula terjadi karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek serebri dan system limbic menuju pusat muntah (VC). Pencegahan muntah mungkin dapat melalui mekanisme ini. Muntah terjadi jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistim vestibuloserebella dari labirint di dalam telinga. Rangsangan bahan kimia melalui darah atau cairan otak (LCS) akan terdeteksi oleh CTZ. Mekanisme ini menjadi target dari banyak obat anti emetik. Nervus vagal dan visceral merupakan jaras keempat yang dapat menstimulasi muntah melalui iritasi saluran cerna disertai saluran cerna dan pengosongan lambung yang lambat. Sekali pusat muntah terangsang maka cascade ini akan berjalan dan akan menyebabkan timbulnya muntah. Muntah merupakan perilaku yang komplek, dimana pada manusia muntah terdiri dari 3 aktivitas yang terkait, nausea (mual), retching dan pengeluaran isi lambung. Ada 2 regio anatomi di medulla yang mengontrol muntah, 1) chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan 2) central vomiting centre(CVC). CTZ yang terletak di area postrema pada dasar ujung caudal ventrikel IV di luar blood brain barrier (sawar otak). Reseptor didaerah ini diaktivasi oleh bahan-bahan proemetik di dalam sirkulasi darah atau di cairan cerebrospinal (CSF). Eferen dari CTZ dikirim ke CVC selanjutnya terjadi serangkaian kejadian yang dimulai melalui

vagal eferan spanchnic. CVC terletak dinukleus tractus solitarius dan disekitar formation retikularis medulla tepat dibawah CTZ. CTZ mengandung reseptor reseptor untuk bermacam-macam sinyal neuroaktif yang dapat menyebabkan muntah. Reseptor untuk dopamine titik tangkap kerja dari apomorphine acethylcholine, vasopressine, enkephalin, angiotensin, insulin, endhorphine, substance P, dan mediator-mediator yang lain. Mediator adenosine 3,5 cyclic monophosphate (cyclic AMP) mungkin terlibat dalam respon eksitasi untuk semua peptide. Stimulator oleh theophyline dapat menghambat aktivitas proemetik dari bahan neuropeptic tersebut. Pemeriksaan Fisik Mata Cowong, Ubun-ubun Cekung Mata cowong merupakan salah satu dari tanda dehidrasi pada anak. Dehidrasi tersebut dapat terjadi karena perubahan kadar air dalam tubuh anak salah satunya akibat diare yang dialami. Selain itu terdapat pula tanda dehidrasi lainnya seperti mulut kering dan haus, berat badan turun drastic, air kencing sedikit atau tidak ada sama sekali atau berwarna kuning gelap, kulit kehilangan elastisitasnya, dan ubunubun bayi mengendur / terkulai. Perut Kembung Laktosa dan air/elektrolit yang tidak diserap meninggalkan usus halus sampai di kolon. Di kolon, laktosa ini akan difermentasi oleh flora normal menjadi gas (CO2, H2, dan CH4), asam lemak rantai pendek dan asam laktat. Pembentukan gas menyebabkan perut kembung dan sakit perut. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah:

Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda terjadinya infeksi serta untuk mengetahui jumlah komponen darah guna menunjang diagnosis. Pada

pasien ini tidak didapatkan hasil peningkatan leukosit yang mana ini menunjang pada diagnosis intoleransi laktosa. 2. Urine Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda infeksi/ kerusakan pada saluran kecing bagian atas ataupun bawah guna menunjang diagnosis. Hasil yang di dapat : Makroskopis Mikroskopi
3. Tinja

: jernih kuning dan tidak di dapat darah : tidak dilakukan karena tidak ada ketersediaan alat

Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah terdapat tanda tanda infeksi atau kelainan yang terjadi pada GIT dan untuk membedakan jenis kuman yang menginfeksi seperti virus, bakteri atau parasit dari bentuk feses. Hasil yang didapat : Makroskopis : warna kuning, konsistensi lunak, tidak ada berlendir dan tidak ada darah. Mikroskopis : tidak ditemukannya eritrosit maupun leukosit dan tidak ditemukan parasit dan cacing atau telur cacing. Diagnosa Komplikasi: Dehidrasi sedang Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare. Pada pemeriksaan fisik, pasien terlihat rewel dan tampak lemah. Pemeriksaan kepala-leher ditemukan ubun-ubun cekung, mata terlihat cowong, turgor kulit perut baik, nadi 124 kali per menit. Berdasarkan skor Maurice king, hal tersebut termasuk dehidrasi sedang dengan skor 4.

Usul Penatalaksanaan IVFD RL Penderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. airan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. BB: 7,3 kg , diberikan rehidrasi untuk dehidrasi sedang: Kehilangan cairan 5%-9% 5% x 7300 9% x 7300 = 365-657 cc/4 jam = 91-164 cc/jam = 91-164 tpm (mikro) = 23-41 tpm (makro) Jadi, dapat diberikan cairan rehidrasi dengan kecepatan 30 tetes per menit selama 4 jam. Kemudian dilakukan evaluasi kembali terhadap tanda-tanda dehidrasi. Bila sudah terdapat perbaikan dehidrasi, maka diberikan cairan rumatan: 7,3 kg x 100 cc = 730 cc/ 24 jam 730 cc / 24 jam x 15 tetes / 60 detik = 8 tetes per menit. Zinkid 1 x 1 tablet Komposisi: Tiap tablet mengandung zinc sulfat 64,9 mg stara dengan zinc 20 mg Mekanisme Kerja : Zinc termasuk mikronutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara kehidupan yang optimal. Meski dalam jumlah yang sangat kecil, dari segi fisiologis, zinc berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan seksual, kekebalan seluler, pengecapan serta nafsu makan. Zinc juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan mediator pertahanan tubuh terhadap infeksi. Dasar pemikiran penggunaan zinc dalam pengobatan diare akut didasarkan pada efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan trehadap proses perbaikan epitel saluran cerna selama diare. Pemberian zinc pada diare dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit oleh usus halus, meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus, meningkatkan brush border apical, dan meningkatkan respon imun yang mempercepat pembersihan patogen dari usus.

Dosis: - Bayi 2 - 6 bulan : 1/2 tablet (zinkid 10mg) diberikan setiap hari selama 10 hari berturut-turut (bahkan ketika diare telah berhenti) - Anak 6 bulan - 5 tahun : 1 tablet (zinkid 20 mg) diberikan setiap hari selama 10 hari berturut-turut (bahkan ketika diare telah berhenti) Edukasi Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buah-buahan juga dihindari kecuali pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun. Prognosa: Bonam

Anda mungkin juga menyukai