Anda di halaman 1dari 17

MENENTUKAN H DARI REAKSI MELALUI PERCOBAAN

OLEH XI IA 1 KELOMPOK 5

SMA NEGERI 1 SINGARAJA

2009
DAFTAR ISI
JUDUL DAFTAR ISI
I.

TUJUAN PRAKTIKUM

3 3 5 6 8 10 11 13

II. DASAR TEORITIS III. ALAT DAN BAHAN IV. PROSEDUR KERJA V. HASIL PENGAMATAN VI. PEMBAHASAN VII. JAWABAN PERTANYAAN VIII.

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PERSONALIA ANGGOTA KELOMPOK

MENENTUKAN H REAKSI MELALUI PRAKTIKUM

1. TUJUAN 1.1. Menentukan nilai tetapan calorimeter melalui praktikum


1.2. Menentukan perubahan entalpi reaksi melalui praktikum

2. DASAR TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem dan Lingkungan System adalah reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian. Misalnya, system itu merupakan reaksi yang terjadi di dalam gelas kimia, sedangkan di luar system disebut lingkungan. Dalam mengidentifikasi system harus cermat. Misalnya, dalam mengetahui suhu, tekanan, jumlah mol tiap komponen, dan wujud system (padat, cair, atau gas). Jika telah ditetapkan, semua sifat system dan keadaan system akan disesuaikan dengan keadaan yang ditetapkan itu. Jika terjadi perubahan system, dikatakan bahwa system itu telah berubah dari satu keadaan ke keadaan lain. Jika disekat terhadap sekitar sehingga kalor tidak mengalir antara system dan lingkungan, perubahan yang terjadi di dalam disebut system adiabatic. Selama perubahan adiabatic, suhu system akan bertambah jika system melepaskan panas dan akan berkurang jika system menyerap panas. Reaksi yang melepaskan panas disebut reaksi eksoterm. Reaksi yang menyerap panas disebut reaksi endoterm. (Susilowati, 2005). System dapat dibedakan atas system terbuka, system tertutup dan system terisolasi. System dikatakan terbuka jika antara system dan lingkungan dapat mengalami perpindahan

materi dan energi. Perpindahan materi artinya hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem, misalnya gas. Sistem dikatakan tertutup jika antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi perpindahan energi. Pada sistem terisolasi tidak terjadi perpindahan materi maupun energi ke lingkungan. (Purba, 2007). 2.2 Kalor Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya karena perbedaan suhu, yaitu dari suhu lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Perpindahan kalor akan berlangsung hingga suhu diantara keduanya menjadi sama. Pada tingkat molekul, perpindahan jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu zat atau suatu sistem dapat ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi pada zat atau sistem itu. Apabila massa dan kalor jenis zat atau kapasitas kalor sistem diketahui, maka jumlah kalor dapat dihitung dengan rumus q=mc t dengan, q m c C T (Purba, 2007). 2.3 Kalorimeter Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada perpindahan materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter). Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap/ dibebaskan oleh larutan dan kalorimeter, tetapi tandanya berbeda. [q reaksi =-(q larutan + q kalorimeter)] (Purba, 2007). Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan atau q=C t = jumlah kalor (J) = massa larutan di dalam kalorimeter (g) = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J g-1 K-1 atau J g-1 C-1) = kapasitas kalor dari bom kalorimeter (J K-1 atau J C-1) = perubahan suhu larutan (kalorimeter) (K atau C)

suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kalorimeter yang digunakan di laboraturium berbentuk bejana, biasanya silinder dan terbuat dari logam, misalnya tembaga atau aluminium. Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar (mantel). Mantel tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatic, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu kalorimeter sebesar 1o C pada air dengan massa 1 gram disebut dengan tetapan kalorimetri. (www.wikipedia.org)

Gambar 1 Kalorimeter

3. ALAT DAN BAHAN 3.1. ALAT Alat Kalorimeter Gelas Beker 100 mL Fungsi Mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam system larutan Wadah penampung dalam mengaduk, mencampur dan
5

Pipet tetes Termometer Spatula Stopwatch Batang Pengaduk Tabung reaksi 25 mL 3.2. BAHAN Bahan Aquades Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) Larutan Asam Klorida (HCl)

memanaskan cairan Mengambil larutan dalam jumlah sedikit Mengukur temperature bahan Mengambil bahan padatan Mengukur waktu Untuk mengaduk larutan dalam kalorimeter Tempat mereaksikan suatu senyawa kimia

Fungsi Menurunkan suhu air panas Sebagai pereaksi Sebagai pereaksi

4. PROSEDUR KERJA

4.1. Menentukan Nilai Tetapan Kalorimetri


4.1.1. 4.1.2.

Kalorimeter diatur seperti pada Gambar 1. Air diukur sebesar 25 mL. Air dimasukkan ke dalam

calorimeter, diaduk dan temperatur (T1) di calorimeter dicatat setiap 30 detik selama empat menit.
4.1.3.

Pada menit keempat, air hangat sebanyak 25 mL dimasukkan ke dalam calorimeter, temperatur air ketika ini disebut T2 (temperatur air minimum adalah 35o C, dan temperatur maksimummnya adalah 45o C).

4.1.4. Temperatur air di dalam calorimeter dicatat setiap 30 detik, sampai delapan menit atau hingga temperature konstan.

Campuran air panas Perubahan temperatur diukur dan dingin diaduk

4.2. Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi 4.2.1 Temperatur awal dari larutan NaOH dan HCl diukur. Karena larutan tersebut berbeda temperaturnya, sehingga dicatat temperatur awal rata-ratanya.

25mL NaOH 1M 25mL HCl 1M

4.2.2 25 ml larutan NaOH 1M dituangkan ke dalam kalorimeter. 4.2.3 25 ml larutan HCl dituangkan ke dalam kalorimeter.

4.2.4 Larutan HCl dituangkan ke dalam calorimeter kemudian diaduk, sehingga tejadi reaksi kimia antara laruta NaOH dan HCl. 4.2.5 Perubahan temperatur diamati dan dicatat sampai temperatur konstan.

Campuran air panas Perubahan temperatur diukur dan dingin diaduk

5. HASIL PENGAMATAN 5.1. Menentukan Nilai Tetapan Kalorimetri T 1= 25.5oC T2= 42.5oC Waktu (menit) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 (Penambahan air Temperatur (oC) 26 26 26 26 26 26 25.5 25.5 32 Waktu (menit) 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 Temperatur (oC) 32 31.5 31 31 30.95 30.7 30.5 30.5

hangat) 5.2. Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi Bahan Larutan NaOH 1 M Hasil Massa = 25 gram Mol Larutan HCl 1 M = 0.025 T awal = 260C Massa = 25 gram Mol Temperatur Awal Rata-rata = 0.025 T awal = 26.50C 26.250C

Setelah Pemcampuran NaOH + HCl Waktu (menit) 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 (sampai konstan) Temperatur Akhir (Takhir) Perubahan temperatur (T) = T akhir- T
awal

Temperatur (oC) 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28-26 = 2 0C

6. PEMBAHASAN 6.1 Menentukan Nilai Tetapan Kalorimetri Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data sebagai berikut. T1 = 26,5o C
9

T2 = 42,5 o C Tc = 30,5 o C Massa air = V = 25 gram kalor jenis air = 4,2 J g-1 oC-1 , maka Q lepas m c (T2 Tc) 25. 4,2. (42,5-30,5) 1260 C Qkalorimeter = C . T Q Qkalorimeter = 147 J oC-1 . (30,5-20,5)oC = 735 J = = = Q terima m c (Tc- T1) + C (Tc T1) 25. 4,2. (30,5-25,5) + C (30,5-25,5)

= 525 + 5C = 147 J oC-1

6.2 Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

Dalam hal ini massa larutan sama dengan jumlah massa kedua larutan, yaitu 25 gram + 25 gram = 50 gram. qlarutan = m c T = 50 g . 4,2 J g-1 oC-1 . 2 o C = 420 Joule q reaksi = - (q larutan + q calorimeter) = - (420 + 735) J = -1155 J Kalor tersebut menyertai reaksi antara 25 mL HCl 1 M dengan 25 mL larutan NaOH 1 M.

10

Jumlah mol HCl, n = V x M = 25. 10-3 L-1 x 1 mol L-1 = 25. 10-3 mol Jumlah mol NaOH, n = V x M = 25. 10-3 L-1 x 1 mol L-1 = 25. 10-3 mol Oleh karena jumlah mol pereaksi sesuai dengan perbandingan koefisien, maka campuran adalah ekivalen. H reaksi harus sesuai dengan stoikiometri reaksi. Jadi, q (1 mol HCl + 1 mol NaOH) = 1/(25 . 10-3) x -1155 J = -46200 J Jadi H reaksi = q reaksi = - 46200 J Sehingga persamaan reaksi penetralan NaOH dan HCl HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H = -46,2 kJ

7. JAWABAN PERTANYAAN
7.1. Sebab dalam proses perpindahan panas yang terjadi dari air panas ke air dingin terdapat

lingkungan yang ikut menyerap panas yakni kalorimeter. Karena itulah kalor yang dilepas oleh air panas sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh air dingan dan kalorimeter. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut. Q lepas mc T = = Q terima mc T +C T

Dari persamaan tersebut dapat ditunjukkan bahwa kalorimeter sebagai lingkungan yang menyerap panas dari sistem (dalam hal ini air panas dan air dingin). 7.2. Terjadi kenaikan suhu sebesar 2o C ketika reaksi antara larutan NaOH dan HCl. Ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kalor yang dibebaskan sistem menuju lingkungan (perlu diperhatikan, yang sebenarnya diamati perubahan suhunya adalah lingkungan, bukan sistem) sehingga suhu bertambah tinggi. Berarti reaksi yang terjadi pada percobaan satu dan dua termasuk reaksi eksoterm. 7.3. Perubahan entalpi per mol pada senyawa yang digunakan dalam percobaan. Qkalorimeter = Qdilepaskan air panas - Qditerima air dingin
11

= (m c T1) - (m c T2) = (25 4,2 12) J - (25 4,2 5) J = 1260 525 = 735 J Qlarutan = m c T = (50 4,2 2) J = 420 J Qreaksi = - (Qlarutan + Qkalorimeter) = - (420 +735) J = - 1155 J H =
1 mol 0,025 mol -1155 J

= -46200 J = -46,2 kJ Jadi, HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H = -46,2 kJ

8. SIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa : 8.1 Tetapan kalorimerter dapat ditentukan dengan cara menghitung kalor yang dilepaskan oleh air panas dikurangi kalor yang diterima air dingin pada suatu kalorimeter melalui suatu percobaan. 8.2 Melalui eksperimen dapat ditentukan entalpi reaksi dari suatu reaksi dengan menghitung kalor yang diserap atau dibebaskan oleh larutan dan kalorimeter.

12

DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael.2007. KIMIA untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga Susilowati, Endang.2009. Theory and Application of Chemistry 2.Solo:Tiga Serangkai www.wikipedia.org

13

LAMPIRAN
ALAT

14

Temometer

Pengaduk Gabus Gelas Stirofoam Laruta ns

Pengaturan Kalorimeter

Kalorimeter

Gelas Bekker

15

Termometer

Pengukur Waktu

BAHAN

Larutan NaOH dan HCl

16

PERSONALIA ANGGOTA KELOMPOK

Kelas XI IA 1

Nama Nomor

: Made Harumi Padmaswari : 13

Nama Nomor

: Made Lana Mahendra : 15

Nama Nomor

: Ni Putu Praja Chintya : 17

Nama Nomor

: Ni Putu Wiryastuti Sri Pratami Devi : 27

Nama Nomor

: Made Yaya Sawitri : 28

17

Anda mungkin juga menyukai