Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik Rock dalam pengertian yang paling luas meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal rock and roll adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer. Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di tahun 1980-an, rock berkembang terus terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore. Ada pula british rock serta underground.

Musik Rock adalah salah satu musik yang aliran lagunya berirama keras Macam macam musik rock:

Progressiv Rock adalah jenis musik yang mulai berkembang pada akhir dekade 60-an dan mencapai masa jayanya di tahun 70-an menggabungkan elemen-elemen dari rock, jazz dan musik klasik.

Alternative Rock adalah aliran musik rock yang muncul pada tahun 1980-an dan menjadi sangat populer di tahun 1990.

Hard Rock adalah subgenre musik rock yang berakar dari aliran musik psychedelic rock dan garage rock asal pertengahan tahun 1960-an. Ciri khas musik ini adalah penambahan efek distorsi pada suara gitar listrik, gitar bass, kibor, dan drum. Distorsi antara lain ditambahkan dengan bantuan pedal efek, penguat awal (preamp), penguat, atau pengeras suara.

Punk Rock adalah gerakan musik rock anti-establishment yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris sekitar tahun 1974-1975, dipelopori oleh kelompokkelompok seperti Ramones, Sex Pistols, The Damned, dan The Clash.

Heavy Metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada 1970-an. Aliran musik ini mengutamakan gitar yang cukup banyak.

Speed Metal adalah genre musik yang muncul di akhir 1970-an dan merupakan pendahulu thrash metal. Musik ini adalah versi lebih cepat dari musik yang dimainkan oleh Black Sabbath, Led Zeppelin, dan Deep Purple. Speed metal mulai terkenal lewat band-band NWOBHM. Banyak band speed metal juga dapat disebut band thrash dan power metal.

Trash Metal adalah sebuah extreme metal subgenre dari heavy metal yang berciri memiliki tempo yang cepat dan agresiv. Lagu-lagu thrash metal biasanya menggunakan stem gitar nada rendah dan perkusi yang cepat.

Grincore adalah gabungan dari beberapa musik ekstrim: inspirasinya dimulai dari beberapa genre musik populer yang sangat cepat (seperti mengasah) industrial, extreme metal dan hardcore punk.

Death Metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan

gerutuan (death grunt) atau geraman (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".

Black Metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album berjudul Black Metal. lalu diikuti oleh band-band seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Forst. semua band ini ter-Influence sama Venom. Band Black metal masih cenderung bermain Thrash metal. Pada awal 80an sampai 90an, Black metal sangat berkembang di daerah Skandinavia oleh band diatas tadi. Jenis musik metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal mempunyai Sub-genre bernama NSBM , Neo Nazi Black metal dua komunitas tersebut termasuk yang berpengaruh di komunitas Underground.

Definisi musik rock secara literal sangatlah problematik. Menurut Collins Cobuild English Dictionary, musik rock adalah jenis musik yang memiliki nada sederhana dan beat yang cepat, dimainkan dan dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan gitar listrik dan drum. Tentu saja definisi ini dibantah banyak orang, termasuk saya. Ada banyak lagi pengertian lain tentang istilah ini. Ada yang menandakannya berdasar karakteristik sound, ada pula yang sekedar mengkontraskannya dengan musik pop, bahkan ada yang lebih menekankan pendefinisian musik rock berdasar proses pembuatan musiknya, semangat si pembuat musik, atau lirik yang terkandung. Melalui tulisan ini, penulis hendak mengajak kita bersama-sama mencoba melakukan pendekatan definitif tentang musik rock dengan melihat contoh historis beberapa musisi legendaris berikut ini, kemudian mencari kesamaan yang mereka punyai.

Elvis Presley dari Tenessee, ikon musik yang kuat di pertengahan 1950. Melalui Elvis, rock berbentuk musik yang didasarkan pada instrumen gitar dengan mencampur tradisi musik kulit putih dan kulit hitam, blues, musik gereja, dan country.

The Beatles dari Liverpool, kelompok musik di tahun 60an dengan format dasar; drum, dobel gitar, bas, dan The Wailers, ia menggabungkan sound gitar rock, beat reggae, dan semangat Rastafaria. Marley lah yang memperkenalkan musik Reggae ke dunia.

Public Enemy dari New York, mewakili musik Rap, yakni musik yang mengutamakan penghantaran lirik secara gamblang (bukan dinyanyikan), dengan penambahan teknologi digital berbentuk sampling. Musik rap tentu saja memiliki sejarah panjang nya sendiri, namun Public Enemy bisa jadi mengawali pergerakan hip-hop sehingga berkembang hingga seperti saat ini.

Nirvana dari Seattle, menunjukkan kejeniusan musik rock secara esensial. Mewakili bentuk ketidakpuasan melalui semangat a la punk, musik yang kasar dan polos namun berbalut liriklirik puitis, serta pendobrakan atas pattern umum yang mereka anggap memuakkan saat itu.

Tentu saja masih banyak contoh lain dari luasnya pengkategorian musik rock secara umum. Namun berdasar segelintir yang sudah disebutkan diatas, bisakah kita garis bawahi persamaan yang tampak?

Pertama, musik rock adalah sebuah kategori musik yang sangat luas sehingga masingmasing pun dapat memfokuskan definisi mereka sendiri berdasar ciri. Seperti musik Elvis yang kemudian disebut Rockabilly, Dylan sebagai folk, Nirvana sebagai grunge, atau Hendrix sebagai perpaduan antara blues dan jazz. Kesemua mereka memiliki prinsip musikal, lirik dan performa yang berbeda-beda. Dari sudut pandang teori, musik rock merupakan satu genre besar yang terdiri dari penggabungan bermacam unsur. Jika kita runut lagi secara seksama, ternyata musik kulit hitam merupakan pusat dari perpaduan ini, yang kemudian bertemu dan mengalami penyesuaian dengan beragam musik lain. Musik rock juga bisa dipandang dari penggunaan teknologi nya. Contohnya, musik rock sangat bergantung pada kepiawaian dalam

meracik sound di studio. Musik rock sangat berkaitan dengan transimisi sound, termasuk pemunculan noise dan proses eksperimental lain yang bisa memperluas batasan kategorisnya. Jika ditilik lagi, alangkah pesatnya perkembangan musik rock berkat disahkannya pendayagunaan teknologi. Dengan begitu, pemanfaatan teknologi pun memegang peran yang sangat sangat penting.

Musik rock juga sering dihubungkan dengan karakteristik sosial, terutama anak muda. Di tahun 50-60an, inilah penyebab utama yang menjadikan musik rock menjadi ikonik dan ideologis. Musik jenis ini melambangkan semangat pemberontakan dan penolakan terhadap hegemoni yang konvensional, mulai dari penulisan lirik yang frontal hingga penampilan rebelius yang tercitra dari sang idola. Musik rock, memang tidak akan selesai dibahas dengan memandang dari sudut yang sempit. Ada banyak hal yang mendukung

pengkarakterisasiannya. Namun, luasnya cakupan pengertian ini akan menghadirkan pula ambiguitas yang semakin memperluas definisinya yang bahkan belum selesai ditetapkan.

Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki. Dari definisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya bising itu sangat subyektif, tergantung dari masingmasing individu, waktu dan tempat terjadinya bising. Sedangkan secara audiologi, bising adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai frekuensi. Cacat pendengaran akibat kerja (occupational deafness / noise induced hearing loss ) adalah hilangnya sebahagian atau seluruh pendengaran seseorang yang bersifat permanen, mengenai satu atau kedua telinga yang disebabkan oleh bising terus menerus dilingkungan tempat kerja. Dalam lingkungan industri, semakin tinggi intensitas kebisingan dan semakin lama waktu pemaparan kebisingan yang dialami oleh para pekerja, semakin berat gangguan pendengaran yang ditimbulkan pada para pekerja tersebut.

Gangguan pendengaran akibat bising ( noise induced hearing loss / NIHL ) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Tuli akibat bising merupakan jenis ketulian sensorineural yang paling sering dijumpai setelah presbikusis. Secara umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Bising yang intensitasnya 85 desibel ( dB ) atau lebih dapat menyebabkan kerusakan reseptor pendengaran Corti pada telinga dalam. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf koklea dan biasanya terjadi pada kedua telinga. Banyak hal yang mempermudah seseorang menjadi tuli akibat terpapar bising antara lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekuensi tinggi, lebih lama terpapar bising, kepekaan individu dan faktor lain yang dapat menimbulkan ketulian. Bising industri sudah lama merupakan masalah yang sampai sekarang belum bisa ditanggulangi secara baik sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi pendengaran para pekerja, karena dapat menyebabkan kehilangan pendengaran yang sifatnya permanen. Sedangkan bagi pihak industri, bising dapat menyebabkan kerugian ekonomi karena biaya ganti rugi. Oleh karena itu untuk mencegahnya diperlukan pengawasan terhadap pabrik dan pemeriksaan terhadap pendengaran para pekerja secara berkala. NIHL adalah hilangnya sebagian atau seluruh pendengaran seseorang yang bersifat menetap, mengenai satu atau dua telinga yang disebabkan oleh paparan bising yang terus menerus di lingkungan sekitarnya. Kejadian NIHL tidak hanya terjadi pada pekerja industri namun dapat terjadi pada musisi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas disebutkan bahwa kebisingan akibat musik rock yang bernada sangat tinggi dapat mengalami Gangguan pendengaran akibat bising ( noise induced hearing loss / NIHL ). Maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut. A. Berapa pergeseran pendengaran setelah dipapari musik rock ? B. Apakah ada hubungan antara pemaparan musik rock terhadap pergeseran pendengaran ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara lama paparan bising terhadap kejadian NIHL pada peserta penelitian.

1.3.2 Tujuan Khusus Mengetahui pergeseran pendengaran akibat pemaparan musik rock. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: A. Dapat memberi wawasan mengenai perubahan ambang dengar akibat paparan bising tergantung pada frekuennsi bunyi, intensitas dan lama waktu paparan B. Kebisingan akibat musik rock yang bernada sangat tingi dapat mengalami Gangguan pendengaran akibat bising ( noise induced hearing loss / NIHL ).

Anda mungkin juga menyukai