Anda di halaman 1dari 4

TOPIK PENYULUHAN GIZI ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. Manfaat ASI Eksklusif Enam Bulan berikut adalah manfaat ASI Ekslusif enam bulan daripada hanya empat bulan. Untuk Bayi 1. Melindungi dari infeksi gastrointestinal 2. Bayi yang ASI ekslusif selama enam bulan tingkat pertumbuhannya sama dengan yang ASI eksklusif hanya empat bulan. 3. ASI eksklusif enam bulan ternyata tidak menyebabkan kekurangan zat besi Untuk Ibu 1. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga 2. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya 3. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi 4. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan. Apabila Tidak Ada ASI Apabila karena beberapa hal ASI tidak dapat diberikan, gantikan dengan susu formula secara eksklusif hingga enam bulan. Kemudian lanjutkan bersama dengan MPASI sampai dengan umur setahun. Setelah setahun susu formula tidak perlu, dan bisa diganti dengan susu sapi. Mengapa Jangan Memberikan Makanan Sebelum Enam Bulan Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam bulan - selain kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan, bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas. Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ? 1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya. 2. Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl. 3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.

4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

PANDUAN PENGEMBANGAN MEDIA PENYULUHAN KB


13 Februari 2011 oleh WIDYAISWARA BKKBN 6 Komentar Peranan dan fungsi penyuluhan Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera dewasa ini memerlukan berbagai penyesuaian selaras dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam

perkembangan system penyelenggaraan Program KB di Kabupaten dan Kota, perkembangan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi masyarakat yang sangat cepat. Penyebaran berbagai informasi program KB dan KS yang selama ini dilakukan langsung pada sasaran , perlu dibarengi dengan dukungan media cetak maupun media elektronik dan tentunya saat ini untu Radio dan Televisi teriri dari berbagai stasiun sehingga apa yang dilakukan saat ini memang dirasakan tidak memadai . Pertemuan kelompok atau pertemuan tatap muka selama ini dirasakan paling efektif, tetapi dengan dinamika kehidupan masyarakat yang terus bergerak metoda ini jangkauannya sangat terbatas, sehingga perlu dibarengi dengan peretemuan melalui kerja sama dengan kelompok pengajian,kelompok arisan bahkan mungkin dengan Media cetak. Selama ini media cetak menjadi media utamatapi media cetak itu disetiap daerah ada beberapa penerbitan belum yang pusat sehingga dalam proses penyampaian informasi program perlu diperhatikan aspek jangkauan . Disinilah perlunya pengembangan media penyuluhan terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah khusus dengan fasilitas terbatas . Kondisi ini hampir dirasakan oleh seluruh Petugas Penyuluh KB dimanapun berada bahkan mengalami kesulitan dalam menjangkau sasaran pelayanan KB. Perlu dilakukan modifikasi dan inovasi yang terus menerus dalam upaya penyebarluasan informasi secara komprehensif baik melalui penyuluhan langsung dengan memanfaatkan kader, Toga,Toma serta memanfaatkan media tradisional, kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat memanfaatkan media cetak, radio dan semua media berjalan bersama terus menerus dan atau menggunakan jaringan internet , facebook, Blog atau twiter, SMS dan semuanya . .Pengembangan Media komprehensif ini perlu dijadikan sebagai suatu sistem penyebarluasan program , bertujuan untuk mengembangkan Media informasi program KB dan KS secara terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta stakeholder lain yang membutuhkan karena ini sudah menjadi tantangan diera digital sekarang ini . Lengkapi informasi dengan data dan fakta yang realistis factual sesuai dengan kondisi masyarakat setempat dan jangan sampai memberikan informasi yang tidak jelas tentunya justru akan menjadi boomerang bagi program KB danm KS itu sendiri . Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa penyuluhan KB dan KS ini hendaknya merupakan suatu bentuk rangkaian komunikasi strategis yang dirancang secara sistematis dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu baik oleh individu ataupun kelompok dengan maksud agar masyarakat atau kelompok masyakat khususnya Pasangtan Usia Subur tau dan mau menggunakan kontrasepsi sesuai dengan pilihannya . Untuk itu perlu banyak kerjasana dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) adalah kumpulan orang-orang yang terorganisir dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Kemudian kerja sama dengan TIM KIE di Kabupaten dan Kota yang beranggotakan kelompok masyarakat maupun perangkat daerah pengelola program KKB yang mempunyai pengaruh terhadap penentu dan pengambil kebijakan publik. Jangan lupa fokuskan pada prioritas untuk menagkal Isu atau masalah atau problem yang menjadi topic bahan pembicaraan yang actual di masyarakat (public) dalam bidang Program KKB Bagaimana merencanakan pengembangan media Perencanaan merupakan proses awal pelaksanaan penyuluhan program KKB yang menjadi tanggung jawab BKKBD dan atau Penyuluh KB, untuk itu perlu dilakukan beberapa upaya : 1. Identifikasi masalah (Analisis Issue) dari berbagai sumber (media, laporan masyarakat, pengaduan, pendataan, dll) yang akan menentukan sasaran advokasi.

2. Identifikasi Potensi - Sumber dana a. Dana Advokasi bersumber dari APBD Provinsi, Kabupaten dan Kota atau sumber pembiayaan lainnya. b. Dana Advokasi diperlukan untuk membiayai seluruh rangkaian proses pelaksanaan Advokasi. - SDM Tenaga advokasi dapat mendayagunakan potensi SDM yang berkompeten dalam bidang program KKB dan advokasi baik internal maupun eksternal. - Sarana/ prasarana Kebutuhan sarana prasarana advokasi sangat ditentukan oleh situasi, kondisi, strategi, isu dan sasaran. 3. Penetapan langkah-langkah penyuluhan mulai dari penetapan sasaran, penetapan media, penetapan materi, penetapan SDM, penetapan metode, lokasi serta waktu. 4. Penetapan indikator pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan advokasi 5. Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan mitra kerja yang sangat perduli terhadap program KKB Nasional dalam kapasitasnya sebagai pelaksana advokasi yang dapat mempengaruhi kebijakan serta dapat memberi masukan untuk perubahan. 6. Mengembangkan forum pertemuan sebagai wadah untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai kebijakan public serta merumuskan sasaran dan target penyuluhan . Pengendalian dan pemantauan. Untuk menjamin kelangsungan dan kesinambungan, dan efektivitas langkah-langkah kegiatan ini diperlukan keterpaduan dengan pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan pengembangan Penyuluhan , Pemerintahan Kabupaten dan Kota . Pemantauan dilakukan secara berkala melalui koordinasi dan pemantauan langsung terhadap pelaku penyuluhan atau pada sasaran aspek pemantauan menyangkut materi, metoda, media, SDM, isu, sarana dan prasarana serta jejaring kerja.Hasil pemantauan dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penyuluhan dan bahan masukan bagi penyusunan kebijakan, program, serta kegiatan untuk tahun berikutnya. Beberapa aspek yang perlu dipantau antara lain menyangkut materi, metoda, media, SDM, isu, sarana dan prasarana penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai