Anda di halaman 1dari 5

PROBLEMATIKA CINTA REMAJA

PART III I. TEMA Persahabatan yang hampir rusak hanya karena cinta (masalah cinta). TOKOH 1. Sahrul sebagai Avis yang merupakan tokoh utama 2. Ade sebagai Dede yang merupakan tokoh pembantu 3. Robi sebagai Faris yang merupakan tokoh pembantu 4. Henry sebagai Ryan yang merupakan tokoh pembantu 5. Rino sebagai Eno yang merupakan tokoh pembantu 6. Gindri sebagai Indy yang merupakan tokoh utama 7. Komang sebagai Moni yang merupakan tokoh pembantu 8. Annisa sebagai Anis yang merupakan tokoh pembantu 9. Putu Budha sebagai Yudha yang merupakan tokoh pembantu

II.

III.

KARAKTER TOKOH 1. Avis : merupakan tokoh protagonis, baik hati, periang tetapi mudah dibohongi dan agak bodoh serta pemalu 2. Dede : merupakan tokoh protagonis, pintar, suka membantu tetapi pemarah 3. Faris : merupakan tokoh protagonis, bijaksana, humoris, baik hati tetapi cerewet 4. Ryan : merupakan tokoh protagonis, pemarah tetapi pemberani 5. Eno : merupakan tokoh protagonis, baik hati, pintar, penyabar, dan bijaksana 6. Indy : Protagonis, Lembut, Baik, Egois 7. Anis : Protagonis, Ambisius, Baik, Pintar 8. Moni : Protagonis, Lembut, Baik 9. Yudha : Bijaksana, setia, protagonis, cerewet

IV.

LATAR DALAM CERITA 1. Tempat : Di teras dan di dalam kelas 2. Waktu : pagi hari 3. Suasana : Sepi, ramai, ribut, tegang kemudian sepi kembali 4. Alat Kehidupan : buku, meja, kursi NASKAH DRAMA

V.

Embun pagi membasahi daun-daun di halaman sekolah. Satu persatu orang-orang berambisi meraih prestasi berdatangan. Di salah satu orang tersebut tampak Dede berjalan menuju kelas. Tumben hari ini di aterlihat agak murung. Dia berjalan terus hingga dia bertemu dengan Faris yang sedang asyik mengunjungi kelas sebelah. Faris : Pagi De! (menyapa) Dede : Yah, pagi juga (lemas) Faris : Napa murung gitu Hep?! Dede : Masa sih? Faris : Iya toh

Dede Faris Dede

: Oh, mungkin gara-gara begadang nonton bola tadi malam : Pasti karena El Barca kalah Copa Del-Rey lawan Real Madrid ya? (menebak) : Ya, to salah satunya!

Pada saat mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba, seseorang menyanyi, Dede tahu betul siapa pemilik suara yang menyanyi itu, itu adalah suara temannya yang Bego, siapa lagi kalau bukan si Avis. Avis : (menyanyi). A Kencing yu, ip ywu werr nok six me, a kencing to closet, ib yu wer rocket (maksudnya: I can see you if you were not with me I can see to myself if you were OK, lagunya Bondan - Not With Me)(dia berhenti menyanyi dan memanggil Dede) Avis : Dede (berteriak memanggil) Dede : Apa Gokil Majnun!!! (risih) Avis : Tunggu! (berlari kecil) Faris : Woe!!, dasar GOKILL (berteriak) Lalu mereka bertiga masuk kelas lalu duduk di sebuah bangku. Avis : De, kita punya PR ga? (duduk di kursi dekat Dede) Dede : Wah, ada Kimia (Ingat) Faris : Yang mana De?(bingung) Dede : Kamu ga tahu ya Ris?, Terus kamu sekolah ngapain? Avis : Ngabisin kapur ja! (Nyeletuk) Dede : Termasuk loe! (menunjuk Avis) Faris : Kalau ada PR Kimia kenapa kamu ga kerjain De? (duduk di meja tempat Dede duduk) Dede : Nyantai aja nunggu malaikat (tenang) Faris : Nunggu siapa kamu, kebanyakan nunggu kamu! Avis : Ya, apalagi gurunya, wow... galak, ga kerjain PR disuruh Awut! Faris : Ha, Awut?, Out bego (menghina Avis) Dede : Hah, kalian ini jangan ribut deh! Faris : Siapa yang kamu maksud malaikat to De? Dede : Ada aja, ntar juga dateng orangnya! Lalu di pintu muncullah Eno dengan wajah seperti biasanya selalu ceria. Dede : Nah, to. Malaikatnya dateng (menunjuk kearah pintu) Avis : Wah, ternyata Eno yang kamu maksud De, Mau minton ya ma dia? Dede : Iya donk, kalian juga mau minton kan? Avis : Iya sih, He Faris : Aku bentaran ja, ntar ku pinjem bukumu ya De?, kamu tulis ja dulu! Eno : (menyapa). Pagi temen-temen! Dede : Pagi juga (berdiri lalu memeriksa tas Eno) Eno : Woy, apa yang kamu cari De? Dede : PR Kimia, mana buku Kimia mu?, udah belum? (merogoh tas Eno) Eno : Udah sihnya, biasa! Otak encer, hehehe (bercanda) Faris : Otak encer, pinter kok datangnya kesiangan, Apee!. Tulis dulu De, ntar gua pinjem bukumu! (berdiri dan keluar kelas) Eno : Biarin kek! Dede : Enggih Dun! Avis : Coba pagian datangnya!, dapat sih kita minton dari tadi! Eno : Minton kalian andalin, coba ku ga masuk, dimana kalian minton?! (menceramahi)

Avis Dede Eno

Dede Eno Avis Eno Avis

: Nodhong(maksudnya nothing) : Nothing bego (menjelaskan ke Avis dan tertawa) : Makanya, buat sendiri PR-nya, ntar siapa tahu aku ga masuk, terus kalian mau minton dimana, masa kalian diem aja dan dihukum! (mengeluarkan bukunya dari tas) : Tenang aja, kalau kamu ga masuk, masih ada Anis (mengambil bukunya dari tas dan menyalin jawaban Eno) : Minton lo pelihara!(menaruh tasnya di kolong meja) : Udahlah jangan gitu Nock, itung-itung sedekah : No, gigimu sedekahin! (berjalan keluar kelas) : Ya, sudahlah

Sementara Dede dan Avis sedang asyik mencontek jawaban Eno. Di luar kelas Ryan datang terburu-buru dan bertemu Eno di depan kelas. Ryan : Nock, mana buku Kimiamu? Eno : To, digigit Avis di dalem (menunjuk ke dalam kelas) Ryan : Okeh.. (berlari kecil masuk ke dalam kelas menghampiri Dede dan Avis) Eno : Dasar anak-anak ne, sukanya minton (ngedumel) Tiba-tiba Moni, Anis dan Indy lewat di depan Eno Anis,Moni dan Indy : Pagi Nock! Eno : Pagi juga, Wah, pada semangat ni! Indy : Semangat mau perang Neh! (menggenggam tangannya) Eno : Perang apa to? (heran) Anis : Ada aja deh! Eno : Perang dingin yea? Moni : Tau aja kamu, orang lagi panas dibilang perang dingin! Eno : Mungkin aja. Eh. Moni ada salam dari Avis! (menggoda) Moni : Weeeek (mengeluarkan lidahnya), ga butuh! (Faris mendekati Eno, Moni, Anis dan Indy) Faris : Wah..wah...., ladies! Anis : Ape Faris Ne? (risih) Faris : Ga ada de Anis. Eh... Moni, Avis ngefans ma kamu to Moni : Kalian apa sih, Avis Avis melulu. Aku to dah punya pacar ! Faris : Bukannya kamu sudah putus ma Yudha? Anis : Waduh,,, dimana dapat rumor gitu?, Moni belum putus ma Yudha!, kemarin dia ada masalah ma yudha, tapi ga sampe putus. Mereka udah baikan loh Faris : Wah,,,, kasihan si Avis ma Ryan. Dikalahin ma moncong putih! Eno : Siapa to moncong putih? Faris : Si Yudha (Eno tertawa) Eno : Lo kira PDI!, dah aku laper ne mau ke kantin dulu, Bye! (berjalan ke kantin) Indy : Iya Nock! (Moni lalu berteriak) Moni : Eh!, Enak aja lo Ris, bilang cowokku moncong putih!(marah) Faris : Lasingan Realistis Moni : Bibirmu nto realistis!! Indy : Faris Moni jangan ribut (melerai). Ris, Ryan juga suka ma Moni ya? Faris : Ya, Kenapa?, masih cinta ya? Indy : Faris, aku belum putus ma Ryan, dia masih da hubungan ma aku, tapi bisa-bisanya dia seperti itu! (geram) Faris : Hah... kirain udah putus! Indy : Darimana kamu tahu Ris?

Faris

Indy Faris Anis Faris Indy

: Ga ada sih. Cuma ku lihat kalian to ga pernah deket lagi, dan pas aku denger katanya Ryan kalau dia suka ma Moni to, aku jadi semakin yakin kalau kalian sudah putus : kamu salah Ris!, mana Ryan karang? : To di dalem (menunjuk ke dalam kelas) : Labrak aja Ndy! : Wah, de Anis sabar, Indy jangan gitu! : Diem kamu ris (memarahi faris)

Lalu Anis, Moni dan Indy masuk ke dalam kelas dan menuju ke tempat Dede, Avis dan Ryan yang sedang menyalin jawaban PR Eno. Indy : Dasar penipu! (mendorong meja tempat Ryan menyalin) Ryan : Apa-apaan ini! (berdiri) Indy : Dasar pengkhianat!, kenapa suka ma sahabat aku!(teriak) Ryan : Siapa!! Hah!! Indy : Jangan belagak bodoh kamu jadi orang, kamu ma Avis lagi ngerebutin Moni kan? (Dede yang tak mau ikut campur pindah tempat dan kembali menyalin jawaban) Ryan : Oh, itu!, Anu?, Eee. Itu cuman becanda doang! (ketakutan) Avis : Ndy, masalah itu, Ryan Cuma bercanda kok, Aku yang suka ma Moni (berusaha melerai) Indy : Becanda apanya!, Dasar!!(menangis) Moni : Apa kamu lagi Avis!, berhenti buat ngejar aku. Aku mohon, Aku sudah punya Yudha, dia pacar aku, faham kamu Avis(menjelaskan pada Avis) Avis : Ya, kalau begitu, baiklah. Aku ga akan ngejar kamu lagi (keluar kelas) Moni : Ok, deal!. Ryan kamu kenapa rebutin aku juga (mengalihkan pembicaraan ke Ryan) Anis : Ya, Ryan. Kenapa kamu tega seperti itu?! Ryan : Semuanya tenang, aku akan menjelaskan semuanya. Ndy! (memeluk Indy). Ndy, Cuma kamu di hati aku, Ndy, aku sangat mencintaimu. Aku minta maaf atas semua hal ini! (memohon) Indy : (masih menangis dalam pelukan Ryan). Cuma itu saja yang dapat kamu ucapkan?! Ryan : Aku meyesal Ndy. Aku takkan mengulanginya lagi, Aku janji. Pegang janjiku Ndy (Anis dan Moni meninggalkan mereka berdua) Indy : Bener ya!, jangan begitu lagi (memohon) Ryan : Pasti sayang, aku milikmu dan kamu milikku (meyakinkan) Indy : Makasih (tersenyum) Ryan : Ndy, I Love U Indy : I Love You Too Tiba-tiba Yudha dan Eno muncul di depan Pintu. Yudha : We.. cut...cut(berteriak), sudah!, cukup pelukannya!, to ga lihat apa guru mau masuk! Eno : Ya! Ryan, ntar ketahuan! Ryan : Oh ya baik (melepaskan pelukannya. Mereka semua kembali ke bangku masingmasing untuk meneruskan pelajarannya). Inilah akhir dari kisah cinta para remaja yang begitu membingungkan tapi berkahir dengan Happy ending.

TAMAT
KARYA : RINO SUGIANTORO

Anda mungkin juga menyukai