Anda di halaman 1dari 12

Peran Nutrisi Mineral dalam Toleransi Tanaman Terhadap Faktor Tekanan Lingkungan

Disusun uuntuk memenuhi mata kuliah Biologi Umum yang dibina oleh ibu Retno Mastutik

Disusun Oleh: Dewi Kartika Sari S Arief Sugiharto 105090107111012 105090107111010

UNIVERSITAS BRAIJAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2010

ABSTRAK

sekitar 60% tanah di seluruh dunia ditumbuhi oleh tanaman. Oleh karena itu, peningkatan status gizi mineral tanaman pada kondisi lingkungan kering sangat penting untuk pemeliharaan produktivitas tanaman. Dengan membatasi pemanfaatan energi cahaya yang diserap dalam fotosintesis maka faktor tekanan lingkungan akan meningkatkan potensi untuk merusak photooxidative di kloroplas, Karena kebutuhan dari nutrisi mineral sangat diperlukan untuk pemeliharaan transpor elektron fotosintesis dan metabolisme karbon. Penurunan status mineral gizi tanaman pada kondisi lingkungan kering bisa memperburuk kerusakan photooxidative dan kinerja batas tanaman. Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa tanaman yang terkena tekanan lingkungan memerlukan kadar nutrisi mineral lebih, terutama nitrogen (N), kalium (K), magnesium (Mg), dan seng (Zn), untuk meminimalkan kerusakan pada tanaman tersebut. Oleh karena itu nutrisi mineral K dan Zn memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan yang merusak tanaman pada salinitas, kekeringan dan stres dingin. Maka dapat disimpulkan bahwa meningkatkan status gizi mineral tanaman sangat penting untuk meminimalkan efek merugikan dari faktor stres lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Kata kunci: fiksasi CO2, metabolism karbon, kerusakan photooxidative.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanaman sering terkena berbagai faktor tekanan lingkungan, seperti kekeringan, kemasaman tanah, salinitas dan suhu ekstrim, yang sangat mempengaruhi produktivitas tanah dan produksi tanaman. Karena kelangsungan hidup dan produktivitas tanaman sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengembangkan mekanisme adaptif untuk menghindari atau mentoleransi terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan maka kadar nutrisi mineral tanaman tersebut harus lebih ditingkatkan hal ini sangatlah penting karena diperkirakan bahwa kontribusi faktor stres lingkungan untuk kerugian global dalam produksi tanaman menjadi semakin mengkhawatirkan selain karena faktor biotik hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor abiotik, Kondisi stress tanaman yang diakibatkan oleh faktor abiotik bervariasi antara 60% dan 82% untuk jagung, gandum dan kedelai. Dari data yang ada dalam kasus gandum dan kedelai, ratarata menghasilkan 14,5 dan 7,4 ton / ha, masing-masing di seluruh dunia namun hasil rata-rata saat ini di seluruh dunia adalah 1,9 dan 1,6 ton / ha. Oleh karena itu kebutuhan nutrisi mineral pada tanaman di lingkungan kering perlu ditingkatkan untuk memperbaiki produksi tanaman.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Faktor apa sajakah yang mengakibatkan menurunnya produksi tanaman ? 2. Nutrisi apa sajakah yang sangat diperlukan dalam perbaikan produktivitas tanah dan produksi tanaman ? 3. Berapaka persentase tanaman yang mati akibat faktor abiotic, biotic dan berapakah jumlah tanaman yang masih bisa beradaptasi ?

1.2 TUJUAN 1. Mengetahui Faktor apa sajakah yang mengakibatkan menurunnya produksi tanaman. 2. Mengetahui nutrisi apasaja yang sangat diperlukan dalam perbaikan produktivitas tanah dan produksi tanaman. 3. Mengetahui Berapakah persentase tanaman yang mati akibat beberapa faktor dan berapakah jumlah tanaman yang masih bisa beradaptasi.

BAB II METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Turki, dengan cara meneliti kondisi tanaman dan lingkungan yang ada di sana, dan mengukur tingkat ketahanan tanaman dengan nutrisi mineral yang terkandung dalam tanaman tersebut.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Faktor yang Mengakibatkan Menurunnya Produksi Tanaman Faktor yang mengakibatkan menurunnya produktivitas tanah dan produksi tanaman adalah kekurangan gizi mineral dan toksisitas, maksud dari tanaman kekurangan gizi mineral disini adalah tanaman tersebut kekurangan nutrisi dari dalam tanah atau yang lebih dikenal dengan unsur hara dimana hal tersebut dapat terjadi karena tanaman berada pada kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan seperti kekeringan, kemasaman tanah, salinitas dan suhu ekstrim. Sehingga mengakibatkan tanaman terpaksa harus beradaptasi pada kondisi yang tidak semestinya tanaman tersebut tumbuh sehingga mengakibatkan toksisitas pada tanaman tersebut.Untuk menghadapi masalah tersebut maka tanaman harus beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengembangkan mekanisme adaptif untuk menghindari atau mentoleransinya.

3.2 Nutrisi Apasaja yang Sangat Diperlukan dalam Perbaikan Produktivitas Tanah dan Produksi Tanaman. Tanaman yang terkena tekanan lingkungan memerlukan pasokan tambahan nutrisi mineral, terutama nitrogen (N), kalium (K), magnesium Mg), dan seng (Zn). Dimana nutrisi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nitrogen mempunyai peranan

penting dalam mengabsorbsi energi cahaya dan fotosintetik metabolism karbon. Begitu juga dengan mineral Kalium dan Magnesium, mineral ini berfungsi untuk menggantikan Nitrogen apabila kadar Nitrogen dalam tanaman berkurang maka kalium dan magnesium akan mengurangi fotosintetis dari metabolism karbon (C) dan menggunakan fiksasi karbon untuk mengakumulasi karbohidrat yang telah keluar. Sedangkan manfaat dari mineral K, Mg, dan Zn adalah untuk mengurangi fotooxsidativ dalam tanam.

3.3 Persentase tanaman yang mati akibat beberapa faktor dan jumlah tanaman yang masih bisa beradaptasi Kegunaan untuk mengetahui persentase tanah yang masih subur adalah untuk mengetahui seberapa banyak tanaman yang dapat dihasilkan untuk bisa menunjang kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang pangan selain itu hal ini juga bermanfaat untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mengakibatkan jumlah lahan yang subur berkurang.

Tabel 3.3.1 Berkurangnya lahan tani pada lading jagung akibat faktor abiotik dan biotik

10% 24%
losses by abiotic stress present average yield losses by biotic stress

Tabel 3.3.2 Berkurangnya lahan tani pada lading gandum akibat faktor abiotik dan biotic

losses by abiotic stress present average yield losses by biotic stress

Tabel 3.3.3 Berkurangnya lahan tani pada lading kedelai akibat faktor abiotik dan biotic

losses by abiotic stress present average yield losses by biotic stress

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman yang mati akibat faktor abiotic paling banyak hal ini dikarenakan tanaman paling rentan dengan kodisi lingkungan yang ekstrim.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dari data dan keterangan dapat disimpulkan bahwa faktor yang mengakibatkan menurunnya produksi tanaman adalah faktor abiotik dalam keadaan ini tanaman mengalami kekurangan nutrisi mineral dan toksisitas akibat kekeringan, salinitas, suhu ekstrim, keasaman, dan gangguan status gizi mineral tanaman. Nutrisi yang sangat diperlukan dalam perbaikan produktivitas tanah dan produksi tanaman adalah nitrogen (N), kalium (K), magnesium Mg), dan seng (Zn). Dimana mineral-mineral tersebut sangat berguna untuk mengabsorbsi energi cahaya dan fotosintetik metabolism karbon, serta berfungsi untuk mengurangi fotosintetis dari metabolism karbon (C), menggunakan fiksasi karbon untuk mengakumulasi karbohidrat yang telah keluar dan fotooxsidativ dalam tanam. Persentase jumlah tanaman jagung, gandum, dan kedelai yang mati akibat faktor abiotik 217%, dan akibat faktor biotic 24%, sedangkan persentase tanaman yang mampu beradaptasi adalah 59%.

4.2 SARAN Supaya dilakukan tindakan untuk memperbaiki status nutrisi mineral pada tanaman di lingkungan kering hal tersebut bertujuan untuk memelihara kualitas

tanah dan juga untuk memperbaiki produksi tanaman global yang semakin mengkhawatirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Cakmak, Ismail. 2002. Role of Mineral in Tolerance of Crop Plants to Environmental Stress Factors. Sabanci University. Istanbul, Turkey. Fernandez, R.J. 2006. On The Frequent Lack of Response of Plants to Rainfall Events in Arid Areas. Buenos Aires University. Argentina. Widyasari, W.B., Sugiharto. B., Ismayadi. C., dan Wahjudi. K. 2004. Isolasi dan Analisis Gen yang Responsis Terhadap Cekaman Kekeringan Pada Tebu. Universitas Jember. Jember.

Anda mungkin juga menyukai