Anda di halaman 1dari 4

Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia Oleh: Meidiawan Cesarian Syah Setelah dilanda krisis ekonomi global terakhir tahun 2008, istilah pertumbuhan ekonomi menjadi sering disebut bersamaan dengan negara kita. Selama 7 tahun terakhir, Indonesia mendapatkan predikat sebagai salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya bagus. Namun, banyak diantara kita bertanya-tanya mengenai definisi bagus ini. Apa saja tolok ukurnya? Hal yang aneh bukan jika ada predikat baik yang disematkan pada Indonesia, apalagi ekonomi. Demi menghindari skeptisme yang sudah terlanjur berkembang, izinkan saya mengulas sedikit tentang core dari pertumbuhan ekonomi itu. Definisi Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang (Sadono Sukirno 1996:33). Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki tiga unsur: 1. Proses 2. Kenaikan Output Perkapita, dan 3. Jangka panjang. 1. Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Proses adalah runtunan perubahan (peristiwa) dl perkembangan sesuatu. Runtunan berarti kegiatan yang saling berkelanjutan. Dari definisi runtunan, dapat dipahami bahwa proses adalah sesuatu yang dinamis, berkelanjutan. Jadi, kita tidak dapat menilai sebuah proses hanya di satu titik. Karena tidak terbatasnya jangka waktu proses ini, penilaian terhadap pertumbuhan ekonomi diharuskan memiliki titik-titik pisah demi memudahkan pengukuran. 2. Kenaikan Output Perkapita Output perkapita adalah objek dan core dari pertumbuhan ekonomi. Kita dapat mengukur pertumbuhan ekonomi melalui output perkapita ini. Dalam ilmu ekonomi. output perkapita diukur melalui GDP (Gross Domestic Product). GDP adalah objek ideal bagi penilaian ekonomi suatu negara. Ya, kalau output perkapita adalah objek dari pertumbuhan ekonomi, subjeknya pastilah sebuah negara. Hal ini ditampilkan secara implisit melalui per kapita. Organisme yang memiliki komponen per kapita pastilah negara, bukan? Produk Domestik Bruto sendiri diambil karena dianggap muara dari pelbagai macam reaksi sebab- akibat yang terjadi di dalam suatu negara. Artinya, pertumbuhan PDB dinilai ideal untuk mewakili pertumbuhan sektor lain yang ada di suatu negara. 3. Jangka Panjang Jangka panjang harus kita garisbawahi sebagai keterangan waktu dari definisi yang sudah disebut di atas. Ketika kita dihadapkan pada pengukuran suatu objek, tentu ada batas-batas waktu yang harus diperhatikan. Jika tidak, maka keakuratan penghitungan menjadi lemah. Waktu itu sifatnya dinamis, namun eksak. Pertumbuhan ekonomi pun demikan. Oleh karena itu diberikan batas bagi

kedinamisan objek, sehingga kita bisa menilai seberapa dinamiskah pergerakan objek dalam sebuah kurun waktu. Secara umum, jangka waktu yang digunakan untuk menilai pertumbuhan ekonomi adalah per tahun. Dari pengukuran tahunan ini, setiap bulan juga dicatat pertumbuhan year of year untuk mengetahui kedinamisan pertumbuhan ekonomi dari bulan tersebut terhadap bulan yang sama di tahun sebelumnya. Penjelasan singkat di atas memberikan gambaran dasar bagi kita untuk mengetahui cara pengukuran pertumbuhan ekonomi. Jika diperhatikan, GDP memegang peranan penting dalam pengukuran ini. Lalu pertanyaan-pertanyaan kembali bermunculan, Mengapa GDP yang menjadi tolok ukur pertumbuhan? Apa itu GDPPerlahan saya akan mencoba memberikan gambaran mengenai GDP dan keterkaitan eratnya sebagai tolok ukur pertumbuhan ekonomi. Gross Domestic Product Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. (Wikipedia) Setelah mengetahui pengertian singkat mengenai GDP, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa GDP mencerminkan beberapa hal: 1. Tingkat Produktivitas penduduk sebuah negara. Jumlah produk yang dihasilkan di suatu negara adalah cerminan dari kemampuan penduduk untuk mengolah faktor-faktor produksi yang disediakan secara optimal. Tentu saja kemampuan menghasilkan produk olah yang tinggi sebanding dengan sumber daya manusia pengolah tersebut. Selain itu, hasil produksi yang tinggi menandakan adanya permintaan yang tinggi dari konsumen. Maka bisa diasumsikan daya beli rata-rata masyarakat di suatu negara dengan GDP yang tinggi cenderung tinggi. 2. Faktor sosial yang mendukung Pada poin pertama, kita mendalami GDP sebagai cermin dari sudut pandang manusia. Dari segi social, GDP dapat mewakili keadaan selain manusia seperti tingginya interaksi social, hubungan antar masyarakat,, dan lain sebagainya. GDP yang tinggi mencerminkan masyarakat yang sehat secara ekonomi, dan masyarakat yang ekonominya sehat akan memiliki kehidupan social yang baik. 3. Faktor Politik Meskipun porsinya tidak terlalu besar. Kebijakan dan keadaan politik dari sesuatu negara mampu mengakibatkan naik atau turunnya GDP secara tidak langsung. Keadaan politik yang stabil dapat mempengaruhi pasar

factor produksi dan mengakibatkan pelaku dapat menggunakan segala kemampuan untuk menghasilkan jumlah barang dan jasa secara optimal

Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu negara yang keadaan GDP-nya tumbuh dengan baik sedang mengalami perkembangan di segala bidang (ekonomi, social, budaya, politik). Namun seberapa besar perkembangan dari masing-masing bidang dapat mempengaruhi GDP tidak dapat ditentukan secara rinci. Pertumbuhan ekonomi bergerak sebanding dengan pertumbuhan bidang-bidang lain. Misalnya, negara tidak mungkin tumbuh positif secara ekonomi apabila bidang keamanannya sedang kacau. Kekacauan menyebabkan masyarakat sulit berkembang dan akhirnya tidak mampu mengoptimalkan factor produksi yang ada Lalu Indonesia ada di titik yang mana? Indonesia adalah negara berkembang (emerging) yang sedang menikmati pertumbuhan ekonomi yang bagus. Seperti penjelasan di atas, bila kita perhatikan secara umum keadaan di bidang selain ekonomi juga mengalami perkembangan. Dalam politik, demokrasi semakin berkembang dengan aktifitas social media yang tinggi sebagai contoh. Pertumbuhan GDP di Indonesia dapat dilihat melalui grafik di bawah ini:

Gra7ik pertumbuhan GDP Indonesia (dalam milyar Dollar)


800 700 600 500 400 300 200 100 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

sumber : CEIC Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang terbesar nomor 50 di dunia. Sedangkan GDP nya berada di urutan 16 di dunia (CIA World Bookfact). Bisa dibayangkan berapa besar GDP yang naik pada tahun tersebut, bukan? Pada awal artikel, saya menceritakan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bagus. Setelah melihat data yang ada, dapat dipastikan bahwa Indonesia memang sedang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Dampak dari pertumbuhan ekonomi memang tidak dapat dirasakan semua pihak. Masalahnya terdapat di distribusi pendapatan. Ini adalah hal lain yang harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah sekarang. Bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan setiap warganya secara merata. Di sisi lain, secara umum Indonesia siap untuk bangkit di bidang ekonomi. Sebuah matahari baru yang terang, bukan? (penulis adalah mahasiswa yang tanpa perguruan tinggi, nirgelar, dan hanya bisa menerka-nerka)

Anda mungkin juga menyukai