Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ADE KOSWARA NPM : 10111121

KELAS : 1KA40 TUGAS : ISD BAB 5

5. WARGA NEGARA DAN NEGARA

5. A. HUKUM, NEGARA DAN PEMERINTAH

5. B. WARGA NEGARA DAN NEGARA

5.A.1. Hukum Menurut JCT. Simorangkir SH. dan Woerjono Sastropranoto SH. yang mendefinisikan hukum sebagai peraturan-peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturanperaturan tadi berakibat diambilnya tindakan.

5.A.1.1. Ciri dan Sifat Hukum : Adanya perintah atau larangan. Perintah atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.

5.A.1.2. Sumber-sumber Hukum ialah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang memaksa, yang kalau dilanggar dapat mengakibatkan sangsi yang tegas dan nyata. Sumber Hukum Formal :
A Page | 1

Undang-undang (Statute) Keputusan-keputusan hakim (Yurisprudensi) Traktat (Treaty) Pendapat Sarjana Hukum

5.A.1.3. Pembagian Hukum

5.A.1.3.1. Menurut sumbernya hukum dibagi dalam : Hukum Undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangundangan. Hukum Kebiasaan, yaitu hukum yang terletak pada kebiasaan (adat). Hukum Traktat, ialah hukum yang ditetapkan oleh negara-negara dalam sutu perjanjian antar negara. Hukum Yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.

5.A.1.3.2. Menurut bentuknya hukum dibagi dalam : Hukum tertulis : hukum tertulis yang dikodifikasi, ialah hukum tertulis yang telah dibukukan jenis-jenisnya dalam kitab undangundang secara sistematis dan lengkap. hukum tertulis tak terkodifikasi . Hukum tak tertulis

5.A.1.3.3. Menurut tempat berlakunya hukum dibagi dalam :


A C Page | 2

Hukum Nasional, ialah hukum dalam suatu negara. Hukum Internasional, ialah hukum yang mengatur hubungan internasional. Hukum Asing, ialah hukum dalam negara lain. Hukum Gereja, ialah norma gereja yg ditetapkan oleh anggota-anggotanya.
B

5.A.1.3.4. Menurut waktu berlakunya hukum dibagi dalam : Ius Constitutum (Hukum Positif), berlaku sekarang bagi masyarakat dalam daerah tertentu. Ius Constituendum, diharapakan akan berlaku diwaktu yang akan datang. Hukum Asasi (Hukum Alam), berlaku dalam segala bangsa di dunia.

5.A.1.3.5. Menurut cara mempertahankan hukum dibagi dalam : Hukum Material, ialah hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan-larangan.

Hukum Formal (Hukum Proses atau Hukum Acara), ialah hukum yang memuat peraturan yang mengatur bagaimanan cara-cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material atau peraturan yang mengatur bagaimana cara-caranya mengajukan sesuatu perkara ke muka pengadilan dan bagaiman caranya hakim memberi putusan. Contoh: 5.A.1.3.6. Menurut sifatnya hukum dibagi dalam : Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata. o Hukum yang memaksa, ialah hukum dalam keadaan apapun harus dan mempunyai paksaan mutlak. o Hukum yang mengatur (pelengkap), ialah hukum yang dapat dikesampingkan, apabila pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian.

5.A.1.3.7. Menurut wujudnya hukum dibagi dalam : Hukum Obyektif, hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu; Hukum Subyektif, hukum yang timbul dari hubungan obyektif dan berlaku bagi seseorang tertentu atau lebih.

Page | 3

5.A.1.3.8. Menurut isinya hukum dibagi dalam : Hukum Privat (Hukum Sipil), hukum yang mengatur hubungan antara orang satu dengan yang lainnya dan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan; Hukum Publik (Hukum Negara), hukum yang mengatur hubungan antar negara dan alat perlengkapan atau negara dengan warganegaranya.

5.A.2. Negara Tugas Utama Negara : 1). Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lainnya. 2). Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara.

5.A.2.1. Sifat-sifat Negara 5.1.2.1.1. Sifat memaksa 5.1.2.1.2. Sifat monopoli 5.1.2.1.3. Sifat mencakup semua 5.A.2.2. Bentuk Negara 5.1.2.2.1. Negara Kesatuan 5.1.2.2.1.1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. 5.1.2.2.1.2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. 5.A.2.2.2. Negara Serikat (Negara Federasi)

Page | 4

5.A.2.2.2.1. Negara Dominion

5.A.2.2.2.2. Negara Uni Ada 2 negara uni, yaitu : Uni Riil : dua atau beberapa negara berdasarkan suatu perjanjian. Uni Personil : dua atau beberapa negara kebetulan mempunyai seorang kepala negara yang sama.

5.A.2.3. Unsur-unsur Negara 5.A.2.3.1. Harus ada wilayahnya 5.A.2.3.2. Harus ada rakyatnya 5.A.2.3.3. Harus ada pemerintahnya 5.A.2.3.4. Harus ada kedaulatan 5.A.2.3.5. Harus ada tujuannya

5.A.2.4. Tujuan Negara Republik Indonesia : Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

D Page | 5

5.A.2.4.1. Sifat-sifat kedaulatan : Permanen artinya walau badan yang memegang kedaulatanan itu berganti, kedaulatan negara masih tetap ada; Absolut artinya di dalam negara tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi dari kekuasaan negara; Tidak terbagi-bagi, kekuasaan pemerintah memang terbagi-bagi, tetapi kekuasaan tertinggi dari negara tetap tidak dapat dibagi-bagi; Tidak terbatas.

5.A.2.4.2. Sumber Kedaulatan Teori Kedaulatan Tuhan Teori Kedaulatan Rakyat Teori Kedaulatan Negara Teori Kedaulatan Hukum

5.A.3. Pemerintah 5.A.3.1. Pemerintah dalam arti luas


5.A.3.1.1. Segala kegiatan atau usaha yang terorganisir, bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan dasar Negara.

5.A.3.1.2. Segala tugas, kewenangan, kewajiban negara yang harus dilaksanakan menurut dasar-dasar tertentu (suatu negara) demi tercapainya tujuan negara

A Page | 6

5.A.3.2. Pemerintah dalam arti sempit 5.A.3.2.1. Kalau kita mengikuti Montesquieu, maka hanyalah tugas, kewajiban dan kekuasaan negara di bidang eksekutif. 5.A.3.2.2. Kalau kita mengikuti Vollenhoven, kekuasaan negara di bidang bestuur.

5.B.1. Warga Negara dan Negara 5.B.1. Menurut Kansil, orang-orang berada dalam wilayah suatu negara itu dapat di bedakan menjadi 5.B.1.1. Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Penduduk Warga Negara. Penduduk Bukan Warga Negara. 5.B.1.2. Bukan Penduduk ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara.

5.B.2. Asas Kewarganegaraan 5.B.2.1.Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. 5.B.2.2. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau disebut pula Ius Soli.

B Page | 7

5.B.3. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan.

5.B.3.1. Di Indonesia siapa-siapa yang menjadi warganegara telah disebutkan di dalam Pasal 26 UUD 1945 : 1. Yang menjadi warganegara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara; 2. Syarat-syarat mengenai warganegara ditetapkan dengan undang-undang.

5.B.4. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA PASAL 26, Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia. PASAL 27 (2), Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. PASAL 28, Kemerdekaan berserikat berkumpul mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan ditetapkan dalam undang-undang. PASAL 29 (2), Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing. PASAL 30 (1), Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. PASAL 31 (1), Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pengajaran. PASAL 34, Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai