Anda di halaman 1dari 37

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.

000 ton / tahun

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

4.1

UNIT PENDUKUNG PROSES Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas

merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang berlangsungnya proses suatu pabrik. Utilitas di pabrik maleic anhydride yang dirancang antara lain meliputi unit penyediaan air, unit penyediaan pendingin reaktor, unit penyediaan steam, unit penyediaan udara tekan, unit penyediaan N2 , unit penyediaan listrik, unit penyediaan bahan bakar dan unit pengolahan limbah. 1. Unit penyediaan air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. b. c. Air pendingin Air umpan boiler Air konsumsi umum dan sanitasi.

2. Unit penyediaan pendingin reaktor Unit ini bertugas untuk menyediakan pendingin reakor yaitu berupa molten Salt dan mengadakan treatment untuk mendinginkan kembali molten salt agar dapat digunakan kembali.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

3. Unit penyediaan steam Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk alat-alat heat exchanger dan reboiler. 4. Unit penyediaan udara tekan Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan alat-alat kontrol . 5. Unit penyediaan nitrogen ( N2 ) Unit ini bertugas untuk keperluan purging alat proses saat shutdown, dan sebagai cadangan pengganti udara instrumentasi. 6. Unit penyediaan listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik, AC, maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan. 7. Unit penyediaan bahan bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler, generator dan furnace. 8. Unit pengolahan limbah Unit ini bertugas untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari seluruh areal pabrik.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

4.1.1

Unit penyediaan Air

4.1.1.1 Air pendingin Air pendingin yang digunakan adalah air laut yang diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin adalah karena faktor- faktor sebagai berikut : a. b. c. d. e. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi. Tidak terdekomposisi. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena air laut langsung dibuang lagi

ke laut. Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada kondensor dan cooler. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin adalah: a. lain) b. Partikel-partikel kecil/ mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme Partikel-partikel besar/ makroba (makhluk hidup laut dan konstituen

laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger. Jumlah kebutuhan air laut sebagai media pendingin Tabel 4.1 Penggunaan Air Laut Sebagai Media Pendingin Alat Kebutuhan ( kg/jam )

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Heat Exchanger 1 (HE-01) Heat Exchanger 2 (HE-02) Kondenser 1 (CD-01) Heat Exchanger 4 (HE-04) Kondenser 2 (CD-02) Kondenser 3 (CD-03) Heat Exchanger 8 (HE-08) Heat Exchanger 9 (HE-09) Jumlah

2364574,0304 858991,7458 31349,4485 82371,3594 19305,8695 33959,3774 13329,4640 7745,0751 3411626,3703

Densitas air laut pada 30 oC adalah 1,19 gr/cm3 Volume air laut yang dibutuhkan

= 1190 kg/m3 = 686,4681 m3/jam = 16475,2346 m3/hari

Pengolahan air laut Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat-alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan secara fisis dan kimia. Pengolahan secara fisis adalah dengan screening dan secara kimia adalah dengan penambahan Chlorine. Tahapannya adalah sebagai berikut : Air laut dihisap dari kolam yang langsung berada di pinggir laut dengan menggunakan pompa, dalam pengoperasian digunakan sepuluh buah pompa, lima service dan sisanya standby. Sebelum masuk pompa, air dilewatkan pada Travelling Screen untuk menyaring partikel dengan ukuran

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

besar. Pencucian dilakukan secara kontinyu. Setelah dipompa kemudian dialirkan ke strainer yang mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm dan mengalami pencucian balik secara periodik. Air laut kemudian dialirkan ke pabrik. Di dalam kolam diinjeksikan Sodium hipoklorit untuk menjaga

kandungan klorin minimum 1 ppm. Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1 ppm. Sodium hipoklorit dibuat di dalam Chloropac dengan bahan baku air laut dengan cara elektrolisa. klorin diinjeksikan secara kontinyu dalam kolam dan secara intermitten di pipa pengaliran. Skema pengolahan air laut dapat dilihat pada gambar 4.1:

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Laut 1 4 5

dan Laboratorium
2 Ke Pabrik
6

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Laut

BAB IV Unit Pendukung Proses

Keterangan : 1. Saringan awal 2. Kolam penampungan 3. Traveling screen 4. Pompa 5. Strainer, untuk diameter >0.4 mm 6. Chloropac (Sumber : Hand Out PT. Badak NGL)

