4/22/12
KASUS
Tuan Wj datang ke IRD RS NU tuban dengan keluhan sesak dan nyeri dada, px mengatakan pernah dirawat di RS karena kecelakaan, dari hasil pemfis, TTV : : 120/80 mmHg 88 x/mnit 37 C
4/22/12
TD N: S:
Clarity Unfamilier
v Friction pleura adalah bunyi gesekan pleura terjadi akibat inflamasi permukaan pleura yang mengakkibatkan bunyi krekling dan grating yangn biasanya terdengar selama inspirasi maupun ekspirasi. Bunyi terdengar cukup jelas dan dapat memberikan tekanan pada dinding dada mengunakan 4/22/12 bagian bell stetoskop.
EFUSI PLEURA
Efusi
pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru, 1994, 111). pleura adalah jumlah cairan 4/22/12 ion purulen yang berlebihan
Efusi
adalah
membra
tipis
terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura visceralis dan parietalis. Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesothelial, jaringaan ikat, dan dalam keadaan normal, berisikan4/22/12 lapisan cairan yang
Patofisiologi
Dalam
keadaan normal, selalu terjadi filtrasi cairan ke dalam rongga pleura melalui kapiler pada pleura parietalis tetapi cairan ini segera direabsorpsi oleh saluran limfe, sehingga terjadi keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi, tiap harinya diproduksi cairan kira4/22/12
Etiologi (gagal jantung, sindrom nefrotik,dll) Tek. Hidrostatik meningkat Peningkatan permeabilitas kapiler Ketidakseimbangan jumlah produksi cairan Akumulasi cairan di rongga pleura Efusi pleura
4/22/12
Peningkatn penurunan penurunan penurunan penekanan Cairan dlm suplai Paru darah suplai O2 ke otak suplai O2 abdomen ke jaringan
asam Ekspansi penurunan hipoksia penururnan lambung Paru suplai O2 absorpsi meningkat ginjal mual, nyeri Resiko penurunan lambung ganggua pleura n fungsi Gangg serebral uan 4/22/12 Ketidak rongga seimba urin ngan nutrisi Menurun pusing, Pola disorientasi nafas tdk penekanan efektif produksi Ganggua n rasa
Penurunan Elastisitas Paru Peningkatan Kerja nafas Orthopnea Gangg uan Pola tidur
4/22/12
Etiologi
a.
Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan pleura dibagi menjadi transudat, eksudat dan hemoragis
1. Transudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung kiri), sindroma nefrotik ( hipoproteinemia ), 4/22/12 asites (oleh karena sirosis
Manifestasi Manifestasi
klinis
klinik efusi pleura akan tergantung dari jumlah cairan yang ada serta tingkat kompresi paru. jumlah efusinya sedikit (misalnya <250 ml), mungkin belum menimbulkan manifestasi klinik dan hanya dapat dideteksi dengan X-ray foto thorakks. 4/22/12
-Jika
Penatalaksanaan
Penatalaksanan
tergantung pada penyakit yang mendasari terjasinya efusi pleura. Aspirasi cairan menggunakan jarum dapat dilakukan untuk mengeluarkan cairan pleura, apabila jumlah cairan banyak dapat dilakukan pemasangan drainase interkostalis atau pemasangan 4/22/12
. Penanganan
Pengeluaran
efusi yang terinfeksi memakai pipa intubasi melalui sela iga. cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (Betadine). untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi. membuang
Irigasi
Pleurodesis,
Komplikasi
Pneumotoraks Hemotoraks
(karena udara masuk melalui jarum) ( karena trauma pada pembuluh darah interkostalis) udara (karena adanya laserasi yang cukup dalam, menyebabkan udara dari alveoli masuk ke vena pulmonalis)
4/22/12 pleura viseralis
Emboli
Laserasi
. Pengkajian
Pengumpulan Data-data
Data
a.Identitas b.Keluhan c. d. e.
ASUHAN KEPERAWATAN TB
1. . . . . . . . a. b.
Pengkajian Identitas klien Nama: Tn,WJ Keluhan utama: sesak dan nyeri dada Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak ada (-) Riwayat Penyakit Sekarang : efusi pleura Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada (-) Pemeriksaan Fisik: Keadaan umum TTV: -TD= 120/80 mmHg
4/22/12 -N = 88 x/menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
4/22/12
Analisa Data
DATA (D)
DS: -Sesak nafas - nyeri dada -( pernah di rawat karena kecelakaan) Do: -TTV : Td= 120/80mmhg N= 88x/mnt s=37c Auskultasi: fuction pleura Perkusi: dulnes Palpasi : tokal fremitus
ETIOLOGI (E)
INFEKSI Peadangan permukaan pleura Permiabilitas vascular EFUSI PLEURA Penumpukan cairan dalam rongga pleura Ekspansi paru menurun Sesak nafas
PROBLEM (P)
Gangguan pola tidur berhubungan denga seak nafas dan nyeri dada
Pemeriksaan penunjang: foto rogxen terdapat gambaran Nyeri dada seperti kabut putih pada paru-parunya MK: GANGGUAN POLA TIDUR
4/22/12
DIAGNOSA
TUJUAN KEPERAWATAN Tidak terjadinya gangguan pola tidur dan sesak nafas,nyeri berkurang (hilang)
1.
INTERVENSI
RASIONAL
Gangguan pola tidur berhubungan denga seak nafas dan nyeri dada
Pasien tidak sesak nafas,nyeri hilang dan pasien tak mengalami gangguan istirahat
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Posisi semi fowler atau posisi yg menyenangkan akan memperlancar o2 Observasi gejala kardial - obsevasi gejalaa kardial gun dan keadaan umum pasien mengetahui perubahan terhadap kondisi pasien Mengidentifikasi - pemahaman penyebab etiologi/factor pencetus kolaps paru perlu untuk pemasangan selang dada yang tepat dan Evaluasi fungsi memilih tindakan teraupetik pernapasan. lain. - Disstres pernafasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi akibat stress fisiologidan nyeri atau Kaji fremitus dapatmenunjukan t erjadinya syok - Suara dan taktil fremitus Kolaborasi dalam (vibrasi) menurun pada jaringan pengkajian seri foto yang toraks terisi cairan/konsolidasi. - mengawasi kemajuan Kolaborasi dengan tim perbaikan hemathorak dan medis ekspansi paru.
-
4/22/12
IMPLEMENTASI
Mengatur
Kolaborasi
foto thorax
Kolaborasi
4/22/12
EVALUASI
S : pasien mengartakan sesak ddan nyeri berkurang (hilang) O: TTV, Td= Td= 120/80mmhg N= 88x/mnt s=37c
Auskultasi: normal Perkusi: normal Palpasi : normal Pemeriksaan penunjang: foto rogxen gambaran seperti kabut putih pada paru-paru menghilang.
4/22/12
SAP
TB PARU
SATUAN ACARA PENYULUHAN PARU : EFUSI PLEURA : RABU 05/10/2011 : RUANG MAWAR
TB
Judul
Hari/tanggal Tempat
4/22/12
diberikan penyuluhan selama 30 menit klien / keluarga diharapkan dapat mengerti tentang penyakit EFUSI PLEURA
4/22/12
Menjelaskan pengertian efusi pleura Menjelaskan tentang penyebab efusi pleura Menjelaskan tentang tanda dan gejala efusi pleura Menjelaskan tentang pengobatan efusi
4/22/12
4.
pleura
Sasaran
Adapun
sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan keluarga klien di Ruang Mawar RSUD KOESMA
4/22/12
Alat Bantu :
Menggunakan
LCD Metode
1.
jawab.
2.
Materi (terlampir)
1. 2. 3.
Pengertian efusi pleura Penyebab efusi pleura Tanda dan gejala efusi Pengobatan efusi pleura Pencegahan efusi pleura
pleura
4. 5.
4/22/12
NO 1.
WAKTU 5 menit
KEGIATAN PENYULUHAN Pembukaan : 1. Mengucapkan salam. 2. Menjelaskan nama dan akademi 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Menyebutkan materi yang diberikan.
KEGIATAN PESERTA
2.
10 menit
Pelaksanaan : 1. Penyampaian materi a. Menjelaskan pengertian efusi pleura b. Menjelaskan penyebab efusi pleura c. Menjelaskan bagaimana penularan efusi pleura d. Menjelaskan tanda dan gejala efusi pleura e. Menjelaskan pengobatan efusi pleura f. Menjelaskan pencegahan efusi pleura
Mendengarkan Bertanya
4/22/12
3.
10 menit
Evaluasi: 1. Menanyakan kembali hal-hal yang sudah dijelaskan mengenai efusi pleura 2. Meminta CI dan CT untuk memberikan masukan dan saran pada penyuluhan yang sudah dilakukan Menjawab Menjelaskan Memperhatikan
4.
5 menit
Penutup : 1. Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yang telah dibahas 2. Memberikan salam penutup Mendengarkan Menjawab salam
4/22/12
Evaluasi :
1.
Peserta mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
2.
4/22/12
Pengorganisasian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
: : : : :
WSD
Pengertian
: Merupakan tindakan invasif yang dialakukan untuk mengeluarkan udara, cairan ( darah, pus ) dari rongga pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.
4/22/12
Jenis WSD
1. Satu botol Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang, satu untuk ventilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol. Keuntungannya adalah : - Penyusunannya sederhana - Mudah untuk pasien yang berjalan 4/22/12
2. Dua botol Pada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara. 4/22/12 Keuntungan :
3. Tiga botol Pada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. Botol ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding yang menentukan 4/22/12 jumlah penghisapan yang diberikan
4. Unit drainage sekali pakai * Pompa penghisap Pleural Emerson Merupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol. Keuntungan : - Plastik dan tidak mudah pecah Kerugian : - Mahal - Kehilangan water seal dan keakuratan pengukuran drainage bila unit terbalik. * Fluther valve Keuntungan : - Ideal untuk transport karena segel air dipertahankan bila unit terbalik - Kurang satu ruang untuk mengisi - Tidak ada masalah dengan penguapan air - Penurunan kadar kebisingan Kerugian : - Mahal - Katup berkipas tidak memberikan informasi visual pada tekanan intra pleural karena tidak adanya fluktuasi air pada ruang water seal.
* Calibrated spring mechanism Keuntungan : - Idem - Mampu mengatasi volume yang besar 4/22/12 Kerugian
2. Anterolateral interkosta ke 1- 2 untuk mengeluarkan udara bagian basal 3. Posterolateral interkosta ke 8 9 untuk mengeluarkan cairan ( darah, pus ).
4/22/12
Persiapan alat
1. Sistem drainase tertutup 2. Motor suction 3. Selang penghubung steril 4. Cairan steril : NaCl, Aquades 5. Botol berwarna bening dengan kapasitas 2 liter 6. Kassa steril 7. Pisau jaringan 8. Trocart 4/22/12 9. Benang catgut dan jarumnya
Persiapan 1.
pemasangan WSD * Perawatan pra bedah Menentukan pengetahuan pasien mengenai prosedur.
2. Menerangkan tindakan-tindakan pasca bedah termasuk letak incisi, oksigen dan pipa dada, posisi tubuh pada saat tindakan dan selama terpasangnya WSD, posisi jangan sampai selang 4/22/12
Perawatan setelah prosedur pemasangan WSD antara lain : 1. Perhatikan undulasi pada selang WSD 2. Observasi tanda-tanda vital : pernafasan, nadi, setiap 15 menit pada 1 jam pertama 3. Monitor pendarahan atau empisema subkutan pada luka operasi 4/22/12
Siapkan set yang baru. Botol yang berisi aguades ditambah desinfektan.
2. Selang WSD diklem dulu 3. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem 4. Amati undulasi dalam selang WSD.
4/22/12
1. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan : - Tidak ada undulasi - Tidak ada cairan yang keluar - Tidak ada gelembung udara yang keluar - Tidak ada kesulitan bernafas - Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara 2. Selang4/22/12 tersumbat dan WSD
Cara
mengganti botol WSD 1. Siapkan set yang baru. Botol yang berisi aguades ditambah desinfektan. 2. Selang WSD diklem dulu 3. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem 4. Amati undulasi dalam selang WSD.
4/22/12
4/22/12
SOP WSD
PENGERTIAN Water Seal Drainage (WSD) adalah Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura ( rongga pleura) Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.
TUJUAN
Infeksi pada tempat pemasangan Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol.
INDIKASI Hemotoraks, efusi pleura PEMASANGAN WSD Pneumotoraks ( > 25 % ) Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator PETUGAS PERALATAN PERS PERAWAT PERS. KX Perawat Bullow drainage/ WSD
1. 2. 1. 2.
PROSED 1. Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela iga ke IV dan V, di linea aksillaris anterior dan media. 2. Lakukan analgesia / anestesia pada tempat yang telah ditentukan. UR
3. Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam sampai muskulus interkostalis. 4. Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis kemudian dilebarkan. Masukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai rongga pleura / menyentuh paru. 5. Masukkan selang ( chest tube ) melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan Kelly forceps 6. Selang ( Chest tube ) yang telah terpasang, difiksasi dengan jahitan ke dinding dada 7. Selang ( chest tube ) disambung ke WSD yang telah disiapkan. 8. Foto X- rays dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan. ADA BEBERAPA MACAM WSD : 1. WSD dengan satu botol Merupakan sistem drainage yang sangat sederhana Botol berfungsi selain sebagai water seal juga berfungsi sebagai botol penampung. Drainage berdasarkan adanya grafitasi. Umumnya digunakan pada pneumotoraks 2. WSD dengan dua botol Botol pertama sebagai penampung / drainase Botol kedua sebagai water seal Keuntungannya adalah water seal tetap pada satu level. Dapat dihubungkan sengan suction control 3. WSD dengan 3 botol Botol pertama sebagai penampung / drainase Botol kedua sebagai water seal 4/22/12 Botol ke tiga sebagai suction kontrol, tekanan dikontrol dengan
Pada efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa intubasi melalui selang iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau bila empiemanya multiokuler, perlu tindakan operatif. Mungkin sebelumnya dapat dibantu dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik. Pengobatan secara sistemik hendaknya segera dilakukan, tetapi4/22/12 terapi ini tidak berarti bila tidak diiringi pengeluaran cairan
5. Water seal drainage (WSD) Drainase cairan (Water Seal Drainage) jika efusi menimbulkan gejala subyektif seperti nyeri, dispnea, dll. Cairan efusi sebanyak 1 1,2 liter perlu dikeluarkan segera untuk mencegah meningkatnya edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutya baru dapat dilakukan 1 jam kemudian. 6. Antibiotika jika terdapat 4/22/12 empiema.
4/22/12