Anda di halaman 1dari 10

http://www.dosroha.

com/Home/ko/sampe-sitorus/pangantusiontupartuturon PANGANTUSION TU PARTUTURON


posted Mar 20, 2009 3:15 AM by Sampe Sitorus [ updated May 11, 2009 10:08 PM by MANGASATUA SIANIPAR ]
Dalam kehidupan orang Batak sehari-hari, kekerabatan (partuturon ) adalah kunci pelaksanaan dari falsafah hidupnya. Bagi orang Batak, partuturon adalah sangat penting, karena dari partuturon kita tahu hubungan kekerabatan kita satu sama lain dan menentukan bagaimana kita menyapa lawan bicara kita. Dalam upacacara adat, partuturon adalah dasar untuk mengetahui posisi kita, yaitu unsur mana kita dalam dalihan na tolu. Pada suatu saat kita bisa Dongan Tubu, di saat lain menjadi Boru dan di lain kesempatan menjadi Hula-hula. BUDAYA Batak Toba sangat kaya akan istilah hubungan kekerabatan (partuturon), sehingga bagi mereka yang tidak mempelajarinya atau menerapkan sejak kecil akan sulit menggunakannya dengan benar. Banyak orang Batak yang tidak begitu faham mengenai hubungan kekerabatan (partuturon), terutama mereka yang lahir dan besar di perantauan. Apabila kita salah dalam menyapa kerabat kita, maka bisa terjadi orang yang disapa tersebut menjadi tersinggung, karena merasa kurang dihargai pada posisinya yang sebenarnya. Juga partuturon ini sangat menentukan dalam pembagian jambar dalam acara adat. Oleh karena itu kita masyarakat Batak wajib memahami hubungan kekerabatan atau yang dalam bahasa Batak disebut Partuturon. Berikut ini adalah Partuturon yang lazim dipakai dalam Budaya Batak Toba

A.

Dongan Sabutuha, (yang di maksud Dongan Sabutuha yakni): 1. Dongan saama ni suhut (saudara kandung satu ayah-ibu) 2. Paidua ni suhut (ama martinodohon anak dari Amangtua, Amanguda). 3. Haha-anggi ni suhut/dongan tubu (ompu martinodohon keturunan dari abang/adik kakek ). 4. Bagian panamboli (panungkun ni suhut) 5. Dongan samarga ni suhut (dongan sabutuha contoh Sitorus : Pane, Dori, Boltok). 6. Dongan saina ni suhut (pulik marga molo marhamulian tu marga na asing muse inanta i). 7. Dongan sapadan ni ompu (pulik marga) 8. Pariban (goar pariban berasal dari kata na pinariba artinya nietong songon diriniba). Filasafah ni pardongan sabutuhaon: a. Manat ho mardongan sabutuha molo naeng ho sangap b. Tampulon aek do na mardongan sabutuha. c. Tali papaut tali panggongan Tung taripar laut sai tinanda do rupa ni dongan. B. Boru (yang dimaksud boru yakni): 1. Iboto dongan saama ni suhut = ito kandung kita 2. Boru tubu ni suhut = puteri kandung kita 3. Namboru ni suhut (saudara perempuan ayah kita). 4. Boru ni ampuan, i ma naro sian na asing jala jinalo niampuan di huta ni iba = perempuan pendatang yang sudah diterima dengan baik di kampung kita 5. Boru na gojong = nunga boru hian sian ama dohot ompu jala laos sahuta dohot hula-hula 6. Ibebere/Imbebere = keponakan perempuan 7. Boru ni dongan sa-ina dohot dongan sa-parpadanan = ito dari satu garis tarombo

dan boru dari marga parpadanan ( contoh boru hutajulu tong do boru ni Sitorus i).
Filasafah / Kata-kata bijak dalam berhubungan dengan boru :

a. Elek ma ho marboru, molo naeng ho sonang b. Bungkulan do boru ( sibahen pardomuan ) c. Durung do boru tomburon hulahula, sipanumpahi do boru tongtong di hulahula d. Unduk marmeme anak, laos unduk do marmeme boru = kasih sayang yang sama terhadap putera dan puteri e. Tinallik landorung bontar gotana, dos do anak dohot boru nang pe pulikpulik margana
Filasafah / Kata-kata bijak perihal bere :

a. Amak do rere anak do bere, dangka do dupang ama do tulang. b. Hot pe jabu i sai tong do i margulanggulang, tung sian dia pe mangalap boru bere i sai hot do i boru ni tulang C. Hula-hula (yang di maksud hula-hula yakni): 1. Tunggane (lae) dohot simatua ni suhut (on ma na ginoaran apala hula-hula tangkas) 2. Tulang (apala hula-hula ni amang ni suhut) 3. Bona Tulang (bona hula) ima apala hula-hula ni ompung ni suhut 4. Bona ni ari (apala hula-hula ni amang ni ompung ni suhut) = hulahula dari bapaknya kakek kita. 5. Bona ni ari nama ginoaran sude hula-hula na di ginjang ni i. (Pokoknya, semua hulahula yang posisinya sudah jauh di atas, dinamai Bona ni ari). 6. Tulang rorobot (tulang ni tunggane borun ni suhut dohot tulang ni inangna dohot tulang ni ompung boruna manang pomparanni i) Boru ni tulang rorobot ma na nidokna botu ni tulang na so boi olion ai baoniba do i. = tulang dari tunggane/isteri kita, tulang dari ibu mertua kita, tulang dari ompung boru tunggane kita dan keturunannya. Boru dari tulang rorobot tidak bisa kita nikahi, merekalah yang disebut dengan inang bao. Sude hula-hula ni dongan sabutuha etongon do i hula-hula niba. Seluruh hulahula dongan sabutuha, menjadi hulahula kita juga. a. Sigaiton lailai do na marhulahula, artinya ; sebagaimana kalau kita ingin menentukan jenis kelamin ayam ( jantan/betina ), kita terlebih dulu menyingkap lailai-nya dengan hati-hati, begitupula terhadap hulahula, kita harus terlebih dulu mengetahui sifatsifat dan tabiat mereka, supaya kita bisa berbuat hal-hal yang menyenangkan hatinya. b. Na mandanggurhon tu dolok do iba mangalehon tu hulahula, artinya ; kita akan mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan, kalau kita berperilaku baik terhadap hulahula. c. Hulahula i do debata na tarida (kita harus hormat, santun dan respek terhadap mereka) d. Hulahula i do mula ni mata ni ari na binsar. Artinya, bagi orang Batak, anak dan boru adalah matahari ( mata ni ari ). Kita menikahi puteri dari hulahula yang kelak akan memberi kita hamoraon, hagabeon, hasangapon, yaitu putera dan puteri ( hamoraon, hagabeon, hasangapon yang hakiki bagi orang Batak bukanlah materi, tetapi keturunan. e. Obuk do jambulan na nidandan baen samara, pasupasu na mardongan tangiang ni hulahula do mambahen marsundutsundut so ada mara.

7.

Filasafah / Kata-kata bijak penuntun hubungan kita dengan hulahula :

f.

Nidurung Situma laos dapot Porapora, pasupasu ni hulahula mambahen pogos gabe

mamora

Nama-nama partuturon dan bagaimana kita memanggilnya ( ini versi asli, kalau ternyata dalam masa sekarang kita salah menggunakannya, segeralah perbaiki ) Catatan : Saya adalah saya

yang sedang membaca tulisan ini : 1. Ahu atau au, adalah sebutan bahasa Batak Toba untuk Saya. 2. Amang Saya ialah bapak kandung saya, disapa dengan Amang atau Among. 3. Amang juga digunakan untuk menyapa : Simatua doli = mertua laki-laki Hela = menantau laki-laki Haha doli = abang dari suami (saya perempuan) Amang naposo = adik kandung laki-laki atau selevel dengan mertua (saya perempuan). Amang bao = besan laki-laki (saya perempuan) Panggilan kasih sayang kepada suami. Panggilan kasih sayang kepada anak laki-laki. Panggilan umum untuk semua Bapak-bapak yang kita hormati (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). 4. Inang saya ialah ibu kandung saya, disapa dengan Inang atau Inong. 5. Inang juga digunakan untuk menyapa : Simatua boru = mertua perempuan Parumaen = menantu perempuan (saya lak-laki). Anggi boru = istri dari adik (saya laki-laki) Inang naposo (saya perempuan) Inang bao, besan perempuan (saya laki-laki). Panggilan kasih sayang kepada istri. Panggilan kasih sayang kepada anak perempuan Panggilan umum kepada semua Ibu-ibu yang dihormati (sebelum diketahui Hubungan kekerabatan). 6. Ompung Suhut saya ialah ayah dan ibu dari bapak saya. Ayah dari bapak saya ialah Ompung Doli, dan ibu dari ayah saya ialah Ompung Boru, keduanya disapa dengan Ompung (baca: oppung). Ompungbao, daompung, orangtua dari ibu kandung kita. 7. Ompung juga digunakan untuk menyapa: Ompung Doli dan Ompung Boru dari pasangan saya. Panggilan umum kepada semua orang tua (sebelum diketahui hubungan kekerabatan).

Panggilan kasih sayang kepada cucu. 8. Amang-tua saya ialah abang dari bapak saya, dipanggil Amangtua/bapak tua 9. Amang-tua saya ialah juga: Suami dari kakak-perempuan ibu saya. Bapak dari ompung doli saya (amang tua mangulahi), ada juga menyebut ompung nini. Semua yang dipanggil abang oleh bapak saya (mis: karena hubungan marga atau abang pariban). 10. Inang Tua saya ialah istri dari amang tua saya, disapa dengan Inangtua/omatua/mamatua. 11. Inang Tua saya adalah juga: Kakak perempuan dari ibu saya. Ibu dari ompung doli saya (inang tua mangulai). Isteri dari orang yang dipanggil abang oleh bapak saya, termasuk abang pariban. 12. Amang-uda saya ialah adik laki-laki dari bapak saya, disapa dengan Amanguda/bapak uda. 13. Amang-uda juga dipakai untuk menyapa : Semua laki-laki yang dipanggil adik oleh bapak saya, termasuk adik pariban. 14. Inang-uda saya ialah isteri dari amang-uda saya, disapa dengan inanguda. 15. Inang-uda saya adalah juga : Adik perempuan dari ibu saya yang sudah menikah (adik pariban). 16. Inang-baju saya ialah adik perempuan dari ibu saya yang belum menikah 17. Angkang Baoa saya (saya laki-laki) adalah saudara laki-laki saya yang lebih tua dari saya (saya laki-laki), dipanggil Angkang (baca: akkang). 18. Angkang Baoa adalah juga (saya laki-laki) : Semua putra amang tua saya. Suami dari kakak perempuan istri saya. Suami dari kakak perempuan saya (saya perempuan). 19. Angkang Boru saya (saya laki-laki) ialah istri dari angkang baoa saya, disapa dengan Angkang. 20. Angkang Boru saya adalah juga: Suami dari kakak istri saya. Kakak perempuan saya (saya perempuan). Istri dari abang suami saya. 21. Anggi saya ialah (saya laki-laki) adik laki-laki saya, disapa dengan anggi atau anggia.

22. Anggi saya juga: Semua anak laki-laki dari Amang Uda saya (saya laki-laki). Semua laki-laki yang memanggil angkang kepada saya. Adik perempuan dari isteri saya. Adik perempuan saya (saya perempuan). Adik laki-laki dari suami saya. 23. Haha Doli saya (saya perempuan), disapa dengan Amang, ialah: Abang dari suami saya. Semua yang dipanggil abang oleh suami saya. 24. Anggi Boru saya (saya laki-laki) , disapa dengan Inang, ialah : Isteri dari adik saya. Semua isteri dari yang panggil abang kepada saya. 25. Tunggane Boru (= Parsonduk Bolon ) (saya laki-laki) ialah isteri saya, disapa dengan Inang. 26. Tunggane Doli (= Sinonduk) saya (saya perempuan) ialah suami saya, disapa dengan Amang. 27. Anak saya adalah anak laki-laki saya, dipanggil Anaha, atau Amang. 28. Anak saya, juga anak dari isteri saya: Anak laki-laki dari abang dan adik laki-laki saya. Anak laki-laki dari pariban saya. Anak laki-laki dari yang semarga dengan saya. 29. Parumaen saya, juga parumaen dari isteri saya, dipanggil Inang (saya laki-laki) ialah: Isteri dari anak saya. Parumaen dari abang dan adik saya Parumaen dari pariban saya. (isteri saya memanggil parumaen saya dengan namanya atau panggoaranna = nama berdasarkan anaknya yang tertua). 30. Pahompu saya adalah putra dan putri dari anak-anak saya, dipanggil Pahompu. 31. Pahompu saya adalah juga pahompu isteri saya: Pahompu dari abang dan adik saya. Pahompu dari pariban saya. Semua yang memanggil ompung kepada saya. 32. Nini saya adalah cucu dari putra saya. 33. Nono saya adalah cucu dari putri saya. 34. Ondok-ondok saya adalah cucu dari cucu laki-laki saya. 35. Iboto atau Ito saya (saya laki-laki), ialah kakak dan adik perempuan saya, disapa dengan Ito.

36. Iboto atau Ito saya (saya laki-laki) adalah juga: Semua anak perempuan dari amang-uda dan amang-tua saya. Semua anak perempuan dari Namboru saya. Semua perempuan yang semarga dan sebaya dengan saya, (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). Iboto dari ompung saya (ito mangulahi). Ito juga panggilan umum kepada semua perempuan yang sebaya, yang belum ada hubungan kekerabatan. 37. Iboto atau Ito saya (saya perempuan) adalah abang dan adik laki-laki saya, disapa dengan Ito. 38. Iboto atau Ito (saya perempuan) saya adalah juga : Semua anak laki-laki dari amang-uda dan amang-tua saya. Semua anak laki-laki dari Tulang saya. Semua laki-laki yang semarga dan sebaya dengan saya, (sebelum diketahui hubungan kekerabatan). I t o juga panggilan umum kepada semua laki-laki yang sebaya, sebelum diketahui hubungan kekerabatan. I t o juga panggilan kepada cucu iboto saya ( i t o mangulahi). 39. L a e saya (saya laki-laki) ialah suami dari i t o saya, disapa dengan L a e . 40. Lae juga dipakai untuk menyapa (hanya antar laki-laki): L a e dari abang dan adik saya. Ito dari istri saya (tunggane semua saudara laki-laki istri saya). Semua putra dari Tulang saya. Anak laki-laki dan menantu laki-laki dari amang-boru saya. Semua laki-laki yang sebaya dengan saya yang beristerikan yang semarga dengan saya. Semua laki-laki yang memanggil Lae kepada saya. Panggilan umum untuk semua laki-laki, sebelum diketahui hubungan kekerabatan. 41. Bere saya adalah juga bere istri saya, ialah putra dari iboto saya, dan cucu laki-laki dari amang-boru saya. 42. Bere adalah juga abang dan adik menantu laki-laki (hela) saya. 43. Ibebere saya adalah juga ibebere dari isteri saya, ialah putri dari ito saya dan cucu perempuan dari amang-boru saya. 44. Bere/Ibebere saya pada umumnya, semua yang ibunya semarga dengan saya (saya laki-laki). 45. Pariban saya ialah : Putri Tulang saya (saya laki-laki). Putra dari namboru saya (saya perempuan). Saudara perempuan dari isteri saya dan suaminya (saya laki-laki). Saudara perempuan saya dan suaminya (saya perempuan). Semua perempuan yang semarga dengan isteri saya dan suaminya (sayalaki-laki).

Semua perempuan yang semarga dengan saya dan suaminya (saya perempuan). 46. Pariban so olion saya ialah : Cucu perempuan dari Tulang ibu saya (saya laki-laki). Cucu laki-laki dari namboru bapak saya (saya perempuan). 47. Amang Bao saya (saya perempuan), disapa dengan Amangbao, atau Amang, atau Bao, ialah : Suami dari iboto suami saya. Amang Bao dari kakak adik saya. Suami dari putri amang-boru saya. 48. Inang Bao saya (saya laki-laki), disapa dengan Inangbao, atau Inang, atau . Bao, ialah : Isteri dari iboto isteri (tunggane) saya. Inang Bao dari abang dan adik saya. Isteri dari putra Tulang saya. 49. Eda saya (saya perempuan), disapa dengan Eda, ialah : Isteri dari iboto saya. Putri dari Tulang saya. Iboto dari suami saya. Putri dari namboru saya. Panggilan umum kepada semua perempuan yang sebaya, yang belum diketahui hubungan kekerabatan. 50. Namboru saya ialah iboto dari bapak saya, disapa dengan Namboru. 51. Namboru juga dipakai untuk menyapa: Namboru suami saya (saya perempuan). Mertua perempuan dari iboto saya (saya laki-laki). Mertua perempuan dari kakak perempuan saya (saya perempuan). Ibu dari amang bao saya (saya perempuan). 52. Amang-boru saya ialah suami dari namboru saya, disapa dengan Amangboru. 53. Boru saya adalah putri saya, disapa dengan Boru, I t o atau Inang. 54. Boru saya adalah juga boru dari isteri saya, yaitu : Boru dari abang dan adik saya. Boru dari yang semarga dengan saya. Boru dari pariban saya.

Semua orang yang isterinya semarga dengan saya (saya laki-laki) 55. Boru Tubu saya ialah putri kandung saya dan ito kandung saya (saya laki-laki) 56. Boru Diampuan saya: Semua boru tubu dari abang dan adik kandung saya. Semua boru kandung dari amang-tua dan amang-uda kandung saya. 57. Boru Natuatua saya ialah: Amang boru/namboru dari bapak saya.dan keturunannya. Amang-boru/namboru saya dan keturunannya. 58. Hela saya juga hela dari isteri saya, disapa dengan Amanghela atau Amang, ialah: Suami dari putri saya Suami dari putri-putri abang dan adik saya. Hela dari abang dan adik saya. Hela dari pariban saya. 59. Simatua ni Boru saya, ialah orang tua dari hela saya. 61. Tulang, abang atau adik dari ibu kita. (Nantulang istinya Tulang) 62. Tulang/nantulang, mertua dari abang/adik kita yang laki-laki. 63 Tulang naposo = paraman yang sudah kawin. 64. Tulang/nantulang mangulaki, panggilan cucu kepada mertua.
D. TATA KRAMA HAPANTUNON NA MARTUTUR

Ingot ma hita asa tongtong marhapantunon di panghataion dohot pangalaho di namangadopi nasida natajouhon pantang ni tutur ima : INANG BAO dohot ANGGI BORU, sude do nian ngolunta on ingkon pantun alai lumobi ma hapantunoni tu partuturan na dua on. Pantun do hangoluan, Tois do hamagoan. Naumporlu situtu siulahononhon di hangoluan siapari ima Tata Krama manang Hapantunon Martutur (ihot-ihot ni Adat) asa unang jais jala herma-herma hita manghatai tu angka tutur. Disamping ni hapantunon di angka panghataion, parulaon, parhundul dohot lan naasing diangka sikap di ngoluon, maradophon dongan tubu, boru, hula-hula, mardongan sahuta, mar-Aleale, porlu situtu ingkon manat jala pantun iba khususna ima:Mar ANGGI BORU dohot MarINANGBAO Najolo, di angka Ompunta sijolojolo tubui, tung hapantangan bolon do molo dais pamatang ni

Hahadoli tu Anggiboruna, manang di angka na mar-Inang Bao, pola do ibaratna nang pe diida mamumbang diboan aek Anggi Boruna, manang Inang Baona, halak do jouonna manolong namumbangi, nang pe boi do ibana manolong nian. Di modernisasi on ndang apala songoni be pangalahona, da tung mumbang Anggi Boruniba ala ni Adattai laos so tolongon be nasida ate. Beberapa hal yang perlu di ingat : Hanya laki-laki lah yang mar-lae, mar-tunggane, mar-tulang na poso dohot nantulang na poso Hanya perempuan lah yang mar-eda, mar-amang na poso dohot inang na poso.

Di daerah seperti Silindung dan sekitarnya, dalam parparibanon, selalu umur yang menentukan mana sihahaan (menempati posisi haha ), mana sianggian ( menempati posisi anggi ). Tapi kalau di Toba, aturan sihahaan dan sianggian dalam parparibanon serta dongan sabutuha sama saja aturannya. Ada lagi istilah LEBANLEBAN TUTUR, artinya pelanggaran adat yang dimaafkan. Misalnya begini : saya punya bere, perempuan, menikah dengan laki-laki, putera dari dongan sabutuha saya. Nah, seharusnya, si bere itu memanggil saya Amang karena pernikahan itu meletakkan posisi saya menjadi mertua/simatua, dan laki-laki itu harus memanggil saya Tulang rorobot karena perempuan yang dia nikahi adalah bere saya. Tapi tidaklah demikian halnya. Partuturon karena keturunan lebih kuat daripada partuturon apa pun, sehingga si bere harus tetap panggil saya Tulang dan si laki-laki harus tetap memanggil saya Bapatua/bapauda.

Pinadomuni (dirangkum oleh) : Sampe Sitorus, SE (A. Hitado Managam Sitorus) Medang Lestari B3/K11 08129052462

Referensi & Daftar Pustaka :


1. Jambar Hata Dongan Tu Ulaon Adat, T.M Sihombing, CV Tulus Jaya Suku Batak, Drs. DJ Gultom

2. Dalihan Natolu Nilai Budaya Rajamarpodang, CV Armada Medan 3.

Garis Besar Ruhur-Ruhut Paradaton Sitorus, Buku Parsadaan Raja Sitorus

Dohot Boruna (PARSIBONA) JABOTABED 4. ASM Ambarita (Op. Batara) : http://ambaritafamilys.blogspot.com (Op ni Si Salomo)

5. St. DP Hutagalung http://purbatondangmargana.blogspot.com


6.

Literatur lain dohot panuturion ni natua-tua

Anda mungkin juga menyukai