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Kebutuhan klorin Kebutuhan klorin untuk pengolahan air laut dengan jumlah di atas adalah : = 0,4351 kg/jam = 4,3336E-04 m3/jam = 0,0104 m3/jam

Pemompaan air laut Untuk memompa air laut dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi penurunan tekanan pada perpipaan dan peralatan, maka diperlukan jenis pompa Single Stage Centrifugal dengan dengan daya pompa 72 HP dan daya motor 80 HP, dengan bahan stainless steel SS304.

4.1.1.2 Air Umpan Boiler Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan adalah berasal dari dalam tanah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut : a.Kandungan yang dapat menyebabkan korosi. Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutan-larutan asam dan gas-gas yang terlarut. b. Kandungan yang menyebabkan kerak ( scale forming).

Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

c.Kandungan yang menyebabkan pembusaan ( foaming). Air yang diambil dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat- zat organik, anorganik, dan zat- zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi. Jumlah air tanah sebagai umpan boiler Boiler digunakan sebagai penghasil steam untuk memanaskan beberapa alat berikut : Tabel 4.2 Penggunaan Steam Pada Alat-Alat Proses Alat Heat Exchanger 3 (HE-03) Heat Exchanger 6 (HE-06) Vaporizer 1 (V-01) Reboiler 1 (R-01) Reboiler 2 (R-02) Jumlah Kebutuhan ( kg/jam ) 218,6724 158,9233 2670,8160 11425,1933 7574,3472 22047,9523

Untuk menjaga kebocoran pada saat distribusi, maka jumlah steam dilebihkan 20 %. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan = 26457,5427 kg/jam Feed boiler terdiri dari 20 % make up water dan 80 % kondensat air pada 30 oC = 995,68 kg/m3 ( Appendix A.2-3, Geankoplis )

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Kebutuhan air make up boiler ( 20 % air umpan ) = 11665,7794 lb/jam = 187,6792 ft3/jam Pengolahan air tanah sebagai air umpan boiler Air yang berasal dari dalam tanah atau alam ( air baku ) pada umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan, biasanya mengandung material penyebab foaming, oksigen bebas dan kadang mengandung asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan terlebih dahulu. Tahapan pengolahan air baku menjadi air proses dan air umpan boiler meliputi : 1. Aerasi, merupakan proses mekanis penghembusan air dengan udara. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan gas-gas terlarut dan kadar besi yang terlarut dalam air. Terjadi proses oksidasi yang menjadikan besi terlarut menjadi endapan besi yang tidak larut. Proses aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator. Untuk menaikkan pH air ditambahkan NaOH sehingga air pada keadaaan netral. 2. Penghilangan Besi, merupakan suatu unit saringan bertekanan yang mengandung MgO2 untuk menyaring endapan besi yang tidak sempat mengendap di aerator. Alat yang digunakan biasa disebut Iron Removal Filter. 3. Demineralisasi, merupakan unit penukar ion untuk menghilangkan mineral terlarut dalam air, seperti Ca2+, Mg2+, Na2+, HCO3-, SO4-, Cl-.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Sebagai resin penukar kation dapat digunakan asam kuat dan resin penukar anion dapat digunakan basa kuat. 4. Deaerasi, merupakan proses penghilangan gas-gas terlarut, terutama oksigen dan karbondioksida dengan cara pemanasan menggunakan steam. Oksigen terlarut dapat merusak baja. Gas-gas ini kemudian dibuang ke atmosfer. Setelah mengalami proses deaerasi kemudian diinjeksikan oxygen scavanjing yaitu larutan hidroquinon untuk mengikat gas oksigen yang masih terbawa dan juga diinjeksikan larutan morpoline (C4H9NO) untuk pencegahan korosi pada pipa-pipa. Skema proses pengolahan air proses dan air umpan boiler dapat dilihat pada gambar 4.2 :

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Condensate return

dan Laboratorium
BFW
1 2 3a 3b 4 Air Proses

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Air sumur dalam

Gambar 4.2 Skema Proses Pengolahan Air Proses dan Air Umpan Reboiler

BAB IV Unit Pendukung Proses

Keterangan : 1. Aerator 2. Iron removal filter 3a. Demineraliser (cation) 3b. Demineraliser (anion) 4. Tangki penampung 5. Polisher 6. Deaerator (Sumber : Hand Out Utilitas PT. Badak NGL)

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari sumber air dalam tanah. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik: a. Suhu di bawah suhu udara luar b. Warna jernih c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau. Syarat kimia: a. Tidak mengandung zat organik maupun anorgaik b. Tidak beracun Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen. Jumlah air tanah untuk air komsumsi dan sanitasi Air untuk kebutuhan ini digunakan antara lain untuk : 1. Air untuk karyawan kantor Diperkirakan kebutuhan air untuk karyawan kantor = 40 L/orang/hari Jumlah karyawan pabrik = 100 orang Jumlah kebutuhan air total keperluan kantor = 4000 L/hari BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

2. Air untuk perumahan Jumlah perumahan pabrik = 25 rumah Masing-masing dihuni rata-rata 4 orang dengan kebutuhan air diperkirakan kurang lebih 250 L/orang/hari Kebutuhan air untuk semua perumahan sebesar = 25000 L/hari 3. Air untuk laboratorium Air untuk keperluan ini diperkirakan = 2500 L/hari 4. Air untuk kebersihan, pertamanan dan keperluan lain Air untuk keperluan ini diperkirakan = 10000 L/hari Total kebutuhan air untuk konsumsi dan sanitasi sebesar = 41500 L/hari Pengolahan air untuk konsumsi dan sanitasi Pengolahan air untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi merupakan suatu unit tersendiri di pabrik. Proses pengolahan yang dilakukan yaitu proses aerasi, filtrasi, dan klorinasi. Aerasi bertujuan untuk menghilangkan gas-gas terlarut dan mengoksidasi kandungan ion ferro untuk diubah menjadi ion ferri dalam bentuk ferri hidroksida yang tidak larut dalam air. Endapan ferri hidroksida dibuang dengan cara blowdown, dan sisanya yang tidak terendapkan disaring di iron removal filter. Ke dalam air produk penyaringan selanjutnya diinjeksikan larutan kalsium hipoklorit untuk mematikan kandungan biologis BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

air. Konsentrasi kalsium hipoklorit dijaga sekitar 0,8 1,0 ppm. Untuk menjaga pH air minimum, ditambah larutan Ca(OH)2 sehingga pH-nya sekitar 6,8 7,0. Selain penambahan senyawa di atas ditambahkan juga flouride. Skema pengolahan air tanah untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi dapat dilihat pada gambar 4.3 :

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Injeksi Ca(OH)2

dan Laboratorium
1 2 3

Air tanah

Udara

distribusi Injeksi klorin Gambar 4.3 Skema Pengolahan Air Konsumsi dan Sanitasi

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

BAB IV Unit Pendukung Proses

Keterangan : 1. Aerator 2. Filter 3. Tangki penyimpan ( Sumber : Hand Out Utilitas PT. Badak NGL)

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Total kebutuhan air tanah Air Umpan Boiler Air konsumsi dan sanitasi Total kebutuhan = 31749,0531 kg/jam = 1721,6967 kg/jam = 33470, 748 kg/jam

Untuk keamanan dipakai 10 % berlebih, maka : Total kebutuhan Pemompaan air tanah Untuk memompakan air tanah dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi perbedaan tekanan karena beda elevasi dan penurunan tekanan pada perpipaan, maka diperlukan jenis pompa Single Stage Centrifugal dengan daya pompa 24 HP dan daya motor 27 HP, dengan bahan Carbon Steel SA 285 grade C. = 36817,8228 kg/jam

4.1.2

Unit Penyediaan Pendingin Reaktor Media yang digunakan sebagai pendingin reaktor adalah molten salt. Molten

salt tidak memerlukan treatment secara fisis, kimia ataupun biologis. Sifat-sifat fisik molten salt adalah sebagai berikut : - Spesifik gravity - Melting Point - Kapasitas panas = 1,98 ( 300 oF) = 288oF = 0,373 Btu/lb oF (300 oF) BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

- Viskositas - Konduktifitas termal - Berat molekul

= 1,7 cp (800 oF) = 0,35 Btu/ft jam oF = 92 kg/kmol

Jumlah kebutuhan molten salt Kebutuhan molten salt yang digunakan sebagai pendingin reaktor adalah sebanyak = 418680,9560 kg/jam Kebutuhan ini dilebihkan 50 % untuk keamanan, sehingga molten salt yang disediakan adalah = 628021,3430 kg/jam

Pendinginan molten salt Molten salt yang digunakan sebagai pendingin reaktor didinginkan dengan heat exchanger yang menggunakan air laut sebagai media pendingin. Molten salt yang telah didinginkan kemudian dipompakan kembali untuk

mendinginkan reaktor. Penyimpanan molten salt Molten salt yang disimpan dalam tangki adalah cadangan untuk proses. Sebab molten salt yang telah digunakan akan didinginkan terlebih dahulu sebelum disirkulasikan kembali untuk mendinginkan reaktor.

4.1.3

Unit Penyediaan Steam Steam yang diproduksi pada pabrik maleic anhydride ini digunakan untuk

memenuhi kebutuhan panas pada heater, reboiler dan vaporizer. Kebutuhan steam BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

pada pabrik maleic anhydride ini dapat dipenuhi dengan dua buah boiler pipa air. Jenis steam yang digunakan pada pabrik maleic anhydride ada dua, yaitu : 1. Saturated steam jenis 1 Tekanan Suhu Jumlah = 680,8 psi = 500 oF = 3048,4117 kg/jam

2. Saturated steam jenis 2 Tekanan Suhu Jumlah = 3093,7 psi = 700 oF = 18999,5406 kg/jam

Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi, jumlah steam dilebihkan sebanyak 20 %. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah 3658,0940 kg/jam untuk steam jenis 1 dan 22799,4487 kg/jam untuk steam jenis 2. Perancangan Boiler Boiler yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan steam pada pabrik maleic anhydride ada 2 jenis, yaitu : 1. Steam jenis 1 Steam yang dihasilkan : P = 680,8 psi T = 500 oF = 713,9 Btu/lb

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

a. Penentuan jenis boiler Untuk steam dengan tekanan > 200 psi digunakan water tube boiler b. Menentukan luas penampang perpindahan panas Daya yang diperlukan boiler dihitung dengan persamaan Daya = 9 0 ,3 x 3 ,5 7 4 Dengan : m h hf m h = Massa steam yang dihasilkan ( lb/jam ) = Entalpi steam pada P dan T tertentu ( Btu/lb ) = Entalpi umpan ( Btu/lb ) = 8064,6431 lb/jam = 1201,7 Btu/lb
m (h - h f)

Menghitung entalpi umpan ( hf ) BFW terdiri dari 20 % make up water dan 80 % kondensat Make up water adalah air pada suhu 30 oC h make up water h kondensat hf = 54,1 Btu/lb = 487,8 Btu/lb = 0,2 h make up water + 0,8 h kondensat = 401,0600 Btu/lb Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar Ditentukan luas bidang pemanasan adalah Total heating surface = 192,8843 HP = 12 ft2/HP = 2314,6113 ft2 BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Perhitungan kapasitas panas boiler Q = m (h-hf) = 6456868,6762 Btu/jam c. Spesifikasi Boiler-01 Kode Fungsi Tipe Jumlah Heating surface, ft2 : : : : : B-01 Memenuhi kebutuhan steam jenis 1 Water tube boiler 1 buah 2314,6113 8064,6431 608,8 Solar

Rate of steam, lb/jam : Tekanan steam, psi Bahan bakar 2. Steam jenis 2 Steam yang dihasilkan : P = 3093,7 psi T = 700 oF = 172,1 Btu/lb : :

a. Penentuan jenis boiler Untuk steam dengan tekanan > 200 psi digunakan water tube boiler b. Menentukan luas penampang perpindahan panas Daya yang diperlukan boiler dihitung dengan persamaan

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Daya = 9 0 ,3 x 3 ,5 7 4 Dengan : m h hf m h = Massa steam yang dihasilkan ( lb/jam ) = Entalpi steam pada P dan T tertentu ( Btu/lb ) = Entalpi umpan ( Btu/lb ) = 41886,3872 lb/jam = 995,4 Btu/lb

m (h - h f)

Menghitung entalpi umpan ( hf ) BFW terdiri dari 20 % make up water dan 80 % kondensat Make up water adalah air pada suhu 30 oC h make up water h kondensat hf = 54,1 Btu/lb = 823,3 Btu/lb = 0,2 h make up water + 0,8 h kondensat = 669,4600 Btu/lb Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar Ditentukan luas bidang pemanasan adalah Total heating surface Perhitungan kapasitas panas boiler Q = m (h-hf) = 13652449,0310 Btu/jam = 407,8359 HP = 12 ft2/HP = 4894,0306 ft2

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

c. Spesifikasi Boiler-02 Kode Fungsi Tipe Jumlah Heating surface, ft2 : : : : : B-02 Memenuhi kebutuhan steam jenis 2 Water tube boiler 1 buah 4894,0306 41886,3872 3093,7 Solar

Rate of steam, lb/jam : Tekanan steam, psi Bahan bakar : :

4.1.4

Unit Penyediaan Udara Tekan Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik maleic anhydride ini

diperkirakan sebesar 200 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 30 oC. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai diperoleh kandungan air maksimal 84 ppm. Kompresor yang dibutuhkan Kapasitas Tekanan suction Tekanan discharge Suhu udara : 200 m3/jam : 14,7 psia : 100 psia : 30 oC

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Jenis Efisiensi Daya kompresor Jumlah

: Single Stage Reciprocating Compressor : 80 % : 13 HP : 1 buah

4.1.5

Unit Penyediaan N2 Kebutuhan N2 untuk menjaga tekanan dalam tangki, keperluan purging saat

shutdown dan sebagai cadangan udara instrumen diperkirakan sebesar 100 Nm3/jam (fase gas). Nitrogen yang diproduksi dalam fase cair hanya untuk persediaan saat shutdown saja untuk kebutuhan purging, selain itu nitrogen diproduksi dalam fase gas. Kemurnian produk nitrogen adalah sebagai berikut : - Kandungan air - Kandungan CO2 - Kandungan O2 : 0,1 ppm max. : 1 ppm max. : 0,02 % max.

Tahapan penyediaan nitrogen adalah sebagai berikut : 1. Tahap pendinginan awal.

Pada tahapan ini udara dari unit penyedia udara tekan didinginkan dengan refrigerant freon sampai suhu 5 oC untuk mengkondensasikan uap air. Kondensat dipisahkan di separator.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

2.

Tahap pemurnian

Uap yang keluar dari separator diadsorbsi di dalam adsorber untuk menyerap sisa uap air dan CO2. Bahan yang digunakan untuk menyerap uap air tersebut adalah Molecular Sieve. 3. Tahap pendinginan/pencairan

Alat pada tahapan ini dikenal dengan Coldbox yang terdiri dari main heat exchanger, liquefier, kolom distilasi, turbin expander. Skema penyediaan udara tekan dan nitrogen (N2) dapat dilihat pada gambar 4.4 :

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Udara instrumen

Udara 3

1 4 2 Udara Pabrik

dan Laboratorium
6 5 4 7 8 Air O2

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Gambar 4.4 Skema Unit Penyedia Udara Tekan dan Nitrogen

BAB IV Unit Pendukung Proses

Keterangan : 1. Filter udara 5. Separator 2. Kompresor 6. Adsorber 3. Air dryer 7. Cold box 4. Refrigerator 8. Tangki N2 ( Sumber : Hand Out Utilitas PT. Badak NGL)

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

4.1.5

Unit Penyediaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik maleic anhydride ini dipenuhi oleh PLN

dan generator pabrik, hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan : 1. 2. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai

kebutuhan dengan transformer. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari : 1. 2. 3. 4. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas Listrik untuk penerangan Listrik untuk AC Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi.

