Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DAN

BANGUNAN
DAN PRASARANA PERKOTAAN
GEMA HILLA RAUZY

(1509200060054)

RESUME
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 45/PRT/M/2007
TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Definisi
Bangunan Gedung Negara merupakan bangunan gedung untuk keperluan dinas yang
menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung
rumah sakit, gudang, dan rumah negara, dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang
berasal dari dana APBN, dan/atau perolehan lainnya yang sah.

Klasifikasi Bangunan Gedung Negara berdasarkan tingkat kompleksitas meliputi:


1. Bangunan Sederhana
2. Bangunan Tidak Sederhana
3. Bangunan Khusus

A. BANGUNAN SEDERHANA
Bangunan Sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter sederhana serta
memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya
adalah selama 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain:
1. Gedung kantor yang sudah ada disain prototipenya, atau bangunan gedung kantor
dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai dengan 500 m2
2. Bangunan rumah dinas tipe c, d, dan e yang tidak bertingkat;
3. Gedung pelayanan kesehatan puskesmas;
4.

Gedung pendidikan tingkat dasar dan/atau lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai.

LUASAN

Standar Luas Ruang Gedung Kantor Pemerintah yang termasuk klasifikasi


sederhana rata-rata sebesar 9,6 m2 per-personil.
Untuk Rumah Negara adalah pada tabel berikut :

Standar luas gedung negara lainnya, seperti: sekolah/ universitas, rumah


sakit, dan lainnya mengikuti ketentuan-ketentuan luas ruang yang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
BIAYA

Pembiayaan untuk Bangunan Sederhana:

KOMPONEN

PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Jarak Antar Bangunan ; minimal 3 m


Ketinggian Bangunan : maksimum 2 lantai

Ketinggian Langit-langit : minimal 2,8 m

Koefisien Dasar Bangunan : sesuai ketentuan peraturan daerah


setempat
Koefisien Lantai Bangunan : sesuai ketentuan peraturan daerah
setempat

Koefisien Dasar Hijau : sesuai ketentuan peraturan daerah setempat

Garis sempadan : sesuai ketentuan peraturan daerah setempat


Wujud Arsitektur : sesuai fungsi & kaidah arsitektur sederhana
Pagar Halaman : Menggunakan bahan dinding batu bata/bataco
(1/2 batu) , besi, baja , kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan
dengan rancangan wujud arsitektur bangunan.

Parkir Kendaraan : minimal 1 parkir kendaraan untuk 60 m2 luas


bangunan gedung

Aksesibiltas : tersedia sarana aksesibilitas bagi penyandang cacat


Drainase : tersedia drainase sesuai SNI yang berlaku

Pembuangan Sampah : tersedia tempat pembuangan sampah


sementara

Pembuangan Limbah : tersedia sarana pengolahan limbah,

khususnya untuk limbah berbahaya


Penerangan Halaman : tersedia penerangan halaman

PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN

PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN

PERAWATAN

Perawatan bangunan adalah usaha memperbaiki


kerusakan yang terjadi agar bangunan dapat berfungsi
dengan baik sebagaimana mestinya. Untuk perawatan
yang memerlukan penanganan khusus atau dalam usaha
meningkatkan wujud bangunan, seperti melalui kegiatan
renovasi atau restorasi (misal yang berkaitan dengan
perawatan bangunan gedung bersejarah), besarnya biaya
perawatan dihitung sesuai dengan kebutuhan nyata dan

dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Instansi Teknis


setempat.
Besarnya biaya perawatan disesuaikan dengan tingkat
kerusakannya, yang ditentukan sebagai berikut:
1. Perawatan tingkat kerusakan ringan, biayanya
maksimum adalah sebesar 30% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;
2. Perawatan tingkat kerusakan sedang, biayanya
maksimum adalah sebesar 45% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;
3. Perawatan tingkat kerusakan berat, biayanya
maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.
Pemeliharaan bangunan adalah usaha mempertahankan
kondisi bangunan agar tetap memenuhi persyaratan laik
fungsi atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan,
serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak.
Pemeliharaan bangunan juga merupakan upaya untuk
menghindari kerusakan komponen atau elemen bangunan
akibat keusangan/kelusuhan sebelum umurnya berakhir.
Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung
tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunan. Biaya
pemeliharaan per m2 bangunan gedung setiap tahunnya
maksimum adalah sebesar 2% dari harga standar per m2
tertinggi yang berlaku

B. BANGUNAN TIDAK SEDERHANA


Bangunan Tidak Sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter tidak
sederhana serta memiliki kompleksitas dan/atau teknologi tidak sederhana. Masa penjaminan
kegagalan bangunannya adalah selama paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:

1. gedung kantor yang belum ada disain prototipenya, ataugedung kantor dengan luas
di atas dari 500 m2 gedung kantor bertingkat lebih dari 2 lantai;
2. bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C, D, dan E yang bertingkat
lebih dari 2 lantai, rumah negara yang berbentuk rumah susun;
3. gedung Rumah Sakit Klas A, B, C, dan D;
4. gedung
pendidikan tinggi universitas/akademi; atau gedung
dasar/lanjutan bertingkat lebih dari 2 lantai.
LUASAN

pendidikan

Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi


tidak sederhana rata-rata sebesar 10 m2 per-personil;
Untuk Rumah Negara adalah pada tabel berikut :

Standar luas gedung negara lainnya, seperti: sekolah/ universitas, rumah


sakit, dan lainnya mengikuti ketentuan-ketentuan luas ruang yang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
BIAYA

Pembiayaan untuk Bangunan Tidak Sederhana:

KOMPONEN

PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Jarak Antar Bangunan ; minimal 3 m, untuk bangunan bertingkat


dihitung berdasarkan pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan.
Ketinggian Bangunan : maksimum 8 lantai (di atas 8 lantai harus
mendapat rekomendasi Menteri Pekerjaan Umum

Ketinggian Langit-langit : minimal 2,8 m

Koefisien Dasar Bangunan : sesuai ketentuan peraturan daerah


setempat
Koefisien Lantai Bangunan : sesuai ketentuan peraturan daerah

setempat
Koefisien Dasar Hijau : sesuai ketentuan peraturan daerah setempat

Garis sempadan : sesuai ketentuan peraturan daerah setempat


Wujud Arsitektur : sesuai fungsi & kaidah arsitektur
Pagar Halaman : Menggunakan bahan dinding batu bata/bataco
(1/2 batu) , besi, baja , kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan
dengan rancangan wujud arsitektur bangunan.
Parkir Kendaraan : minimal 1 parkir kendaraan untuk 60 m2 luas

bangunan gedung
Aksesibiltas : tersedia sarana aksesibilitas bagi penyandang cacat
Drainase : tersedia drainase sesuai SNI yang berlaku

Pembuangan Sampah : tersedia tempat pembuangan sampah


sementara
Pembuangan Limbah : tersedia sarana pengolahan limbah,
khususnya untuk limbah berbahaya
Penerangan Halaman : tersedia penerangan halaman

PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN

PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN

KOMPONEN

Perawatan bangunan adalah usaha memperbaiki


kerusakan yang terjadi agar bangunan dapat berfungsi
dengan baik sebagaimana mestinya. Untuk perawatan
yang memerlukan penanganan khusus atau dalam usaha
meningkatkan wujud bangunan, seperti melalui kegiatan
renovasi atau restorasi (misal yang berkaitan dengan
perawatan bangunan gedung bersejarah), besarnya biaya
perawatan dihitung sesuai dengan kebutuhan nyata dan
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Instansi Teknis
setempat.
Besarnya biaya perawatan disesuaikan dengan tingkat
kerusakannya, yang ditentukan sebagai berikut:

1. Perawatan tingkat kerusakan ringan, biayanya


maksimum adalah sebesar 30% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;
2. Perawatan tingkat kerusakan sedang, biayanya
maksimum adalah sebesar 45% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;
3. Perawatan tingkat kerusakan berat, biayanya
maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.

Pemeliharaan bangunan adalah usaha mempertahankan


kondisi bangunan agar tetap memenuhi persyaratan laik
fungsi atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan,
serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak.
Pemeliharaan bangunan juga merupakan upaya untuk
menghindari kerusakan komponen atau elemen bangunan
akibat keusangan/kelusuhan sebelum umurnya berakhir.
Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung
tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunan. Biaya
pemeliharaan per m2 bangunan gedung setiap tahunnya
maksimum adalah sebesar 2% dari harga standar per m2
tertinggi yang berlaku.

C. BANGUNAN KHUSUS
Bangunan Khusus adalah bangunan gedung negara yang memiliki penggunaan dan
persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan
penyelesaian/teknologi khusus. Masa penjaminan kegagalan bangunannya paling singkat 10
(sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Khusus, antara lain:
1. Istana Negara Dan Rumah Jabatan Presiden Dan Wakil Presiden;
2. Wisma Negara;
3. Gedung Instalasi Nuklir;

4. Gedung Instalasi Pertahanan, Bangunan POLRI Dengan Penggunaan Dan Persyaratan


Khusus;
5. Gedung Laboratorium;
6.
7.
8.
9.

Gedung Terminal Udara/Laut/Darat;


Stasiun Kereta Api;
Stadion Olah Raga;
Rumah Tahanan;

10. Gudang Benda Berbahaya;


11. Gedung Bersifat Monumental; Dan
12. Gedung Perwakilan Negara R.I. Di Luar Negeri.
LUASAN

Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang-ruang khusus


atau ruang pelayanan masyarakat kebutuhannya dihitung secara
tersendiri (studi kebutuhan ruang) diluar luas ruangan untuk seluruh
personil yang akan ditampung.
Standar luas gedung negara lainnya, seperti: sekolah/ universitas, rumah
sakit, dan lainnya mengikuti ketentuan-ketentuan luas ruang yang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
Untuk Rumah Negara adalah pada tabel berikut

BIAYA

Pembiayaan untuk Bangunan Khusus:

KOMPONEN

PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Jarak Antar Bangunan ; minimal 3 m, untuk bangunan bertingkat


dihitung berdasarkan pertimbangan keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan.

Ketinggian Bangunan : maksimum 8 lantai (di atas 8 lantai harus


mendapat rekomendasi Menteri Pekerjaan Umum

Ketinggian Langit-langit : sesuai fungsi


Koefisien Dasar Bangunan : sesuai ketentuan peraturan daerah
setempat

Koefisien Lantai Bangunan : sesuai ketentuan peraturan daerah


setempat

Koefisien Dasar Hijau : sesuai ketentuan peraturan daerah setempat


Garis sempadan : sesuai ketentuan peraturan daerah setempat

Wujud Arsitektur : sesuai fungsi & kaidah arsitektur

Pagar Halaman : Menggunakan bahan dinding batu bata/bataco


(1/2 batu) , besi, baja , kayu, dan bahan lainnya yang disesuaikan
dengan rancangan wujud arsitektur bangunan.
Parkir Kendaraan : minimal 1 parkir kendaraan untuk 60 m2 luas
bangunan gedung
Aksesibiltas : tersedia sarana aksesibilitas bagi penyandang cacat

Drainase : tersedia drainase sesuai SNI yang berlaku


Pembuangan Sampah : tersedia tempat pembuangan sampah

sementara

Pembuangan Limbah : tersedia sarana pengolahan limbah,


khususnya untuk limbah berbahaya
Penerangan Halaman : tersedia penerangan halaman

PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN

PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN

KOMPONEN

Perawatan bangunan adalah usaha memperbaiki


kerusakan yang terjadi agar bangunan dapat berfungsi
dengan baik sebagaimana mestinya. Untuk perawatan
yang memerlukan penanganan khusus atau dalam usaha
meningkatkan wujud bangunan, seperti melalui kegiatan
renovasi atau restorasi (misal yang berkaitan dengan
perawatan bangunan gedung bersejarah), besarnya biaya
perawatan dihitung sesuai dengan kebutuhan nyata dan
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Instansi Teknis
setempat.
Besarnya biaya perawatan disesuaikan dengan tingkat
kerusakannya, yang ditentukan sebagai berikut:
1. Perawatan tingkat kerusakan ringan, biayanya
maksimum adalah sebesar 30% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;
2. Perawatan tingkat kerusakan sedang, biayanya
maksimum adalah sebesar 45% dari harga satuan
tertinggi pembangunan bangunan gedung baru
yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;
3. Perawatan tingkat kerusakan berat, biayanya
maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan

tertinggi pembangunan bangunan gedung baru


yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.
Pemeliharaan bangunan adalah usaha mempertahankan
kondisi bangunan agar tetap memenuhi persyaratan laik
fungsi atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan,
serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak.
Pemeliharaan bangunan juga merupakan upaya untuk
menghindari kerusakan komponen atau elemen bangunan
akibat keusangan/kelusuhan sebelum umurnya berakhir.
Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung
tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunan. Biaya
pemeliharaan per m2 bangunan gedung setiap tahunnya
maksimum adalah sebesar 2% dari harga standar per m2
tertinggi yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai