Anda di halaman 1dari 3

Pancasila: Bingkai Keutuhan NKRI

Pancasila berdiri karena sejarah, dengan demikian pancasila menunjukan bahwa bangsa Indonesia mempunyai budaya dan adab ke Timuran yang luhur. Dalam catatan sejarah, sebelum Islam masuk ke Indonesia, bahkan dari abad ke 2-7 M perkembangan agama Hindu dan Budha sangat mewarnai dalam kehidupan sehari-hari. Lain daripada itu yang hidup didalam hutan belantara menganut animisme. Walaupun demikian mereka masih berusaha mencari Tuhan. Kendati penemuan, atau hasil pencariannya salah, sehingga tumbuh keyakinan dan mempertuhankan batu kayu dan sebagainya. Dalam segi mencari Tuhan bisa kita hargai, namun dalam meyakini kepada selain Tuhan Yang Maha Esa, tidak bisa kita terima. Dan tidak bisa kita benarkan. Setelah baginda Nabi Muhammad Saw dilahirkan dan diangkat menjadi Rasul. Perkembangan Islam sangat pesat walaupun tidak terlepas dari kendala yang dihadapi. Perkembangan tersebut sampai ke Timur Jauh, India dan Afrika. Dengan bukti ada dua sahabat Rasul yang meninggal di Cina, dan ada juga yang dimakamkan di Afrika; Libiya. Dan ada murid sahabat (Tabiin) yang dimakamkan di India. Abad kedua hijriyah mengalirlah pedagang-pedagang Islam yang terdiri dari ulamaulama. Sebab dengan melalui perdagangan lebih mudah untuk berkomunikasi dan bisa lebih jauh dalam menjalin ke akraban. Dari itu tiga agama berkembang menjadi dasar kehidupan sehari-hari bagi setiap penganutnya. Dan meyakini semuanya baik bagi penganutnya. Mayoriti pada waktu itu adalah Hindu dan Budha, terutama Hindu. Pada akhirnya Islam menjadi agama mayoritas. Dalam kehidupan para penganutnya saling menjaga kerukunan. Sehingga hampir tidak ada peluang bagi penjajah pada waktu itu untuk memecah belah. Disisi lain muncul pengaruh Kristen dan kepercayaan-kepercyaan dengan pasang surut silih berganti. Budi pekerti yang sudah ada telah terwarnai oleh nilai-nilai budi pekerti agama. Diantaranya budi pekeri itu dapat dilihat dari penggunaan bahasa, seperti adanya tingkatan berbahasa; penggunaan bahasa terhadap orang tua, antar kaula muda atau sebaya. Dari karakter bahasa tersebut menunjukan karakter adat dan budaya yang luhur dan diwariskan turun temurun. Dilihat luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya kepulauan-kepulauan, Indonesia di kenal sebagai negara maritime. Dengan itu sangat jelas heterogen dan pluralisme yang ada. Maka dipandang sangat perlu adanya pemersatu, yang bisa dijadikan idiologi Negara, dan dapat dengan mudah diterima oleh bangsa Indonesia. Maka lahirlah pancasila yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh agamis, negarawan, intelektual, ilmuan dan didukung oleh nasionalis. Tidak cukup hanya itu saja, maka untuk menunjang kekuatannya dilindungi dan di beck-up oleh agama. Ini tidak berarti Pancasila diatas agama atau melebihinya. Sama sekali bukan itu yang dimaksud. Tetapi kemuliaan Pancasila, kehormatan, dan kesaktiannya karena di beck-up oleh agama.

Dibuktikan peristiwa 1965, lahirlah kesaktian pancasila. Pada saat itu Pancasila akan dihancurkan oleh oknum-oknum bangsa sendiri. Oknum yang berkblat kepada bangsa yang tidak meyakini Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi upaya makar itu kandas tidak berhasil. Maka sudah sepantasnya bangsa ini memperthankannya dan mensyukurinya. Pancasila mampu melindungi pluralitas yang ada, dan menjadi idiolgi Negara, maka Pancasila akan memperkokoh pertahanan Nasional dan memperkokoh NKRI. Sebab Pancasila akan dimiliki semua pihak. Bila pancasila itu tumbuh pada diri setiap anak bangsa dengan diperkokoh atau di beck-up oleh agamanya, maka kekuatan, kesatuan, persatuan semakin erat terjalin dan tidak akan mudah digoyahkan. Karena Pancasila menjadi sebab tumbuhnya Nasionalisme dan bebas dari kepentingan politik atau tidak akan menjadi bemper kepentingan politik. Sehingga tumbuh mekar secara murni kecintaan kepada agama, tanah air dan bangsa. Dari itu akan menjadi cermin bagi bangsa lain. (Al Habib Luthfi: 03/06/11. Tsi)

Memudarnya Nasionalisme; Pengajian Al Habib Luthfi


Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya dalam kesempatan pesantren Ramadlan di kediaman beliau di Jl DR Wahidn Noyontaan Gg 7 Pekalongan mengatakn betapa pentignya rasa Nasionalisme yang dirasa dewasa ini mulai luntur, hal ini menurut beliau sangat riskan untuk keutuhan negara kesatuan republik Indonesia dan menurutnya faktor inilah yana menjadi sebab yang paling vital dalam keutuhan NKRI tersebut. Adanya pemisahan secara kesukuan/ras,kedaerahan keagmaan mengindikasikan lemahnya rasa Nasionailsme yang semstinya harus dijunjung tinggi. Adanya pengelompokan, dan pengkotak-kotakan seperti ini sebetulnya sudah terjadi sebelum Indonesia merdeka. Hal semacam itu adalah salah satu cara Belanda untuk memandulkan kekuatan besar Nusantara yang jika bersatu dapat dengan mudah mengusir penjajah. Belanda memisah-misahkan antara kampung Pechinan, yang dihuni orang Cina, kampung Arab yang dihuni oleh orang Arab, Keputran yang dihuni para Raden, Pekojan orang-orang India, Sampangan oleh orang-orang Madura, merupakan bukti pemisahan tersbut. Dengan dipisah-pisahkan semacam itu akhirnya bangsa yang secara turun temurun hidup dan lahir di Indonesia tidak dapat berkomunikasi satu sama lain sebagai bangsa yang satu, tetapi intimasi mereka lebih ke nenek moyangnya masing-masing padahal secara lintas generasi mereka sudah hidup di Indonesia. Ini kenyataan sampai sekrang. Mereka (Belanda) tidak menginginkan bersatunya ras yang ada di Indonesia sehingga di shatting sedemikan rupa untuk memisahkan mereka dari ras asli (Jwa,Sunda dll). Bersatunya antar ras China, Arab,dan Jawa akan menjadi kekuatan yang luar biasa yang bisa mengancam Belanda yang pada waktu itu masih menguasai Indonesia. Semua bangsa yang lahir di bumi pertiwi harus menanamkan kesadaran bahwa mereka adalah bagian

dari satu komunitas besar yang menamakan diri mereka dengan Indonesia bukan Arab, Cina, atau apapun. Sebagai warga negara Indonesia yang plural, terdiri dari berbagai ras, suku bangsa, budaya, pulau, daerah, dan agama tentunya harus sadar dan membuka pikiran selebarlebarnya bahwa sesungguhnya semua yang disebutkan tadi itu merupakan produk Belanda asli yang diciptakan untuk menguasai Indonesia dan hal ini bukan hanya berhenti sampai Indonesia merdeka, artinya upaya mengkotak-kotakan sampai sekarangpun masih berlangsung namun dengan atas nama dan pemeran lain. Dalam diskusi yang digelar usai pengajian Al Habib Luthfi, Danki 407 Wonopringgo, Bayu Panji Bangsawan yang selalu aktif dalam pesantren Ramadhan mengatakn bahwa di setiap titik-titik konflik di Indonesia (NAD, Maluku, Sulawesi, Papua dll) itu terdapat pangkalan militer Amerika dan sekutu, besar kemungkinan faktor terjadinya konflik tersebut tidak terlepas dari adanya pangkalan militer sekutu itu tadi. Walaupun ini masih sebatas hypotesa namun ini juga harus diwaspadai. Indonesia yang kaya dengan pertambangan, minyak bahkan di papua itu ada satu bukit yang seluruh isinya adalah zat yang mengandung uranium, dan masih banyak kekayaan yang lain menjadikan mereka ingin menguasai Indonesia dengan secara perlahan-lahan memisah-misah wilayahwilayah kecil atau pulau-pulaunya sehingga nanti apabila wilayah-wilayah ini sudah tercerai berai, sangat mudah dikuasai, sangat mudah sekali untuk menguasai Indonesia. Yang menarik pada pengajian tanggal 19/08 itu adalah setelah Al Habib luthfi bin Yaya menerangkan tentang betapa pentingnya rasa nasionalisme tanpa memandang China, Arab, Jawa, dalam forum pengajian itu tiba-tiba ada seorang murid Al Habib Luthfi Cina keturunan yang mengikuti pengajian dan diakhir pengajian orang saudara kita dari Cina Keturunan tadi mendekati Al Habib Luthfi seraya berbisik-bisik dan setelah agak lama mereka berbincang-bincang dengan lirih, lalau Al Habib Luthfi membalikkan badan dan belaiu berkata semua Santri dengan kompak membaca surat al-fatihah tersebut, Setelah itu sambil dengan menjabat tangan Al Habib Luthfi membimbing pak Herlambang membaca dua kalimah syahadat dan masuk Islam. Di lain kesempatan Al Habib Luthfi berkata pada penulis, sebagai komentar mengenai kejadian itu; ini bukti kesungguhan saya dalam mencintai semua komponen bangsa, dan usaha saya menanamkan nasionalisme. [Zmi/Tsi]

Anda mungkin juga menyukai