Terima Kasih Kepada Yang terhormat : Komisi Pembimbing : Prof. Dr. H. Romli M. Kurdi, S.E., M.S. Kurniawan Saefullah, S.E., M.Ec Tim Pembahas: Prof.H.T.Dzulkarnain Amin, SE,MA,Ph.D Dr.H. Marta Fani Cahyandito,SE.,M.Sc Prof. Dr. Hj. Winwin Yadiyati, S.E.,M.S.Ak Sulaiman Rahman,S.E.,MBA Harry Suharman, S.E., M.Si.Ak
USULAN PENELITIAN
PENGARUH RASIO KINERJA BANK TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA
Fenomena Penelitian
Dalam kurun waktu enam tahun terakhir (tahun 20022007) jumlah BUSN mengalami penurunan dari 81 bank menjadi 65 bank. Berarti sebanyak 16 BUSN telah ditutup. Berdasarkan data Bank Indonesia menurunnya jumlah bank ini karena beberapa BUSN tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dan tingkat kesehatannya rendah. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir (tahun 20022007), walaupun beberapa bank mengalami perkembangan laba namun sebagian besar bank justru mengalami penurunan dalam perolehan laba. Sehingga secara keseluruhan trend perolehan laba mengalami penurunan.
5
Tabel 1. Perkembangan Laba Yang Diperoleh BUSN Periode tahun 2002 s/d 2007 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Total Laba (Rp) 5,751,580 5,591,418 7,877,516 7,690,240 7,524,926 7,390,596 -160,162 2,286,098 -187,276 -165,314 -134,330 -2.784661 40.885836 -2.377348 -2.14966 -1.785134
6
Perkembangan Rp. %
Tabel 2. Rata-Rata Laba Yang Diperoleh Setiap Bank Periode tahun 2002 s/d 2007 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Total Laba (Rp) 88485.85 86021.82 121192.6 118311.4 115768.1 113701.5 -2,464 35,171 -2,881 -2,543 -2,067 -2.78466 40.885882 -2.377373 -2.149666 -1.78512
7
Perkembangan Rp. %
Diagram 1. Perkembangan Laba Yang Diperoleh BUSN Periode tahun 2002 s/d 2007 (dalam jutaan rupiah)
8, 000 000 , 7000 000 , , 6, 000 000 , 5, 000 000 , 4, 000 000 , 3000 000 , , 2 000 000 , , 1, 000 000 , 0 th 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 th th th th th Tota l La ba Ya ng dipe role h da la m juta a n rupia h
Diagram 2. Rata-Rata Laba Yang Diperoleh Setiap Bank Periode tahun 2002 s/d 2007 (dalam jutaan rupiah)
140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 th 2 0 0 t2 2 0 0 th 2 0 0 t4 2 0 0 t5 2 0 0 th 2 0 0 7 h 3 h h 6 Ra ta -ra ta la b a ya n g d ip e ro le h se tia p b a n k d a la m ju ta a n ru p ia h
Grafik 1. Perkembangan Laba Yang Diperoleh BUSN Periode tahun 2002 s/d 2007 (dalam jutaan rupiah)
9, 000 000 , 8, 000 000 , 7000 000 , , 6, 000 000 , 5, 000 000 , 4, 000 000 , 3000 000 , , 2 000 000 , , 1, 000 000 , 0 th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0 7 2 3 4 5 6 Tota l la ba ya ng dipe role h da la m juta a n rupia h
10
Grafik 4. Rata-Rata Laba Yang Diperoleh Setiap Bank Periode tahun 2002 s/d 2007 (dalam jutaan rupiah)
140000 120000 80000 60000 40000 20000 0 th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0th 2 0 0 7 2 3 4 5 6 100000 Ra ta -ra ta la b a ya n g d ip e ro le h se tia p b a n k d a la m ju ta a n ru p ia h
11
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh dari rasio kinerja bank yaitu permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning),dan, Likuiditas (Liguidity), dan secara simultan terhadap prediksi pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) di Bank Indonesia. Bagaimana pengaruh dari rasio kinerja bank yaitu permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning), dan Likuiditas (Liguidity), dan secara parsial terhadap prediksi pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) di Bank Indonesia.
2.
12
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh dari rasio kinerja bank yaitu permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning),dan, Likuiditas (Liguidity) secara simultan terhadap prediksi pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) di Bank Indonesia. Mengetahui pengaruh dari rasio kinerja bank yaitu permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning), dan Likuiditas (Liguidity) secara parsial terhadap prediksi pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) di Bank Indonesia.
2.
13
KAJIAN PUSTAKA
Rasio Kinerja Bank
Capital Asset Quality Management Earnings Liquidity Sensitivity
CAMELS
Laba
Kelebihan penerimaan (revenue) atas biaya (cost) Skousen Stice &. S. Rosyidi
14
Payamta &Machfoedz (1999) Variabel Bebas (X) : Rasio CAMEL Evaluasi Kinerja Perusahaan Variabel Terikat (Y) :Perbankan Sebelum dan Sesudah Alat Analisis : analisis rasio CAMEL Menjadi Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Ni Ketut Leli Aryani M. (2003) Evaluasi Pengaruh CAMEL Terhadap Kinerja Perusahaan
Variabel Bebas (X) : Construct RasioUntuk beberapa periode analisis terbukti CAMEL bahwa analisis rasio CAMEL sebagai Variabel Terikat (Y) : ROA indicator kinerja bank secara signifikan Alat Analisis : analisis regresi dapat mempengaruhi tingkat pengembalian asset atau ROA.
15
Sri Isworo Ediningsih (2004) Variabel Bebas (X) :OIS, OINBT,Hasil uji statistic menunjukkan bahwa rasio Rasio Keuangan dan Prediksi EBTS, QAI, STA, OITL, CLI, CLNW, keuangan yang digunakan dalam model Pertumbuhan Laba : Studi Empiris Pada TLCA, CAS, NWS, SFA secara simultan berpengaruh terhadap Perusahaan Manufaktur di BEJ pertumbuhan laba atau dua tahun Variabel Terikat (Y) : Pertumbuhan kedepan. Secara parsial rasio OIS, laba satu tahun maupun dua tahun EBTS, OITL, CLI, TLCA, dan NWS berpengaruh signifikan terhadap Alat Analisis : analisis regresi, uji pertumbuhan laba sementara rasio autokorelasi, heteroskedastisitas, keuangan lain tidak terbukti berpengaruh normalitas, dan multikolinearitas signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Beaver (1996) Variabel Bebas (X) : Working CapitalRasio dari aliran kas terhadap total kewajiban Financial Ratios as Predictors ofto Total Asset, Retairned Earning to merupakan predictor yang paling baik Failure,Empirical ResearchinTotal Asset, EBIT to TA, Market Value untuk menentukan keberhasilan suatu Accounting Equity to book value, sales to total asset usaha. Variabel Terikat (Y) : kepailitan Alat Analisis : classification technique dichotomous
Altman (1968) Variabel Bebas (X) : Working CapitalRasio keuangan profitability, liquidity, dan Financial Ratio, Discriminant Analysisto Total Asset, Retairned Earning to solvency bermanfaat dalam and The Prediction of CorporateTotal Asset, EBIT to TA, Market Value memprediksi kebangkrutan dengan Bankcrupty Equity to book value, sales to total asset tingkat keakuratan 95% setahun sebelum Variabel Terikat (Y) : Kepailitan bangkrut. Alat Analisis :multivariate discriminant
16
Zainudin dan Hartono (2000) Variabel Bebas (X) : Rasio CAMEL Manfaat Rasio Keuangan DalamVariabel Terikat (Y) : Laba Memprediksi Pertumbuhan Laba : StudiAlat Analisis :analisis regresi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEJ
Analisis rasio keuangan CAMEL terbukti secara simultan dan secara parsial memiliki pengaruh terhadap prediksi laba di masa yang akan datang.
Asyik dan Soelistyo (2000) Variabel Bebas (X) :21 rasio keuangan Hasil penelitian menunjukkan dari 21 rasio Kemampuan Rasio Keuangan DalamVariabel Terikat (Y) : Laba keuangan terdapat 5 rasio keuangan Memprediksi Laba (Penetapan RasioAlat Analisis : discriminant analysis yaitu DIV/NI, S/TA, LTD/NA, NI/S, Keuangan Sebagai Discriminator) dan INPPE/TU merupakan discriminator yang signifikan dalam memprediksi laba dimasa yang akan datang. Whalen dan Thomson (1998) Variabel Bebas (X) : Rasio CAMEL Using Financial Data to identify Variabel Terikat (Y) : Bank gagal Change in Bank Condition Alat Analisis : regresi logit Berdasarkan statistic regresi logit ditemukan bahwa rasio CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating bank.
10
Warsidi dan Bambang (2000) Variabel Bebas (X) : CGSI, CGSNS,Bukti secara statistic bawa tujuh rasio yang Evaluasi Kegunaan Rasio KeuanganNSQA, NSTR, PBTSE, WCNS, WCTA digunakan dalam model dapat di pakai Dalam Memprediksi Perubahan Laba diVariabel Terikat (Y) : Perubahan Laba sebagai predictor perubahan laba satu Masa Yang Akan Datang Alat Analisis :stepwise regression, tahun, dua tahun, atau tiga tahun yang analisis varians, uji multikolineraitas, uji akan datang. Semakin panjang masa t prediksi maka koefisien determinasi semakin kecil
17
11
Sumarta (2000) Variabel Bebas (X) : rasio CAMEL Dengan menggunakan ukuran rasio-rasio keuangan aspek Evaluasi Kinerja Perbankan :Variabel Terikat (Y) :CAMEL, terbukti bahwa CAR, RORA, ROA, Studi Banding Kinerja PerbankanAlat Analisis : analisis rasio CAMEL CML, dan hasil uji serentak CAMEL secara Indonesia dan Perbankanuntuk perbankan Indonesia dan keseluruhan kinerja perbankan Indonesia lebih baik Thailand perbankan Thailand dari kinerja perbankan Thailand Etty M.N& Titik Aryati (2000) Variabel Bebas (X) : CAR 1, CAR 2,Rasio EATAR dan OPM secara signifikan membedakan Model Analisis CAMEL UntukETA, RORA, ALR, NPM, OPM, ROA, bank sehat dan bank tidak sehat. Melalui analisis Memprediksi Financial DistressROE, BOPO, PBTA, EATAR, LDR stepwisw rasio keuangan yang paling dominan Pada Sektor Perbankan Yang GoVariabel Terikat (Y) : Financial mempengaruhi keberhasilan bank adalah EATAR Publik Distresss yaitu bank sehat dan bank dan PBTA .sedangkan dengan analisis casewise tidak sehat statistic diketahui tingkat keberhasilan keseluruhan Alat Analisis :Stepwise Statistic dan dari fungsi diskriminan sebesar 67,6% casewise statistic
12
13
Yuniasih (2001) Variabel Bebas (X) : construct rasioPenilaian secara gabungan dengan alat analisis CAMEL Analisis Kinerja Keuangancapital, asset, management, earnings, menunjukkan bahwa selama periode analisis bank Perusahaan Daerah BPR Bankdan liquidity berpredikat sehat namun masih ada komponenPasar Kabupaten Bangli PeriodeVariabel Terikat (Y) : Tingkat komponen dari factor-faktor yang dinilai tidak 1996-2000 kesahatan bank termasuk kategori sehat yaitu penyisihan Alat Analisis : analisis CAMEL penghapusan aktiva produktif, dan lemahnya penguasaan pangsa pasar. Luciana Spica Almilia (2005) Variabel Bebas (X) : CAR 1, CAR 2,Rsaio CAR, APB, NPL,PPAPAP, ROA, NIM, dan Analisis Rasio CAMEL TerhadapETA, RORA, ALR, NPM, OPM, ROA, BOPO memiliki perbedaan yang signifikan antara Prediksi Kondisi bermasalah PadaROE, BOPO, PBTA, EATAR, LDR bank yang bermasalah dengan bank yang tidak Lembaga Perbankan Periode 2000-Variabel Terikat (Y) :Financial bermasalah. CAR memiliki pengaruh negative 2002 Distresss yaitu bank sehat dan bank terhadap kondisi bermasalah yaitu semakin kecil tidak sehat CAR maka kondisi bermasalah semakin besar. Alat Analisis : Regression logistic, one Begitu pula dengan rasio lain semakin kecil nilai sample kolmogorov smirnov test, rasio maka kondisi bermasalah atau tidak sehat independent sample t-test, semakin besar.
14
18
Kerangka Pemikiran
Capital (X1)
Earnings (X3)
Liquidity (X4)
Predikat Kesehatan Bank (Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, Tidak Sehat)
19
Paradigma Penelitian
Rasio Kinerja Bank
Veithal Rivai (2007) Mudrajad Kuncoro (2002)
CAR
Keterangan :
20
Kinerja bank untuk mengukur kualitas aktiva produktif atau kualitas asset yang dimiliki bank dan nilai riil dari asset tersebut. (Veitzhal, 2007: 713)
Aktiva Produktif yang diklasifikasikan KAP 1 = _______________________________ x 100% Total Aktiva Produktif PPAP yang diklasifikasikan KAP 2 = _______________________________ x 100% PPAP yang wajib dibentuk Keterangan : untuk aspek Asset Quality maka bobot yang diperhitungkan sebesar 30% yaitu total KAP 1 sebesar 25% ditambah KAP 2 sebesar 5%.
Rasio
21
Earnings (X3)
Kinerja bank untuk mengukur efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat. (Veitzhal, 2007:720)
Laba sebelum Pajak ROA = __________________ x 100% Total Aktiva Biaya Operasi BOPO = ___________________ x 100% Pendapatan Operasional Keterangan : untuk aspek Earnings maka bobot yang diperhitungkan adalah sebesar 10% yaitu total ROA sebesar 5% ditambah BOPO sebesar 5%.
Rasio
Liquidity (X4)
Kinerja bank yang Jumlah Kredit yang diberikan mengukur pelaksanaan LDR = _______________________________ x 100% manajemen asset dan Dana Pihak Ketiga +KLBI+Modal inti kewajiban dalam menentukan dan Kewajiban Bersih Antar Bank menyediakan likuiditas NCMtoCA = ___________________________ x 100% yang cukup yaitu kemampuan untuk Modal inti memenuhi kawajiban jangka pendek Keterangan : Untuk aspek Liqudity maka bobot yang (Veitzhal, 2007: 722) diperhitungkan adalah sebesar 10% yaitu total LDR sebesar 5% ditambah BOPO sebesar 5% Laba adalah Laba Sebelum Pajak(Earning Before Tax) Suatu kelebihan penerimaan (revenue) atas biaya (cost) (Rosyidi, 2001 : 383
Rasio
Pertumbuhan Laba(Y)
Rasio
22
1. 2. 3. 4. 5.
Rasio Capital berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional di Bank Indonesia. Rasio Asset Quality berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional di Bank Indonesia. Rasio Earnings berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional di Bank Indonesia. Rasio Liquidity berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional di Bank Indonesia Rasio Kinerja bank yaitu rasio Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada Bank Umum Swasta Nasional di Bank Indonesia.
Pengujian hipotesis
23
24