Anda di halaman 1dari 9

Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir

tahun 70-an Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup. Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka. Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan? Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup menggapai mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia

Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah: 1. Ikal aka Andrea Hirata 2. Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara 3. Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah 4. Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam 5. A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman 6. Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz 7. Kucai; Mukharam Kucai Khairani 8. Borek aka Samson 9. Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari 10. Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Synopsis 2 Tokoh-tokoh o 2.1 Anggota Laskar Pelangi o 2.2 Tokoh-tokoh Lain 3 Film adaptasi 4 Drama Musikal 5 Lihat pula 6 Pranala luar

[sunting] Synopsis
Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu. Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengarcengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah. Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.

[sunting] Tokoh-tokoh

Anggota Laskar Pelangi

[sunting] Anggota Laskar Pelangi

Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya. Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif di dalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal. Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya. Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakitsakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan. A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain. Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki citacita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor.

Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.

Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong. Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara. Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya. Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.

[sunting] Tokoh-tokoh Lain

Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka. Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya. Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat. A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.

[sunting] Film adaptasi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Laskar Pelangi (film)

Naskah Laskar Pelangi diadaptasi menjadi sebuah film tahun 2008 yang berjudul sama. Film Laskar Pelangi diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza. Skenario adaptasi ditulis oleh Salman Aristo dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Menurut Andrea Hirata, dengan diadaptasi menjadi sebuah film, pesan-pesan yang terkandung di bukunya diharapkan dapat lebih menyebar ke khalayak lebih luas. Film ini penuh dengan nuansa lokal Pulau Belitong, dari penggunaan dialek Belitung sampai aktor-aktor yang menjadi anggota Laskar Pelangi juga adalah anak-anak asli Belitung. Lokasi syuting juga di Pulau Belitung dan biaya produksinya mencapai Rp 8 Miliar.

A cinematic adaptation of the novel phenomenal work of Andrea Hirata Laskar Pelangi, which takes place at the end of the 70s The first day of the opening of a new class in elementary school Muhammadiyah became very stressful for the two remarkable teacher, Muslimah (Cut Mini) and Pak Harfan (Ikranagara), and 9 students who waited in the school, located in the village Gantong, Belitong. Because if you do not reach the 10 students who enroll, the school will be closed. That day, Aaron, a student of special rescue them. The 10 students who later was named Laskar Pelangi by Bu Muslimah, establish an unforgettable story. 5 years together, Bu Mus, Pak Harfan and to 10 students with a unique and distinctive, respectively, could continue to fight for school. Among the various challenges and pressures to give up, Curly (Zulfani), latitude (Ferdian) and Mahar (Veris Yamarno) with talent and intelligence emerged as the driving spirit of their school. In the midst of an effort to maintain the school, they returned to face greater challenges. Can they survive the trial by ordeal? The film is filled with stories about the periphery, and the story of the struggle to reach the dream of touching lives, and a beautiful friendship that save lives, with the backdrop of a beautiful island that has become one of the richest islands in Indonesia

Laskar Pelangi by Andrea Hirata's first novel, published by the Geography Library in 2005. This novel tells the story of the lives of 10 children from poor families who attend school (elementary and junior high school) at a Muhammadiyah school in the Pacific Islands which are full of limitations. They are: 1. Curly aka Andrea Hirata 2. Latitude; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara 3. Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadilah binti K.A. Ramdhani Muslim Fadillah 4. Mahar, Mahar Ahlan Ahlan Jumadi bin bin Zubair bin Awam 5. A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Nur Zaman Jundullah Gufron

6. Syahdan; Syahdan Noor Aziz Noor Aziz bin Syahari 7. Chives; Mukharam Kucai Khairani 8. Borek aka Samson 9. Trapani, Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari 10. Aaron, Aaron, son of Syamsul Hazana Ardhli Ramadan Ramadan They go to school and learn in the same class from 1st grade through 3rd grade junior high school, and refer to themselves as Rainbow Warriors. In the final parts of the story, members of Laskar Pelangi increased by one daughter named Flo, a transfer student. Limitations that exist not make them desperate, but instead makes them motivated to do something better. Laskar Pelangi is the first book of Laskar Pelangi tetralogy. The next book is The Dreamer, Edensor and Maryamah Karpov. This book is listed as a best-selling books Indonesian literature throughout history. Table of contents [Hide] 1 Synopsis 2 characters o 2.1 Members of Laskar Pelangi o 2.2 Other characters 3 Film adaptation 4 Drama Musical 5 See also 6 External links

[Edit] Synopsis The story takes place in the village of Hanging, East Belitung. It started when the school threatened Muhammadiyah will be dissolved by the MOEC Sumsel nisi reach new students a number of 10 children. When the new 9 children who attend the opening ceremony, but just as Mr. Harfan, the principal, gave a speech about closing the school, Aaron and his mother came to enroll in the small school.

That's where their story begins. Starting from the placement of seats, their meeting with Pak Harfan, their incredible introduction in which A Kiong that even grinning when asked his name by their teacher, Mrs. Mus. Stupid incident conducted by Borek, election class president who protested loudly by Kucai, the incidence of discovery of extraordinary talent Mahar, experiences first love Curly, until the stakes are life-latitude pedaled 80 km round trip from home to school. They, Laskar Pelangi - the name given Bu Muslimah will delight those of the rainbow - one had it the name the school in various ways. For example Mahar revenge which is always

cornered his friends because his pleasure with the occult which led to sweet victory at the carnival 17 August, and the extraordinary genius who challenged and defeated latitude Drs. Zulfikar, school teachers are certified PN rich and famous, and won the quiz contest. Laskar Pelangi navigate the days fun, laugh and cry together. The story ends with ten herd latitude father's death that forced the little Einstein dropped out of school with a very touching, and continued with events 12 years later where Curly are fighting outside the island Belitong back to his village. This beautiful story with a hilarious and touching summarized by Andrea Hirata, we even can feel the spirit of childhood ten members of the Rainbow Warriors this. Members of Laskar Pelangi [Edit] Members of Laskar Pelangi Curls: People of the 'I' in this story. Curls are always the second has a friend named bench latitude, which is the smartest child in the Rainbow Warriors. He was interested in literature, seen from the daily who likes to write poetry. He likes A Ling, cousin of A Kiong, who first met at a grocery store named Toko Sinar Harapan. In the end, their relationship had ended by the distance from A Ling's departure to Jakarta to accompany her aunt. Latitude: Curly bench's extraordinary genius. His father worked as a poor fisherman who does not have a boat and must bear the soul of life 14 family members. Latitude has shown great interest for the school since the first day at school. He was always active in the classroom and share our goals as a mathematician. Although it is extremely bright, curly redhaired little man is never wrong to bring her school equipment. Her goal had to be abandoned so that he can work to finance the needs of his family life since his father died. Sahara: The only girl in the Rainbow Warriors. Sahara is a strong opinionated stubborn girl who is very obedient to the religion. He is a friendly and clever girl, she was good to anybody except the A Kiong that ever since they entered school he was already wet with water in a flask. Mahar: thin handsome man has a talent and a great interest in art. Was first known as Bu Muslimah accidentally appointed him to sing in front of the classroom during art lessons voice. The man who enjoys the occult is often cornered her friends. When mature, Mahar was idle waiting for fate of not being able to greet him anywhere because her mother is ill. However, good fortune greeted him and he asked officials to make the documentation of traditional child's game after reading an article he wrote in a magazine, and he finally succeeded in launching a novel about friendship. A Kiong: Children Hokian. Of Chinese descent are true followers of Mahar since first grade. For her dowry was a great temperature. Despite this little man faced ugly, she has a high sense of friendship and good-hearted, and helpful to anyone except the Sahara. However, although they are always fighting, it turns out they both love each other. Syahdan: Son of a cheerful fisherman was never prominent. If there's anything he's definitely the most overlooked. For example when playing a play, Syahdan found to be a handyman fan only daughter and that too many mistakes. Syahdan is witness first love Curly, and Curly he served in the shop to buy chalk Curly Light of Hope since fallen in love with the A Ling. Syahdan proved to have the ideals that have never imagined by other Rainbow Warriors are becoming an actor. By working hard in the end he became a real actor despite only getting a small role as tuyul or genie ... After a bored, he went and computer courses. After that he managed to become a network designer. Kucai: Chairman of the classroom throughout the school generation Laskar Pelangi. He is nearsighted eyesight due to malnutrition and deviated 20 degrees, so that if he stared angrily toward Borek, it will show he was watching Trapani. This man since childhood could be a politician looks and finally realized when he became chairman adult Belitong faction in

parliament. Borek: The big man muscle mania. Borek always maintain its image as a macho male. As an adult he became a porter at the store belongs to A Kiong and Sahara. Trapani: handsome Men who are good and kind is a very loving mother. Whatever he does must always be accompanied by his mother, such as when they will perform as a band commanded by Mahar, he did not want to appear if not watched his mother. The guy who dreams of becoming a teacher was eventually end up in mental hospitals because of its dependence on his mother. Aaron: Men who have mental retardation was starting elementary school when he was 15 years old. This witty men always tells the story of a striped cat gave birth to three and three children, each of which stripped three on the third to the Sahara and happy to ask when Eid holidays in Bu Muslimah. He paid the 3 pieces of bottles of soy sauce when ordered to collect works of art sixth grade. [Edit] Other Characters Bu Muslimah: complete Named N.A. Muslimah Hafsari binti Hamid K.A. Abdul Hamid. He is the Teacher's mother for the Rainbow Warriors. This gentle woman is a teacher first and the Rainbow Warriors are the most valuable teacher for them. Pak Harfan: Full name K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Zein Noor Fadilah. The headmaster of the school Muhammadiyah. He was a very kind and patient, although the students initially scared to see it. Flo: Named original is Floriana, a young tomboy who comes from a wealthy family. He is a transfer student from a wealthy school and at the same PN final figure that appears as part of the rainbow. Early first enters school, he had made a mess by taking over the seat so Trapani Trapani forced displaced poor. It does so with reasons for wanting to sit next to Mahar and would not be debated. A Ling: Curly's first love who is a cousin of A Kiong. A Ling is beautiful and this firm was forced to part with curls because they have to accompany her aunt who lives alone. [Edit] Film adaptation The main article for this section are: Laskar Pelangi (film) Laskar Pelangi script was adapted into a film in 2008, entitled the same. The film is produced by Miles Laskar Pelangi Mizan Films and Productions, and tilled by director Riri Riza. Screenplay adaptation written by Salman Aristo assisted by Riri Riza and Mira Lesmana. According to Andrea, with adapted into a movie, the messages contained in his book is expected to be spread to a wider audience. The film is filled with local color Belitong Island, from the use of dialect Pacific Islands until the actors who are members of Laskar Pelangi also are children of native Pacific Islands. Location filming was also on the island of Belitung and production cost reached Rp 8 Billion.

Anda mungkin juga menyukai