Oleh: Kunto Budi Santoso Preceptor: dr. Moh. Feri Yulianto., Sp.B
BAB I - KASUS
I. IDENTITAS Nama Jenis Kelamin Usia Agama Pekerjaan No. RM Bangsal Masuk Operasi BLPL : By. Ny Heni Krisnawati : laki-laki : 3 tahun : Islam :: 542795 : Bougenvil, ruang IB3 : 14 Januari 2011 (Poli Bedah) : 16 Januari 2011 : 18 Januari 2011
14-01- 11 BLPL
Ibu pasien mengeluh buah pelir anaknya yang kanan lebih besar dari yang kiri, hal ini sudah sejak lahir, tapi kondisinya sekarang lebih besar dari yang dulu, pada saat anak menangis testis tidak bertambah besar
STATUS GENERALISATA
III. OBJEKTIF (Sabtu, 16 Juli 2011 Pukul 06.20 WIB)
PEMERIKSAAN FISIK Kesan umum KU : Penderita tampak berbaring, tidak terpasang infus. Kesadaran : Komposmentis GCS E4 V5 M6 Kesan Gizi : Baik, BB cukup Vital sign Tekanan darah : Tidak diukur Heart Rate : 110 x/ menit, isi & tegangan cukup, irama reguler Pernapasan : 26 x/menit Suhu : 36,4 0C, aksilla
Palpasi: -Fremitus suara hemithorak dextra sama dengan sinistra dalam batas normal (+) -Pergerakkan dada simetris -Emfisema subkutis (-)
Auskultasi: Suara paru: Suara dasar vesikuler, ronkhi kering -/-, wheezing -/-
STATUS LOKALISATA
Regio anogenital: Look : testis kanan tampak lebih besar, rubor (-) Feel : Perubahan ekspresi/ menangis saat ditekan testisnya(-), suhu kanan sama dengan kiri ( dengan punggung tangan), teraba massa kistik menyelubungi testis(+),puncak testis teraba (+), transluminasi tembus cahaya(+)
RESUME
A. ANAMNESIS Ibu pasien mengeluh buah pelir anaknya yang kanan lebih besar dari yang kiri, hal ini sudah sejak lahir, tapi kondisinya sekarang lebih besar dari yang dulu, pada saat anak menangis testis tidak bertambah besar PEMERIKSAAN FISIK Regio anogenital: : testis kanan tampak lebih besar, rubor (-) Look Feel : Perubahan ekspresi/ menangis saat ditekan testisnya(-), suhu kanan sama dengan kiri ( dengan punggung tangan), teraba massa kistik menyelubungi testis(+),puncak testis teraba (+), transluminasi tembus cahaya(+)
DIAGNOSIS BANDING
1. Varikokel Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Gambaran klinis : Anamnesa : 1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah. 2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri. 3. Terasa berat pada testis Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava) Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung, yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang : 1. Transilumisasi Scrotum Bila dilakukan transiluminasi pada hidrokel terlihat translusen, terlihat benjolan terang dengan masa gelap oval dari bayangan testis. 2. USG Pemeriksan USG dapat dipertimbangkan apabila hasil pemeriksaan transiluminasi tidak jelas yang disebabkan oleh tebalnya kulit skrotum pasien. Dengan hasil USG berwarna keabu-abuan. .
DIAGNOSA KLINIS
1. Hidrokel testis Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari. 2. Hidrokel funikulus Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
DIAGNOSA KLINIS
3. Hidrokel komunikan. Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga abdomen.
TATALAKSANA
() IP terapi Supportif: Infus RL 20-30 tpm Medikamentosa: Antibiotik: Inj. Anbacim 250 mg / 12 jam Analgetik Inj. Ketorolac A / 12 jam IP Terapi Bedah : Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai Teknik Jaboulay atau aplikasi kantong hidrokel sesuai cara Lord.
TATALAKSANA
() Pada hidrokel tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat laun akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 2 tahun. Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dlakukan anestesi umum ataupun regional (spinal). Tindakan lain adalah dengan aspirasi jarum (disedot pakai jarum). Cara ini tidak sering digunakan karena cairan hidrokelnya akan terisi kembali.
PROGNOSIS
Baik
KOMPLIKASI
Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.
TERIMA KASIH