Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 11

SPAI

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Dalam wacana masyarakat

modern yang sudah berkembang selama ratusan tahun, masih belum ada aturan yang menyebutkan bahwa sebuah rumah itu bisa dikatakan islami atau tidak. Pemahaman masyarakat hanya sebatas visual belaka.Mereka menggangap bahwa rumah islami adalah rumah yang memiliki pernak-pernik elemen dekoratif yang bernuansa islam saja. Elemen-elemen dekoratif itu bisa berupa gambar, foto, lukisan, mekah, masjid Nabawi atau ikon islam lainnya. Bisa juga berupa kaligrafi atau nukilan ayat-ayat Al-Quran yang dipajang secara artistik didinding ruang tamu atau ruang ruang lainnya. Bila kita mau berpikir lebih dalam, maka kita akan sadar bahwa ada hal yang lebih mendasar yang akan menjadikan rumah bisa terasa lebih islami. Esensi islami itu sendiri lebih mengarah pada aturan aturan yang membuat perasaan pengguna atau pemilik rumah terasa nyaman ketika berada dirumah. Sebagaimana sabda Rasulullah baiti jannati. Rumah bagi seorang muslim selain berfungsi sebagai tempat tinggal juga berfungsi sebagai tempat pendidikan (tarbiyatul aulad), tempat tinggal, sekaligus tempat berlindung. Jika kita menegok pada sirroh (sejarah) Rasulullah maka kita dapati bahwa rumah Rasulullah juga dipakai sebagai masjid (pada awal-awal dakwah) sekaligus tempat membina para sahabat. Dan dari rumah itu terlahir generasi Robbani yang menjadi umat terbaik.

1.2

Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan makalah untuk membagi ilmu mengenai teknik sipil

dalam islam serta bangunan yang ada di dalamnya, agar suatu bangunan bias dikatakan layak huni dan sesuai dengan ajaran dan aturan islam.

Pendidikan Teknik Bangunan

Kelompok 11

SPAI

1.3

Manfaat Penulisan Untuk memberikan wawasann mengenai bangunan islam dan menambah

ilmu bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga menjadi referensi untuk pembaca.

Pendidikan Teknik Bangunan

Kelompok 11

SPAI

BAB II ISI
2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Teknik Sipil Dalam Islam Peradaban Islam di era keemasan telah memberi sumbangan yang begitu besar dalam bidang teknik sipil (civil engineering).Di era kejayaannya, para insinyur Muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi,hingga gedung pencakar langit. Anehnya, beragam karya besar ilmuwan Muslim dalam bidang teknik sipil itu sama sekali tak pernah diungkap para sejarawan teknik sipil. Bila kita melacak sejarah perkembangan teknik sipil,kisah sukses dan pencapaian yang telah ditorehkan para insinyur Muslim di abad pertengahan itu sama sekali tak disebut. Peradaban Barat, melalui sejarawan teknik sipilnya seakan-akan menutupi keberhasilan dan mengabaikan pencapaian yang telah ditorehkan para insinyur Muslim. Upaya Barat menutupi keberhasilan para insinyur Muslim di zaman kekhalifahan itu pun mengundang protes dan kecaman di kalangan sejarawan teknik sipil di dunia Barat. ''Sangat tak adil dan tak benar,'' cetus Norman Smith dalam bukunya A History of Dams menanggapi sikap sejumlah sejarawan Barat yang tak mengakui pencapaian para insinyur sipil Muslim. Alih-alih mengakui keberhasilan insinyur Muslim, para sejarawan teknik sipil Barat malah menuding pada era kekuasaan Dinasti Ummayah dan Abbasiyah pembangunan bendungan, irigasi,serta aktivitas teknik lain menurun drastis. Sejarah teknik sipil yang ditulis Barat menyebutkan bahwa insinyur sipil pertama di dunia adalah Jhon Smeaton yang hidup di abad ke-18 M. Smeaton mengklaim dirinya sebagai insinyur sipil pertama karena mampu membangun Eddystone Lighthouse. Padahal, jauh sebelum itu di abad ke-9 M, peradaban Islam sudah memiliki insinyur sipil terkemuka bernama Al-Farghani. Selain itu ada pula nama Al-Jazari, insinyur sipil terkemuka dari abad ke-13 M.

Pendidikan Teknik Bangunan

Kelompok 11

SPAI

Lalu apa saja karya besar yang disumbangkan para insinyur Muslim bagi pengembangan teknik sipil? Sejarah membuktikan, di era keemasannya peradaban Islam telah mampu membangun bendungan jembatan (bridge dam).Bendung jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran. Bendung jembatan itu mampu menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga,masyarakat Muslim pada masa itu tak mengalami kesulitan untuk memenuhikebutuhan air bersih. Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam.Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin,Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam. Pencapaian lainnya yang berhasil ditorehkan insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah pembangunan penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali dibangun oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di benua Eropa itu bertaburkan cahaya. Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya. Para insinyur Muslim di masa kejayaan juga telah memberi sumbangan bagipengembangan teknik sipil dengan menemukan beragam peralatan

survei.Peralatan untuk meneliti permukaan berupa papan dari kayu dengan timbangan pengukur garis tegak lurus dan dua cantelan. Saat itu juga suda ditemukan alat untuk mengukur sudut, mengukur lebar sungai serta mengukur Pendidikan Teknik Bangunan 4

Kelompok 11

SPAI

jarak antara dua titik yang dipisahkan oleh sebuah halangan yang tak dapat dilalui. Sebelum peradaban Barat berhasil membangun gedung pencakar langit, para insinyur Muslim pada abad ke-16 M telah berhasil membangun gedung pencakar langit di Shibam, Yaman. Tak heran, jika kota itu dikenal sebagai 'kota pencakar langit tertua di dunia.' Inilah contoh pertama tata kota yang didasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan secara vertikal. Di kota Shibam dibangun tak kurang dari 500 tower rumah yang tingginya mencapai 30 meter. Para insinyur teknik sipil Barat untuk pertama kalinya berhasil membangun gedung pencakar langit pertama pada tahun 1885 M. Gedung pencakar langit pertama yang dibangun insinyur barat adalah Home Insurance Building yang tingginya mencapai 42 meter. Pada abad ke-21 ini, gedung pencakar langit masih berada di negara Muslim yakni di Dubai, yakni Burj Dubai. Pada tahun 1998, gedung pencakar langit tertinggi berada di Malaysia, yakni menara kembar Petronas. Untuk urusan merancang gedung pencakar langit, duania mencatat insinyur Muslim pada abad ke-20 dari Banglades, Fazlur Khan, sebagai 'Einstein Teknik Struktural'. Insinyur teknik sipil Muslim di abad ke-12 M, juga telah mampu mendirikan menara tertinggi di abad pertengahan. Menara masjid tertinggi itu adalah Qutub Minar yang tingginya mencapai 72 meter. Sedangkan, menara masjid tertinggi di abad ke-21 ini adalah menara Masjid Hasan II yang tingginya mencapai 201 meter. Menara itu dibangun pada tahun 1986. Salah satu pencapaian lainnya yang berhasil dibangun para insinyur Muslim adalah sistem pemasok air atau sistem irigasi. Saluran irigasi yang dibagun pada zaman kemilau Islam itu hingga kini masih digunakan di dunia Islam atau wilayah bekas kekuasaan Islam di Eropa, seperti Sicilia, Semenjanjung Iberia dan khusunya Andalusia, Aragon, dan provinsi Valencia di Spanyol. Sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur Muslim itu juga telah diadopsi di Kepulauan Canary dan Amerika. Bangsa Spanyol yang

memperkenalkannya ke benua Amerika. Hingga kini, sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur Muslim itu masih digunakan di Meksiko, Texas, Peru, dan Chili.

