Anda di halaman 1dari 3

secara istilah, para ulama mendefinisikan fikih sebagai berikut: Fikih adalah pengetahuan tentang hukum syariat yang

bersifat praktis (amaliyyah) yang digali dari dalil-dalil yang bersifat rinci (tafshl). (An-Nabhani, ibid., III/5). Fikih adalah pengetahuan yang dihasilkan dari sejumlah hukum syariat yang bersifat cabang yang digunakan sebagai landasan untuk masalah amal perbuatan dan bukan digunakan landasan dalam masalah akidah. (Al-Amidi, op.cit., I/9). Fikih adalah ilmu tentang hukum-hukum syariat yang digali dari dalil-dalil yang bersifat rinci. (AsySyaukani, op.cit., hlm.3).

Syariat adalah perintah Asy-Syri (Pembuat hukum) yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan hamba dan berkaitan dengan iqtidh (ketetapan), takhyr (pilihan), atau wadhi (kondisi) (khithb asy-Syri al-mutaallaq bi afl al-ibd bi al-iqtidh aw al-takhyr, aw al-wadli (An-Nabhani, op.cit., III/31). Syariat adalah perintah Asy-Syri (Pembuat hukum) yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf (khithb asy-Syri almutaallaq bi afl al-mukallafn. (Al-Amidi, op.cit.)Syariat adalah perintah Asy-Syri (Pembuat hukum) yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan hamba (khithb asy-Syri almutaallaq bi afl al-ibd (Al-Amidi, ibid., I/70-71). Syariat adalah perintah Asy-Syri (Pembuat hukum) yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan mukallaf dan berkaitan dengan iqtidh (ketetapan), takhyr (pilihan), atau wadhi (kondisi) (khithb asy-Syri al-mutaallaq bi afl al-ibd bi al-iqtidh aw al-takhyr, aw al-wadli. (Asy-Syaukani, op.cit., hlm. 7).

Anda mungkin juga menyukai