Anda di halaman 1dari 2

MemBANGKITkan Peradaban Mulia dari Dasar Samudra

*** Dulu ada saatnya manakala peradaban islam berada pada titik puncak keemasan. Kemajuan dan kemakmuran dimana-mana; dibidang politik, sosial, sains-teknologi, dan ekonomi. Tidak ada yang memungkiri bahwa kemajuan sains-teknologi saat ini asas dan pondasinya diletakkan oleh peradaban islam. Hal ini terwujud karena adanya sinergisitas yang luar biasa antara para individu yang hidup dengan motivasi spritual, masyarakat yang maju dengan budaya rasional, serta negara dan pemerintahan yang dijalankan secara ideal dengan menggunakan akidah islam sebagai asas dan patokan utama dalam merancang kebijakan dan peraturan. Mengenang masa keemasan peradaban islam bukanlah romantisme sejarah. Melainkan sebuah upaya untuk menyadarkan kita bahwa kakek-nenek moyang kita adalah orang-orang hebat nan mulia. Di dalam tubuh kita mengalir darah mereka. Satu hal yang perlu diingat; Kita masih memiliki apa yang pernah membuat mereka hebat dan mulia yakni Islam. Kemudian Muncul pertanyaan dibenak kita, mengapa peradaban tinggi yang pernah melahirkan generasi hebat nan mulia itu bisa tenggelam?, lalu apa yang dapat kita perbuat untuk mengangkat peradaban mulia tersebut dari dasar samudra agar dapat tegak kembali untuk belayar menuju tanah impian?. Pertanyaan-pertanyaan ini sudah ada jawabannya, mari kira cari. Indikator (hakiki) Kebangkitan Masyarakat adalah meningkatnya taraf pemikiran. Meningkatnya taraf perekonomian dan megahnya infrastruktur tidak bisa dijadikan indikator kebangkitan. Alasanya, negara-negar Timur Tengah (Arab Saudi, Kuwait, UEA dll) perekonomian dan infrastrukturnya maju sebagaimana halnya AS dan negara-negara Eropa, akan tetapi AS dan Negara-negara Eropa mampu bangkit, sebaliknya negaranegara Timur Tengah tadi tidak mampu bangkit (buktinya mereka tetap 'terjajah'). begitu pula meningkatnya perilaku akhlak tidak pantas dijadikan sebagai tolak ukur kebangkitan. alasanya, kota Madinah saja yang termasuk salah satu kota di dunia yang perilaku akhlaknya tinggi, akan tetapi tidak bangkit. Sebaliknya kota New York yang terkenal dengan perilaku akhlaknya yang rendah, mampu menapaki kebangkitan. Kesimpulannya indikator kebangkitan adalah meningkatnya taraf pemikiran. Kebangkitan dan Proses kebangkitan bisa benar bisa pula salah. AS dan Eropa -misalnya- adalah negara-negara yang mengalami kebangkitan, akan tetapi kebangkitanya keliru. Karena proses kebangkitannya tidak didasarkan pada asas Ilahiyah. Kebangkitan yang benar tentunya adalah peningkatan taraf pemikiran yang didasarkan pada asas Ilahiyah. Jadi kebangkitan yang benar hanya kebangkitan Islam, karena hanya islam sajalah yang asas kebangkitannya adalah asas Ilahiyah. Metode untuk mencapai kebangkitan adalah dengan menegakkan pemerintahan yang didasarkan pada pemikiran. Bukan didasarkan pada hukum dan peraturan semata. Tidak mungkin kebangkitan bisa diraih kecuali dengan menegakkan pemerintahan dan kekuasaan atas dasar pemikiran. Dari pemikiran inilah muncul pemecahan-pemecahan praktis atas segala problematika kehidupan yang ada. Dengan kata lain dari pemikiran tersebut keluar segala bentuk hukum dan peraturan. AS dan Eropa tatkala mengalami kebangkitan, kebangkitanya didasarkan pada suatu pemikiran. Yaitu pemikiran Sekulerisme dan Kebebasan. Negeri-negeri Arab tatkala mengalami kebangkitan (dulu), kebangkitannya didasarkan pada Pemikiran Islam. Titik tolaknya tatkala diutusnya Rasulullah Saw dengan membawa risalah dari Allah. Di atas landasan ini ditegakkan pemerintahan dan kekuasaan. Negeri arab bangkit tatkala mereka meyakini dan berpegang teguh pada pemikiran islam, dan diatasnya dibangun pemerintahan dan kekuasaan. Semua ini merupakan argumen pasti, bahwa metode untuk mencapai kebangkitan adalah dengan menegakkan pemerintahan di atas suatu pemikiran. Walaupun demikian, bukan berarti bahwa menegakkan pemerintahan atas dasar pemikiran dilakukan dengan jalan Revolusi-Kudeta yakni mengambil alih kekuasaan kemudian membangun pemerintahan atas dasar pemikiran. Cara ini tidak akan mampu membangkitkan dan pemerintahan seperti ini tidak akan bertahan lama. Yang harus dilakukan adalah mendidik/memahamkan masyarakat atau mendidik/memahamkan kelompok terkuat di masyarakat dengan pemikiran yang berorientasi kebangkitan. Lebih jauh lagi pemikiran tersebut diadopsi dalam kehidupan, kemudian arah perjalanan kehidupan disandarkan pada pemikiran tersebut. Setelah proses tersebut maka bisa dibangun pemerintahan yang berlandaskan

