Anda di halaman 1dari 4

TPM (Total Productif Maintenace)

(Danny Fajar Setiawan) Breakdown maintenance Tdk ada rasa memiliki Preventive maintenance TPM

Ada rasa memiliki

Memilih sifat Company Wide Artinya mencangkup seluruh Department dan semua level dalam perusahaan. Pengertian Total memiliki arti: 1. Total dalam evekktivitas alat 2. Total dalam pemeliharaan 3. Total dalam partisipasi Pengertian: 1. Membangun kerjasama untuk evektifitas system produksi 2. Membangun organisasi yang menangkal setiap kerugian a. Zero Acident b. Zero Defect c. Zero Breakdown 3. Implementasi TPM ke seluruh department. 4. Melibatkan individu, mulai dari manager puncak hingga pekerja terendah. 5. Mengadakan kegiatan kerugian NOL (Zero Loss) melalui kelompok kecil.

Tujuan TPM untuk mningkatkan produktifitas pabrik. Keuntungan : 1. Produktifitas a. Produktifitas kerja b. Nilai tambah personil c. Penanggulangan gangguan

2. Kualitas a. Cepat dalam proses b. Produk c. Keluhan pemakai 3. Pembiayaan a. Tenaga kerja b. Biaya pemeliharaan c. Konservasi energi 4. Keselamatan a. Kecelakaan nihil b. Polusi nihil 5. Delivery a. Pengurangan stock b. Peningkatak perputaran inventory 6. Semangat a. Pertumbuhan ide yang masuk b. Penambahan pertemuan kelompok kecil TPM dilaksanakan dengan menerapkan metode pemeliharaan terencana (MPT)
Pemeliharaan special (teknisi) Metode Pemeliharaan Pemeliharaan mandiri (operator) Pelaksanaan 4 Fase: 1. Menstabilkan interval kegagalan 2. Memperpanjang masa pakai alat 3. Memulihkan kemunduran 4. Memprediksi masa pakai alat.

Pemeliharaan spesial ada 6 tahap: 1. Evalusai alat dan memahami kondisinya 2. Memulihkan kemunduran dan membetulkan kelemahan 3. Membangun sistem informasi management 4. Membangun sistem pemeliharaan periodic 5. Membangun sistem pemeliharaan produktif 6. Membangun sistem pemeliharaan terencana

Pemeliharaan mandiri ada 7 tahap; 1. Melaksanakan kebersihan awal 2. Menanggulangi sumber kontaminasi dan lokasi tersembunyi 3. Menyusun standar kebersihan dan pemeriksaan 4. Melaksanakan inspeksi pada alat umum 5. Melaksanakan inspeksi pada proses umum 6. Melaksanakan pemeliharaan mandiri secara sistematis 7. Melaksanakan manajemen diri sepenuhnya. Kaizen sebagai landasan TPM Kaizen merupakan budaya kerja yang melandasi pelaksanaan manajemen total secara utuh. Adalah penyempurnaan kecil yang berkesinambungan dan melibatkan personel. Artinya Kaizen merupakan tanggungjawab semua personel perusahaan mulai dari tingkat manager puncak hingga pekerja paling rendah (pelaksana-pelaksana) dan ini merupakan sistem manajemen Jepang yang berorientasi pada proses. Strategi: Berusaha untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen (keuntungan) Sistem bias berupa: a. Peningkatan produktifitas b. Kegiatan TQC(Total Quality Control) dan QCC (Quality Control Circle) yang merupakan siklus pengendalian terpadu. Program Kaizen terbagi menjadi 3 bagian: 1. Orientasi manajemen a. Keterlibatan karyawan dan manajemen b. Atasan tidak menolak ide baru 2. Orientasi kolompok a. Diwujudkan dengan adanya kegiatan kelompok kecil b. Cara kerja menggunakan pola Plan Do Chek Act 3. Orientasi individu Bagi individu yang kurang suka bekerja keras dituntut harus pintar dan penyalurannya harus melalui sistem saran (suggestion system) ide perorangan, seperti: a. Menyempurnakan pekerjaan sendiri

b. Menghemat energy/ material c. Menyempurnakan proses d. Menyempurnakan alat e. Menyempurnakan mutu produk f. Menyempurnakan layanan g. dsb.

Anda mungkin juga menyukai