Besarnya kebutuhan listrik masing-masing keperluan di atas dapat diperkirakan sebagai berikut : 1. Listrik untuk keperluan proses dan pengolahan air. Kebutuhan untuk keperluan proses dan keperluan pengolahan air diperkirakan sebagai berikut : Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik Untuk Proses dan Pengolahan Air Alat P-01 P-02 jumlah 1 1 HP 1 1 Total HP 1 1

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

P-03 P-04 P-05 P-06 P-07 P-08 P-09 P-10 P-11 Pompa air laut ( PU-01-05 ) Pompa air tanah ( PU-06 ) Kompresor udara 1 ( C-01 ) Kompresor udara 2 ( C-02 ) Jumlah

1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1

11 1,5 0,5 0,5 3 0,5 1 3 0,5 72 24 101 13

11 1,5 0,5 0,5 3 0,5 1 3 0,5 72 24 101 13 521,5

Kebutuhan listrik total untuk keperluan ini

= 521,5 HP

Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdeskripsikan adalah sebesar 10 % dari total kebutuhan = 52,15 HP = 573,65 HP = 427,771 KW 2. Listrik untuk penerangan Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan : L=
a .F U .D

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Dengan

:L a F U D

: Lumen per outlet : Luas area, ft2 : Foot candle yang diperlukan ( tabel 13, Perry 3th ed.) : Koefisien utilitas ( tabel 16, Perry 3th ed.) : Efisiensi lampu ( tabel 16, Perry 3th ed.)

Tabel 4.4 Penentuan Jumlah Lumen Pabrik Bangunan Pos keamanan Parkir Musholla Kantin Kantor Klinik Ruang kontrol Laboratorium Proses Utilitas Bengkel Gudang Power plant Safety Jalan dan taman Perluasan Jumlah Luas,m2 30 2000 100 180 1500 75 450 650 5000 3500 300 300 200 200 2500 4000 20985 Luas,ft2 322,9095 21527,2973 1076,3649 1937,4568 16145,4730 807,2736 4843,6419 6996,3716 53818,2432 37672,7702 3229,0946 3229,0946 2152,7297 2152,7297 26909,1216 43054,5946 225875,167 7 BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium F/UD 53,3333 27,2109 48,4848 26,1438 Lumen 17221,8378 585776,7967 52187,3873 50652,4642

66,6667 1076364,8640 47,619 77,7778 77,7778 38441,6023 376727,7024 544162,2368

22,5989 1216231,4847 22,5989 25,1572 12,5786 25,1572 50,3145 12,1212 11,6959 851362,0393 81235,0841 40617,5420 54156,7227 108313,4454 326171,1709 503562,5095 5923184,8903

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Jumlah lumen : 1. Untuk penerangan dalam bangunan 2. Untuk penerangan bagian luar ruangan = 5093451,2099 lumen = 829733,6804 lumen

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt di mana satu buah lampu instant starting daylight 40 W mempunyai 1920 lumen ( Perrys, 3th ed.). Jadi jumlah lampu dalam ruangan =
5093451 ,2099 1920

= 2653 buah Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 Watt, di mana lumen output tiap lampu adalah 3000 lumen ( Perrys, 3th ed.) Jadi jumlah lampu luar ruangan =
829733 ,6804 3000

= 277 buah Total daya penerangan = ( 40 W x 2653 + 100 W x 277 ) = 133771,3562 W = 133,7714 kW 3. Listrik untuk AC Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10000 Watt atau 10 kW.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10000 Watt atau 10 kW. Tabel 4.5 Total Kebutuhan Listrik Pabrik No 1. Kebutuhan Listrik Listrik untuk keperluan proses dan pengolahan air 2. 3. 4. Listrik untuk keperluan penerangan Listrik untuk AC Listrik untuk laboratorium dan 133,7714 10 10 Tenaga Listrik, kW 427,7708

instrumentasi Jumlah 581,5422

Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai efisiensi 80 % sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output : Output generator =
581 ,5422 kW 0,8

= 726,9277 kW Dipilih generator dengan daya 750 kW, sehingga masih tersedia cadangan daya sebesar 23,0723 kW.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Spesifikasi generator : Tipe Kapasitas Tegangan Efisiensi Jumlah Bahan bakar : AC generator : 750 kW : 220/360volt : 80 % : 1 buah : Solar

4.1.6

Unit Penyediaan Bahan Bakar Unit penyediaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan

bahan bakar pada boiler, generator dan furnace. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar yang diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan bahan bakar cair tersebut didasarkan pada alasan : 1. Mudah didapat 2. Kesetimbangan terjamin 3. Mudah dalam penyimpanan Sifat fisik solar adalah sebagai berikut : - Heating Value (HV) : 18800 Btu/lb - Specific gravity - Densitas - Efisiensi : 0,8691 : 54,31 lb/ft3 : 80 %

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

Kebutuhan bahan bakar a. Kebutuhan bahan bakar untuk boiler Kapasitas boiler Kebutuhan bahan bakar = 6456868,6762 Btu/jam = Kapasitas boiler / ( x x HV) = 23,1671 ft3/jam = 656,0214 L/jam b. Kebutuhan bahan bakar untuk generator Kapasitas generator = 750 kW = 2559115,5697 Btu/jam Kebutuhan bahan bakar = Kapasitas generator / (( x x HV) = 2,9482 ft3/jam = 83,4854 L/jam c. Kebutuhan bahan bakar untuk furnace Kapasitas furnace Kebutuhan bahan bakar = 82594847,9033 Btu/jam = Kapasitas furnace / (( x x HV) = 101,1173 ft3/jam = 2863,3221 L/jam Kebutuhan bahan bakar total = 3602,8289 L/jam

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

4.1.7

Unit Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan dari pabrik maleic anhydride dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu : 1. 2. Bahan buangan cair Bahan buangan gas

Dalam penanganan limbah tersebut didasarkan pada jenis buangannya. 1. Pengolahan Bahan Buangan Cair

Air buangan pabrik ini dapat berupa: Air buangan sanitasi Air berminyak yang berasal dari buangan pelumas pompa dan kompresor Air yang mengandung zat organik yang berasal dari proses

Air buangan sanitasi berasal dari toilet disekitar pabrik dan perkantoran. Air buangan tersebut dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilitasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan injeksi chlorine. Chlorine ini berfungsi sebagai desinfektan untuk membunuh mikroorganisme. 2. Pengolahan Bahan Buangan Gas

Untuk menghindari pencemaran udara dari bahan-bahan buangan gas yang berasal dari absorber yang mengandung CO2, H2O dan C6H6. Dapat dilakukan dengan mengabsorbnya dengan menggunakan air yang kemudian air tersebut bergabung bersama limbah cair menuju ke unit pengolahan limbah.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

4.2

LABORATORIUM Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang

kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Dengan data yang diperoleh dari laboratorium maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol dan dijaga mutu produk sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Di samping itu juga berperan dalam pengendalian pencemaran lingkungan. Laboratorium berada di bawah departemen produksi yang mempunyai tugas pokok antara lain : 1. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk. 2. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi dengan melakukan analisa terhadap pencemaran lingkungan. 3. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler dan lainlain yang berkaitan langsung dengan proses produksi. Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non shift : 1. Kelompok shift Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa-analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 3 shift. Masing-masing shift bekerja selama 8 jam.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

2. Kelompok non shift Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama antara lain : a. analisa laboratorium b. penyebab polusi c. Melakukan penelitian atau percobaan Melakukan analisa bahan buangan Menyediakan reagen kimia untuk

untuk membantu kelancaran produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi : a. b. c. pengembangan Laboratorium fisik Laboratorium analitik Laboratorium penelitian dan

4.2.1

Laboratorium Fisik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat-

sifat bahan baku dan produk, antara lain : specific gravity viskositas BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride Proses Oksidasi Benzene dengan Udara Kapasitas produksi 40.000 ton / tahun

kandungan air

4.2.2

Laboratorium Analitik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan

produk mengenai sifat-sifat kimianya. Analisa yang dilakukan antara lain : Kadar kandungan kimiawi dalam produk Kandungan logam

4.2.3

Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya : Diversifikasi produk Perlindungan terhadap lingkungan

Alat analisa penting yang digunakan antara lain : 1. Gas cromatography untuk mengukur komposisi gas keluar reaktor.. 2. Water content tester, untuk menganalisa kadar air. 3. Hidrometer, untuk mengukur specific gravity 4. Viscometer, untuk mengukur viskositas produk. 5. Infra Red Spectrofotometer (IRS), untuk menganalisa kandungan kimiawi dalam produk.

BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai