Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN IL PERKEMBANGAN HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

OLEH : SGD I NI WAYAN WINDA VIRGANTARI PANDE KADEK PURNIWATI NI PUTU SUSI PERDANAYANTI PUTU DESSY SAVITRI DEWI EDY WIRAWAN N. NYOMAN DIAH SOMAWARDANI NI LUH MILA DWIANA NI LUH GEDE ANGGI ARGITAYANI PUTU AYU UTAMI DEWANTARI NI KOMANG SURYANINGSIH I WAYAN AGUS EKA SWASTIKA (0902105001) (0902105002) (0902105017) (0902105018) (0902105032) (0902105033) (0902105050) (0902105051) (0902105066) (0902105079) (0902105089)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2011

PERKEMBANGAN HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) Gonadotropin Releasing Hormone atau GnRH merupakan suatu peptida dengan 10 asam amino yang disekresikan oleh neuron yang badan selnya terletak di nucleus arkuata hipotalamus. Bagian ujung dari neuron ini berakhir terutama di eminensia mediana hipotalamus, tempat neuron-neuron tersebut melepaskan GnRH ke dalam sistem pembuluh porta hipotalamus-hipofisis. GnRH kemudian diangkut ke kelenjar hipofisis anterior dalam darah porta hipofisis dan merangsang dua jenis gonadotropin, LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Follicle Stimulating Hormone). GnRH disekresikan secara intermiten selama beberapa menit setiap 1 sampai 3 jam. Intensitas perangsangan hormone ini ditentukan dalam dua cara : 1. Oleh frekuensi siklus sekresi tersebut; 2. Oleh jumlah GnRH yang dilepaskan pada setiap siklus. Sekresi LH oleh kelenjar hipofisis anterior juga merupakan suatu siklus, yaitu sekresi LH hampir selalu mengikuti pelepasan bertahap dari GnRH. Sebaliknya, peningkatan dan penurunan sekresi FSH hanya sedikit mengikuti setiap fluktuasi sekresi GnRH; bahkan sekresi FSH berubah lebih lambat setelah beberapa jam sebagai respons terhadap perubahan jangka panjang dari GnRH. Karena hubungan antara sekresi GnRH dan sekresi LH yang jauh lebih dekat, GnRH juga dikenal secara luas sebagai hormon pelepas-LH/LH Releasing Hormone. Hormon Prolaktin Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic

somatomammotropin (CS)), merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia. Struktur Prolaktin Hormon pertumbuhan, prolaktin dan placental laktogen merupakan anggota dr hormon polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang homolog. Struktur prolaktin pada manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino dengan ikatan di sulfida (S-S). Pada asam amino terminal, terdiri atas 199 asam amino. Dengan penambahan ikatan disulfida pada asam amino ke tiga antara Cys-4 dan Cys-11. Struktur gen Prolaktin. Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon pertumbuhan dan placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor yang sama. Pada manusia dan tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen homolog ketiga hormon tersebut hampir sama persis.

Gambar struktur prolaktin manusia

Hormon Testosteron Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Baik bagi Pria maupun wanita, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Hormon Testosteron ini juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual). Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, pria yang memiliki kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur dari pria yang memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah. Fungsi Hormon Testosteron Testosteron penting bagi perkembangan seorang anak lelaki menjadi pria dewasa selama masa pubertas dan diperlukan untuk kinerja fisik, mental dan seksual seorang pria. Selama ini testosterone yang diproduksi dalam testis lebih dikenal sebagai hormon seks padahal selain aktivitas seksual, testosteron memiliki banyak fungsi lain yang penting untuk kesehatan sesuai dengan perkembangan tubuh sejak masa pubertas. fungsi progesteron selama masa pubertas : Testosteron menyebabkan pecahnya suara Bertanggung jawab terhadap pembentukan rambut, janggut dan kumis Membentuk dan memelihara struktur tulang Membantu pembentukan sel-sel darah merah Membentuk dan memelihara otot-otot Mempetahankan daya ingat, konsentrasi, keseimbangan mental, dan mempengaruhi mood Penentu bentuk tubuh pria. Pengatur hasrat dan fungsi seksual Menjaga sistem imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis

Hormon Relaksin Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot. Pada saat pendekatan lahir dalam beberapa hewan (misalnya, babi, tikus), polipeptida ini telah ditemukan di relax the pubic ligamen (ligamen kemaluan santai) untuk melunakkan dan memperbesar bukaan leher rahim. Relaksin ditemukan pada manusia hamil tapi pada tingkat yang lebih tinggi di awal kehamilan daripada dekat dengan waktu kelahiran. Relaksin mempromosikan angiogenesis, dan pada manusia mungkin memainkan peran yang lebih penting dalam pengembangan antarmuka antara rahim dan plasenta yang tidak dalam proses kelahiran. Hormon relaksin muncul pada awal kehamilan, merupakan hormon peptide yang berfungsi membantu proses persalinan dalam kontraksi otot simfisis pubis dan melonggarkan tulang panggul. Hormon relaksin dihasilkan korpus luteum verum pada ovarium dan plasenta. Pada wanita tidak ada sumber relaksin serum ektraluteal dalam sirkulasi. Hormon relaksin diperkirakan dapat mendukung pematangan serviks. Berdasarkan evaluasi telaah Cochrane mengenai hasil dari 4 penelitian yang melibatkan 267 wanita. Namun dukungan untuk penggunaan relaksin untuk saat ini perlu penelitian lebih lanjut.
LH

Hormon Luteinizing (LH), juga dikenal sebagai lutropin adalah hormon yang dihasilkan olehkelenjar hipofisis anterior. Pada wanita, kenaikan akut LH disebutlonjakan LH memi cu ovulasidan perkembangan korpus luteum. Pada lakilaki, dimana LH juga telah disebut interstisial sel-stimulating hormone (ICSH), merangsang produksi sel Leydig testosteron. LH merupakan glikoprotein heterodimeric. Setiap unit monomer adalah molekul glikoprotein, salah satu subunit alfa dan beta membuat protein. Strukturnya yang mirip dengan hormone glikoprotein lain seperti, follicle-stimulating hormone (FSH), thyroidstimulating hormone (TSH), dan human chronic gonadotropin (hCG). Dimerprotein

berisi 2 subunit glycopeptidic, alpha diberi label dan subunit beta yang non-kovalen yang terkait ( yaitu tanpa jembatan disulfida yang menghubungkan mereka ) Hormon Progresteron Progesteron dalah homon wanita lain yang dibentuk oleh Corpus luteum, Plasenta (dimulai bulan ketiga kehamilan) testes dan korteks anak ginjal (pria dan wanita)dibawah pengaruh FSH/LH dari Hipofise. Sebaliknya kadar Progesteron dalam darah melalui mekanisme feedback turut menentukan banyaknya sekresi GnRH dan Gonadotropin tersebut. Progesteron berdaya menginduksi peralihan endometrium dari fase proliferasi (pengaruh estrogen) ke fase sekresi zat-zat gizi, agar telur yang sudah dibuahi bisa bersarang dan berkembang menjadi janin (implantasi).Selanjutnya Progesteron bertugas memelihara kehamilan. Oleh karena itu Corpus luteum menghentikan produksinya sekitar bulan ke 4 kehamilan, Plasenta mulai besar sampai150-250 mg seharinya pada saaat sebelum persalinan. Penggolongan Zat-zat progesterone adalah steroida sintesis dengan kegiatan Progesteron, tetapi spekrum kerjanya dapat saling berbeda banyak semua zat berkhasiat Progestagen tetapi tidak semuanya memiliki efek gestagen (memelihara kehamilan), menghambat ovulasi atau berdaya antiestrogen. Bahkan beberapa diantaranya memiliki sifat baru, seperti efek esterogen walaupun lemah. Berlainan dengan Progesteron zat-zat ini aktif secara oral. Khasiat Farmokologi Efek prostagen. Yakni mempersiapkan rahim untuk implantasi telur dengan jalan menginduksi fase sekresi dari endometrium. Efek gestagen berupa memelihara kehamilan,kedua efek ini paling nyata pada OH progesterone,didrogesteron dan alilestrenol Kontrasepsi. Beberapa derivat progestin sering dikombinasikan dengan derivat estrogen untuk kontrasepsi oral.

Disfungsi perdarahan rahim. Perdarahan rahim akibat gangguan keseimbangan estrogen dan progesteron tanpa ada kelainan organik antara lain perdarahan rahim fungsional. Untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan dan pengaturan siklus hadi dapat diberikan progestin oral dosis besar.

Nyeri haid. Pemberian kombinasi estrogen dengan progestin diindikasikan untuk nyeri haid yang tidak dapat diatasi dengan estrogen saja. Endometriosis. Penyebab nyeri hebat pada endometriosis belum jelas diketahui tapi dapat diberikan noretindron.

Penggunaannya Untuk prevensi abortus Dalam pil anti hamil Pada gangguan haid Pada climacterium Pada endometriose Pada kangker endometrium/mammae Efek samping Zat-zat Prostagen dapat menimbulkan efek sampimg seperti mual,kantuk,pusing juga perdarahan penarikan setelah penggunaannya dihentikan.Selain itu memperlihatkan efekefek lain,terutama pada dosis tinggi,yaitu: Efek virilisasi pada janin wanita bila digunakan untuk jangka waktu lama dengan dosis tinggi,khususnya derifat testosterone berhubung kerja sisa androgennya.juga oedema akibat retensi garam dan air. Efek sentral pada dosis tinggi semua steroida menekan SSP dan dapat menimbulkan rasa kantuk,kelesuhan dan depresi. Gangguan hati khususnya dapat terjadi penyumbatan saluran empedu (cholestatis)

Hormon Oksitosin Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi di hipotalamus dan diangkut lewat aliran aksoplasmik ke hipofisis posterior yang jika mendapatkan stimulasi yang tepat hormon ini akan dilepas kedalam darah. Hormon ini di beri nama oksitosin berdasarkan efek fisiologisnya yakni percepatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot polos uterus. Peranan fisiologik lain yang dimiliki oleh hormon ini adalah meningkatkan ejeksi ASI dari kelenjar mammae. Impuls neural yang terbentuk dari perangsangan papilla mammae merupakan stimulus primer bagi pelepasan oksitosin sedangkan distensi vagina dan uterus merupakan stimulus sekunder. Estrogen akan merangsang produksi oksitosin sedangkan progesterone sebaliknya akan menghambat produksi oksitosin. Selain di hipotalamus, oksitosin juga disintesis di kelenjar gonad, plasenta dan uterus mulai sejak kehamilan 32 minggu dan seterusnya. Konsentrasi oksitosin dan juga aktivitas uterus akan meningkat pada malam hari. Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh: a. Persalinan b. Stimulasi serviks, vagina dan payudara c. Estrogen yang beredar dalam darah d. Peningkatan osmolalitas/konsentrasi plasma e. Volume cairan yang rendah dalam sirkulasi darah f. Stress, stress yang disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi pengeluaran ASI Pelepasan oksitosin disupresi oleh: a. Alkohol b. Relaksin c. Penurunan osmolalitas/konsentrasi plasma d. Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah Mekanisme kerja Oksitoksin

Pada otot polos uterus Mekanisme kerja dari oksitosin belum diketahui pasti, hormon ini akan menyebabkan dalam kontraksi dosis otot polos uterus sehingga digunakan farmakologik untuk menginduksi

persalinan. Sebelum bayi lahir pada proses persalinan yang timbul spontan ternyata rahim sangat peka terhadap oksitosin Dengan dosis beberapa miliunit permenit intra vena, rahim yang hamil sudah berkontraksi demikian kuat sehingga seakan-akan dapat membunuh janin yang ada didalamnya atau merobek rahim itu sendiri atau kedua-duanya. Kehamilan akan berlangsung dengan jumlah hari yang sudah ditentukan untuk masing-masing spesies tetapi faktor yang menyebabkan berakhirnya suatu kehamilan masih belum diketahui. Pengaruh hormonal memang dicurigai tetapi masih belum terbukti. Estrogen dan progesterone merupakan factor yang dicurigai mengingat kedua hormon ini mempengaruhi kontraktilitas uterus. Juga terdapat bukti bahwa katekolamin turut terlibat dalam proses induksi persalinan.

Karena oksitosin merangsang kontraktilitas uterus maka hormon ini digunakan untuk memperlancar persalinan, tetapi tidak akan memulai persalinan kecuali kehamilan sudah aterm. Didalam uterus terdapat reseptor oksitosin 100 kali lebih banyak pada kehamilan aterm dibandingkan dengan kehamilan awal. Jumlah estrogen yang meningkat jumlah pada kehamilan oksitosin. aterm Begitu dapat proses memperbesar reseptor

persalinan dimulai serviks akan berdilatasi sehinga memulai refleks neural yang menstimulasi pelepasan oksitosin dan kontraksi uterus selanjutnya. Faktor mekanik seperti jumlah regangan atau gaya yang terjadi pada otot, mungkin merupakan hal penting. Pada kelenjar mammae Fungsi fisiologik lain yang kemungkinan besar dimiliki oleh oksitosin adalah merangsang kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi terjadinya mammae, ejeksi ASI. fungsi Reseptor fisiologik ini meningkatkan oksitosin gerakan ASI kedalam duktus alveolaris dan memungkinkan membran untuk ditemukan baik dalam jaringan uterus maupun mammae. Jumlah reseptor ini bertambah oleh pengaruh estrogen dan berkurang oleh pengaruh progesterone. Kenaikan kadar estrogen yang terjadi bersamaan dengan penurunan kadar progester6n dan terlihat sesaat sebelum persalinan mungkin bisa menjelaskan awal laktasi sebelum persalinan. Derivat progesterone lazim digunakan untuk menghambat laktasi postpartum pada manusia. Hormon Estrogen Estradiol, Estron dan Estriol merupakan Esterogen alamiah yang ada kalanya disingkat sebagai masing-masing E2, E1 dan E3 sesuai jumlah gugusan OH dalam molekulnya. Estradiol memiliki daya Esterogen terkuat dalam 2-5 kali lebih aktif dari pada kedua hormone lainnya. Esterogen terutama dihasilkan oleh ovaria sebanyak 2-25 mcg sehari

pada minggu pertama sampai 25-100 mcg di pertengahan siklus Haid. Dalam jumlah lebih sedikit juga di bentuk oleh folikel dan corpus luteum testes dan anak ginjal (pria dan wanita). Plasenta membentuknya dalam jumlah berlimpah, sampai 30 mg sehari pada bln ke 9 kehamilan. Sesudah Menopause produksi menurun sampai 5-10 mcg sehari. Sintesanya terjadi dibawah pengaruh FSH dengan asetat dan kolesterol sebagai bahan pangkal dan Testosteron sebagai Precursor,dimana c-AMP juga memegang peranan penting. Ada kalanya konversi testosterone Estradiol terhalang,yang berakibat terjadinya hirsutisme naiknya kadar androgen. Esterogen digunakan pada berbagai keadaan dan yang terpenting adalah 1. terapi subsitusi untuk mensuplai jumlah hormone bila produksi alamiah tidak mencukupi kebutuhan.umpamanya pada Hipogonanisme dan sesudah pengangkatan ovaria (ovariectomi). 2. anti ovulasi (pil anti hamil), bersama suatu Progesteron juga sebagai morningafter-piil 3. menekan laktasi.Esterogen seperti juga Prostagen dan androgen-berdaya langsung menghambat sekresi air susu secara primer. 4. menghambat pertumbuhan anak-anak perempuan sekitar usia 12 th yang tumbuh terlalu pesat dan dikuatirkan menjadi terlampau tinggi penanganan yang baik adalah dengan GnRH analog. 5. pada osteoporosis postmenopausal esterogen berdaya memulihkan keseimbangan antara pembentukan dan perombakan sel-sel tulang yang terganggupada osteoporose. 6. kangker prostate (tersebar)dapat diusakan pengobatannya dengan esterogen (misalnya fosfestrol )atau progestagen (misalnya megestrol) 7. atrofia dan vaginitis (radang mukosa)yang dapat terjadi sesudah menopause,diobatisecara efektif dengan penggunaan local,yakni krem vaginal dengan dienestrol atau estriol.

Efek samping

Esterogen

dapat

menimbulkan

gangguan

lambung-usus

(mual,anoreksia,diare),nyeri kepala dan pusing-pusing serta pada dosis tinggi muntahmuntah .selain itu Efek samping yang lebih berat dan yang terpenting adalah: efek fenimisme,trombo-emboli,kangker endometrium,perdarahan tak teratur,oedema dan naiknya berat badan. Kontra indikasi Esterogen tidak boleh diberikan pada wanita hamil,mioma,atau kangker serta pasien jantung atau pembuluh.jangan memberikan pill anti hamil berhubung stimulasi penutupan epifise dan penghentisn pertumbuhsn memanjang. FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi selsel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

Daftar Pustaka
____. 2000. Peran Biokimia Terhadap Hormon Wanita. gondalgandul.files.wordpress.com/200 Akses : 21/3/2011 http://www.jevuska.com/topic/penyakit+jika+kekurangan+testosteron.html Anonimous. www.scribd.com/doc/7395182/Bab-2-Fisiologi-Penyusuan Fox S, I. 2004. Human Physiology eighth Edition. McGraw Hill Comp. New York. Ganong, W. F. 1993. Review of Medical Physiology. Appleton & Lange. USA.

Guyton, A. C. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta Kimball J.W,. 1983. Biologi edisi Kelima Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta. Many. T, N. 1990. Hormone from Molecular to disease. Chapman and hall. New York.

Anda mungkin juga menyukai