Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rega Oktarianyah NIM : 10091001024 LATIHAN Kelompok Pemuda yang dikenal sebagai punkers, tidak hanya diasosiasikan

dengan gaya rambut yang khas, kecintaan kepada musik maupun perilaku yang dikenal rasis terhadap bangsa kulit bewarna, maupun kebiasaan melubangi daun telinga dengan peniti. Sebuah studi meneliti hubungan antara kebiasaan melubangi daun telinga dengan peniti terhadap resiko Hepatitis B. Jarum suntik dianggap sebagai faktor perancu potensial.

Pertanyaan : Hitung OR antara pemakai peniti dengan hep B pd kelompok pengguna jarum suntik Hitung OR antara pemakai peniti dengan hep B pd kelompok bukan pengguna jarum suntik hitung OR kasar Hitung OR MH, 95% CI dan x2MH serta kemana arah bias tersebut

Variabel

Menggunakan jarum suntik Peniti + Peniti total 105 115 220

Tidak menggunakan jarum suntik Peniti + Peniti 152 238 390 24 214 238 5,7 total 176 452 628 Peniti + 230 278 508

total

Peniti 51 289 340 4,6

total 281 567 848

Hepatitis B Control

78 40 118

27 75 102 5,4

OR

1. ORpengguna jarum suntik =

5,41

2. ORbukan pengguna jarum suntik


5,7

3. ORkasar 4. Hipotesis :

4,6

H0 : ORMH = 1 Ha : ORMH 1 Uji statistic :


( ) ( ) ( ( ) )

ORMH

5,6
)

X2MH

95,18

CI 95% = 5,6(11,96/95,18)= (1,68 ; 0,86) Kesimpulan : 1. OR MH =5,60 > OR kasar = 4,68, artinya kerancuan menuju nilai nol, penggunaan jarum suntik sebagai perancu mengecilkan taksiran sesungguhnya pengaruh antara kebiasaan melubangi daun telinga dengan peniti terhadap Hepatitis B 2. OR MH =5,60 kebiasaan melubangi daun telinga dengan peniti mempunyai resiko terkena Hepatitis B sebanyak 5,60 kali daripada menggunakan jarum suntik. 3. 2 MH = 95,18 > 3,84 maka Ho ditolak, ada pengaruh yang bermakna antara kebiasaan melubangi daun telinga dengan peniti terhadap resiko Hepatitis B. 4. Interval kepercayaan berada pada 95% (0,86 ; 1,68) mengandung nilai 1, secara statistic tidak bermakna.

Anda mungkin juga menyukai