pemikiran tadi. Jika proses ini ditempuh akan tercapailah kebangkitan. Pada dasarnya kebangkitan itu bukan bertumpu pada pengambilalihan pemerintahan, akan tetapi mengacu pada suatu proses dimana terjadi penyatuan masyarakat dengan suatu pemikiran kemudian pemikiran tersebut dijadikan sebagai arah kehidupan, setelah itu dibangun pemerintahan yang dilandasi oleh pemikiran tersebut. Contoh riil dari runutan proses ini adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Kemajuan peradaban islam tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena islam dipraktikkan secara sinergis baik di level individu, level sosio-kultural, maupun level sistemik-struktural. Ummat ini jika ingin menapaki kebangkitan dan ingin mengawali reinkarnasi peradaban islam yang hebat nana mulia, maka mau tidak mau mereka harus menjadikan aqidah islam sebagai asas yang menjadi arahan kehidupan mereka. Di atasnya dibangun negara dan pemerintahan. Dan dengannya diselesaikan seluruh problem kehidupan. Jika ini dijalankan, maka kebangkitan pasti muncul. Ummat islam pun akan mampu menggapai puncak kegemilanganya lagi, dan mampu meraih kembali kepemimpinan dunia menggantikan hegemoni amerika. Kasus umat islam saat ini, jika mereka menghendaki kebangkitan mau tidak mau mereka harus menjadikan pemikiran islam yang berasaskan aqidah sebagai arah kehidupan mereka. Diatasnya dibangun pemerintahan dan kekuasaan. setelah itu seluruh problematika kehidupan mereka akan mampu terpecahkan dengan hukumhukum yang terpancar dari akidah tadi. Jika ini yang dijalankan, maka kebangkitan yang hakiki pasti akan diraihi. Dengan proses tersebut ummat inipun akan mampu menggapai puncak kegemilangannya lagi. Demikianlah tata cara menapaki kebangkitan, tata cara Mengangkat Peradaban Mulia dari Dasar Samudra. Oleh karenanya, mari kita perjuangan. Allahu alam [] ===== Referensi Maktabah Hizbut Tahrir. 2005. Hadits ash-Shiyam. PTI. Jakarta Al-Qashash, Ahmad. 2009. Peradaban Islam Vs Peradaban Asing. PTI. Jakarta. Amhar, Fahmi. 2010. TSQ Stories. Al Azhar Press. Bogor Khan, Adnan. 2008. Kapitalisme di Ujung Tanduk. PTI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai