Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA DOSEN PENGAMPU : Dr. Retno Dwisuyanti, M.

Si

Prestasi Belajar Fisika Pada Pokok Bahasan Fluida Statik Melalui Pendekatan Problem Posing Berbasis Aktivitas Di Kelas XI SMA Swasta Galih Agung T. A 2010/2011

D I S U S U N OLEH :

NAMA : ELISA NIM : 8106176009

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH PASCA SARJANA (Pps) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2011

B B E L B l l L

Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan dunia pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan persoalan-persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan teknologi baru yang merupakan perbaikan dari sebelumnya. Untuk dapat menciptakan teknologi baru dan agar tidak terbelakang dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif dalam memecahkan persoalan-persoalan aktual kehidupan, maka peranan fisika sangat penting bahkan dapat dikatakan teknologi takkan ada tanpa fisika. Oleh karena itu penguasaan suatu konsep fisika sangat penting dalam mendukung hal tersebut. Dalam belajar fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan t dak dapat dipindahkan i begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman pengalaman mereka. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka. Penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah menunjukkan suatu pergeseran ke arah paradigma konstruktivis. Berkenaan dengan pembelajaran konstruktivis, tugas seorang guru adalah menyediakan atau memberikan kegiatan yang dapat merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan gagasan -gagasan mereka serta mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. Jadi peranan guru dalam pembelajaran adalah mediator dan fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa (Suparno, 1997:65). Untuk mendukung hal itu, para pakar pendidikan telah mengembangkan berbagai sistem pembelajaran yang lebih memperhatikan aspek siswa, salah satunya adalah pembelajaran dengan pendekatan problem posing. Problem posing (pengajuan soal) adalah salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada aliran konstruktivis, berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional yang lebih menekankan pada hapalan yang cenderung mematikan daya nalar dan kreativitas berpikir anak (Hudojo, 1998).

Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan manfaat dari pembelajaran problem posing, problem posing merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan siswa, mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah serta menimbulkan sikap positif terhadap fisika. Membiasakan siswa dalam merumuskan, menghadapi dan menyelesaikan soal merupakan salah satu cara untuk mencapai penguasaan suatu konsep akan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat aliran Behaviorisme yang menyatakan bahwa untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara mengulang-ulang masalah yang disampaikan (Hudojo, 1988:32). Dikaitkan dengan pengertian fisika sebagai bagian dari IPA, model pembelajaran dengan problem posing berbasis aktivitas ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika. Hal ini karena problem posing berbasis aktivitas lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar, siswa terlebih dahulu mengadakan kegiatan-kegiatan di laboratorium yaitu proses mengamati, mencatat hasil pengamatan, menganalisis dan menyimpulkan kegiatan praktikum yang telah dirancang oleh guru. Hal itu akan lebih membuat belajar fisika menjadi menyenangkan dan lebih berkesan, karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Fisika merupakan generalisasi dari gejala alam yang tidak perlu dihapal tetapi perlu dimengerti, dipahami dan diterapkan. Pada tingkat SLTP dan SMU, strategi pengajuan soal selaras dengan tujuan khusus pengajaran yaitu agar siswa dapat mempunyai pandangan luas dan mempunyai sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin serta menghargai kegunaan fisika. Dalam pembelajaran, guru hendaknya memilih strategi yang melibatkan siswa baik secara mental fisik maupun , sosial. Jika dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan di beberapa SMU, lebih didominasi oleh pembelajaran konvensional. Siswa cenderung pasif karena mereka hanya menerima materi dan latihan soal dari guru, hal itu tidak cukup mendukung penguasaan terhadap konsep fisika menjadi lebih baik. Masih rendahnya penguasaan terhadap konsep fisika ditandai oleh nilai prestasi fisika siswa yang masih rendah. Dengan bertolak dari uraian di atas, maka penelitian tentang pendekatan problem posing terhadap prestasi belajar fisika perlu diungkap melalui sebuah penelitian yang dirancang dan diimplementasikan dalam suatu studi eksperimen untuk dilihat efektifitasnya.

1.2 Identifi

i Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi pengidentifikasian masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Siswa SMA Swasta Galih Agung mampu meningkatkan prestasi belajar Fisika melalui pembelajaran problem posing berbasis aktivitas pada pokok bahasan Fluida statik di Kelas XI

1.3 Pembatasan Masalah

SMA Swasta Galih Agung adalah SMA yang berbasis pesantren. Selayaknya seperti pesantren pada umumnya, mereka lebih sering menghapal suatu pelajaran tanpa mengetahui konsepnya. Sehingga sering gagal pada pelajaran yang memerlukan konsep seperti matematika, fisika, dan kimia. Melihat luasnya cakupan masalah, maka dilakukan pembatasan masalah yaitu bagaimana keefektivitasan penggunaan metode pembelajaran problem posing berbasis aktivitas pada pokok bahasan Fluida statik di kelas XI SMA Swasta Galih Agung.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah prestasi belajar Fisika siswa melalui pembelajaran problem posing berbasis aktivitas pada pokok bahasan Fluida statik di Kelas XI SMA Swasta Galih Agung dapat ditingkatkan.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa melalui pembelajaran problem posing berbasis aktivitas pada pokok bahasan fluida statik di kelas XI SMA Swasta Galih Agung T.A 2010 / 2011.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa: dapat meningkatkan prestasi belajar dan membantu memahami dan menyelesaikan soal matematika 2. Bagi Guru : dapat sedikit demi sedikit memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran matematika di kelas 3. Bagi Sekolah : dapat memberikan sumbangan yang baik dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar matematika 4. Bagi peneliti : agar memiliki pengetahuan yang luas tentang model pembelajaran dan memiliki keterampilan untuk matematika menerapkannya, khususnya dalam pengajaran

Anda mungkin juga menyukai