Anda di halaman 1dari 4

Linda Hapsari Universitas Negeri Malang 085755057683

KARENA KERUDUNG MERAH JAMBU Cuaca sore itu mendung, gerimis mulai jatuh satu-satu. Lilyna berjalan dengan gontai di sepajang jalan menuju rumahnya, hatinya kelam, kalut. tak kalah kelam dengan suasana saat itu, ada air mata yang jatuh secara berirama di pipinya tapi cepat-cepat di hapusnya, tak ia biarkan seorangpun mengetahui bahwa ia juga menangis, bahkan di pinggir jalan seperti itu. Lilyna adalah seorang gadis pada biasanya, sangat biasa malah, mungkin itulah yang menyebabkan dia menjadi bahan ejekan teman-temannya. Siangnya........ Ketika bel istirahat berbunyi, semua murid sekolah SMA N 2 Sumbawa Besar berbondong-bondong menuju kantin yang ada di bagian pojok belakang sekolah, maklum setelah hampir lima jam mengisi kepala dengan ilmu sekarang giliran perut yang minta diisi, lilyna dan sahabat karibnya Maesya juga menuju kantin may, ntar habis istirahat kita langsung ke laboratorium komputer ya? iya lin, ntar kamu duduk di samping aku ya? ok deh, ntar jangan lupa kasih tau aku ya pas ulangan? iya, insyaAllah kalo aku juga bisa hehehe, thanks ya, kamu emang baik banget deh ehm may, tadi kamu liat gak sikapnya rudi n aji, mereka kok gitu banget ya ma aku, emang aku salah apa sih ama mereka, perasaan sikapku ama mereka selama ini baikbaik aja deh? kamu sabar aja lin, ntar mereka juga bakalan bosan sendiri kok yah kamu sih enak aja bilang gitu karena bukan kamu yang ngalamin, coba kamu yang jadi aku, bisa gak kamu terapin kata-katamu itu? yah pokoknya kamu sabar ajalah, waktu akan menjawab semuanya

ehm apa aku gak usah pake jilbab aja ya? Kata teman-teman yang lain kalo aku gak pake jilbab kelihatan lebih cantik gitu, jadi kalo kesekolah aja pake jilbab. hus, jangan ngawur kamu, masa cuma gara-gara mereka mau berhenti pake jilbab, percayalah kita semua itu cantik apalagi kalau pake jilbab jadi kelilhatan tambah cantik. Udah cepetan abisin baksomu, ntar telat lagi masuk kelasnya. Lilyna cuma bisa manyun tapi hanya dalam hati mendengar jawaban temannya ini, memang Maesya sangat dewasa jalan pikirannya, juga sangat cantik dan yang paling penting baik hati. buktinya Maesya mau berteman dengan dirinya yang bisa dibilang agak pendiam dan hanya punya sedikit teman. Memang lilyna sejak dulu susah bersosialisasi dengan sekelilingnya. hayo, ngelamunin apa? Perkataan maesya menarik lilyna kedunia nyata lagi, dunia yang kurang berlaku adil menurutnya, kenapa harus ada orang yang jelek dan ada yang cantik? Ada yang kaya juga yang miskin? Ada yang pendek dan juga ada yang tinggi? Hahh,pokoknya banyak hal di dunia ini yang berbeda dan dia merasa dirinya adalah salah satu dari sekian banyak yang kurang beruntung, wajah tidak cantik, otak pas-pasan dan keuangan keluarganya juga paspasan. ih kok ngelamun terus sih lagi-lagi Maesyah membuyarkan lamunannya. ehm, gak kok udah, jangan ngelamun terus, sekarang belajar buat ulangannya ok bos Setelah itu mereka tertawa bersama-sama. Beberapa saat kemudian ada keributan dari anak-anak yang duduk bergerombol sekitar empat meter di kiri mereka. ada apa sih? itu may, anak kelas 3 ipa 1 lagi bikin permainan kata yanti, karena kebetulan yanti yang duduk bersebelahan dengan maesyah permainan apa sih?

ya biasalah, kayak taruhan gitu, yang kalah harus mau joget di lapangan sekolah atau kencan dengan cewek paling jelek di sekolahan sama lilyna....sama lilyna..... Tiba-tiba Rudi berkata seperti itu, dia tidak menyadari bahwa disampingnya ada lilyna, teman-teman lain yang menyadarinya segera mengingatkan Rudi, tetapi terlambat karena lilyna telah mendengarnya. Sementara lilyna yang berada di samping Rudi langsung terpekur, dia tak tahu mau berkata apa lagi, sekarang dia tau pandangan teman-temannya tentang dia, ternyata selama ini dia dianggap sebagai cewek paling jelek di kelasnya, bahkan di sekolahnya. Di dalam hati lilyna muncul sebuah tekad, tekad yang sangat mengerikan. Melepas jilbabnya. ............. Ternyata untuk bisa diterima dalam pergaulan juga harus membayar, dan yang dia lakukan selama ini adalah harga yang harus dia bayar. Telah sebulan ini lilyna tidak lagi mengenakan jilbab. Sebuah keputusan yang dulu dianggapnya tepat, keputusan yang membuat dia dapat diterima oleh yang lain. Dia terus melakukan seperti yang dilakukan oleh teman-temannya, gonta-ganti baju dengan model yang sedang in, agar bisa dianggap sama dengan teman lainnya. Hingga suatu ketika lilyna mendapat sebuah bingkisan. Ada sebuah kerudung di dalamnya, kerudung merah jambu, disertai sebuah surat singkat;

Assalamualaikum uhkti....... Melalui surat ini kupersembahkan kata maaf yang tiada berujung kepadamu Kuharap surat ini bisa sedikit memperbaiki keadaan diantara kita selama ini Dengan cucuran air mata aq menulis surat ini, air mata takut akan pertanggungjawabanku kepada Allah takut karena akulah penyebab engkau melepas jilbabmu. ukhti,, coba tanya hatimu, apakah kamu benar-benar bahagia dengan apa yang telah kamu lakukan, tanya hatimu, apakah ada ketentraman disana? Ukhti, aku minta maaf, Kenakanlah mahkotamu kembali ukhti yang menangis bersamamu dihari kelam itu ..............RUDI................

Seketika Lilyna sadar akan dosanya, dosa melanggar perintah tuhannya, perintah dalam kitab sucinya agar semua wanita menutup auratnya. Perintah berjilbab. Lilyna menangis tersedu-sedu diatas kerudung merah jambunya, dia menyadari kekeliruannya selama ini, kita tak harus menjadi orang lain untuk bisa diterima, kita hanya perlu menjadi diri kita sendiri. .................. Pagi-pagi sekali lilyna telah bangun, ada rasa baru yang muncul dihatinya, rasa yang sempat hilang beberapa waktu lalu, rasa itu muncul kembali ketika lilyna mengenakan kerudungnya, kerudung merah jambu.^_^

Anda mungkin juga menyukai