Anda di halaman 1dari 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Payung Hukum a.

Perda

Peraturan daerah kota Palangka Raya Nomor 03 Tahun 2006 tentang Pengelolaan kebersihan Lingkungan dan Pertanaman. b. Sosialisasi Data

Sosialisasi bisa melalui baliho, iklan, radio, surat kabar, selebaran, akan tetapi kurang atau minim dilakukan sosialisasi karena terhambat masalah dana anggaran yang minim atau tidak ada. c. Sanksi

Berkaitan dengan tingkat kesadaran masyarakat di Kota Palangka Raya masih rendah terbukti masih banyak masyarakat membuang sampaj disembarnag tempat, membuang sampah di selokan/parit-parit, di bawah kolong rumah, di sungai bahkan membuang sampah di luar TPS dan tidak hanya membuang sampah pada jam-jam membuang sampah yaknik pukul 16.00 wib sd pukul 03.wib. akibatnya walaupun pengangkutan sampah sesuai ritasi dan jam angkutan yang ditetapkan namun seolah-olah sampah tidak terangkut, dan seharusnya akan di kenakan sanksi, yakni sanksi berapa kurungan paling lama sebulan atau denda paling banyak Rp. 50.000. tetapi sulit dilaksanakan karena minimnya sosialisasi dan penyuluhan.

4.2. Perencanaan Kegiatan Operasional berupa : 1) (1) (2) 2) Peta kerawanan sampah minimal menggambarkan : besaran timbunan sampah jumlah penduduk, kepadatan rumah /bangunan Peta pemecahan masalah menggambarkan pola yang Dimulai dengan membuat peta identifikasi masalah dan potensi,

digunakan, kapasitas perencanaan (meliputi alat dan personil), jenis sarana dan prasarana, potensi pendapatan jasa pelayanan rute dan penugasan Perencanaan tingkat pelayanan berdasarkan jumlah penduduk

yang terlayani dan luas daerah yang terlayani dan jumlah sampah yang terangkat ke TPA. Perencanaan frekuensi pelayanan, yang didasarkan atas kondisi-

kondisi sebagai berikut : 1) Pelayanan intensitas lain untuk jalan protokol, pusat

kota, dan daerah komersial ; 2) Pelayanan menengah antara lain untuk kawasan

permukiman teratur 3) kota Dengan mempertimbangkan faktor penentu perencanaan operasional Pelayanan rendah antara lain untuk daerah pinggiran

pelayanan sebagai berikut : 1) tipe kota

2) 3) 4) 5) 6) 7) 1)

sampah terangkut dan lingkungan ; frekuensi pelayanan; jenis dan jumlah peralatan; peran aktif masyarakat; retribusi; timbulan sampah; Perencanaan daerah pelayanan ; penentuan skala kepentingan daerah pelayanan dapat

dilihat pada Tabel 1 2) tata ruang kota Tabel 1 Skala Kepentingan Daerah Pelayanan No 1. Parameter Fungsi dan nilai daerah a. daerah di jalan protokol /pusat kota b. daerah komersil c. daerah perumahan teratur d. daerah industri e. jalan, taman dan hutan kota f. daerah perumahan tidak teratur, sekolah Kepadatan penduduk a. 50 -100 jiwa /Ha (rendah) b. 100-300 jiwa /Ha (sedang) c. > 300 jiwa/Ha (tinggi) Daerah pelayanan : a. yang sudah dilayani b. yang dekat dengan yang sudah Nilai Bobot Kerawanan Potensi sanitasi ekonomi 3 3 4 3 4 2 3 5 5 4 1 1 1 pengembangan daerah pelayanan dilakukan berdasarkan

2.

3 1 3 5 3 5 3 4 3 4 3 1

3.

dilayani c. yang jauh dari daerah 1 1 pelayanan 4. Kondisi lingkungan : 2 a. baik (sampah dikelola, 1 4 lingkungan bersih) b. sedang (sampah dikelola, 2 3 lingkungan kotor) c. buruk (sampah tidak dikelola, 3 2 lingkungan kotor) d. buruk sekali (sampah tidak 4 1 dikelola, lingkungan sangat kotor), daerah endemis penyakit menular 5. Tingkatan pendapatan penduduk 2 a. rendah 5 1 b. sedang 3 3 c. tinggi 1 5 6. Topografi : 1 a. datar/rata (kemiringan < 5%) 2 4 b. bergelombang (kemiringan 3 3 5.15%) c. berbukti/curah (kemiringan > 3 1 15%) Catatan : angka total tertinggi (bobot x nilai) merupakan pelayanan tingkat pertama, angka-angka berikut di bawahnya merupakan pelayanan selanjutnya. 4.3. Teknik Operasional Teknik operasional dibagi atas : (1) pewadahan sampah; (2) pengumpulan sampah; (3) pemindahan sampah; (4) pengangkutan sampah; (5) pengolahan dan pemilahan sampah ; (6) pembuangan akhir sampah; Istilah dan Definisi :

pewadahan

sampah

adalah

aktivitas

menampung

sampah

sementara dalam suatu wadah individual atau komunla di tempat sumber sampah; pewadahan individual adalah aktivitas penanganan penampungan

sampah sementara alam suatu wadah khusus untuk dan sampah individu; pewadahan komunal adalah aktivitas penanganan penampungan

sampah sementara dalam suatu wadah bersama baik dan berbagai sumber maupun sumber umum; pengumpulan sampah adalah aktivitas penanganan yang tidak

hanya mengumpulkan sampah dari wadah individual dan atau dari wadah komunal (bersama) melainkan juga mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik dengan pengangkutan langsung maupun tidak langsung; pola pengumpulan individual langsung adalah kegiatan

pengambilan sampah dari rumah-rumah /sumber sampah dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui kegiatan pemindahan; pola pengumpulan individual tidak langsung adalah kegiatan

pengambilan sampah dari masing-masing sumber sampah dibawa ke lokasi pemindahan untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir; pola pengumpulan komunal langsung adalah kegiatan

pengambilan sampah dari masing-masing titik komunal dan diangkut ke lokasi pembuangan akhir

pola

pengumpulan

komunal

langsung

adalah

kegiatan

pengambilan sampah dari masing-masing sumber sampai dibawah ke lokasi pemindahan untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir; pola pengumpulan komunal langsung adalah kegiatan

pengambilan sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal ke lokasi pemindahan untuk diangkut selanjutnya ke Tempat Pembuangan Akhir. Pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil

pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk di bawa ke tempat pembuangan akhir; Pengangkutan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah

hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ketempat pembuangan akhir; Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah hasil

pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk di bawa ke tempat pembuangan akhir; Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dan

lokasi pemindahan langsung dan sumber sampah menuju ke tempat pembuangan akhir ; Pengolahan sampah adalah suatu proses untuk mengurangi

volume sampah dan atau mengubah bentuk sampah menjadi yang bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan, pemadatan,

penghancuran, pengeringan, dan pendaur ulangan;

Pembuangan akhir sampah adalah tempat dimana dilakukan

kegiatan untuk mengisolasi sampah sehingga aman bagi lingkungan; Penilaian adalah proses pemisahan sampah berdasarkan jenis

sampah yang dilakukan sejak dari sumber sampai dengan pembuangan akhir;
TIMBULAN SAMPAH PEMILAHAN PEWADAHAN DAN PENGOLAHAN DI SUMBER PENGUMPULA N

PENGUMPULA N

PENGUMPULA N

PENGANGKUT AN

4.3.1. Pola Pewadahan Sampah Melakukan pewadahan sampah sesuai dengan jenis sampah yang telah terpilah, AKHIR yaitu : 1) sampah organik seperti daun sisa, sayuran, kulit buah
PEMBUANGAN

lunak, sisa makanan, dengan warna gelap ; 2) sampah anorganik seperti gelas, plastik, logam, dan

lainnya dengan wadah warna terang;

3)

sampah bahan berbahaya beracun rumah tangga (jenis

sampah B3 seperti dalam lampiran B), dengan warna merah yang diberi lambang khusus atau semua ketentuan yang berlaku. 4.3.1.2. Kriteria Lokasi dan Penempatan Wadah

Lokasi penempatan wadah adalah sebagai berikut : 1) (1) (2) hotel restoran ; 2) (1) (2) lainnya; 3) di luar jalur lalu lintas pada suatu lokasi yang mudah untuk Wadah komunal ditempatkan : sedekat mungkin dengan sumber sampah ; tidak menganggu pemakai jalan atau sarana umum Wadah individual ditempatkan ; di halaman muka ; di halaman belakang untuk sumber sampah dan

pengoperasiannya ; 4) 5) di ujung gang kecil ; di sekitar taman dan pusat keramaian (untuk, wadah sampah

pejalan kaki); 6) 4.3.1.3. jarak antara wadah sampah untuk pejalan kaki minimal 100 m Persyaratan bahan wadah

Persyaratan bahan adalah sebagai berikut : 1) 2) tidak mudah rusak dan kedap air ekonomis, mudah diperoleh/dibuat oleh masyarakat;

3)

mudah dikosongkan Tabel 2 Karakteristik Wadah Sampah Pola pewadahan

No 1. Karakteristik Bentuk

Individual

Komunal Kotak, silinder, kontainer, bin (tong), semua bertutup Ringan, mudah dipindahkan dan mudah dikosongkan Logam, plastik, fiberglas (GRP), kayu, bambu, rotan. Instansi pengelola

Kotak silinder, kontainer, bin (tong), semua bertutup, dan kantong plastik 2. Sifat Ringan, mudah dipindahkan dan mudah dikosongkan 3. Jenis Logam, plastik, fiberglass (GRP), kayu, bambu, rotan. 4. Pengadaan Pribadi, intensi, pengelola Sumber : Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat PLP 4.3.1.4. Penentuan Ukuran Wadah

Penentuan ukuran volume ditentukan berdasarkan : 1) jumlah penghuni setiap rumah; 2) timbunan sampah ; 3) frekuensi pengambilan sampah; 4) cara pemindahan sampah; 5) sistem pelayanan (individual atau komunal); 4.3.1.5. Pengadaan Wadah Sampah

Pengadaan wadah sampah untuk: 1) wadah untuk sampah individual oleh pribadi atau instansi atau pengelola;

2) wadah sampah komunal oleh instansi pengeloa 4.3.2. Pola Pengumpul Sampah

Pola pengumpulan sampah terdiri dari : 1. Pola individu langsung dengan persyaratan sebagai berikut : 1) kondisi topografi bergelombang (> 15-40%),

hanya alat pengumpul mesin yang dapat beroperasi ; 2) kondisi jalan cukup lebar dan operasi tidak

menganggu pemakai jalan lainnya 3) 4) 5) kondisi dan jumlah alat memadai ; jumlah timbunan sampah > 0,3 m3 hari bagi penghuni yang berlokasi di jalan protokol 2. Pola individual tidak langsung dengan persyaratan sebagai berikut : (1) (2) (3) bagi daerah yang partisipasi masyarakatnya pasif lahan untuk lokasi pemindahan tersedia ; bagi kondisi topografi relatif datar (rata-rata < 5%) dapat

menggunakan alat pengumpul non mesin (gerobak, becak); (4) langsung ; (5) kondisi lebar gang dapat dilalui alat pengumpul tanpa alat pengumpul masih dapat menjangkau secara

menganggu pemakai jalan lainnya; (6) harus ada organisasi pengelola pengumpulan sampah

3. pola komunal langsung dengan persyaratan sebagai berikut : (1) (2) peralatan relatif rendah (3) alat pengumpul sulit menjangkau sumber-sumber bila alat angkut terbatas ; bila kemampuan pengendalian personil dan

sampah individual (kondisi daerah berbukit, gang jalan sempit;) (4) (5) peran serta masyarakat tinggi ; wadah komuna; ditempatkan sesuai dengan

kebutuhan dan lokasi yang mudah dijangkau oleh alat pengangkut (truk); (6) Untuk permukiman tidak teratur 4. pola komunal tidak langsung dengan persyaratan berikut : (1) (2) peran serta masyarakat tinggi wadah komunal ditempatkan sesuai dengan

kebutuhan dan lokasi yang mudah dijangkau alat pengumpul; (3) (4) lahan untuk lokasi pemindahan tersedia bagai kondisi topografi relatif datar (rata-rata <

5%), dapat menggunakan alat pengumpul non mesin (gerobak, becak) bagi kondisi topografi > 5% dapat menggunakan cara lain seperti pikulan, kontainer kecil beroda dan karung; (5) leher jalan/ gang dapat dilalui alat pengumpul

tanpa mengganggu pemakai jalan lainnya;

(6) sampah.

haus ada organisasi pengelola pengumpulan

5. pola penyapuan jalan dengan persyaratan sebagai berikut: (1) juru sapu harus mengetahui cara penyapuan untuk

setiap daerah pelayanan (diperkeras, tanah, lapangan rumput dll) (2) penanganan penyapuan jalan untuk setiap daerah

berbeda tergantung pada fungsi dan nilai daerah yang dilayani; (3) pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan

diangkut ke lokasi pemindahan untuk kemudian diangkut ke TPA (4) 4.3.2.1. pengendalian personel dan peralatan harus baik.

Perencanaan Operasional Pengumpulan

Perencanaan operasional pengumpulan sebagai berikut : 1) ritasiantara 1-4 /hari ; 2) periodisasi 1 hari 2 hari atau maksimal 3 hari sekali, tergantung dan kondisi komposisi sampah, yaitu : (1) semakin besar prosentasi sampah organik,

periodisasi pelayanan maksimal sehari 1 kali (2) untuk sampah kering, periode pengumpulannya

disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan, dapat dilakukan lebih dan 3 hari 1 kali ;

(3) yang berlaku

untuk sampah B3 disesuaikan dengan ketentuan

3) Mempunyai daerah pelayanan tertentu dan tetap ; 4) Mempunyai petugas pelaksanaan yang tetap dan dipindahkan secara periodik ; 5) Pembebanan pekerjaan diusahakan

merata dengan kriteria jumlah sampah terangkut, jarak tempuh dan kondisi daerah.

4.3.2.2.

Pelaksana Pengumpulan Sampah 1) Pelaksana

Pengumpulan sampah dapat dilaksanakan oleh : (1) (2) (3) (4) institusi kebersihan kota lembaga swadaya masyarakat Swasta Masyarakat (oleh RT/RW) 2) Pelaksanaan pengumpulan Jenis sampah yang terpilah dan bernilai ekonomi dapat dikumpulkan oleh pihak yang berminat pada waktu yang telah disepakati bersama antara petugas pengumpul dan masyarakat penghasil sampah.

4.3.3. 4.3.3.1.

Pemindahan Sampah

Tipe Pemindahan

Tipe pemindahan sampah dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3 Tipe Pemindahan (Transfer) No 1. 2. Uraian Luas lahan Fungsi Transfer Depo Tipe I > 200 m2 - Tempat penemuan peralatan pengumpulan dan pengangkutan sebelum pemindahan - Tempat penyimpanan atau kebersihan - Bengkel sederhana, - Kantor wilayah/pengendalia - Tempat penilaian - Tempat pemilahan - Tempat pengomposan - Baik sekali untuk daerah yang mudah mendapat lahan Transfer Depo Tipe II Wm2 200m2 tempat pertemuan peralatan pengumpul dan pengangkut an sebelum pemindahan Tempat parkir gerobak Tempat penilaian Transfer Depo Tipe III 10 20 m2 Tempat pertemuan gerobak dan kontainer (60-103) Lokasi penempatan kontainer komunal (110 m3) Daerah yang sulit mendapat lahan yang kosong dan daerah protokol

3.

Daerah Pemakai

4.3.3.2.

Lokasi Pemindahan

Lokasi pemindahan adalah sebagai berikut : 1) harus mudah keluar masuk bagi sarana pengumpul dan pengangkut sampah; 2) tidak jauh dari sumber sampah ;

3) berdasarkan tipe, lokasi pemindahan terdiri dari : a. b. terpusat (transfer depo tipe I) tersebar (transfer depo tipe II atau III) 4) jarak antara transfer depo untuk tipe I dan II adalah (1,0 1,5) km 4.3.3.3. Pemilahan

Pemilahan di lokasi pemindahan dapat dilakukan dengan cara manual oleh petugas kebersihan dan atau masyarakat yang bermonat sebelum dipindahkan ke alat pengangkut sampah. 4.3.3.4. Cara Pemindahan

Cara pemindahan dapat dilakukan sebagai berikut : 1) manual 2) mekanis 3) gabungan manual dan mekanis pengisian kontainer secara manual oleh petugas pengumpu, sedangkan pengangkutan kontainer ke atas truk dilakukan secara mekanis. 4.3.4. 4.3.4.1. Pengangkutan Sampah

Pola Penanganan 1) Pengangkutan sampah dengan sistem pengumpulan individual langsung (door to door ) seperti pada gambar 2

a.

truk pengangkut sampah dan pool menuju titik sumber sampah

pertama untuk mengambil sampah ; b. selanjutnya mengambil sampah pada titik-titik sumber sampah

berikutnya sampai truk penuh sesuai dengan kapasistasnya; c. d. selanjutnya diangkut ke TPA sampah ; setelah pengosongan di TPA, truk menuju ke lokasi sumber

sampah berikutnya terpenuhi ritasi yang telah ditetapkan. 2) Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan ditransfer depo type I dan II pola pengangkutan dapat dilihat pada gambar 5, dan dilakukan dengan cara sebagai berikut : POOL KENDARAAN

TRANSFER TRANSFER DEPO TIPE I & II TRANSFER DEPO TIPE I & II DEPO TIPE I & II Gambar 3 Pola pengangkutan Sistem Transfer Depo Tipe I dan II Pengakutan sampah

TPA

Kembali ke transfer depo berikutnya untuk pengangkutan kembali

Keterangan sistem ini : (1) kendaraan pengangkut sampah ke luar dari pool

langsung menuju lokasi pemindahan di transfer depo untuk mengangkut sampah ke TPA ;

(2)

dari TPA kendaraan tersebut kembali ke transfer

depo untuk pengambilan pada rit berikutnya : 1) untuk pengumpulan sampah dengan sistem kontainer (transfer tipe III), pola pengangkutan adalah sebagai berikut : (1) pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer cara

dapat dilihat pada gambar 4 dengan proses :

Gambar 4 Pola Pengangkutan dengan Sistem Pengosongan Kontainer Cara I Keterangan sistem ini : a) TP A

Kendaraan dari pool menuju kontainer isi

pertama untuk mengangkut sampah ke TPA b) semula ; c) diangkut ke TPA; Menuju ke kontainer isi berikutnya untuk Kontainer kosong dikembalikan ke tempat

d) semula ; e)

Kontainer kosong dikembalikan ke tempat

Demikian seterusnya sampai rh terakhir.

(2)

Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer cara 2

dapat dilihat pada gambar 5 ISI KOSONG

TPA

Gambar 3 Pola Pengangkutan sampah dengan Sistem Pengosongan Kontainer cara 2 Keterangan sistem ini : a) Kendaraan dari pool menuju kontainer isi pertama untuk

mengangkat sampah ke TPA ; b) Dari TPA kendaraan tersebut dengan kontainer kosong menuju

lokasi ke dua untuk menurunkan kontainer kosong dan membawa kontainer isi untuk diangkut ke TPA ; c) d) Demikian seterusnya sampai pada rit terakhir Pada rit terakhir dengan kontainer kosong dan TPA menuju ke

lokasi kontainer pertama, kemudian truk kembali ke Pool tanpa kontainer

e)

Sistem ini diberlakukan pada kondisi tertentu (mis, pengambilan

pada jam tertentu, atau mengurangi kemacetan lalu lintas) (3) Pola penanganan sampah dengan sistem kontainer tetap biasanya

untuk kontainer serta alat angkut berupa truk pemadat atau dump truck pemadat atau dump truk atau truk biasa dapat dilihat pada Gambar 6 dengan proses :

Gambar 6 Pola Pengangkutan Sampai Dengan Sistem Kontainer Tetap Keterangan sistem ini : a) kendaraan dari pool menuju kontainer pertama, sampah dituangkan ke dalam truck compactor dan meletakkan kembali kontainer yang kosong b) kendaraan menuju ke kontainer berikutnya sehingga truk penuh, untuk kemudian langsung ke TPA ; c) demikian seterusnya sampai dengan rit terakhir. 4.3.4.2. Pengangkutan Sampah Hasil Pemilahan

Alat pengangkut sampah adalah : 1) persyaratan alat pengangkut yaitu : (1) alat pengangkut sampah harus dilengkapi dengan penutup sampah,

minimal dengan jaring ;

(2) (3) (4) (5)

tinggi bak maksimum 6 m; sebaiknya ada alat ungkit ; kapasitas disesuaikan dengan kelas jalan yang akan dilalui ; (bak truk / dasar kontainer sebaiknya dilengkapi pengaman air

sampah) 2) Jenis peralatan dapat berupa : (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) truk (ukuran besar atau kecil) dump truck /tipper truk; amroll truck; truk pemadat truk dengan crane mobil penyapu jalan ; truk gandengan

4.3.5. Pengolahan Teknik-teknik pengolahan sampah dapat berupa : 1) Pengomposan a) b) berdasarkan kapasitas (individual, komunal, skala lingkungan); berdasarkan proses (alami, biologis dengan cacing, biologis dengan

mikro organisme tambahan); 2) Insinerasi yang berwawasan lingkungan 3) Daur ulang a) b) sampah anorganik disesuaikan dengan jenis sampah ; menggunakan kembali sampah organik sebagai makanan ternak ;

4) Pengurangan volume sampah dengan pencacahan atau pemadatan ; 5) Blogasifikasi (pemanfaatan energi hasil pengolahan sampah) Rincian masing-masing Teknik Pengolahan Sampah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Teknik yang dilakukan Pemkot Kota Palangka Raya adalah teknik pengurangan volume sampah yaitu dipadatkan : 4.3.6. Pembuangan Akhir 4.3.6.1. Metode Pembuangan Akhir Sampah Kota

Metode pembuangan akhir sampah kota dapat dilakukan sebagai berikut : 1) Penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas; 2) Lahan urug saniter termasuk pengolajan lindi dan gas ; 3) Metode penimbunan sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam Rincian masing-masing metode pembuangan akhir sampah kota sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4.3.6.2. Peralatan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan di TPA sampah sebagai berikut : 1) buldozer untuk perataan, pengurugan dan pemadatan ; 2) crawl/track dozer untuk pemadatan pada tanah lunak ; 3) wheel dozer untuk perataan, pengurugan ; 4) loader dan power showel untuk penggalian, perataan, penguruhan dan pemadatan ; 5) dragline untuk penggalian dan pengurugan ;

6) scrapper untuk pengurugan tanah dan peralatan 7) kompaktor (landfill compactor) untuk pemadatan timbunan sampah pada lokasi datar ;

Gambar 7 Contoh Jenis Alat Berat untuk Operasional di TPAS 4.4. Gambaran Kebersihan di Kota Palangka Raya Jumlah penduduk Kota Palangka Raya sebanyak 225.431 jiwa sedangkan jumlah sampah yang dihasilkan oleh setiap individu sebanyak 0,0025m3/ jiwa/hari sehingga timbunan sampah di Kota Palangka Raya diprediksikan sebanyak 564 m3/hr atau 205.860m3/ tahun (72.051 ton/tahun). Sampah terangkut oleh Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya sebanyak 384m3/hari atau 140.160 m3/tahun atau 49.056 ton/tahun (68,1%) Sampah yang belum tertanggulangi sebagian besar dibuang masyarakat disembarang tempat di sungai, di hutan dan dibakar terutama di luar wilayah Kecamatan Kota (31,9%).

Grafik Kondisi Persampahan :


2 00,000 1 80,000 1 60,000 1 40,000 1 20,000 1 00,000 80,00 0 60,00 0 40,00 0 20,00 0 0 Tah un 2 006 Ua n ri a Tmu a i b nn Po ena e r s s ts S ma ( 3 a ph M) t ra g u n i et n gl g a T ra g ua g( 3 et n g l ni M) Tahun 20 07 20 06 10 4 6. 0 5 19 4 0. 0 9 6, % 8 5 Ta n hu 200 8 Tah un 2009 20 07 16 5 7. 0 4 11 5 2. 0 8 6, % 9 1 Tahu n 20 10 20 08 10 1 8. 0 1 10 1 3. 0 1 7, % 2 2 20 09 13 3 8. 0 2 10 6 4. 0 1 7, % 6 5 21 00

Tim bunan Tertanggulangi

Dari data tersebut tampak bahwa laju pertumbuhan timbunan sampah lebih tinggi dari sampah yang tertanggulangi 4.4.1. Personil Kebersihan pada Dinas Pasar dan Kebersihan No. 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Kegiatan Angkutan Sampah dan TPA Penyuluh Kebersihan Petugas Kebersihan Air Limbah Pemeliharaan dan Perawatan Jenis Kepegawaian CPNS dan PHL CPNS dan PHL CPNS dan PHL CPNS dan PHL CPNS dan PHL Jumlah Jumlah 108 orang 14 orang 112 orang 7 orang 5 orang 246 orang

Jumlah penduduk kota Palangka Raya 225.431 jiwa jumlah tenaga

kebersihan yang ada sebanyak 246 orang, yakni 1 orang tenaga kebersihan

melayani 916 jiwa, sedangkan idealnya 1 orang tenaga kebersihan melayani maksimal 500 jiwa, maka jumlah tenaga keseluruhan seharusnya sebanyak 450 orang, bearti kekurangan tenaga kebersihan sebanyak 204 orang, akibatnya masyarakat belum dapat terlayani secara optimal. Tenaga penyapu jalan menangani jalan sepanjang 500 m sedangkan

idealnya hanya 200 meter, sehingga frekuensi pekerjaan/ beban kerja bagi pasukan penyapuan melebihi standard. 4.4.2. Sarana Kebersihan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jenis sarana Gerobak sampah Tong Sampah TPS Ukuran 3m3 Container 6 m3 Container 8 m3 Depo Transfer Type I Depo Transfer Type III Dump Truck Armroll Excavator Merk Hitachi Ex 125 Th 1991 Bolldozer Merk Hitachi DX 75 Th 1991 Bolldozer Merk Komatsu D31 70 HP h 2008 Mesin Potong Rumput dorong Mesin Potong Rumput Gendong Shainsaw Jlh 100 unit 100 unit 182 unit 8 unit 9 unit 1 unit 1 unit 11 unit 4 unit 1 unit 1 unit 1 unit 4 unit 4 unit 2 unit Keterangan 50% rusak 30% hilang 80% rusak 4 unit rusak baik rusak rusak baik baik rusak berat rusak berat baik baik baik baik

Tong Sampah

Container

Gerobak Sampah

TPS

Damp Truck

Arm roll

Jumlah TPS di Kota Palangka Raya sebanyak 182 unit maka setiap TPS melayani penduduk 1.239 jiwa sedangkan idealnya 1 unit TPS untuk melayani 500 jiwa, maka jumlah TPS seharusnya didaerah pelayanan sebanyak 350 unit, berarti kekurangan TPS sebanyak 168 unit, yang akibatnya sampah yang ditampung pada sebagian besar TPS melebihi volume TPS setiap harinya ditambah lagi sampah terhambur oleh Pemulung keluar TPS.

Dengan perkembangan kota jumlah rumah bertambah pula, TPS yang ada kebanyakan telah terletak didepan rumah penduduk sehingga TPS tersebut dibongkar masyarakat tanpa seizin Pemerintah Kota Palangka Raya yang akibatnya TPS menjadi berkurang. Sedangkan dari 17 unit container yang ada, rusak sebanyak 4 unit sehingga pengangkutan kurang maksimal. Mesin Potong Rumput Dorong yang pengadaannya tahun 2008 sering terjadi kerusakan karena beban kerja mesin potong rumput melebihi standart yakni 1 unit setiap harinya harus mencapai 250 m bahu dan median jalan, demikian pula halnya mesin potong rumput gendong pada bahu luar jalan yang tidak dapat dikerjakan dengan mesin potong rumput dorong, sedangkan idealnya setiap mesin potong rumput hanya 100 -150m berarti mesin potong rumput dorong beroperasi semestinya 10 unit dan mesin potong rumput

gendong 6 unit, akibatnya jika pada musim penghujan pemotongan rumput tidak terkejarkan karena terbatasnya mesin potong rumput Pertokoan, terminal, pelabuhan sungai, perkantoran di Palangka Raya kurang pohon peneduh, kurang tersedianya pot-pot bunga, kurang tersedianya bak sampah, parit-parit masih kotor dan tersumbat. Hal ini akibat kurang terkoordinirnya oleh Pengurus Pertokoan, Kepala Terminal, Kepala Pelabuhan maupun Pimpinan SKPD bagi Perkantoran di Kota Palangka Raya Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Doris Sylvanus walaupun memiliki Incenerator maupun IPAL tapi belum berfungsi secara optimal, Drainase, WC tersumbat, tidak tersedia bak sampah terpilah antara sampah organik, an organik maupun sampah medis. Hal ini akibat kurang terawasi oleh pimpinan

SKPD, Demikian pula dengan Puskesmas kurangnya pohon peneduh, tanaman pekarangan dan bak sampah terpilah antara sampah medis dan non medis. Beberapa Sekolah di Kota Palangka Raya masih belum menyediakan bak sampah terpilah, tanaman hias, pohon peneduh, selokan masih terlihat kotor dan kurang terpeliharanya warung sekolah. Hal ini karena belum terkoordinir secara maksimal oleh kepala-kepala sekolah 4.4.3. Pembagian Tanggung Jawab Berdasarkan Perda Nomor 03 Tahun 2006,Tentang Pengelolaan Kebersihan Lingkungan dan Pertamanan, yakni

Tanggung jawab warga masyarakat (40%) Tanggung jawab Pemkot Dinas Pasar & Keb (40%) Dinas/Instansi lain (20%) Sampah yang dihasilkan 2,5 m3 lebih per hari tanggung jawab warga mengantar ke-TPA. 4.4.4. Angkutan Sampah a. Wilayah Operasi

Angkutan sampah ada 15 Jalur + 1 Jalur tambahan pengangkutan Sampah di Kelurahan Tangkiling dan Kelurahan Banturung. Jalur lingkungan Permukiman ada 11 Jalur, menggunakan dump truck. untuk wilayah pelayanan umum 4 jalur menggunakan Armroll. 1 Unit Truck bertanggung jawab pada 30 unit TPS di wilayah kerjanya Wilayah Operasi Angkutan sampah saat ini yakni Seluruh kelurahan di Kecamatan Pahandut, seluruh Kelurahan di Kecamatan Jekan Raya, di Kelurahan Sabaru Kecamatan Sebangau, Kelurahan Tangkiling dan Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu. Sering dipersoalkan selama ini oleh beberapa kalangan bahwa jumlah ritasi angkutan sampah oleh truck angkutan sampah tidak sesuai dengan ritasi yang diprogramkan walaupun sudah dilakukan pengawasan oleh Dinas. Hal ini karena jumlah sampah yang masuk TPA dihitung secara manual sesuai volume bak truck atau container yang ada, sedangkan idealnya jika ingin mendapat data akurat jumlah sampah yang diangkut setiap hari masuk TPA agar tersedia jembatan timbang sampah yang ditempatkan pada jalan masuk lokasi TPA sampah. Truck-truck sampah yang ada dibawa oleh sopir ke rumah karena tidak tersedia pool truck sulit untuk pemantauannya sedangkan idealnya ada 1 unit pool truck dan asrama sopir 1 unit. Sampai saat ini Dinas Pasar dan Kebersihan belum memiliki bengkel mobil untuk perbaikan truck-truck kebersihan sehingga kami bekerjasama

dengan pihak lain dalam operasionalnya hanya memiliki tenaga teknisi yang tercantum dalam DPA Dinas Pasar dan Kebersihan.

b. Waktu Kegiatan Pengangkutan Armroll 1 x 24 jam Dump Truck 2 shift yakni pagi dan sore Kegiatan Insidentil dilakukan Siang dan Malam terhadap sampah-sampah liar dan sampah-sampah yang masih belum habis terangkut karena volume sampah melebihi kapasitas daya tampung TPS Timbunan Sampah diwilayah operasi angkutan sampah tahun 2009 sebanyak 502 m3/hr atau 183.230m3/tahun, sedangkan terangkut oleh Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya sebanyak 384m3/hari atau 140.160 m3/tahun, sehingga 1 Unit Truck memerlukan pengangkutan 3-4 kali ritasi sehari dengan waktu operasi rata-rata di atas 12 jam, sedangkan idealnya pemakaian truck/hari tidak lebih dari 12 jam akibatnya truck sering rusak biaya pemeliharaan tinggi dan pada saat ini belum ada penambahan alat angkutan baru, lagi pula ada 5 unit truck sampah yang masa pakainya diatas 12 tahun sering mengalami kerusakan. JALUR ANGKUTAN SAMPAH

4.4.5. TPA
Terbakar

Zone II

Zone III

Zone I Pipa Gas

TPA Sampah di Jalan Tjilik Riwut Km 14, Palangka Raya, luas lahan 10 Ha yang dioperasikan sejak tahun 2000 yang mampu menampung sampah

hanya sampai dengan Tahun 2016, sedangkan sebelumnya ditepi jalan masuk TPA. TPA yang ada terbagi menjadi 3 (tiga) zone yakni zone I (lahan menggunakan cover soil), sedangkan lahan pada zone II dan III sedang di operasikan. Sampah di kelola secara terbuka (Open Dumping) karena tidak ada excavator dan tanah penutup (cover soil) Sampah di TPA dilaksanakan secara open dumping ( pembuangan terbuka, pembuangan tidak diizinkan) yang semestinya Program pemrosesan sampah di TPA dengan sistim controlled landfill, tetapi karena alat berat yang ada berupa

bolldozer dan Excavator merk Hitachi rusak berat dan jika diperbaiki sekalipun sudah tidak efektif memakan biaya mahal, sehingga alat berat yang baik hanya 1 unit Bolldozer Merk Komatsu D31 70 HP dengan kapasitas kecil, akibatnya sampah tidak terkelola dengan baik.

4.4.6. Kebersihan Jalan Panjang ruas jalan didalam Kota Palangka Raya 35 km yakni 19 ruas jalan ( 30 km) yang ditangani Pemerintah Kota Palangka Raya, sedangkan 7

ruas jalan ( 5 km) jalan ditangani Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah. Ruas jalan yang ditangani oleh Pemerintah Kota Jl. Ayani, Jl. Darmosugondo, Bundaran Besar, Jl.Yos Sudarso, Jl.Galaxy, Jl.RTA. Milono, Jl. Wilem AS, Jl.G.Obos, Jl.Tambrin, Jl.Dr.Murjani, Jl.Diponegoro, Jl. Tambun Bungai, Jl.AIS. Nasution, Jl. Dr. Wahidin Sudirohosodo, Jl. Kartini, Jl.Tjilik Riwut, Jl. Piere Tendean, Jl. Garuda, Jl. Hiu Putih. Sedangkan yang ditangani oleh Dinas PU Provinsi yakni : 4.4.7. Lain-lain Penyuluhan Kebersihan Penyapuan dan pembersihan parit jalan protokol sepanjang 30 km Pemotongan rumput disepanjang jalan protokol sepanjang 30 km Pemotongan pohon keras yang sudah tidak layak/mati di jalan-jalan protokol Pembersihan dan penyapuan kegiatan-kegiatan insidentil

Sabtu beriman di wilayah rawan sampah Kendalanya : Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kebersihan, membuang sampah secara benar, memelihara tanaman pekarangan dan penghijauan /pohon peneduh. Lemahnya koordinasi dan lingkungan instansi teknis untuk meningkatkan kebersihan dan keindahan kota Mesin potong rumput dan tenaga pasukan kuning masih kurang Mesin potong rumput yang ada pengadaan tahun 2008 sudah kurang layak pakai. 4.5. Pembiayaan 1. Grafik penyediaan dana dibanding standar nasional
25,000,000,000 20,000,000,000 15,000,000,000

Dana

10,000,000,000 5,000,000,000 0

Standar Nasional Dana tersedia

2. Grafik penyediaan dana BM dan BOP dalam DPA

7,000,000,000 6,000,000,000 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000 0 BM BOP

Dana

Uraian
Standat Dana Nas BOP (Rp) Standar Dana BM Nas (Rp)

2007
8.000.000.000 10.000.000.000

2008
9.000.000.000 12.000.000.000 21.000.000.000 4.207.978.800 709.602.500 4.917.581.300 23,4%

2009
11.000.000.000 14.000.000.000 25.000.000.000 3.668.346.750 0 3.668.346.750 14,7%

2010

Jumlah (Rp) 18.000.000.000 DPA untuk BOP (Rp) DPA untuk BM (Rp) Jumlah (Rp) Prosentase 38 % 4.679.503.500 2.155.300.000 6.834.803.500

Dana Tahun 2007 sd 2009 semakin menurun. Tahun 2009 tidak tersedia dana Belanja Modal Terbatasnya dana APBD Kota Palangka Raya menyebabkan banyak kegiatan yang belum tertampung lagi pula dana kebersihan turun setiap tahun sejak tahun 2007 yang semestinya biaya untuk penyediaan sarana prasarana dan biaya operasional sesuai Standart Nasional sebesar Rp 25 M sedangkan tahun 2009 dana hanya tersedia sebesar Rp 3,6 M (14,7% dari Standart Nasional) berupa dana belanja operasional.

4.6. Retribusi Pelayanan Persampahan /Kebersihan Retribusi pelayanan persampahan / keberihan yang selanjutnya disebut retribusi adalah jasa pelayanan persampahan /kebersihan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang atau badan. Tujuan retribusi pelayanan persampahan /kebersihan yang diberlakukan oleh Pemerintah merupakan bagian dari biaya operasional pengangkutan sampah, pemeliharaan keberihan dan penataan taman kota. Pemerintah wajib menyediakan fasilitas kebersihan dan lingkungan kota yang bersih untuk masyarakat. Masyarakat wajib membayar retribusi kebersihan dan masyarakat berhak memperoleh pelayanan keberihan dari pemerintah berupa pengangkutan sampah dari TPS ke TPA sehingga tercipta lingkungan kota yang bersih dan indah. Retribusi Pelayanan Persampahan /Kebersihan didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 29 Tahun 2004. Besarnya tarif tetap retribusi sebesar Rp. 1000/tahun/orang dan tarif variabel ditetapkan sebagai berikut : a. Golongan insidentil : Klasifikasi Pasar Malam Bazaar Hiburan b. No Golongan Niaga Kelompok Sumber Klasifikasi Tarif /kegiatan/Hari Tarif /kegiatan/Hari Rp. 50.000/ hari Rp. 35.000/hari Rp. 25.000/ hari

No Kelompok Sumber 1. Umum

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pasar Kaki lima Pertokoan Swalayan Rumah makan Industri Penginapan Bengkel Hiburan Jasa komersil

Las Kios/toko Jalan lingkungan Jalan arteri Jalan protoko Jalan lingkungan Jalan arteri Jalan prtokol Mini market S. Market Sedang S. Market Besar Warung Restoran Kecil Sedang Besar Hotel melati/ Osmen Hotel berbintang Sepeda /motor Mobil Bioskop G. Serbaguna Rumah hiburan Terminal darat Perkantoran kecil Perkantoran besar Telekomunikasi /Angkutan Perhubungan

Rp. 1000/hari Rp. 1500/hari Rp. 500/hari Rp. 500/hari Rp. 500/hari Rp. 1000/hari Rp. 1000/hari Rp. 1000/hari Rp. 5000/hari Rp. 5000/hari Rp. 5000/hari Rp. 2000/hari Rp. 2000/hari Rp. 2000/hari Rp. 2000/hari Rp. 5000/hari Rp. 5000/hari Rp. 1000/hari Rp. 1500/hari Rp. 1000/hari Rp. 1000/hari Rp. 1000/hari Rp. 1000/hari Rp. 500/hari Rp. 1000/hari Rp. 500/hari Rp. 1000/hari

Tata cara pemungutan retribusi : Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah, Kurang Baya Tambahan (SKRDKBT).

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan SKRD Pembayaran retribusi Persampahan /Kebersihan untuk : a. Perorangan akan dipungut oleh petugas kelurahan saat yang

bersangkutan mengurus KTP b. c. usahanya 4.7. Permasalahan Umum Kebersihan kebersihan, Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara Pedagang/PKL akan didatangi langsung oleh petugas setiap hari Dunia usaha /dan lain-lain akan dipungut saat mengurus ijin

membuang sampah secara benar, memelihara tanaman

pekarangan dan penghijauan/ pohon peneduh. Kurang terkoordinirnya oleh Ketua RT/RW tentang pengumpulan

dan pemindahan sampah dari lingkungan permukiman ke TPS serta memanfaatkan kembali sampah. Lemahnya koordinasi dan dukungan instansi teknis untuk

meningkatkan kebersihan dan keindahan kota Kurang terpeliharanya kebersihan, taman, penghijauan dan

penyediaan sarana prasarana kebersihan di Pasar terutama di daerah pasar besar yang saat ini frekuensi sampah semakin meningkat, di Pertokoan, Perkantoran, Rumah Sakit/Puskesmas, sekolah, terminal bus/taxi kota, pelabuhan dan tempat tempat umum lainnya.

Kurang terpeliharanya drainase di jalan Arteri/ jalan utama, di

jalan kolektor/ jalan penghubung dan di pasar. jalan utama. Kurang terpeliharanya kebersihan pada sungai dan danau Sampah di TPA Km 14 belum terkelola secara maksimal, masih Kurangnya tanaman peneduh/ taman di median jalan dan ruas

sistim open dumping (pengelolaan yang tidak diizinkan/direkomendasikan) karena excavator yang ada tidak dapat perpergunakan lagi dan tidak tersedia tanah penutup. Lahan TPA Sampah di Jl. Tjilik Riwut Km 14 hanya mampu

menampung sampah sampai dengan tahun 2016 Sarana prasarana yang kurang berupa TPS (ideal) kurang 168

unit, container 6 unit, Depo transfer 1 unit, gerobak sampah 200 unit, arm roll 1 unit, dumptruck 2 unit, excavator 1 unit, mesin potong rumput 8 unit, tenaga pasukan kuning (ideal) kurang 204 org TPS yang ada 80% tidak layak pakai Mesin Potong rumput yang ada pengadaan tahun 2008 sudah

kurang layak pakai untuk Tahun Anggaran 2009 tidak tersedianya anggaran Belanja Modal pembelian Mesin Potong Rumput, Perbaikan/penambahan

TPS/container sampah, penyediaan gerobak sampah, pembelian excavator dan pembelian arm roll/dumptruck .

Anggaran Kebersihan tahun 2009 sebesar Rp 3,6 M hanya 14,7%

dari standar nasional. JIKA TA 2010 TIDAK ADA PENGADAAN MESIN POTONG RUMPUT, CONTAINER PERBAIKAN TPS, MAKA PEKERJAAN KEBERSIHAN AKAN TERHAMBAT 4.8. Langkah-Langkah Proyeksi ke depan Langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut : 1. Melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka membentuk Tim

Koordinasi Raih ADIPURA 2010 yang terdiri dari Kepala SKPD yang terkait dengan ADIPURA, TNI/POLRI (Pendukung). 2. Badan Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Menyiapkan SK Tim Koordinasi RAIH ADIPURA 2010 Menyiapkan dokumen Penilaian ADIPURA. Mengevaluasi persiapan dalam penilaian ADIPURA 3. Masing masing SKPD menyusun usulan anggaran program dan rencana kerja RAIH ADIPURA 2010melalui APBD Murni 2010 dengan memperhatikan skala prioritas dan memperhatikan komponen angka yang rendah dalam penilaian ADIPURA tahun sebelumnya. 4. Kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD / Camat / Lurah / RT /RW, yakni : a. RT/RW/Lurah/Camat No 1. 1 Lembaga Pelaksana 2 Camat/Lurah 1. Kegiatan 3 Mengadakan pertemuan dengan seluruh Ketua RT/RW di wilayah kerjanya dalam rangka persiapan rencana RAIH ADIPURA 2010. Mengusulkan Anggaran untuk penyediaan Tong Sampah, Gerobak sampah dan TPS. Menjadualkan kegiatan kerjabakti/sabtu beriman. Mengadakan pertemuan dengan warganya dalam rangka rencana RAIH ADIPURA 2010. Menentukan Lokasi TPS/HPS dilingkungannya. Menunjuk salah satu warga untuk

2. 3. 1. 2. 3.

2.

RT/RW

4.

5.

mengumpulkan sampah dari rumah penduduk dan mengantarkannya ke TPS. Menghimbau warga untuk memelihara kebersihan di per watasannya, memelihara dan menanam tanaman hias dan Pohon peneduh. Melaksanakan kegiatan gotong royong minimal 2x sebulan

b. Dinas Pasar dan Kebersihan No 1. Lembaga Pelaksana 2 Kegiatan

3 1. Membentuk Tim Penertiban Pasar dan Dinas Pasar dan Kebersihan Kebersihan. 2. Sosialisasi UU No 18 Tahun 2008, Perda No 3 Tahun 2006 kepada masyarakat dan pedagang. 3. Menyiapkan papan himbauan kebersihan. 4. Menjadualkan kegiatan Sabtu Beriman bagi SKPD 5. Memprogramkan lomba kebersihan. 6. Mengoptimalkan pengangkutan sampah rutin dan insidentil 7. Memprogramkan agar setiap TPS/HPS rawan sampah agar di jaga oleh 1 org petugas kebersihan. 8. Meningkatkan kinerja pasukan kuning Penyapuan, Parit, Operator Potong Rumput. 9. Melaksanakan penebangan pohon keras yang sudah mati. 10. Pengelolaan TPA dengan Sistim Controlled Landfill. 11. Mengusulkan dana operasional,

pemeliharaan/perawatan dan dana belanja Modal (BM). Mengusulkan untuk 1. Penambahan/ perbaikan container yang rusak 2. Pengadaan Mesin Potong Rumput 3. Perbaikan dan penambahan TPS 4. Pengadaan Transfer Depo untuk wilayah Pasar Besar 5. Pengadaan Tong Sampah 6. Pengadaan Gerobak sampah untuk RT/RW 7. Pengadaan Cover Soil untuk TPA 8. Pengadaan Dumptruck Sampah 9. Pengadaan Armroll 10.Pengadaan Excavator
No SKPD/RT/RW 1 2 1. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota P.Raya

6 Unit 8 Unit 26 Unit 1 Unit 100 Unit 50 Unit 1 paket 2 unit 1 Unit 1 Unit

2.

Dinas Pekerjaan Umum Kota P.Raya Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pertamanan.

3. 4.

5. 6.

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Dinas Kesehatan Kota

Kegiatan 3 Mempragramkan untuk penyediaan Tong Sampah, Container dan pemeliharaanTaman, Pohon Pelindung, pembersihan rumput, pemeliharaan drainase pada terminal Taxi Kota /Bus dan Pelabuhan Sungai Pembangunan/Pemeliharaan Drainase Kota, Wilayah Pasar, Jl. Arteri, Jalan Kolektor dan Pembersihan Sungai (Koordinasi dengan Provinsi) Penambahan/ Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)/Hutan Kota, Hutan Wisata, Aburetum. 1. Pembenahan dan Pemeliharaan Taman-taman Kota, taman Median Jalan 2. Penyediaan Pot-Pot Bunga di Taman Median Jalan, menghimbau agar tersedia nya Pot-Pot Bunga depan Kantor, depan Pertokoan pada saat pengurusan izin. 3. Pemelihaan/perawatan pohon-pohon peneduh dalam kota. Memprogramkan bimbingan pembuatan Pupuk Kompos kepada Masyarakat. Menghimbau kepada Puskesmas agar memelihara kebersihan lingkungan, pemeliharaan pohon pelindung, menyediakan bak sampah terpilah antara Sampah Medis dan non medis

7.

RSU D Dr. Doris Sylvanus P.Raya

8.

Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya

9.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga.

10. Satpol PP.

11. TNI/ POLRI 12. Bappeda 13. Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 14. PKK Kota Palangka Raya 18. Organisasi Sosial Kemasyarakatan

1. Memfungsikan Incenerator, IPAL dan container yang ada. 2. Menyediakan bak sampah terpilah antara sampah medis dan non medis. 3. Memelihara Drainase Rumah sakit, memelihara dan merawat Taman RSU dan Pohon Peneduh. Menghimbau kepada Pengelola Taman Wisata agar menyediakan bak sampah, memelihara lingkungan, taman dan pohon peneduh. 1. Memprogramkan Sekolah Bersih, sehat dan bebas sampah. 2. Penyediaan Fasilitas Sanitasi, Warung Sekolah 3. Pembinaan Pembuatan Pupuk Kompos. 1. Mengamankan Perda Kota Palangka Raya. 2. Menertibkan Pedagang yang berjualan di badan jalan. Menertibkan Masyarakat yang membuang 3. Sampah tidak sesuai dengan jam Pembuangan serta membuang sampah disembarang tempat. Mendudung kegiatan Penertiban Pasar dan masyarakat yang membuang sampah tidak sesuai ketentuan. Memprogramkan "RAIH ADIPURA 2010" Mendukung Biaya " RAIH ADIPURA 2010" Membimbing Ibu-ibu Warga Masyarakat untuk pilah sampah dan pembuatan Pupuk Kompos. Mengajak Warga untuk pilah sampah dan pembuatan pupuk kompos.

Anda mungkin juga menyukai