Anda di halaman 1dari 36

MENENTUKAN TAKSIRAN PERSALINAN

KELOMPOK 6 Desi.A Heny Noventarini Putri Ade Qunaah A Tri Undari

Pengertian Taksiran Persalinan

Taksiran persalinan adalah perkiraan dalam hitungan masa melahirkan atau persalinan. Untuk dapat mengetahui kapan perkiraan ibu untuk melahirkan dapat dilihat dari kantong persalinan yang ada di tempat pelayanan terdekat. Keberadaan kantong persalinan dapat mengurangi dan mencegah terjadinya komplikasi yang terjadi pada ibu menjelang dan saat persalinan.

Taksiran Persalinan

Pentingnya mengetahui umur kehamilan salah satunya adalah untuk menentukan tindakan selanjutnya yang harus diambil oleh seorang dokter. Tentu akan berbeda ibu yang sudah mules-mules dengan usia kehamilan 32 minggu dengan ibu yang hamil 35 minggu.

Ibu yang hamil 35 minggu bisa saja langsung dilakukan persalinan dikenal sebagai persalinan preterm (prematur), karena persalinan normalnya terjadi pada minggu ke 37-42. Sedangkan ibu yang hamil 32 minggu harus dilakukan tindakan pematangan paru menggunakan kortikosteroid, pemberian tokolitik untuk mengurangi bahkan menghentikan kontraksi sebagai cara untuk mencegah persalinan pada saat itu, dll.

Untuk dapat menghitung usia kehamilan berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus menstruasi normal dan teratur. Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung taksiran partus (TP).

Untuk megetahui TP, rumusnya adalah tanggal ditambah 7,bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1. Sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurang.

Misal HPHT tanggal 19 November 2009, maka kapankah taksiran partusnya? TP = tanggal (19 + 7), bulan (113), tahun (2009+1) = 26-8-2010 Jadi perkiraan melahirkan tanggal 26 Agustus 2010. Untuk TP ini sebaiknya ditambah tenggang waktu plus atau minus 7 hari.

Metoda I: Metoda Kalender (untuk HTP)

Hari Pertama haid teakhir (HPHT) untuk tanggal ditambahkan 7 hari, untuk bulan dikurangi 3 bulan dan untuk tahun ditambahkan 1 tahun. Misalnya, HPHT tanggal 12 April 1980, maka untuk hari 12 + 7 = 19 jadi tanggal 19, untuk bulan April : 4 - 3 =1 jadi bulan Januari, untuk tahun ditambah 1 tahun 1980 + 1 =1981 jadi tahun 1981. Jadi HTPnya adalah 19 Januari 1981.

Metoda II : Metoda Bulan (untuk HTP)

Bila ibu hamil mempunyai siklus haid 28 hari (4 minggu), bayi akan lahir tepat 40 minggu atau setelah 10 bulan purnama, bila HPHTnya pada waktu bulan purnama.

Metoda III : Metoda "Roda Kehamilan" (untuk HTP dan Umur Kehamilan)

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan "Roda Kehamilan" atau gestogram (bila ada).

Metoda IV (untuk Umur Kehamilan)

Hitung berapa bulan sudah berlalu sejak HPHT sampai saat pertama kali memeriksakan kehamilan. Misalnya, HPHT pada tanggal 6 April dan ibu memeriksakan diri pada tanggal 12 Juni, maka kehamilannya pada waktu itu telah berumur 2 bulan lebih sedikit.

Umur Kehamilan diperhitungkan dan dibandingkan dengan ukuran uterus, untuk melihat apakah janin tumbuh semakin besar pada setiap kunjungan ulang.

Secara umum, proses kehamilan yang di alami kaum wanita tidak lebih dari 40 minggu. Para ahli biasanya membagi tahapan usia kehamilan menjadi 3 trisemester. Hal ini bertujuan untuk membantu mengelompokkan waktu perkembangan, sehingga mudah untuk mempelajari proses fisiologis pembentukan janin.

Lamanya Kehamilan

Perkiraan Tanggal Kelahiran. Pada saat pertama sang wanita memeriksakan kehamilannya pada seorang ahli kandungan, dia juga diberitahukan kapan kira-kira kelahiran bayinya akan terjadi. Dalam kalangan kedokteran istilahnya ialah tanggal bersalin yang diperkirakan.

Tanggal-tanggal ini merupakan perhitungan kasarnya saja. Pada umumnya, kelahiran yang terjadidua minggu setelah atau sebelum tanggal perkiraan ini msih termasuk dalam kelahiran normal. Hanya satu dari antara 25 kelahiran persis terjadi pada tanggal yang telah ditentukan diperkirakan, sedang lainnya paling sedikit 10 hari lebih atau kurang dari waktu yang telah diperkirakan.

Prematuritas. JIka saat bersalin terjadi lebih awal daripada waktu yang telah diperkirakan sampai lebih dari empat minggu (atau, lebih tepatnya, jika berat badan sang bayi kurang dari 2,75 kg), sang bayi akan merupakan bayi premature. Perlu diketahui bahwa makin dekat kelahiran bayi dengan tanggal kelahiran yang sudah diperkirakan makin besar kesempatan hidupnya. Memang ada juga yang beratnya setengah kilo dan dapat diselamatkan, tapi ini jarang sekali terjadi. Dan dalam kenyataanya, prematuritas merupakan sebab kematian tertinggi pada angka kematian bayi.

Postmaturitas. Sebaliknya, jika waktu bersalin tertunda sampai lebih dari dua minggu dari waktu yang telah diperkirakan, sang bayi akan dikelompokkan sebagai bayi postmatur. Akibatnya bagi bayi lebih jelas lagi. Sebagian besar dari ahli kandungan di Eropa merasa bahwa postmaturitas akan membahayakan sang bayi, tapi kesimpulan ini belum pernah dibenarkan oleh dokter-dokter di Amerika Serikat. Kebetulan sebagian besar dari kehamilan lahir tiak jauh dari waktu yang normal, sehingga masalah dari prematuritas dan postmaturitas yang tidak perlu membuat Anda jadi cemas.

Dapatlah dimengerti kalau seorang wanita hamil menjadi ingin lebih tau, umumnya pada minggu-minggu terakhir dari kehamilannya, tentang bayi yang telah diinkubasinya dalam tubuhnya sendiri dalam waktu yang cukup lama itu. Tapi dalam minggu-minggu terakhir itu tidaklah dapat diketahui apakah bayinya akan lahir dengantepat pada tanggal yang telah diperkirakan atau tidak. Ketenangan jiwa yang lebih besar akan diperoleh bila mereka tahu sang bayi akan terlambat ddan mereka mendapatkan surprise yang membahagiakan kalau sang bayi dilahirkan kurang dua minggu dari waktu yang telah diperkirakan.

Perubahan fisiologis pada persalinan

Sejumlah perubahan fisiologis yang normal akan terjadi selama persalinan,hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-tanda,gejala tertentu dan penemi\uan perubahan fisik dan laburatorium apakah normal apa tidak persalinan kala I.

a. Perubahan tekanan darah

Perubahan darah meningkat selama konstraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata 5-10 mmHg.diantara konstraksi-konstraksi uterus,tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi konstraksi.

b. Perubahan Metabolisme

Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun anaerobik akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar diakibatkan karena kecemasan serta kegiatan otot rangka tubuhKegiatan metabolisme yang meningkat tercermin dengan kenaikan suhu badan,denyut nadi,pernapasan,kardiak output dan kehilangan cairan.

c. Perubahan Suhu Badan

Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan,suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,51 derjat C.

d. Denyut Jantung

Penurunan yang menyolok selama acme konstraksi uterus tidak terjadi jika ibu berada dalam posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut jantung diantara konstraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau belum masuk persalinan

e. Pernafasan

Kenaikan pernafasan dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri,kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar.

f. Perubahan renal

Polyuri sering terjadi selama persalinan,hal ini disebabkan oleh kardiak output yang meningkat serta glomelurus serta aliran plasma ke renal. Polyuri tidak begitu kelihatan dalam posisi terlentang,yang mempunyai efek mengurangi aliran urine selama persalinan.

g. Perubahan Gastoentestinal

Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat berkurang akan menyebabkan pencernaan hampir berhenti selama persalinan dan akan menyebaabkan konstipasi.

h. Perubahan hmatologis

Haemoglobin akan meningkat 1,2gr/100ml selama persalinan dan kembali ketingkat pra persalinan pada hari pertama. Jumlah sel-sel darah putih meningkat secara progessif selama kala satu persalinan sebesar 5000s/d 15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap,hal ini tidak berindikasi adanya infeksi.

i. Konstraksi Uterus

Konstraksi uters terjadi karena adanya rangsangan pada oto polos uterus dan penurunan hormon progesteron yang menyebabkan keluarnya hormon oksitosin.

j. Pembentukan segmen ata rahim dan segmen bawah rahim

Segmen Atas Rahim (SAR) terbentuk pada uterus bagian atas dengan sifat otot yang lebih tebal dan kontraktif,tredapat banyak otot sorong dan memanjang.Sar terbentuk dari fundus sampai ishimus uteri.

k. Perkembangan retraksi ring

Retraksi ring adalah batas pinggiran antara SAR dan SBR,dalam keadaan persalinan normal tidak tampak dan akan kelihatan pada persalinan obnormal,karena konstraksi uterus yang berlebihan,retraksi ring akan tampak sebagai garis atau batas yang menonjol di atas simpisis yang merupakan tanda dan ancaman ruptur uterus.

l. Penarikan serviks

Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi ostiun uteri internum (OUI) ditarik oleh SAR yang menyebabka serviks menjadi pendek dan menjadi bagian dari SBR. Bentuk serviks menghiang karena canalis servikalis membesar dan membentuk Ostium Uteri Eksterna (OUE) sebagai ujung dan bentuknya menjadi sempit.

m. Pembukaan ostium oteri interna dan ostiun oteri exsterna

Pembukaan serviks disebabbkan karena membesarnya OUE karena otot yang melingkar disekitar ostiun meregang untuk dapat dilewati kepala. Pembukaan uteri tidak saja terjadi karena penarikan SAR akan tetapi karena tekanan isi uterus yaitu kepala dan kantong amnion.

n. Show

Adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dan sedikit lendir yang bercampur darah,lendir ini berasal dari ekstruksi lendir yang menyumbat canalis servikalis sepanjang kehamilan,sedangkan darah berasal dari desidua vera yang lepas.

o. Tonjolan kantong ketuban


Tonjolan kantong ketuban ini disebabbkan oleh adanya regangan SBR yang menyebabkan terlepasnya selaput korion yang menempel pada uterus,dengan adanya tekanan maka akan terlihat kantong yang berisi caiaran yang menonjol ke ostium uteri internum yang terbuka.

p. Pemecahan kantong ketuban

Pada akhir kala satu bila pembukaan sudah lengkap dan tidak ada tahanan lagi,ditambah dengan konstraksi yang kuat serta desakan janin yang menyebabkan kantong ketuban pecah,diikuti dengan proses kelahiran bayi.

TERIMA KASIIIIH..

Anda mungkin juga menyukai