Anda di halaman 1dari 3

PENGETAHUAN FILSAFAT Pada pengetahuan filsafat ini dibacarakan ontologi, epistimologi dan aksiologi filsafat.

Ontologi membicarakan hakikat filsafat, yaitu apa pengetahuan filsafat itu sebenarnya dan juga termasuk struktur ini ialah cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang yang akan dibicarakan cabang-cabangnya saja. Itupun sebagian struktur dalam arti cabang-cabang filsafat sering disebut sistematika filsafat. 1. Hakikat pengetahuan filsafat Hatta dan Langeveld mengatakan bahswa untuk mengerti tentang filsafat apabila orang itu mempelajari tentang filsafat itu, beliau mengartikan orang telah berfilsafat maka orng itu akan lebih dalam untuk berfilsafat dan semakin mengerti ia apa filsafat itu. ( Menuju ke Pemikiran Filsafat : 1996 : 9 ) Poedjawijatra ( Pembimbing ke Alam Filsafat ; 1974 : 11 ) mendefinisikan bahwa filsafat sebagai sejinis pengeahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalamdalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka. Hasbullah Bakry ( Sistematik Filsafat : 1977 ) mengatakan, bahwa filsafat sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semsesta, dan manusia, sehingga menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikat sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu sehrusnya setalah mencapai pengetahuan itu. Pendapat keduanya setalah dipadu bahwa filsafat pengetahuan yang diperoleh dari berpikir dan hasilnya berupa pemikiran (yang logis tetapi yang empiris) Bartnard Russel mengatakan bahwa, filsafat adalah sebagai pemikiran teoritis tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan. William Jemes (Encylopedia of Philosophy : 1967 : 219) menyimpulkan bahwa filsafat adalah hasil pemikiran yang hanya lagu. 2. Struktur Filsafat Hasil berpikir tentang yang ada dan mungkin ada tadi telah terkumpul banyak sekali dalam buku tebal maupun buku tipis, dan kemudian disusun secara sistematis itu yang disebut sistematika filsafat yang inilah yang dimaksud dengan struktur filsafat. Filsafat teridiri atas tiga cabang besar, yaitu : ontologi, epistemologi, dan aksiologi dan ini adalah satu kesatuan. Ontologi adalah membicarkan hakikat (sagala sesuatu) prilakunya, pengalamannya atau pemikirannya. Epistemologi adalah cara memperoleh pengetahuan itu.

Aksiologi adalah membicarakan guna pengetahuan, untuk apa manfaat dan tujuan. Filsafat Perennial Istilah Perennial berasal dari bahasa Latin. Penennis yang diadopsi ke dalam bahasa Inggris Penennial yang berarti kekal. Komaruddin Hidayat dan muhammad Wahyudi Nafis (Agama Masa Depan : Perspektif Filsafat Perennial, l997 : l) Dengan demikian filsafat perennial (philosophia Perennis) adalah filsfat yang dipandang dapat menjelaskan segala kejadian yang hakiki yaitu ada suci (the sacred) yang satu (the one). Aldous Huxley yang dalam pertengahan abad l9 mempopulerkan istilah perennial dalam bukunya The Perennial Philosophy) mengemukakan bahwa filsafat perennial ada tiga yaitu : a. mitapisika : untuk mengetahui adanya hakikat realitas ilahi yang merupakan substansi dunia ini baik yang material, biologis, maupun intelektual ; b. psikologi adalah jalan untuk mengetahui adanya sesuatu dalam diri manusia (yaitu soul) yang identik dengan rialitas ilahi ; c. etika adalah yang meletakkan tujuan akhir kehidupan manusia. Metafisika filsafat perennial mengatakan bahwa eksistensi-eksistensi tertata secara hirarkis. Alam semesta dan manusia pada dasarnya hanyalah tajalli atau penampakan infinite atau spririt yang dalam Islam disebut Al-Haqq. (Komaruddin Hidayat, 1995 : xxxii). William James mengatakan bahwa dikaktan real jika sesuatu menyebabkan kita berkewajiban untuk berurusan dengannya. Suatu wujud dikatakan tak terhingga jia ia memasuki enam katagori di atas, misalnya: 1. jika energi atau power tak terhingga, ia maha kuasa ; 2. jika durasinya tak terhingga artinya durasinya tak terputus maka ia abadi ; 3. jika ruang lingkupnya tak terbatas ia ada dimana-mana ; 4. jika kesatuannya tanpa syarat ia murni (tidak memuat apapun) ; 5. jika nilai pentingnya diutamakan ia menjadi mutlak ; 6. jika kebaikannya ditonjolkan ia Maha Sempurna, kesemuanya itu adalah Tuhan. Manusia mampu menangkap limpahan aku subyek yang tak terbatas di saat sedang tenggelam dalam tugas yang tidak memberikan sedikitpun perhatian pada kepentingan pribadi. Dalam bahasa 1-me tidak ada lagi me yang tersisa , maqom itu dapat di capai melalui empat level; 1. sebuah kehidupan yang secara primer diiddentikkan dengan kesenangan dan kebutuhan fisik (memberi atau menerima,hidup seke dar menghabisi umur ) akan bersifat , bernilai pinggiran.

2. seseorang yang dapat mengembangkan perhatian pada akal,ini dapat menjadi diri yang menarik. 3. jika manusia dapat beralih pada hati,ia akan menjadi orang yang baik. 4. jika ia dapat melewatinya dan sampai ke Roh,yang menjaga dari lupa diri dan mempertahankan egalitarianisme yakni kepentingan pribadi sama dengan kepentinga orangn lain, ia akan menjadi orang yang sempurna (Houston smith 1979;18 ) Etika adalah kumpulan petunjuk untuk mengefektifkan usaha transpormasi dari yang akan menunggingka untu mengalami dunia dengan cara baru. Isi Etika adalah kumpulan petunjuk-petunjuk kerendahatian, kedarmawanan,ketulusan. Filsafat pos modern (post modern philosphy) Biasanya babakan sejarah filsafat di bagi tiga; 1.filsafatYunani kuno (Ancient philosophy) yang didominasi rasionalisme 2.filsafat abat tengah (Meddle ages philosophy) termasuk filsafat abad kegelapan.yang didominasi oleh tokoh keresten 3. filsafat modern ( modern philosophy ) yang didominasi oleh rasinalisme 4.Rasionalisme ialah paham filsafat yang mengatakan akal itulah alat pencari dan pengukur kebenaran , faham itu yang konstruksi oleh filsafat posmo Pada tahun 1880-an Nietzsche telah menyatakan bahwa budaya barat (budaya rasional itu) telah berada dipinggir jurang kehancuran,disebabkan oleh terlalu mendewaka rasio Pada tahun 1990-an Capra mengatakan bahwa budaya barat itu telah hancur disebabkan oleh terlalu mendewakan rasio. Orang-orang posmo berpendapat bahwa sumber kebenaran iti tidak hanya pada rasio tapi menggunakan Agama,dan Agama adlah Agama yang benar-benar berasal dari Tuhan yang Maha pintar. Epistimologi filsfat ini ada tiga hal yang dibicarakan ; - Obyek filsafat (yaitu yang di pikirkan ) cara memproleh pengatahuan filsafat dan ukuran kebnaran (pengatahuan )filsafat. -

Anda mungkin juga menyukai