Anda di halaman 1dari 9

DEMOGRAFI/KEPENDUDUKAN

(Antroposfer)

Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sIera-Itera.
Karena kajian geograIi merupakan tema sentral, maka kajian geograIis sering disebut
antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geograIi merupakan ilmu
yang mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu
berdasarkan data dan inIormasi yang diperoleh. Pengkajian geograIi berkaitan dengan aspek
alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter
menyatakan bahwa geograIi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian
tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis
penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu.
Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan
untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi
masalah-masalah di bidang kependudukan.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 12 tahun maka pemerintah dapat
memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia
tersebut adalah usia sekolah dasar.
Untuk selanjutnya kita akan bahas beberapa komposisi.
, Komposisi penduduk berd,s,rk,n umur d,n jenis kel,min
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Umur 0 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktiI.
- Umur 15 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktiI.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktiI/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-
negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda
: bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk
usia muda.
- Struktur penduduk dewasa
: bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia
dewasa.
- Struktur penduduk tua
: bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk
berusia tua.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk
graIik yang dinamakan piramida penduduk.
Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
1) Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia
dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi
penduduk sedang mengalami pertumbuhan.
2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan

penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.


3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk
mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi.
Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk limas
dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbentuk batu
nisan.
Perhatikan gambar berikut ini!

Crafik 2. Piramida Penduduk

Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk:
- Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan.
- Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang.
- Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.
Sampai disini apakah Anda sudah jelas?
Selanjutnya perhatikan contoh hasil pembuatan piramida penduduk dari hasil sensus
penduduk tahun 1990 setelah dibuat kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya.
Perhatikan tabel dibawah ini!
%abel 5. Susunan Penduduk menurut umur dan fenis kelamin tahun 1990.

Dari tabel tersebut bila dibuat piramida penduduk terbentuklah gambar seperti berikut ini!
Crafik 3. Piramida penduduk Indonesia tahun 1990.


Komposisi penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita.
Komposisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kelahiran seperti jika sebagian besar
penduduk suatu negara terdiri wanita usia subur (15-44 tahun) maka tingkat kelahiran akan
tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara
tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio)
Rumus untuk menghitungnya:

Contoh:
Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuan berjumlah
197.000. Hitunglah Sex Rationya!
Penyelesaian Soal:

Selain perhitungan perbandingan di atas ada satu hal yang perlu Anda ketahui lagi yaitu
Rasio ketergantungan. Perhatikan uraian berikut ini!
Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukkan
besar beban tanggungan dari kelompok usia produktiI. Usia produktiI (15 64 tahun)
selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan
usia muda (0 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas).
Rumus untuk menghitungnya:

Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia
produktiI. Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap
100 orang penduduk yang produktiI menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak
produktiI sebanyak 65 orang.
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu.

Rumus menghitung pertumbuh,n penduduk :


p (I - m) (i - e)
Keterangan lengkap :
- p pertumbuhan penduduk
- l total kelahiran
- m total kematian
- e total emigran atau pendatang dari luar daerah
- i total imigran atau penduduk yang pergi
Kel,hir,n (N,t,lit,s)
Kelahiran merupakan suatu Iaktor yang mempengaruhi jumlah penduduk. Tingkat
kelahiran tergatung pada banyaknya jumlah pasangan di usia subur yang tercermin dalam
jumlah bayi yang dilahirkan.
Faktor-Iaktor Pronatalitas
1.Kawin usia muda.
2.Tingkat kesehatan.
3.Anggapan banyak anak banyak rejeki.

Faktor-Iaktor Antinatalitas
1.Pembatasan umur menikah.
2.Program keluarga berencana.
3.Pembatasan tunjangan anak.
4.Anak merupakan beban.

Pengukuran kelahiran dapat diukur melalui bebarapa cara:
1.Angka Kelahiran Kasar

Keterangan :
B banyaknya anank lahir (birth) pada tahun tertentu
P Jumlah penduduk (population) pada peretangahan tahun
k Konstanta (1.000)

Tingkat kelahiran kasar dapat dibedakan 3, yaitu tinggi, sedang, dan rendah :
1.Tinggi, jika angka kelahiran kasar lebih dari 30 setiap 1.000 jiwa.
2.Sedang, jika angka kelahiran kasar suatu daerah antara 20 30 setiap 1.000 jiwa.
3.Rendah, jika angka kelahiran kasar suatu daerah kurang dari 20 setiap 1.000 jiwa.

2.Angka Kelahiran Menurut Umur

Keterangan :
Bx Jumlah anak lahir dari kelompok wanita umur x
Px Jumlah wanita pada kelompok umur x
k Konstanta (1.000)

Kem,ti,n (Mort,lit,s)
1.Kematian bersiIat mengurangi penduduk.
2.Tingkat kematian kelompok penduduk tertentu berbeda dengan kelompok penduduk yang
lain.
3.Di negara maju tingkat kematian lebih rendah dibandingkan negara berkembang.

Faktor-Iaktor Promortalitas
1.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesahatan.
2.Kurangnya Iasilitas kesahatan masyarakat yang memadai.
3.Sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
4.Adanya bencana alam yang memakan korban jiwa.
5.Terjadi peperangan.

Faktor-Iaktor Antimortalitas
1.Fasilitas kesehatan yang memadai.
2.Lingkungan yang bersih dan teratur.
3.Larangan bunuh diri.
4.Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi.

Pengukuran kematian dapat diukur melalui beberapa cara :
1.Angka Kematian Kasar

Keterangan :
D Jumlah kematian
P Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k Konstanta (1.000)

2. Angka Kematian Menurut Umur

Keterangan :
Dx Jumlah kematian dalam kelompok umur x
Px Jumlah penduduk pada kelompok umur x
k Konstanta (1.000)



Untuk melatih pemahaman materi yang telah Anda pelajari sekarang kerjakan
latihan soal di bawah ini!
1. Suatu kota terdapat penduduk usia 0 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 64
tahun berjumlah 8 juta, dan usia 65 tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data
tersebut hitunglah besarnya angka beban ketergantungan!
2. Sebutkan akibat yang terjadi jika angka ketergantungan suatu daerah tinggi!

Saya yakin Anda mudah mengerjakan!
Selanjutnya untuk meyakinkan jawaban Anda benar atau salah, perhatikan kunci
jawaban soal tersebut!
1.

2. - Usia produktiI akan menanggung beban berat dalam memenuhi kebutuhan
golongan non produktiI.
- Pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun atau rendah.
- Kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah.
- Pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.

Komposisi penduduk menurut pekerj,,n
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh,
pedagang, petani, pengusaha dan sopir
Komposisi penduduk menurut pendidik,n
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat
dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan
ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Komposisi Penduduk menurut Ag,m,
Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam,
Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.

Komposisi penduduk menurut temp,t tingg,l
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk
di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar
penduduk tinggal di desa.

Perkir,k,n penduduk Indonesi, C,p,i 235 1ut,

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah penduduk Indonesia hingga
tahun 2010 akan mencapai 235 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan menempatkan
Indonesia masih menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.
"Perkiraan 235 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,2 per tahun," kata Kepala BPS Rusman

Heriawan dalam acara konIerensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (29/4/2010).


Namun Rusman menegaskan, angka pasti jumlah penduduk Indonesia hingga tahun 2010
akan diketahui setelah hasil sensus penduduk 2010 mulai 1-31 Mei 2010. BPS telah
bekerjasama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dalam program sensus
penduduk 2010 ini. Ia mengatakan sensus penduduk Indonesia mendapat dukungan dari
lembaga internasional termasuk PPB. Hal ini karena Indonesia menjadi pusat perhatian
dengan menempati posisi keempat penduduk terbesar di dunia."Kalau sensus penduduk
Indonesia sukses, maka akan membantu menghitung jumlah penduduk di dunia,"
katanya.Sensus penduduk di Indonesia dimulai sejak tahun 1815 pada masa RaIIles
kolonialisme Inggris yang baru mencakup wilayah Jawa. Kemudian pada masa kolonial
Belanda dilakukan hal serupa pada tahun 1920 dan 1930. Di era pasca kemerdekan, sensus
penduduk dilakukan pada tahun 1961, 1971, 1980, 1999, 2000 dan akan dilakukan pada
tahun 2010 ini.

Berdasarkan hasil sensus, jumlah penduduk Indonesia adalah:
O Tahun 1930: 60,7 juta orang
O Tahun 1961: 97 juta orang
O Tahun 1971: 119,208 juta orang
O Tahun 1980: 147,49 juta orang
O Tahun 1990: 179,379 juta orang
O Tahun 2000: 206,265 juta orang
O Tahun 2010: diperkirakan mencapai 235 juta orang.
Total penduduk dunia pada tahun 2009 sebanyak 6,829 miliar orang. Berdasarkan data
PBB 10 besar negara yang jumlah penduduknya tertinggi pada tahun 2009:
1. China: 1,346 miliar orang
2. India: 1,189 miliar orang
3. AS: 315 juta orang
4. Indonesia: 231 juta orang
5. Brasil: 194 juta orang
6. Pakistan: 181 juta orang
7. Bangladesh: 162 juta orang
8. Nigeria: 155 juta orang
9. Rusia: 141 juta orang
10. Jepang: 127 juta orang
11. Negara-negara lainnya: 2,779 miliar.

Proyeksi penduduk dunia pada tahun 2025 meningkat tajam yaitu 8,012 miliar orang,
dengan rincian:
1. China: 1,453 miliar orang
2. India: 1,431 miliar orang
3. AS: 359 juta orang
4. Indonesia: 263 juta orang dan lain-lain.

Bahkan hingga tahun 2050 jumlah penduduk dunia akan diproyeksikan akan menembus
9,150 miliar orang dimana jumlah penduduk China justru turun mencapai 1,417 miliar
orang sedangkan India naik tajam 1,614 miliar orang disusul AS 404 juta orang, Indonesia
288 juta orang, Brasil 219 orang. (hen/qom)


TRANSISI DEMOGRAFI
Sesuai dengan namanya yaitu 'TRANSISI yang berarti 'PERUBAHAN, teori ini
menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada struktur penduduk. Berubahnya itu,
dari struktur penduduk dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menjadi struktur
penduduk yang tingkat pertumbuhannya rendah (lihat graIiknya). Pada awalnya dulu,
tingkat pertumbuhan penduduk sangatlah tinggi. Dikatakan pertumbuhannya tinggi
karena pada masa itu banyak sekali bayi-bayi yang dilahirkan sekaligus banyak juga
kematian yang terjadi pada penduduk di segala umur.
Coba deh perhatikan gambar di bawah ini. Ini graIik di buat berdasarkan sumber data
dari World Population Prospect, Economic and Social AIIairs, UN.

Transisi DemograIi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World Population Prospect,
Economic and Social AIIairs, UN
Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran.
Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian.
Nah, secara teoritis, kejadian 'PERUBAHAN itu tidak terjadi serta merta begitu saja.
Butuh waktu yang sangat panjang untuk bisa menurunkan angka kelahiran dan angka
kematian tersebut.
Proses terjadinya perubahan itu dikategorikan dalam 4 tahapan.
%,h,p 1 adalah masa dimana angka kelahiran dan kematian, keduanya ada pada tingkat
yang tinggi. Pada saat itu belum ada program pengaturan kelahiran sehingga jumlah bayi
yang lahir tidak terkendali. Selain angka kelahiran tinggi, angka kematian juga tinggi.
Disebabkan karena penyakit, perang, kelaparan, dan sebagainya. Teknologi kesehatan
belum canggih pada masa itu.
%,h,p 2 yakni masuk lah pada tahap dimana angka kematian mulai turun. Yang lebih
dulu dapat ditanggulangi adalah angka kematian. Karena mulai berkembangnya ilmu
pengobatan. Ingat tidak, penemuan PENICILLIN ? Itu ditemukan tahun 1930-an oleh
Alexander Fleming yang awalnya untuk keperluan perang. Penicillin baru boleh
disebarluaskan pada tahun 1945 (baca : http://media.isnet.org/iptek/100/Fleming.html).
Akan tetapi, pada tahap ini, angka kelahiran masih tinggi. Akibatnya, laju pertumbuhan
penduduk masih sangat tinggi, karena jumlah penduduk bertambah terus akibat kelahiran
sementara kematian sudah dapat di bendung.
%,h,p 3 merupakan tahapan dimana angka kelahiran mulai turun. Coba perhatikan garis
biru di graIik diatas. Mulai terjadi penurunan mulai tahun 1970-an. Pada tahun itu,
sedang maraknya program keluarga berencana di Indonesia (coba baca :

http://prov.bkkbn.go.id/jateng/programdetail.php?prgid7). Selain karena campur


tangan program pemerintah, turun nya angka kelahiran juga disebabkan oleh
perpindahan penduduk dan juga meningkatnya kesejahteraan keluarga, terutama
pendidikan.
%,h,p 4 yakni tahap akhir ditandai dengan rendahnya kedua indikator tersebut. Angka
kelahiran rendah, artinya jumlah bayi yang dilahirkan oleh setiap perempuan lebih
sedikit dan juga angka kematian lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai