Anda di halaman 1dari 10

HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN DAN HUKUMAN PEGAWAI NEGERI (PNS, TNI, DAN POLRI)

OLEH : ANDI IMAM WAHYUDI NIM : B111 10 389

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011

HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN DAN HUKUMAN PEGAWAI NEGERI (PNS, TNI, DAN POLRI) A. PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 1. HAK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak memperoleh: 1. Gajicyang adil dan layak sesuai dengan beban kerja dan tanggungjawabnya (ps. 7 UU No. 43/1999) 2. Memperoleh cuti untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani (ps. 8 UU No. 8/1974) 3. Memperoleh perawatan bagi yang tertimpa kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya (ps. 9 UU No. 8/1974) 4. Memperoleh tunjangan bagi yang menderita cacat jasmani dan rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga 5. Memperoleh uang duka bagi keluarga PNS yang tewas (ps. 9 UU No. 8/1974) 6. Memperoleh pensiun bagi yang memenuhi syarat - syarat yang ditentukan 7. Menjadi peserta TASPEN (PP. No 10/1983) 8. Menjadi peserta ASKES (Keppres No. 8/ 1977) 9. Menjadi peserta TAPERUM (Keppres No. 64/1994)

2. KEWAJIBAN PNS Berdasarkan pasal 2 PP. Nomor 30 Tahun 1980 dan peraturan pelaksanaannya ditetapkan dengan Surat Edaran Kepala BAKN Nomor : 23/SE/ 1980, kewajiban PNS adalah sebagai berikut : 1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah; 2. Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan dari segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara 3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan Pegawai Negeri Sipil; 4. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang belaku; 5. Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya; 6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum; 7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara; 9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan,kekompakan, persatuan dan kesatuan Korps PNS. 10. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerintah, terutama di bidang keamanan, keuangan dan materiil; 11. Mentaati ketentuan jam kerja; 12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;

13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya; 14. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing; 15. Bertindak dan bersikap tegas,tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya; 16. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya; 17. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya; 18. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya; 19. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan kariernya; 20. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan; 21. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama PNS , dan terhadap atasan; 22. Hormat menghormati antara sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang ber-lainan; 23. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam bermasyarakat; 24. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku; 25. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang; 26. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelaggaran disiplin.oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain; 3. LARANGAN PNS Berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah 30 Tahun 1980 setiap Pegawai Negeri Sipil di larang : 1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara, Pemerintah atau PNS; 2. Menyalahgunakan wewenangnya; 3. Tanpa ijin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara asing; 4. Menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga milik negara; 5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang, dokumen, surat-surat berharga milik negara secara tidak sah; 6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan, pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; 7. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya; 8. Menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau ungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan PNS yang bersangkutan; 9. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat PNS kecuali untuk kepentingan jabatan; 10. Bertindak sewenang-sewenang terhadap bawahannya; 11. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang di layaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 12. Menghalangi jalannya tugas kedinasan; 13. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia negara yang di ketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain;

14. Bertindak selaku perantara bagi suatau pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Pemerintah; 15. Memiliki saham / modal dalam perusahaan yang kegiatan usahannya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya; 16. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam ruang lingkup kekuasaanya yang jumlah dan sifat pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalannya perusahaan; 17. Melakukan kegiatan usaha dagang baik resmi atau sambilan, menjadi direksi, pimpinan atau komosaris perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas atau yang memangku jabatan eselon I; 18. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakantuga snya untuk kepentingan pribadi atau pihak lain.

C. HUKUMAN DISIPLIN Terhadap setiap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang. Jenis dan tingkat hukuman disiplin : 1. Hukuman disiplin ringan terdiri dari : a. Teguran lisan; b. Teguran tertulis; dan c. Pernyataan tidak puas secara tertulis. 2. Hukuman disiplin sedang terdiri dari : a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan Gaji berkala untuk paling; lama (satu) tahun; c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama1(satu) tahun. 3. Hukuman disiplin berat terdiri dari : a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1(satu) tahun; b. Pembebasan dari jabatan; c. Pemberhentian dengan harmat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil; d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

B. ANGGOTA POLRI 1. HAK ANGGOTA POLRI Setiap anggota POLRI berhak : a. memperoleh gaji pokok.

b. Terhadap gaji pokok dapat diberikan kenaikan secara berkala. Selain kenaikan gaji secara berkala , kepada anggota Polri yang berprestasi dapat diberikan kenaikan gaji istimewa. c. Selain gaji kepada anggota Polri diberikan: 1) tunjangan keluarga, yang terdiri atas tunjangan istri/suami dan anak; 2) tunjangan jabatan; 3) tunjangan lauk pauk; dan 4) tunjangan beras. Selain tunjangan di atas kepada anggota Polri dapat diberikan: 1) tunjangan umum; dan 2) tunjangan lainnya. d. pelayanan kesehatan; e. bantuan hukum dan perlindungan keamanan; f. cuti; g. Kapor Polri; h. tanda kehormatan; i. perumahan dinas/asrama/mess; j. transportasi atau angkutan dinas; k. MPP; l. pensiun; m. pemakaman dinas dan uang duka; dan n. pembinaan rohani, mental, dan tradisi. 2. KEWAJIBAN ANGGOTA POLRI 1. Dalam rangka kehidupan bernegara dan bermasyarakat, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib : a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara, dan Pemerintah; b. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan serta menghindari segala sesuatu yang dapat merugikan kepentingan negara; c. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. Menyimpan rahasia negara dan/atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya; e. Hormat-menghormati antar pemeluk agama; f. Menjunjung tinggi hak asasi manusia; g. Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang berhubungan dengan tugas kedinasan maupun yang berlaku secara umum; h. Melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan dan/atau merugikan negara/ pemerintah; i. Bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat; j. Berpakaian rapi dan pantas.

2. Dalam pelaksanaan tugas, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib : a. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat;

b. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya laporan dan/atau pengaduan masyarakat; c. Menaati sumpah atau janji anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia serta sumpah atau janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab; e. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan Kepolisian Negara Republik Indonesia; f. Menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku; g. Bertindak dan bersikap tegas serta berlaku adil dan bijaksana terhadap bawahannya; h. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugas; i. Memberikan contoh dan teladan yang baik terhadap bawahannya; j. Mendorong semangat bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerja; k. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier; l. Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan yang berwenang; m. Menaati ketentuan jam kerja; n. Menggunakan dan memelihara barang milik dinas dengan sebaik-baiknya; o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik. 3. LARANGAN BAGI ANGGOTA POLRI a. Dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan bermasyarakat, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dilarang : 1) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan dan martabat negara, pemerintah, atau Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2) Melakukan kegiatan politik praktis; 3) Mengikuti aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa; 4) Bekerjasama dengan orang lain di dalam atau di luar lingkungan kerja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan negara; 5) Bertindak selaku perantara bagi pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia demi kepentingan pribadi; 6) Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya; 7) Bertindak sebagai pelindung di tempat perjudian, prostitusi, dan tempat hiburan; 8) Menjadi penagih piutang atau menjadi pelindung orang yang punya utang; 9) Menjadi perantara/makelar perkara; 10) Menelantarkan keluarga. b. Dalam pelaksanaan tugas, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dilarang : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Membocorkan rahasia operasi kepolisian; Meninggalkan wilayah tugas tanpa izin pimpinan; Menghindarkan tanggung jawab dinas; Menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi; Menguasai barang milik dinas yang bukan diperuntukkan baginya; Mengontrakkan/menyewakan rumah dinas;

7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) 20) 21) 22) 23) 24)

Menguasai rumah dinas lebih dari 1 (satu) unit; Mengalihkan rumah dinas kepada yang tidak berhak; Menggunakan barang bukti untuk kepentingan pribadi; Berpihak dalam perkara pidana yang sedang ditangani; Memanipulasi perkara; Membuat opini negatif tentang rekan sekerja, pimpinan, dan/atau kesatuan; Mengurusi, mensponsori, dan/atau mempengaruhi petugas dengan pangkat dan jabatannya dalam penerimaan calon anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mempengaruhi proses penyidikan untuk kepentingan pribadi sehingga mengubah arah kebenaran materil perkara; Melakukan upaya paksa penyidikan yang bukan kewenangannya; Melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan, menghalangi, atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani; Menyalahgunakan wewenang; Menghambat kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan; Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan; Menyalahgunakan barang, uang, atau surat berharga milik dinas; Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, meminjamkan, atau menghilangkan barang, dokumen, atau surat berharga milik dinas secara tidak sah; Memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Kepolisian Negara Republik Indonesia, kecuali karena tugasnya; Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain; Memakai perhiasan secara berlebihan pada saat berpakaian dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4.

HUKUMAN DISIPLIN

a. Hukuman disiplin berupa : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Teguran tertulis; Penundaan mengikuti pendidikan paling lama 1 (satu) tahun; Penundaan kenaikan gaji berkala; Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun; Mutasi yang bersifat demosi; Pembebasan dari jabatan; Penempatan dalam tempat khusus paling lama 21 (dua puluh satu) hari.

b. Bilamana ada hal-hal yang memberatkan pelanggaran disiplin, penempatan dalam tempat khusus dapat diperberat dengan tambahan maksimal 7 (tujuh) hari. c. Hal-hal yang memberatkan apabila pelanggaran dilakukan pada saat : 1) Negara atau wilayah tempat bertugas dalam keadaan darurat, 2) Dalam operasi khusus kepolisian, atau 3) Dalam kondisi siaga. d. Penjatuhan hukuman disiplin tidak menghapuskan tuntutan pidana.

e. Penjatuhan hukuman disiplin gugur karena pelanggar disiplin : 1) Meninggal dunia, 2) Sakit jiwa yang dinyatakan oleh dokter dan/atau badan penguji kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia. f. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 3 (tiga) kali dan dianggap tidak patut lagi dipertahankan statusnya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat dari dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Sidang Komisi Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.

C. TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)

1. HAK TENTARA NASIONAL INDONESIA a. Setiap prajurit TNI berhak memperoleh penghasilan yang layak dan dibiayai seluruhnya oleh anggaran pertahanan Negara yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara. Penghasilan diberikan kepada prajurit aktif setiap bulan sebagai berikut 1) Gaji pokok prajurit dan kenaikan secara berkala sesuai masa dinas 2) Tunjangan keluarga 3) Tunjangan operasi 4) Tunjangan jabatan 5) Tunjangan khusus 6) Uang lauk pauk natura b. Prajurit dan prajurit siswa berhak memperoleh kebutuhan Dasar prajurit sebagai berikut : 1) Perlengkapan perseorangan 2) Pakaian seragam dinas c. Prajurit dan prajurit siswa memperoleh rawatan dan layanan kedinasan sebagai berikut : 1) Penghasilan yang layak 2) Tunjangan keluarga 3) Perumahan/asrama/mess 4) Rawatan kesehatan 5) Pembinaan mental dan pelayanan keagamaan 6) Bantuan hokum 7) Asuransi kesehatan dan jiwa 8) Tunjangan hari tua 9) Asuransi penguasaan militer d. Keluarga prajurit memperoleh rawatan kedinasan sebagai berikut 1) Rawatan kesehatan 2) Pembinaan mental dan pelayanan keagamaan 3) Bantuan hokum e. Prajurit yang diberhentikan dengan hormat memperoleh rawatan dan layanan purnadinas yang meliputi pensiun, tunjangan bersifat pensiun, tunjangan atau pesangon, dan rawatan kesehatan.

f.

Prajurit dan prajurit siswa berhak mendapatkan tanda jasa kenegaraan berdasarkan prestasi dan jasa-jasanya g. Setiap prajurit memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya melalui pendidikan dan penugasan, dengan mempertimbangkan kepentingan TNI serta memenuhi persyaratan yang ditentukan h. Setiap prajurit memperoleh kesempatan untuk mendapt kenaikan pangkat dan/atau jabatan berdasarkan prestasinya, sesuai dengan pola karir yang berlaku dengan mempertimbangkan kepentingan TNi dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. i. Prajurit yang dalam melaksanakan tugas tidak kembali bergabung dengan kesatuannya akibat dari atau diduga diakibatkan oleh tindakan musuh di luar kekuasaannya, dinyatakan hilang dalam tugas dan wajib terus dicari j. Prajurit yang meninggal dunia, ahli warisnya berhak mendapatkan tunjangan dan santunan k. Prajurit yang mendapat tugas dengan pertaruhan jiwa dan raga secara langsung berjasa melampaui panggilan tugas berhak dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa. l. Prajurit yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan berhak memakai tanda jasa kenegaraan yang dimilikinya pada waktu menghadiri upacara nasional atau kemiliteran sesuai yang diperolehnya pada saat masih aktif militer.

B. KEWAJIBAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI) 1. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undangundang dasar 1945 2. Prajurit berkewajiban menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan oleh bangsa dan Negara untuk melakukan usaha pembelaan Negara sebagaimana termuat dalam sumpah Prajurit 3. Untuk keamanan Negara, setiap prajurit yang telah berakhir menjalani dinas keprajuritan atau prajurit siswa yang karena suatu hal tidak dilantik menjadi prajurit, wajib memegang teguh rahasia tentara walaupun yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat ataupun secara tidak hormat. C. LARANGAN Prajurit dilarang terlibat dalam : 1. 2. 3. 4. Kegiatan menjadi anggota partai politik Kegiatan politik praktis Kegiatan bisnis Kegiatan untuk dipilih menjadi anggota legislatif dalam pemilihan umum atau jabatan politis lainnya 5. memaki, menyia-nyiakan nama Tuhan. Mengeluarkan perkataan kotor dan keji baik di dalam maupun di luar kedinasan 6. Hidup boros, mempunyai hutang dimana-mana dan menghamburkan uang untuk berjudi yang dapat merugikan citra prajurit atau TNI

7. Berbuat sewenang-wenang yang berakibat mengganggu keamanan dan ketentraman orang lain serta ketertiban umum 8. berpenampilan, berpakaian yang tidak rapid an tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan 9. Menempati tempat tinggal yang tidak layak dan tidak memenuhi standar kebersihan 10. Minum minuman keras dan sejenisnya serta mabuk-mabukan 11. Mencampuri perkara keperdataan orang lain kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan 12. Mendatangi tempat terlarang atau tidak pantas keculi untuk melaksanakan tugas kedinasan 13. Melakukan pelacuran

D. HUKUMAN DISIPLIN Setiap prajurit yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran hokum disiplin prajurit diambil tindakan disiplin dan/atau dijatuhi hukuman disiplin. Jenis-jenis hukuman disiplin TNI : 1. 2. 3. 4. Teguran Penahanan ringan paling lama 14 hari Penahanan berat paling lama 21 hari Dalam hal-hal khusus, jenis hukuman disiplin sebgaimana dimaksud pada butir 2 dan 3 dapat diperberat dengan tambahan waktu penahanan palaing lama 7 (tujuh) hari, yaiut : a) Negara dalam keadaan bahaya b) Dalam kegiatan operasi militer c) Dalam suatu kesatuan yang disiagakan d) Seseorang telah dijatuhi hukuman disiplin lebih dari dua kali dalam tenggang waktu enam bulan

Anda mungkin juga menyukai