Pendidikan Teknik Bangunan

Kelompok 11

SPAI

Sumbangan Para Rekayasawan dalam Teknik Sipil Para rekayasawan Muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit. Sejarah membuktikan, di era

keemasannya peradaban Islam telah mampu membangun bendungan jembatan (bridge dam). Bendung jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran. Bendung jembatan itu mampu menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam. Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin, Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam. Pencapaian lainnya yang berhasil ditorehkan insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah pembangunan penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali dibangun oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di benua Eropa itu bertaburkan cahaya. Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.

2.2

Bangunan Islam Apabila Islam diibaratkan sebuah bangunan, maka supaya bangunan

Pendidikan Teknik Bangunan

Kelompok 11

SPAI

Islam itu kokoh, kuat dan tegar diperlukan pondasi-pondasi yang menopangnya. Islam datang dengan beberapa pondasi yang dijadikannya sebagai azas bagi bangunan Islam. Jumlahnya ada 7 pondasi, yaitu : a. Pondasi pertama, Iman Apabila iman kita kuat, kita pun menjadi kuat dan kemenangan akan senantiasa menyertai kita. Jika keimanan kita kuat menancap dihati kita, maka segala kesulitan terasa ringan. Nabi Musa alaihissalam pernah keluar bersama kaumnya yang berjumlah sedikit dan hampir terkejar oleh Firaun dan bala tentaranya. Tetapi Nabi Musa alaihissalam yang hatinya telah dipenuhi keimananya mengatakan, Sekali-sekali tidak akan tersusul, sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan member petunjuk kepada ku.(QS. Asy Syuara:62) Demikian halnya Rosul SAW, ketika berada di dalam gua, sedangkan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu telah mengkhawatirkan

keselamatan beliau. Sebagai perwujudan sempurna dari keimanan yang kuat, Rosululloh SAW mengatakan, Bagaimana pendapatmu, Abu Bakar, tentang dua orang, yang Alloh adalah yang ketiganya?.Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Alloh beserta kita. (QS. At Taubah:40) Sekarang ada orang-orang yang mengatakan, Mereka adalah para nabi, tentu saja kita tidak sama dengan mereka. Maka kita bisa menjawab, Sesungguhnya, selain memuliakan para Rasul, Alloh SWT juga memuliakan pengikut-pengikut para Rosul itu dan siapa saja yang mengikuti jejak mereka. Para shahabat ketika berhadapan dengan orang-orang yang mengatakan , sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab,Cukuplah Alloh menjadi penolong kami dan Alloh adalah sebaik-baik pelindung. (QS. Al Imron:173). Bahkan Alloh SWT telah memberlakukan hal demikian itu secara umum, Sesungguhnya Kami menolong rosul-rosul Kami dan orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat). (QS. Al Mukmin:51) Pendidikan Teknik Bangunan 7

Kelompok 11

SPAI

b. Pondasi kedua, ilmu Ilmu bisa membawa manusia pada kebahagiaan dan ketinggian. Tidak ada kebangkitan pada suatu umat tanpa ilmu. Orang-orang kafir tidak bisa berkuasa kecuali karena ilmu. Dan kita (umat islam) tidak mengalami kemunduran kecuali karena kebodohan. Ilmu dan kebodohan adalah dua hal yang tidak sama. Yang saya maksudkan ilmu di sini adalah dengan kedua macamnya, yaitu ilmu agama dan ilmu duniawi. Bahkan, apabila umat membutuhkan ilmu duniawi, maka mencarinya merupakan kewajiban kifayah bagi umat tersebut. Al Quran mengisyaratkan hal itu di dalam firman-Nya, Tidaklah kalian melihat bahwasannya Alloh menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka ragam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata, dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS. Fathir:27-28) c. Pondasi ketiga, harta Harta adalah perhiasan kehidupan di dunia. Ia merupakan urat nadi kehidupan dan bekal bangsa-bangsa. Maka setiap individu dan bangsa wajib berusaha mencukupi dirinya dengan cara bekerja. Seorang mukmin tidak selayaknya menggantungkan kehidupannya kepada orang lain, memintaminta kepada orang lain, karena tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang dibawah. Alloh SWT telah memerintahkan untuk bekerja. Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Dan hanya kepada-Nya-lah kalian (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al Mulk:15) Para shahabat radhiyallahu anhu adalah orang-orang yang semula fakir, lantas Alloh SWT menjadikan mereka kaya dan membukakan

perbendaharaan Kisra (Persia) dan Kaisar (Romawi) untuk mereka. Zuhud bukan berarti kita meninggalkan dunia dan membiarkannya dikelola dan Pendidikan Teknik Bangunan 8

Kelompok 11

SPAI

dinikmati oleh orang-orang kafir, sedangka kita tidak memperolehnya dengan beralasan kepada sabda Rosululloh SAW, Ad Dunyaa mauunatun maluunun maa fiihaa. (Dunia adalah terkutuk dan segala yang ada di dalamnya adalah terkutuk). Hakikat zuhud adalah hendaknya kita memiliki dunia sehingga bagi kita sama saja antara emas dan tanah, lantas menginfakkan harta kita di jalan Alloh SWT dalam keadaan lapang tanpa merasa sayang terhadap apa yang kita infakkan itu dan tanpa berlebih-lebihan, dengan syarat hasil kerja kita didapat dari jalan yang halal. Rosululloh SAW pernah bersabda kepada Amru bin Ash, Yaa Amruu, nimal maalus shoolih lirrojulish shoolih (Yaa Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh orang-orang yang sholih) Suatu ketika Abdurrahman bin Auf radhiyallahu anhu datang kepada Aisyah radhiyallahu anha, kemudian Aisyah radhiyallahu anha berkata dengan nada bercanda, Abdurrahman, menurutku kamu akan masuk surga dengan merangkak dan tertinggal dari sahabat-sahabatmu karena banyaknya harta dan hisabmu. Maka Abdurrahman menjawab, Demi Alloh, jika engkau mau, aku akan memasukinya dengan berlari. Aisyah bertanya, Bagaimana ? Abdurrahman balik bertanya, Apakah engkau pernah mendengar kafilah Mesir ? Aisyar menjawab, Ya. Abdurrahman berkata, Semua saya sedekahkan kepada orang yang fakir dan miskin. Aisyah berkata, JIka demikian, engkau akan memasukinya dengan berlari. Jadi, janganlah lantara kita ingin berzuhud, maka kita meninggalkan dunia dan membiarkannya dinikmati orang-orang kafir dan digunakannya untuk memerangi Islam. Kesimpulannya umat Islamharus kaya dengan jalan yang halal dan disalurkan kepada yang halal. d. Pondasi keempat, kesehatan Kesehatan ibarat mahkota yang kita kenakan di kepala dan hanya bisa dilihat oleh orang yang tidak memilikinya. Kekuatan dan kesehatan merupakan hiasan bagi manusia. Karena itu, hendaklah kita

memperhatikannya, karena Rosululloh SAW telah menganjurkannya kepada kita dan membuat aturan untuk itu. Sesungguhnya badanmu mempunyai hak Pendidikan Teknik Bangunan 9

Kelompok 11

SPAI

atas dirimu. Rosululloh SAW merupakan sosok yang sehat dan kuat. Rosululloh SAW pernah bergulat melawan 10 orang dan berhasil mengalahkan mereka semua. Al Quran telah mengisyaratkan tentang kekuatan pada firman Alloh SWT, Sesungguhnya Alloh telah memilihnya menjadi raja kalian dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. (QS. Al Baqarah: 247) Rosululloh SAW biasa memohon kepada Alloh SWT kesehatan, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu doa Rosululloh SAW adalah: Allohumma aafinii fii badanii, Allohumma aafinii fii samii, Allohumma aafinii fii bashorii (Ya Alloh, anugerahilah aku kesehatan badan, anugerahilah aku kesehatan pendengaran, dan anugerahilah aku kesehatan penglihatan) Sudah selayaknya kita berusaha menjaga kesehatan fisik kita dengan cara berolahraga dan memberikan hak-hak tubuh kita sehingga fisik bisa mejadi lebih sehat dan kuat. e. Pondasi kelima, kekuatan jihad Hakikat pondasi ini adalah persiapan dan kesiapan untuk menghadapi musuh. Alloh SWT telah mewajibkan jihad kepada kita dan menjadikannya sebagai puncak ajaran Islam.Dan berjihadlah kalian di jalan Alloh dengan jihad yang sebenar-benarnya.(QS. Al Hajj:78) Rosululloh SAW bersabda dalam rangka menanamkan motivasi berjihad, Waditu an uqtala tsumma ahyaa tsumma uqtala. (aku ingin kiranya terbunuh, kemudian hidup, kemudian dibunuh lagi). Rosululloh SAW bersabda 3 kali. Jihad merupakan cita-cita yang dirindukan dan terus tersimpan dalam diri mereka sampai mereka bisa mencapainya. Untuk meraihnya mereka rela mengorbankan apa pun yang sangat mereka cintai. Bahkan dalam bidang fiqih, para fuqoha membuat bab khusus tentang jihad yang mereka namakan Bab Jihad. Para ahli mengatakan, Barangsiapa yang memegang kuncikunci laut, maka kemenangan akan selalu menyertainya. Demikianlah keadaan para salaf pendahulu kita. Mereka menguasai Gibraltas, Suez, Singapura, Ghalambuli, Babul Mandab, dan selat-selat yang lain. Pendidikan Teknik Bangunan 10

Kelompok 11

SPAI

f.

Pondasi keenam, harga diri dan kemuliaan Kemuliaan merupakan sifat khas orang beriman. Dengan kemuliaan itu orang-orang beriman menjadi umat teraik yang dikeluarkan untuk manusia. Rosululloh SAW bersabda, Barangsiapa yang memberikan kerendahan dirinya dengan sukarela, tanpa dipaksa, ia bukan dari golonganku. Rosululloh SAW senang apabila umatnya mempunyai kemuliaan dan harga diri.

g.

Pondasi ketujuh, keadilan Keadilan artinya hendaklah kita lapang dada sehingga bersikap adil terhadap diri sendiri, terhadap saudara-saudara kita, dan semua orang. Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa manusia itu dibagi menjadi tiga, yaitu: Pertama, orang yang mencari kebenaran, kemudian mengetahuinya tetapi lantas menyimpang darinya. Kedua, orang yang mencari kebenaran, tetapi tidak berhasil

mengetahuinya. Ketiga, orang yang mencari kebenaran, kemudian mendapatkannya dan mereka konsisten melaksanakannya. Golongan pertama akan binasa, golongan kedua akan dimaafkan, dan golongan ketiga adalah yang selamat atas izin Alloh SWT. Demikianlah pondasi-pondasi bangunan Islam. Marilah kita

melaksanakannya sehingga bangunan Islam menjadi kuat dan tangguh sehingga izzah Islam tetap tinggi dimuka bumi. Semoga Alloh SWT melimpahkan sholawat dan salam kepada sayyidina Muhammad SAW, juga kepada segenap keluarga dan shahabatnya.

2.3

Konsep Rumah Islami Mempunyai rumah yang indah dan nyaman merupakan impian setiap

orang. Rumah merupakan tempat kita berteduh dalam artian rohani ataupun jasmani. Secara jasmani rumah adalah tempat berteduh dari panas dan hujan, terpaan angin kencang serta berbagai gangguan lingkungan lainnya. Rumah secara rohani merupakan tempat dimana setiap penghuninya mempunyai rasa kerasan Pendidikan Teknik Bangunan 11

Kelompok 11

SPAI

dan nyaman. Menjadikan hati tenteran dan menyejukkan. Seakan terlupa rasa letih dan penatnya selepas bekerja mencari nafkah bagi seorang suami. Bagi seorang istri rumah merupakan tempat beribadah yang potensial, melayani suami, merawat anak, memasak, membersihkan rumah, dan berbagai kegiatan lain yang dapat menambah pundi pahala jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Sebenarnya rumah seperti apa sih yang dapat memberikan kita perlindungan baik dalam artian jasmani maupun rohani? Pertanyaan ini beberapa kali sempat terbersit di benak saya dan ada niatan dalam hati untuk dapat mewujudkan impian, mempunyai rumah yang berkah dan media membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warohmah dan dakwah. Apalagi mungkin buat rekan-rekan putra yang tengah mempersiapkan segala hal untuk menapakai jenjang pernikahan ternasuk mempersiapkan tempat tinggal, pertanyaan tersebut mungkin telah sering muncul. Beberapa usaha saya lakukan untuk menjawab pertanyaan itu. Browsing menjadi usaha termudah. Maklum, internet telah menjadi gudang ilmu bagi banyak kalangan termasuk akademisi. Beberapa orang dengan berlatar belakang pendidikan arsitek telah menuangkan buah pemikirannya. Kembali ke pertanyaan tadi, kalimat yang dapat menjawab pertanyaan itu adalah rumah yang mempunyai konsep Islami. Berarti kita harus mengetahui rumah yang mempunyai konsep Islami. Berikut konsep rumah Islami: 1. Pertama, kosmologi arsitektur rumah mengandung nilai bahwa alam dan manusia mempunyai missi untuk menyembah Allah SWT. Manusia dianggap sebagai makhluk yang berakal dan berkemauan bebas namun bertanggung jawab kepada sesama, alam dan alam dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. 2. Kedua, Arsitektur yang merepresentasi nilai-nilai sejarah dan missi islam yang terlihat dari dinasti-dinasti islam, politik dan kota-kota Islam. 3. Ketiga, Arsitektur yang menghormati konsep halal-haram sebagaiman yang terdapat dalam hukum islam. 4. Keempat, arsitektur yang melambangkan spiritualitas seperti penggunaan hiasan kaligrafi dan arabesques. Rehman (2002) dalam the Grand Tradition of Islamic Architecture menjelaskan bahwa aristektur yang islam adalah Pendidikan Teknik Bangunan 12

Kelompok 11

SPAI

arsitektur yang berlandaskan Quran dan Hadist Rasulullah SAW. Bangunan arsitektur tersebut harus sesuai dengan nilai-nilai: a. Pertama adalah tauhid dan risalah. Bangunan didirikan tidak ada didalamnya unsur syirik dalam pembuatannya, desain dan ornament di dalamnya (termasuk didalamnya penggunaan patung). Bangunan itu tidak dibuat dengan mengotori atau merusak alam, binatang dan tumbuhan. Oleh karena itu, hiasan dan ornament interior dalam aristektur Islam banyak menggunakan motif tumbuhan (arabesques), kaligrafi dan geometri. b. Kedua, Quran memberikan kesadaran akan lingkungan dan realitas lingkungan. Diantaranya adalah struktur matematika dalam Quran yang menghubungkan intelektual dan spiritual Islam dan Matematika sebagaimana yang terkandung dalam struktur dari Quran sendiri dan symbol-simbol numeric dari huruf dan kata. Oleh karena itu, seni arsitektur Islam berkembang dalam konsep geometri, astronomi dan metafisik. Konsep ini dapat dilihat di QS 3:191 c. Ketiga, Konsep Desain berbasis geometri murni. Bangunan memiliki badan yang didesain dengan konsep geometri. Adapun jiwanya dapat didesain dengan memodifikasi pengcahayaan, ventilasi, efek suara, landskap, warna, teksture, dan interior dan eksterior. Konsep ini bisa dilihat dari rumah-rumah, masjid, makam, atau tamam. d. Empat, konsep syurga di Bumi. Dalam QS 2:82 dan 55:46-47, Allah SWT mendeskripsikan taman-taman Syurga. Arsitektur Islam sangat dipengaruhi dengan konsep taman dan courtyard sehingga landskap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangunan. e. Kelima, konsep cahaya. Cahaya sebagai symbol spiritualitas dikenal dalam dunia sufi. Arsitektur Islam mendesain pengcahayaan, bayangbayang, panas dan dingin dari angin, air beserta efek pendinginnya, dan tanah. Tujuannya adalah agar komponen insulating ini harmonis dengan alam. Konsep dan nilai tersebut diatas merupakan framework dalam mendesain rumah yang memiliki nilai-nilai Islam dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Bagaimana bentuk dan ukuran Rumah Pendidikan Teknik Bangunan 13

Kelompok 11

SPAI

dalam peradaban Islam itu. Campo (1991) mencatat bahwa Rasulullah SAW membangun rumah ketika pertama kali tiba di Madinah sehabis hijrah. Diantara banyaknya penawaran, Rasulullah SAW menerima permintaan sebuah keluarga dari Bani Najjar yang memberikan tanah untuk ditinggali. Tanah ini dulunya adalah tempat mengeringkan korma dan kuburan orang-orang musyrik. Rasulullah SAW menyetujui dengan syarat tanah ini diratakan dan kuburan dipindahkan. Hal Ini memiliki arti bahwa tidak dibenarkan dalam Islam, adanya kuburan dalam rumah. Dalam segi konstruksi, rumah Rasulullah dibangun dari batu bata yang terbuat dari campuran tanah liat dengan serat gandum atau barley dan dikeringkan dengan panas matahari. Rumah Rasulullah berdinding bata, dilengkapi courtyard yang luas (open space di dalam bangunan), dan memiliki entrance di bagian utara dan selatan. Rumah dengan konsep house-mosque tersebut memiliki tiga pintu. Ketika kiblat diubah dari Jerussalem ke Makkah, pintu selatan ditutup dan dijadikan dinding untuk arah kiblat. Kamar-kamar rumah Rasulullah beratap pelepah kurma dengan luas tiap kamar sekitar 23 m2 dan tinggi plafon 2,7 3,6 meter. Kamar-kamar bertambah dari 1- 9 sesuai jumlah istri-istri Rasulullah. Ada kebiasan di zaman Rasulullah, bahwa jika hendak membangun pondasi rumah, maka para sahabat baik kaum Muhajirin dan Anshar diundang untuk bekerja bersama. Campo (1991) juga mengungkapkan bahwa ukuran rumah di Mesir pada era Fatimiyah di abad ke-10 dan 11 M, cukup besar bagi sebuah keluarga terdiri dari seorang suami, istri dan anak. Ukuran rumah mengakomodasi keluarga inti dan juga

dikembangkan jika ada perluasan keluarga (jika anak juga menikah dan berkeluarga). Mereka hidup di dalam satu bangunan atau satu kelompok bangunan dan membentuk neighborhood. Tidak ada pemisahan antara space pria dan wanita ketika era Fatimiyah. Kepemilikan rumah adalah kepemilikan bersama Kadang-kadang keluarga menyewakan atau menjual salah satu bagian rumah untuk menjadi pendapatan tambahan. Faroqhi (2002) menjelaskan bahwa di zaman kekaisaran Ottoman Turki (1590-1700), rumah biasanya terdiri dari bangunan dan courtyard, tidak Pendidikan Teknik Bangunan 14

Kelompok 11

SPAI

jarang juga dilengkapi dengan taman. Rumah tersebut memiliki tabhane (ruang utama) yang dipakai sebagai tempat meneriman tamu. Karena cukup besar, ruangan ini kadang difungsikan sebagai living room. Selain itu rumah juga memiliki sofa (ruang terbuka atau tertutup) untuk hall penghubung antar kamar. Bangunan rumah pada masa itu terdiri dari dua lantai atau satu lantai dengan jumlah kamar 4-5 kamar, 1 courtyard, 2 toilet, kitchen, sofa, ruang mencuci, dan ruang tamu (tabhane). Ukuran kamar biasanya sekitar 5-6 meter panjang, 3-4 meter lebar, dan tinggi 3 meter. Ukuran ini merupakan ukuran standar bagi kebanyakan keluarga. Bagi mereka yang berpenghasilan tinggi, rumah tentu memiliki kamar lebih banyak dan ukuran lebih besar. Bahkan, rumah orang-orang kaya ini terdiri dari bagian-bagian rumah khusus wanita (harem) dan selamlik khusus untuk tamu pria. Kadang-kadang memiliki 2 bangunan yang terpisah yang dihubungkan dengan courtyard atau sofa lengkap dengan berandah. Faroqhi (1987) mencatat bahwa rumah pada masa itu memiliki ciri khas yang sama yakni courtyard dan taman. Selain itu, patut pula dicatat bahwa bagi yang mempunyai kuda sebagai kendaraan dimasa itu, rumah dilengkapi dengan istal. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa konsep rumah dalam peradaban Islam adalah rumah yang mempunyai banyak kamar, dan dilengkapi tabhane, taman, dan courtyard. Hal ini menegaskan bahwa keluarga dalam konsep Islam cenderung besar. Keluarga besar ini tentu membutuhkan privasi yang dapat dipenuhi ketersediaan kamar yang cukup. Kamar-kamar ini juga diperuntukkan bagi orang tua atau sanak family yang datang bersilaturrahim. Selain itu, konsep living room dan hall memberikan penghargaan bagi tamu yang datang, dan juga tempat berkumpulnya anggota keluarga. Sedangkan konsep courtyard di dalam rumah, ini bukan hanya bagus untuk ventilasi dan pengcahayaan, namun juga menjadi arena rekreasional yang memungkinkan anak-anak dan remaja muslimah bermain tanpa harus memakai hijab (dengan privasi), dan menjadi tempat berkontemplasi-bercengkerama dengan alam. Dalam mendesain rumah, Islam juga mengatur mengenai konsep silaturrahim Pendidikan Teknik Bangunan 15

Kelompok 11

SPAI

dan konsep ummah, dimana manusia harus menjaga hubungan dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu konsep rumah dalam Islam mempunyai space khusus untuk menerima tamu pada harihari raya dan untuk acara-acara keluarga. Hanya saja, ada semacam perjanjian tak tertulis bagi tamu dan penghuni rumah (Campo, 1991). Tamu memasuki rumah lewat pintu depan kemudian melalui koridor menuju courtyard bagian dalam. Koridor ini didesain sedemikian agar tidak mengganggu privasi penghuni rumah. Tamu kemudian duduk di verandah yang menghadap ke courtyard. Jika ada acara besar di rumah, tamu diundang ke semacam ruangan disekitar courtyard yang didesain lengkap dengan taman, kolam, dan air mancur yang menciptakan suasana yang nyaman bagi tamu dan tuan rumah. Hanya saja, konsep desain rumah kini mengalami evolusi. Ukuran rumah tidak lagi standar sebagaimana dijelaskan di atas namun mengecil mengikuti tingkat ekonomi keluarga. Bahkan, di kota-kota besar, dengan terbatasnya lahan dan mahalnya biaya membangun rumah, membuat konsep rumah yang Islami menjadi sulit. Dalam lingkungan seperti ini privasi menjadi hal yang sulit terpenuhi apalagi jika jumlah anggota keluarga cukup banyak. Tingkat stress menjadi sangat tinggi. Selain itu, ada kecenderungan bahwa rumah sekarang menjadikan penghuninya semakin individualis dan asosial. Hal ini ditandai dengan makin kecil dan simplenya ruang tamu dan penggunaan pagar yang tinggi dengan alasan keamaan.Adalah menjadi tantangan bagi kaum terpelajar dan menengah muslim untuk hidup dalam lingkungan yang Islami termasuk memiliki rumah yang menjamin privasi, kenyamanan sekaligus bisa menjadi wahana bersilaturrahim dengan lingkungan sekitar. Lingkungan yang Islami akan modal bagi pembentuk masyarakat Islam demi terwujudnya peradaban dan kejayaan Islam.

2.4

Rumah Idaman Rumah idaman bagi setiap muslim adalah rumah yang mampu

memberikan ketenangan batin dan juga yang mampu membawa penghuninya Pendidikan Teknik Bangunan 16

Kelompok 11

SPAI

semakin dekat kepada Allah. Untuk merancang sebuah rumah islami, ada beberapa hal esensial yang perlu diperhatikan. Sehingga didapat sebuah desain rumah islami yang ideal, tidak hanya sekedar dekoratif saja. Hal-hal tersebut antara lain : a. Desain rumah hendaknya tidak ditujukan untuk menunjukkan status sosial seseorang (kedudukan atau jabatan). Indah tapi tidak berlebihan atau glamour. Ramah terhadap lingkungan dan hubungan dengan tetangga terjaga dengan baik. b. Dinding atau pagar sebaiknya tidak terlalu tinggi, sehingga membuat rumah terlingkupi dan terkesan sebagai benteng yang memutuskan hubungan dengan tetangga. Dengan catatan masih memenuhi fungsinya sebagai pengaman. c. Pintu utama dan teras usahakan tidak diletakkan secara tegak lurus dengan ruang tamu. Sebaiknya disamping rumah. Hal ini dimaksudkan agar ketika tuan rumah membuka pintu, seorang tamu tidak langsung melihat isi rumah melainkan hanya sebagian kecil. Selain itu desain juga menjaga agar ketika ada seorang tamu dan tuan rumah dalam keadaan tidak siap menerima tamu (tidak berjilbab), aurat tuan rumah akan tetap terjaga. Hal ini juga menjaga dari pandangan orang iseng yang sambil lewat melonggok kedalam rumah. d. Ruang tamu hendaknya tidak bersambung dengan ruang keluarga dan ruang ruang lain dalam rumah sehingga aktivitas penghuni tidak bisa diketahui oleh tamu. Ruang tamu harus benar-benar dirancang supaya penghuni tidak merasa terganggu aktifitasnya dengan kedatangan tamu. e. Kamar mandi usahakan mudah perawatannya sehingga kebersihannya tetap terjaga. Pilih bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah ditumbuhi jamur atau lumut f. Letak toilet sebaiknya tidak menghadap kiblat, usahakan menghadap utara atau selatan. g. Sebaiknya meminimalkan hiasan berupa patung dan gambar manusia atau binatang akan menghalangi malaikat Rahmat untuk masuk kedalam rumah. h. Sediakan sebuah ruang untuk tempat beribadah (mushola, untuk salat salat sunnah) sekaligus sebagai tempat pembinaan bagi seluruh anggota keluarga. Ruang yang akan memberi ruh dan sumber cahaya ilahi bagi keluarga. Pendidikan Teknik Bangunan 17

Kelompok 11

SPAI

2.4.1 Tips Membangun dan Membina Rumah yang Islami Dalam membangun rumah yang baik, sering orang menggunakan Feng Shui yang berasal dari budaya Cina. Padahal tidak semuanya selaras dengan ajaran Islam. Jika keliru, mungkin bisa terjerumus dalam kemusyrikan karena mempercayai adanya kekuatan selain Allah yang bisa menyelamatkannya. Dalam membangun rumah yang Islami, sebetulnya dalam Islam ada beberapa petunjuk untuk itu. Di antaranya: a. Tetangga yang Baik Pilihlah rumah di antara tetangga yang baik (kecuali jika anda adalah dai yang ingin melakukan perbaikan). Sebab jika tetangga anda tidak baik, maka hidup anda akan merasa kurang nyaman. Bayangkan jika tetangga anda adalah preman, pezina, atau pemabuk. Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib) Nabi Saw berdoa: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui suka berpindah-pindah. (HR. Ibnu Asakir) Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. AthThahawi). Usahakan agar tetangga anda cukup makannya: Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar) Hendaknya rumah cukup luas (tidak terlampau luas, tapi juga tidak terlampau sempit). Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim) Rumah yang terlampau luas, misalnya 400 m2 lebih, cenderung Pendidikan Teknik Bangunan 18

Kelompok 11

SPAI

menghasilkan Rumah Gedong di mana tetangga satu tidak kenal dengan tetangga lainnya. Para penghuni masing-masing asyik di dalam Istana mereka. Sebaliknya rumah yang terlalu sempit, misalnya kurang dari 50 m2 cenderung membuat penghuninya tidak betah di rumah sehingga akhirnya banyak menghabiskan waktunya mengobrol/gosip dengan para tetangganya. Luas rumah yang ideal (pertengahan) adalah sekitar 100-200 m2. b. Jangan Membangun Rumah Megah Dalam membangun rumah, janganlah terlalu mewah sehingga jadi bermegahmegahan. Ini tidak disukai Allah dan merupakan satu sifat dari orang-orang yang buruk di akhir zaman. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [At Takaatsur:1] Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat Nabi menjawab: Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung [HR Muslim] Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari) Jangan membangun rumah yang terlampau tinggi (misalnya sampai 4 tingkat) sehingga akhirnya tetangga tidak mendapat sinar matahari atau angin. Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat Nabi menjawab: Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat. [HR Muslim] c. Buatlah Rumah yang Baik menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk [Al Araaf:157] Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orangorang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. [Al Maa-idah:100] Rumah yang baik adalah rumah yang sehat. Yaitu jendelanya cukup sehingga sinar matahari bisa masuk dan tidak lembab. Ini juga bisa menghemat listrik karena siang hari tak perlu menyalakan lampu. Selain itu ventilasinya juga Pendidikan Teknik Bangunan 19

Kelompok 11

SPAI

harus baik sehingga udara segar bisa masuk ke dalam rumah. Jarak antara lantai dan atap sebaiknya agak tinggi (minimal 2,5 meter) sehingga tidak terlalu panas. Rumah juga harus kuat dan aman. Misalnya dengan menggunakan beton bertulang, rumah jadi lebih aman jika misalnya terjadi gempa. Jika menggunakan kayu, pilih kayu yang kuat serta beri anti rayap sehingga tidak mudah kropos. Harus diperhatikan apakah rumah tersebut rawan dari kebakaran atau tidak. Sebaiknya rumah minimal terdiri dari 3 kamar. Satu untuk suami-istri, satu untuk anak laki-laki, dan satu lagi untuk anak perempuan. Banyak kasus incest terjadi karena kamarnya hanya satu sehingga pria-wanita bercampur. Hendaknya aurat dari lawan jenis (kecuali suami-istri) terpelihara dengan pembagian kamar yang baik. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya. (Itulah) tiga aurat bagi kamu [An Nuur:58] d. Buatlah Rumah yang Indah Allah senang keindahan. Manusia pun banyak yang suka akan keindahan. Oleh karena itu buatlah rumah yang indah. Tapi ingat, keindahan tidak sama dengan kemewahan atau kemegahan Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. AlBaihaqi) e. Rumah Harus Bermanfaat atau Fungsional Selain indah setiap bagian rumah juga harus bermanfaat/fungsional. Jadi tidak hanya sekedar estetis tapi tidak bermanfaat. Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: Rosululloh SAW bersabda: Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat. (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya) Pendidikan Teknik Bangunan 20

Kelompok 11

SPAI

f.

WC Jangan Mengarah/Membelakangi Kiblat Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim No.388) Usahakan agar rumah anda mengarah ke kiblat. Jika tidak, sebaiknya tempat shalat anda tidak mengarah ke WC. Usahakan di rumah ada shower atau kran air, sehingga anda bisa mandi/wudlu dengan lebih sempurna dengan air yang mengalir. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub. Dikeluarkan oleh Muslim. Sebaiknya tempat wudlu dipisah dari WC sehingga anda leluasa membaca doa sebelum atau sesudah wudlu.

g.

Rumah Harus Bersih Rumah yang kotor tidak sehat. Karena akan mengundang berbagai penyakit. Oleh karena itu rumah harus bersih dan mudah dibersihkan. Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi) Penjelasan: Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.

h. Jangan Menaruh Patung di dalam Rumah Umar berkata, Kami tidak memasuki gereja-gerejamu karena patungpatung dan gambarnya itu. [HR Bukhari] Ibnu Abbas shalat di dalam biara (tempat ibadah agama lain) kecuali biara yang ada patung di dalamnya. [HR Bukhari] i. Jangan Memelihara Anjing Memelihara anjing yang dilarang oleh Nabi ialah memelihara anjing di dalam rumah tanpa ada suatu keperluan. Pendidikan Teknik Bangunan 21

Kelompok 11

SPAI

Banyak kita ketahui, ada beberapa orang yang berlebih-lebihan dalam memberikan makan anjingnya, sedang kepada manusia mereka sangat pelit. Ada pula yang kita saksikan orang-orang yang tidak cukup membiayai anjingnya itu dengan hartanya untuk melatih anjing, bahkan seluruh hatinya dicurahkan kepada anjing itu, sedang dia acuh tak acuh terhadap kerabatnya dan melupakan tetangga dan saudaranya. Adanya anjing dalam rumah seorang muslim memungkinkan terdapatnya najis pada bejana dan sebagainya karena jilatan anjing itu. Dimana Rasulullah s.a.w. telah bersabda: "Apabila anjing menjilat dalam bejana kamu, maka cucilah dia tujuh kali, salah satu di antaranya dengan tanah. " (Riwayat Bukhari) Sebagian ulama ada yang berpendapat, bahwa hikmah dilarangnya memelihara anjing di rumah ialah: Kalau anjing itu menyalak dapat menakutkan tetamu yang datang, bisa membuat lari orang-orang yang datang akan meminta dan dapat mengganggu orang yang sedang jalan. Rasulullah s.a.w. pernah mengatakan: "Malaikat Jibril datang kepadaku, kemudian ia berkata kepadaku sebagai berikut: Tadi malam saya datang kepadamu, tidak ada satupun yang menghalang-halangi aku untuk masuk kecuali karena di pintu rumahmu ada patung dan di dalamnya ada korden yang bergambar, dan di dalam rumah itu ada pula anjing. Oleh karena itu perintahkanlah supaya kepala patung itu dipotong untuk dijadikan seperti keadaan pohon dan perintahkanlah pula supaya korden itu dipotong untuk dijadikan dua bantal yang diduduki, dan diperintahkanlah anjing itu supaya dikeluarkan (Riwayat Abu Daud, Nasa'I, Tarmizi dan Ibnu Hibban) Demikianlah poin-poin rumah yang islami, semoga kita dapat memilikinya, amiin. Namun sungguhpun rumah besar dan berhalamn luas belum punya alangkah baiknya juga kita tetap mengikuti kaedah berdasarkan dien kita ini. Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa memiliki anjing selain anjing penjaga ternak dan anjing pemburu maka setiap hari pahala amalnya berkurang dua qirath. (Shahih Muslim No.2940) Pendidikan Teknik Bangunan 22

Kelompok 11

SPAI

j.

Peliharalah Anak Yatim Jika anda berkelebihan, asuhlah anak yatim dan perlakukanlah dengan baik. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)

k. Tanamlah Pohon agar Teduh dan Sejuk Tanamlah pohon di rumah anda sehingga rumah anda teduh dan mendapat udara segar dari oksigen yang dikeluarkan pohon tersebut. Kenyamanan naungan pohon ini digambarkan Allah sebagai berikut: Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. [Al Insaan:14] Jika rumah anda luas mungkin anda bisa menanam pohon besar yang kuat seperti pohon asem. Jika sedang, bisa menanam pohon ukuran sedang seperti rambutan atau mangga. Hindari pohon besar yang rapuh dan berbahaya seperti pohon angsana. Banyak korban jiwa karena tertimpa pohon tersebut ketika terjadi badai/angin kencang.
l. Menghias rumah secara halal dan tidak berlebihan

Seorang muslim tidak dilarang untuk menghias rumahnya dengan karangan bunga yang warna-warni, dan ukiran-ukiran serta hiasan yang halal. Sebab Allah telah berfirman: "Siapakah yang berani mengharamkan perhiasan Allah yang telah ia keluarkan untuk hamba-hambanya?" (al-A'raf: 32)
Betul seorang muslim tidak berdosa untuk menghias rumahnya ,pakaiannya ,sandalnya dan sebagainya. Sebab Rasulullah pernah juga bersabda:

"Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatiny aada seberat zarrah daripada kesombongan. Kemudian ada seorang laki-laki yang bertanya: Ya Rasulullah! Seseorang itu biasa senang kalau pakaiannya itu baik dan sandalnya pun baik pula, apakah itu termasuk sombong? Jawab Nabi. Sesungguhnya Allah itu baik, Ia suka kepada yang baik."

Pendidikan Teknik Bangunan

23

Kelompok 11

SPAI

(Riwayat Muslim) Dan di satu riwayat disebutkan: "Ada seorang laki-laki ganteng dating kepada Nabi, kemudian ia bertanya: Saya ini sangat suka kepada keindahan, Dan saya sendiri telah diberi keindahan itu sebagaimana engkau lihat, sehingga aku tidak suka kalau ada seseorang yang mau mengatasi aku dengan menyamai sandalnya, apakah ini termasuk sombong ya Rasulullah? JawabNabi. "Tidak!" Sebab yang disebut sombong ialah menolak kebenaran dan menghina orang lain." (Riwayat Abu Daud) Namun demikian, Islam tidak suka kepada berlebih-lebihan dalam segala hal. Dan Nabi sendiri tidak senang seorang muslim yang rumahnya itu penuh dengan lambang-lambang kemewahan dan berlebih-lebihan yang sangat dicela oleh al-Quran, atau rumahnya itu ada lambang-lambang kemusyrikan yang sanga ditentang oleh Agama Tauhid dengan segala macam senjata yang mungkin.

2.4.2 Panduan Menata Rumah Islami Rumah adalah tempat berteduh bagi setiap individu dalam keluarga dari kesibukan di luar. Di dalamnya menjanjikan sejuta kedamaian dan kasih sayang yang harmonis.Dulu mungkin rumah Anda masih teratur, lega, dan nyaman. Sekarang, rumah sumpek gara-gara banyak barang. Mungkin Anda tidak menyadari, setiap bulan, minggu, bahkan hari, Anda dan anggota keluarga selalu membawa barang-barang baru ke dalam rumah. Entah itu brosur perjalanan, kertas-kertas tagihan, buku, koran, baju, sepatu, sebuah kursi, sebuah rak, dan lainnya. Rumah yang Anda miliki ukurannya tetap, namun barang-barang yang memenuhi rumah terus bertambah. Jadi wajar saja rumah yang semula lapang dan teratur, perlahan menjadi penuh. Akhirnya, kondisi berantakan pun tak dapat dihindari. Solusinya hanya satu. Lakukan pembenahan untuk mengembalikan kondisi rumah Anda agar kembali teratur, lapang, nyaman dan menyenangkan. Sebelum melakukan pembenahan, siapkan waktu yang cukup. Waktu yang Pendidikan Teknik Bangunan 24

Kelompok 11

SPAI

dibutuhkan tergantung besar rumah dan seberapa melimpahnya barang-barang tertimbun di rumah Anda. Bisa dua tiga hari. Bahkan hingga satu pekan. Selama beberapa hari itu, hanya satu hal yang menjadi fokus Anda: membuang barang-barang. Barang yang tak dapat digunakan, silakan dipilahpilah. Material yang dapat didaur ulang seperti kertas, kardus, botol, dan plastik, pasti dengan senang hati akan diterima para pemulung. Sedangkan barang lain yang kondisinya masih baik, dapat disumbangkan kepada yayasan atau institusi yang menerima sumbangan barang-barang. Kalau mau rumah bersih dan rapi, ada enam kriteria barang yang harus dikeluarkan dari rumah. Jika barang-barang yang Anda temukan itu memenuhi kriteria tersebut, Anda harus konsisten untuk menyingkirkannya. Barulah tujuannya dapat tercapai. 1. Semua yang belum pernah Anda pakai atau Anda gunakan selama setahun belakangan. 2. Semua yang Anda pikir mungkin akan diperlukan. Padahal itu tidak mungkin diperlukan, karena Anda tidak akan menemukannya pada saat Anda membutuhkannya. 3. 4. 5. 6. Semua yang sudah kekecilan. Semua yang sudah rusak, termasuk mainan anak-anak dan furnitur. Obat-obat yang sudah kadaluarsa. Brosur, menu delivery, koran, dan majalah lama. Bacalah semua kertas dengan teliti sebelum membuangnya. Di antara tumpukan barang-barang yang penting, kertas seperti akte lahir atau paspor dapat terbuang tanpa sengaja. Bila proses pembenahan dan pembersihan telah selesai, disiplinlah untuk mengikuti aturan one in one out , satu masuk satu keluar. Maksudnya, untuk setiap barang baru yang Anda beli, keluarkan satu barang tua yang ada dari koleksi Anda. Rumah adalah tempat berteduh bagi setiap individu dalam keluarga dari kesibukan di luar. Di dalamnya menjanjikan sejuta kedamaian dan kasih sayang yang harmonis. Islam sebagai dien sempurna yang mengatur bagaimana mewujudkan kebahagiaan ini, menciptakan rumah sebagaimana slogan "Baiti Pendidikan Teknik Bangunan 25

Kelompok 11

SPAI

Jannati' [Rumahku, Surgaku]. Rumah yang di dalamnya ditemukan kedamaian, kasih sayang dan rahmat dari Illahi, laksana sebuah surga di dunia. Ada 10 hal penting yang harus dijadikan panduan dalam menata rumah islami, sebagai berikut: a. Kebersihan dan Kesucian Menjaga kebersihan dan kesucian bagi seorang muslim mempunyai nilai tambah, yaitu sebagai hukum syar'i. Karena itu hendaklah seorang muslim harus selalu berada dalam keadaan bersih dan suci, badan, pakaian maupun tempat tinggalnya, yang juga merupakan syarat makbulnya ibadah, khususnya shalat. Misalnya ketika seorang muslim membersihkan najis, maka ia bukan saja membersihkan kotoran secara lahiriyah saja, tetapi juga secara maknawiyah. Untuk itulah setiap jenis kotoran yang tergolong najis mempunyai cara-cara tersendiri dalam membersihkan serta menyucikannya. b. Mengatur dan menata interior rumah sehingga menjadi indah dan enak dipandang. "Allah itu indah dan menyukai keindahan'. Hendaknya setiap muslim menyadari hal ini, terutama keindahan rumahnya. Menggunakan pakaian yang rapi dan bersih sesuai dengan situasi dan kondisi, perabot rumah tangga yang teratur rapi pada tempatnya, ruangan yang ditata sesuai dengan fungsi dan kondisi, misalnya sebuah pigura Baitul Haram sepantasnya diletakkan di dinding ruang tamu dan bukan di dapur. c. Adab merendahkan suara, menjaga rahasia dan tidak membuat gaduh. Imam Hasan Al Banna mengatakan dalam wasiatnya, "Jangan keraskan suaramu melebihi kebutuhan si pendengar, karena hal yang demikian itu adalah perbuatan bodoh dan mengganggu orang lain." Suara keras dalam berbantah-bantahan, gelak tawa terbahak-bahak, suara lengkingan wanita maupun radio atau televisi yang kuat merupakan hal-hal yang sangat sensitif dan dapat memicu perselisihan. Hal tersebut bukanlah etika dalam Islam. Dalam rumah islami, tentu penghuninya akan selalu berusaha menerapkan etika-etika islami dalam bermuamalah dengan sesama anggotanya dan tetangga lainnya, menjaga kesopanan dalam berbicara, menghormati hak-hak orang lain dan menjaga rahasia yang ada dalam rumah tangganya. Pendidikan Teknik Bangunan 26

Kelompok 11

SPAI

d.

Mengatur

hal-hal

yang

berkaitan

dengan

ilmu

dan

ibadah.

Hal yang penting dan utama adalah ilmu-ilmu wajib yang dibutuhkan seperti masalah ibadah, menunaikan amalan fardhu [wajib] dan juga amal-amal sunnah serta islami dengan cara mengadakan perpustakaan rumah, ibadah khususnya shalat, puasa, tilawah Qur'an, dzikrullah [mengingat Allah] dan do'a. Semua anggota keluarga harus saling bahu-membahu dalam merealisasikan hal-hal ini. Peran tausiah [saling menasehati] sangat penting dalam menjaga kelangsungan terlaksananya amalan tersebut. e. Bersikap sederhana dalam makan, minum dan gaya hidup.

Seorang muslim mempunyai tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya. Ia dituntut untuk senantiasa menyeleksi makanan dan minuman yang dibawa ke rumah, serta memperhatikan kualitas dan kuantitasnya. Menumpuknumpuk pakaian dan barang yang tidak berguna merupakan pemborosan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara-cara menyeleksi barangbarang yang tak berguna. Untuk itu setiap kebutuhan yang akan dibeli hendaknya diperhitungkan dulu kepentingan dan manfaatnya. f. Menjalin hubungan baik dan adab bergaul.

Di dalam rumah yang islami harus diterapkan adab pergaulan yang islami pula. Adab terhadap orang tua adalah menghormatinya, taat kepada keduanya, berbuat baik dan mengistimewakan keduanya. Juga suami istri yang bermuamalah dengan baik dan memberikan contoh tauladan kepada anak-anaknya. Menjalin silaturahim dengan karib kerabat dan keluarga jauh. Membiasakan anak-anak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta adab-adab baik lainnya. g. Memperhatikan kesehatan dan olah raga. "Ada dua kenikmatan yang dilupakan oleh kebanyakan orang, kesehatan dan waktu luang' [HR. Bukhari]. Islam sangat memperhatikan kesehatan. Dalam hadits lain masalah pentingnya kesehatan dan kekuatan banyak disinggung. Tetapi dalam prakteknya kaum muslimin banyak yang mengabaikan masalah ini. Perhatikanlah masalah kebersihan, udara yang masuk ke dalam rumah, ventilasi, tata ruang serta kerapihan rumah. Hendaknya tiap anggota keluarga Pendidikan Teknik Bangunan 27

Kelompok 11

SPAI

dibiasakan untuk berolahraga, jalan kaki atau lari di pagi hari, atau apa pun bentuknya. Alangkah baiknya jika program olahraga tersebut dibarengi dengan dzikrullah dan doa. h. Melindungi rumah dan anggota keluarga dari akhlak, perilaku yang menyimpang serta menjauhkan mereka dari hal-hal yang haram, makruh dan membahayakan. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikatmalaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS. 66:6] Seorang muslim selamanya akan selalu aktif melaksanakan tuntutan agama. Begitu pula terhadap keluarganya, dan berusaha untuk menjauhkan diri dan keluarganya dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Kaum muslimin sudah biasa memandang apa yang ada di dalam rumah sebagai aurat yang harus dijaga. Perlu diperhatikan, bahwa ada sebagian pakaian kita yang tidak layak untuk dilihat orang kain, karena hal tersebut akan mengganggu perasaan, tidak enak dan sebagainya. Jangan sampai ada pakaian dalam yang tergeletak sembarangan. Perilaku dan kata-kata yang tidak baik jangan sampai dipraktekkan oleh anggota keluarga. Hal yang harus dijaga adalah aurat, jangan sampai menampakkan aurat di hadapan orang lain, sekalipun anak kecil. Kemudian interior rumah jangan sampai ada hal-hal yang dilaknat Allah seperti patung atau pun jenis lainnya. Juga hal yang perlu dihindarkan yaitu, yang termasuk kategori "lagho', makruh dan haram. Seperti kebanyakan acara-acara televisi, radio atau acara lain yang tidak berfaedah, dan membuang waktu. Anak-anak pun harus senantiasa dijaga gerak-geriknya dari hal-hal yang buruk dan membahayakan, seperti obat-obatan dan benda-benda tajam serta barang pecah belah. i. Berbuat baik kepada tetangga, menghormati tamu dan bersilaturahim. Menghormati tamu merupakan salah satu kewajiban bagi seorang muslim. Di antara adab islami bagi orang yang bertamu adalah tidak memberatkan orang Pendidikan Teknik Bangunan 28

Kelompok 11

SPAI

yang dikunjungi agar dia menjamu kita sebagai tamu. Seorang muslim harus senantiasa menyiapkan dirinya, rumah dan keluarganya untuk menerima tamu dan menghormatinya. Sedangkan adab terhadap tetangga ialah memenuhi hak-hak mereka pada peristiwa-peristiwa tertentu, seperti kegembiraan dan kesedihan, menjaga anak-anak jangan sampai berkelahi dengan anak tetangga dan menghindari kebisingan atau sesuatu yang menyulitkan mereka. j. Menjaga adab masuk dan keluar rumah. Hal pertama yang harus diperhatikan seorang muslim dan muslimah dalam keluar dan masuk rumahnya adalah sunnah yang berkaitan dengan masalah tersebut, kaki mana yang harus didahulukan dan memberi salam pada penghuninya. Sebelum keluar rumah hendaklah menentukan niat, arah tujuan dan mengoreksi diri serta memeriksa barang bawaan. Terutama kaum wanita muslimah bila hendak keluar rumah hendaknya tidak tercium bau wangiwangian yang dapat memancing laki-laki lain, selalu merapikan dan memelihara hijabnya dan menutup aurat dengan baik jangan sampai salah pakai atau tertiup angin. Selamat berbenah! Dan nikmatilah rumah lama Anda dalam suasana yang baru.

Pendidikan Teknik Bangunan

29

Kelompok 11

SPAI

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Rumah idaman bagi setiap muslim adalah rumah yang mampu memberikan ketenangan batin dan juga yang mampu membawa penghuninya semakin dekat kepada Allah. Untuk merancang sebuah rumah islami, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sehingga didapat sebuah desain rumah islami yang ideal, tidak hanya sekedar dekoratif saja. Hal-hal tersebut antara lain : a. Desain rumah hendaknya tidak ditujukan untuk menunjukkan status sosial seseorang (kedudukan atau jabatan). b. Dinding atau pagar sebaiknya tidak terlalu tinggi. c. Pintu utama dan teras usahakan tidak diletakkan secara tegak lurus dengan ruang tamu, sebaiknya disamping rumah. d. Ruang tamu hendaknya tidak bersambung dengan ruang keluarga dan ruang ruang lain. e. Kamar mandi usahakan mudah perawatannya sehingga kebersihannya tetap terjaga. f. Letak toilet sebaiknya tidak menghadap kiblat. g. Sebaiknya meminimalkan hiasan. h. Sediakan sebuah ruang untuk tempat beribadah.

3.2 Saran Saran dari penulis sebaiknya mengikuti aturan-aturan yang telah dipaparkan oleh penulis, agar rumah yang kita huni sesuai dengan aturan dan pandangan Islam, sehingga tercipta rumahku surgaku.

Pendidikan Teknik Bangunan

30

Kelompok 11

SPAI

DAFTAR PUSTAKA

Hamidy, Mu'ammal. 1993. Halal dan Haram dalam Islam Oleh Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. PT. Bina Ilmu Hawwa, Said. Panduan Menata Rumah Islami http://www.andyrahman-architect.com/?page_id=47 http://media-islam.or.id/2008/06/23/tips-membangun-dan-membina-rumah-yangislami/ http://jumiartiagus.multiply.com/journal/item/72 http://bambino.blogdetik.com/2010/10/10/tips-membangun-rumah-sesuai-denganislam/ http://agama.kompasiana.com/2011/02/04/pondasi-bangunan-islam/ http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=9&id=9105

Pendidikan Teknik Bangunan

31

Anda mungkin juga menyukai