Anda di halaman 1dari 6

Pratiwi Sapto - Diklat Penjenjangan Bagi Pejabat Fungsional Dasar Keahlian Radiokimia-Kimia Radiasi II.

DIKLAT PENJENJANGAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL


DASAR KEAHLIAN RADIOKIMIA-KIMIA RADIASI II∗∗

Pratiwi Sapto∗∗

Abstrak DIKLAT PENJENJANGAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL. DASAR KEAHLIAN RADIOKIMIA-KIMIA


RADIASI II. Untuk perancangan pola Diklat bagi Pejabat Fungsional dengan dasar keahlian Radiokimia dan kimia radiasi,
berdasarkan telaahan yang lampau, perlu ditelusuri Program Kegiatan Unit Kerja yang berkaitan dengan keahlian dasar
radiokimia dan kimia radiasi. Kegiatan ini dapat dilihat pada usulan Proyek masing-masing unit kerja tersebut, yaitu yang
meliputi kurun waktu 1995/1996 yang dianggap mewakili kegiatan selama PELITA VI. Penelusuran dilakukan pada kegiatan
yang berkaitan dengan jenis kegiatan dan bidang keahlian seperti yang telah dilaporkan pada tahun yang lalu. Dapat
disimpulkan bahwa diklat penjenjangan bagi pejabat fungsional dengan dasar keahlian Radiokimia dan Kimia Radiasi pada
dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam kegiatan Proses Analisis, dalam bentuk Diklat, Pelatihan Keahlian, dan Bimbingan
Keahlian.

PENDAHULUAN ANALISIS
Dalam telaahan yang lalu (1) telah disimpulkan bahwa Penelusuran ini menghasilkan suatu daftar kegiatan/tolok
berdasarkan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Batan, ukur (Tabel 1) yang terdiri atas dua kelompok yaitu
bidang keahlian dan jenis/program kegiatannya, diperlukan kelompok dengan Bidang Keahlian Radioisotop & Radiasi
bekal pengetahuan yang dapat dikelompokkan ke dalam (Rirad), dan kelompok dengan Bidang Keahlian Bahan
Dasar Umum, Dasar Khusus dan Spesialisasi, untuk Nuklir dan Bahan Bakar Nuklir (BNBBN). Sedang jumlah
merancang diklat berjenjang bagi pejabat fungsional SDM pelaksana kegiatan/tolok ukur tersebut ditampilkan
berdasar keahlian radiokimia dan kimia radiasi. Namun pada Tabel 2 berdasarkan Unit Kerja asalnya dan tingkat
untuk dapat merancang pola diklat berjenjang yang pendidikan formalnya.
dimaksud perlu diketahui lebih rinci dan lebih cermat, Dalam hal ini jenis jabatan fungsional yang dimiliki para
jumlah SDM dan program kegiatannya. tenaga pelaksana belum dapat dikemukakan karena belum
Kedua data tesebut, yaitu jumlah SDM dan program tersedia secara konsisten dalam Uspro yang terkait.
kegiatan dapat diketahui dari berkas Usulan Proyek Kebanyakan Uspro tidak mencantumkan jabatan
(Uspro) dari Unit Kerja yang berkaitan. Sebagaimana fungsional tenaga pelaksana seperti yang telah diatur
diketahui suatu Uspro disusun atas Bagian Proyek dalam Analisis jabatan (Anjab) Batan PELITA VI.
(Bagpro), sedang Bagpro dapat terdiri dari beberapa Keterangan yang tercantum mengenai tenaga pelaksana
kegiatan/tolok ukur. ialah mengenai tamatan strata pendidikan formalnya.
Untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan dasar Informasi ini sebenarnya tidak cukup karena tidak dapat
perancangan pola diklat, digunakan Uspro kurun waktu diketahui kemampuan dan pengalaman kerja yang dimiliki
1995/1996 yang dianggap dapat mewakili kegiatan/tolok seorang tenaga pelaksana, seperti halnya sekiranya
ukur masing-masing Unit Kerja yang dimaksud, karena keterangan yang tercantum ialah jabatan fungsional serta
biasanya kegiatan penelitian dan pengembangan ini strata/jenjangnya.
berlangsung secara multi tahun, tanpa perubahan yang Keterangan mengenai jabatan fungsional dan jenjang
drastis. Dari uraian kebanyakan kegiatan/tolok ukur dapat yang dimiliki setiap tenaga pelaksana akan memberikan
diketahui tujuan, sasaran kegiatan serta penjadwalan keterangan yang akurat tentang kemampuan (pengetahuan
pelaksanaanya. serta keterampilannya) dan pengalaman kerjanya.
Di dalam Uspro tersebut tercantum pula SDM pelaksana Bila diperhatikan jenis kegiatan/tolok ukur yang tertera
dengan keterangan tentang tugasnya dalam kegiatan pada Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ada
tersebut serta jenis pendidikan formal yang dimiliki 2 ragam kegiatan, yaitu kegiatan utama didasarkan pada
masing-masing tenaga pelaksana tersebut. Terdapat proses kimia dan kegiatan yang bersifat analisis. Termasuk
kemungkinan bahwa seseorang terlibat pada dua atau lebih pada kelompok proses, antara lain, ialah produksi
kegiatan/tolok ukur, dengan pernyataan persentase waktu radioisotop, radiofarmaka dan berbagai kit, fabrikasi
yang dialokasikan pada masing-masing kegiatan/tolok elemen bakar, pengolahan limbah radioaktif, proses
ukur. iradiasi pada umumnya. Sedang yang dimaksud dengan
Dengan meneliti kegiatan/tolok ukur yang dimaksud ini, kelompok analisis, antara lain, ialah analisis kemurnian,
diharapkan dapat diperoleh keterangan tentang kegiatan analisis pencemaran, karakterisasi produk proses, dan uji
penelitian dan pengembangan yang pada saat ini kualitas.
dilaksanakan oleh Unit Kerja terkait dan jumlah serta Berdasarkan Tabel 2, secara pendekatan pertama,
kualifikasi SDM pelaksana, sehingga dapat dirancang Pola pengelompokan tenaga pelaksana dapat dilakukan
Diklat Berjenjang yang berdasar pada keahlian radiokimia berdasarkan pendidikan formalnya, yaitu tenaga muda,
dan kimia radiasi. madya dan utama. Pengelompokan ini pada pendekatan
kedua perlu didasarkan pada kemampuan dan pengalaman


Laporan hasil penelitian disajikan pada Temu Karya X Widyaiswara Batan, 25 April 1996
∗∗
Widyaiswara Utama, Pusdiklat Batan

1
Widyanuklida Vol. 1 No. 2, Agustus 1998

kerja tenaga pelaksanaan yang dapat diketahui dari 2. sintesis senyawa bertanda, radiofarmaka, reagen untuk
golongan/ kepangkatannya. Tenaga pelaksanaan tamatan perangkat kit
SMA yang mempunyai pengalaman kerja panjang bisa 3. simulasi sintesis senyawa bertanda,
menduduki golongan/ruang yang sama dengan mereka 4. preparasi standard reference material
yang baru tamat pendidikan formal S1, (IIIa). Demikian 5. pengolahan UO2 , proses konversi,
juga seorang yang baru tamat pendidikan formal S3 bisa 6. pembuatan bahan bakar nuklir, elemen bakar nuklir
menduduki golongan/ruang yang lebih rendah dari pada beserta fabrikasinya,
tenaga pelaksanaan tamatan STM dengan pengalaman 7. pengolahan limbah radioaktif,
kerja 8 tahun. 8. proses iradiasi untuk polimerisasi, sterilisasi,
Selanjutnya jenis jabatan fungsional yang dimiliki tenaga pengawetan, stimulasi bakteri, penangggulangan
pelaksana juga dapat menentukan bentuk pola diklat. limbah.
Seorang peneliti, misalnya harus mempunyai sifat ingin
tahu dan kreativitas yang tinggi, lebih tinggi dari pada Apabila ditelaah lebih lanjut, dapat disimpulkan bahwa
seorang tenaga pelaksana pekerjaan yang lebih bersifat seseorang yang tugas pokoknya dalam kegiatan analisis
rutin. memerlukan pengetahuan tentang proses yang
Sebaliknya tenaga pelaksana kegiatan yang (lebih) bersifat berhubungan dengan yang dianalisis. Sebaliknya seorang
rutin, misalnya pelaksana uji kualitas produk suatu proses, yang tugas pokoknya dalam lingkup kegiatan proses perlu
dituntut tetap teliti meskipun pekerjaannya yang rutin mengetahui tentang prosedur/kemampuan metode analisis
dapat menyebabkan kebosanan. Dengan demikian diklat yang dikehendakinya. Dengan demikian maka dasar
berjenjang yang dirancang perlu memperhatikan hal ini, kemampuan yang perlu untuk membekali seorang “ahli
yaitu keadaan sesungguhnya dan tingkat kemahiran tenaga proses” harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang
pelaksana kegiatan/tolok ukur. Data mengenai jabatan, analisis yang berkaitan, sebaliknya bekal kemampuan bagi
strata/jenjang jabatan dan bidang keahlian SDM Batan, seorang “ahli analisis” perlu dilengkapi dengan
dicantumkan pada Tabel 3, yaitu yang diperoleh dari pengetahuan tentang proses yang berhubungan.
Analisis Jabatan Batan PELITA VI. Selanjutnya mengingat bahwa makin tinggi tingkat
keahlian SDM, makin spesialistik, makin kecil jumlahnya
PENYELESAIAN maka bentuk pelatihannya juga berbeda. Untuk SDM dari
Kegiatan yang dikelompokkan ke dalam jenis analisis golongan “muda”, mengingat materi ajaran masih bersifat
meliputi : dasar, pelatihan dapat dilaksanakan dalam bentuk diklat
yang klasikal.
1. analisis jenis dan kualitas unsur atau senyawa, secara Untuk SDM tingkat “madya”, pembinaan berbentuk
instrumental atau destruktif, termasuk penentuan pelatihan keahlian akan lebih sesuai, yaitu pelatihan yang
distribusi komponen (unsur atau senyawa) dalam suatu diikuti oleh jumlah kecil peserta, dilaksanakan dalam
matriks, penentuan radioaktivitas lingkungan, laboratorium atau tempat praktek yang bersangkutan,
2. pemisahan unsur atau senyawa, secara instrumental dengan mengutamakan peningkatan ketrampilan.
atau secara kimia (destruktif), Untuk mereka yang termasuk tingkat “utama”,
3. pemurnian produk suatu proses, pembinaan lebih diarahkan pada bentuk bimbingan yang
4. karakterisasi produk suatu proses, termasuk uji bersifat personal dan bisa dilaksanakan setiap saat, baik
kualitas produk suatu proses. secara langsung maupun dengan cara mengikutsertakan
5. Uji pasca-iradiasi bahan bakar/elemen bakar nuklir. pada pertemuan ilmiah.
Berdasarkan analisis ini maka dirancang pola diklat
Sedangkan kegiatan proses meliputi antara lain kegiatan : berjenjang untuk pejabat fungsional dengan dasar keahlian
radiokimia dan kimia radiasi sebagai berikut.
1. produksi radioisotop, radiofarmaka dan perangkat kit,

2
Pratiwi Sapto - Diklat Penjenjangan Bagi Pejabat Fungsional Dasar Keahlian Radiokimia-Kimia Radiasi II.

POLA PENJENJANGAN

BENTUK PELATIHAN PROSES ANALISIS


BK (Bimbingan Keahlian) Pendalaman spesialistik

PK 1. Produksi/sintesis RI/RF 1. Kendali kualitas RI/RF


kualita (Pelatihan Keahlian) 2. Pembuatan/fabrikasi BN 2. Pemurnian/karakterisasi
/ uji pasca-iradiasi
BN 3. Pembuatan/fabrikasi EBN 3. Pemurnian/karakterisasi
uji pasca-iradiasi
EBN 4. Polimerisasi iradiasi 4. Pemurnian/karakterisasi
polimer iradiasi
5. Pengawetan iradiasi 5. Uji kualitas produk
6. dst. pengawetan
DIKLAT LANJUT 1. Radioisotop dan
Radiofarmaka
2. Bahan Nuklir
3. Bahan/Elemen bakar
Nuklir
4. Pengelolaan Limbah
Radioaktif
5. Proses Iradiasi
6. Radioaktivitas
Lingkungan
7. Dst.

DIKLAT DASAR 1. Keselamatan Kerja


dengan Radiasi
2. Radiokimia
3. Kimia Radiasi
4. Pengukuran Radiasi
5. Analisis Kimia
Instrumental
6. Analisis Kimia Destruktif

KESIMPULAN PERNYATAAN TERIMA KASIH


Dari telaahan pada kegiatan yang tertera dalam berbagai Pernyataan terima kasih disampaikan kepada Biro Tata
Usulan Proyek dari beberapa Unit Kerja yang berdasarkan Usaha dan Kepegawaian, Pusat Pengembangan
pengetahuan radiokimia dan kimia radiasi, dapat Informatika dan Biro Bina Program yang telah
diperkirakan pembinaan yang diperlukan untuk memberikan dokumen/data yang diperlukan untuk telaahan
meningkatkan kemampuan tenaga pelaksananya, baik dari ini.
segi pengetahuan maupun keterampilannya. Pola
Penjenjangan yang tersusun masih dalam bentuk PUSTAKA
pendekatan pertama. 1. Pratiwi Sapto, Diklat Penjenjangan Bagi Pejabat
Perancangan diklat, yang meliputi kurikulum dan silabus, Fungsional. Dasar Keahlian Radiokimia – kimia
perlu mengacu data yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3, radiasi, hasil penelitian disajikan opada Temu Karya
yaitu tentang jenis jabatan, bidang keahlian dan strata IX Widyaiswara Batan, 29 & 30 Maret 1995.
SDM. Sangat disayangkan bahwa data yang terdapatpada 2. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Penelitian Sains
Tabel 2 dan Tabel 3 tidak dapat dipadukan. Materi
3. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Penelitian
SARAN Teknik Nuklir
Untuk dapat merancang pola diklat penjenjangan, Pola 4. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Penelitian
Diklat Teknis, disarankan agar Usulan Proyek yang Nuklir Yogyakarta
disusun oleh Unit Kerja setiap tahun, mencantumkan juga 5. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Aplikasi Isotop
nama jabatan dan strata/jenjang jabatan para tenaga dan Radiasi
pelaksananya sesuai dengan apa yang tercantum dalam 6. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Pengembangan
Analisis Jabatan Batan PELITA VI. Dengan demikian Bahan Galian Nuklir
untuk setiap bidang keahlian diketahui jumlah, nama 7. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Elemen Bakar
jabatan dan jenjang tenaga pelaksana program Batan. Nuklir
8. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Produksi
Radioisotop

3
Widyanuklida Vol. 1 No. 2, Agustus 1998

9. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Teknilogi 11. Pejabat Fungsional Menurut Strata Bidang Keahlian,
Pengolahan Limbah Radioaktif BTUK, (1996).
10. Usulan Proyek tahun 1995/1996 Pusat Standardisasi
dan Penelitian Keselamatan Nuklir

4
Pratiwi Sapto - Diklat Penjenjangan Bagi Pejabat Fungsional Dasar Keahlian Radiokimia-Kimia Radiasi II.

5
Widyanuklida Vol. 1 No. 2, Agustus 1998

Anda mungkin juga menyukai