Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELAS MPM

: ISMUNINGGAR NOOR AYUDYA : 1 EA 26 : 13211738

3 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. Pendekatan Kesusasteraan IBD yang dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah in berasal dari bahasa Latin Humanus, artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dalam mempelajari The Humanities di harapkan orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, serta halus. Sastra ini lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa Prosa banyak padanannya. Sering juga dapat disebut sebagai narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. dalam bahasa Indonesia istilah ini dapat diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai cerita atau prosa yang memiliki pemeran, lakuan, peristiwa dan alur dihasilkan oleh imajinasi. umumnya digunakan untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.

Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru. Prosa Lama meliputi : 1. Dongeng. 2. Hikayat. 3. Sejarah. 4. Epos. 5. Cerita Pelipur Lara. Prosa Baru meliputi : 1. Cerpen. 2. Novel. 3. Biografi. 4. Kisah 5. Otobiografi.

C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi


Nilai yang didapat pembaca lewat sastra antara lain : 1. Prosa fiksi memberikan kesenangan Keistimewaan fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut. 2. Prosa fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. 3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagipemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. 4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Melalui fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua: 1.Karya sastra menyuarakan aspirasi zamannya mengajak para pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki oleh jamannya. Karya sastra Indonesia di zaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini. 2. Sastra menyuarakan gejolak jamannya, tidak mengajak si pembaca untuk melakukan sesuatu, tetapi untuk merenung.

D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi Puisi termasuk ke dalam seni sastra,sastra bagian dari keseniaan keseniaan cabang/unsur dari kebudayaan.Maka: Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan : 1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan),perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik. 2.Kata-kata yang ambiquitas: kata-kata yang bermakna ganda. 3.Kata-kata yang berjiwa:sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup. 4.Kata-kata yang konotatif :kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

alasan-alasan yang mendasari puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia; Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas,. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut imaginative entry, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual; Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

Puisi dan keinsyafan sosial. Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa: o Penderitaan atas ketidakadilan; o Perjuangan untuk kekuasaan; o Konflik dengan sesamanya; o Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Puisipuisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan. Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai