Anda di halaman 1dari 16

KONSEP GEOGRAFI

1. Pengertian Geografi
Definisi 1. Preston e 1ames berpendapat bahwa, 'GeograIi dapat diungkapkan
sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan
selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.
Definisi 2. 'GeograIi adalah interaksi antar ruang. DeIinisi ini dikemukakan oleh
&man (1954), dalam bukunya yang berjudul Geography a Spatial Interaction.
Definisi 3. bjek study geograIi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka
bumi. DeIinisi ini dikemukakan oleh aurice Le Lannou (1959). Ia mengemukakan
dalam bukunya yang berjudul a Geographie Humaine.
Definisi 4. Pau Cava (1976) berpendapat bahwa GeograIi selalu ingin menjelaskan
gejala-gejala dari segi hubungan keruangan`.
Definisi 5. Suatu deIinisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di
Semarang tahun 1988. GeograIi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan Ienomena geosIer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan
dalam konteks keruangan.
Kalau kita perhatikan beberapa deIinisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari
geograIi tersebut, ternyata pengertian geograIi selalu mengalami perkembangan.
Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada
kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional
(kewilayahan).

. Konsep Esensial Geografi
Konsep okasi
Dalam studi GeograIi orang selalu menyebut lokasi. Ada dua pengertian lokasi, yaitu
lokasi absolute dan lokasi relative. Lokasi absolute adalah lokasi yang berkenaan
dengn posisi menurut koordinat garis bujur dan garis lintang. Misalnya letak
astronomis Indonesia berada pada posisi 95
0
BT - 141
0
BT dan 6
0
LU 11
0
LS.

Lokasi relative adalah lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya. Misalnya, letak


Indonesia diantara benua Asia dan benua Australia.
Konsep 1arak
Jarak mempunyai arti penting dalam kehidupan social ekonomi. Dalam GeograIi jarak
dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometri yang dinyatakan dalam satuan
panjang seperti kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak
tempuh).
Konsep Keterjangkauan
Mudah atau sulitnya suatu lokasi untuk dijangkau, dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan
kondisi tempat. Misalnya, daerah pegunungan yang memiliki jaln setapak tentu saja
merupakan daerah yang sulit untuk dijangkau.


Konsep Pola
Pola adalah tatanan geometri yang beraturan, pola dapat berbentuk garis linier, acak
dan tersebar. Misalnya, pola pemukiman penduduk sepanjang jalan raya, atau sungai
yang digunakan untuk lalu lintas, cenderung memanjang mengikuti jalan raya atau
sungai.
Konsep Geomorfologi
GeomorIologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukan bumi. Ilmu
geograIi tidak dapat lepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti lembah, bukit,
gunung dan dataran. Hal ini karena permukaan bumi merupakan objek studi geograIi.
Konsep Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan mengelompokkan suatu gejala yang terkait dengan
aktivitas manusia. Misalnya, pengelompokkan permukiman daerah kumuh (slum),
permukiman daerah elit dan pengelompokan pusat perdagangan.
Konsep Perbedaan Wilayah
Satu wilayah dengan wilayah lainnya tentu ada perbedaan baik Iisik maupun social.
Adanya perbedaan keruangan ini akan menyebabkan terjadinya hubungan atau
interaksi antar wilayah. Misalnya perbedaan antara kondisi di pedasaan dan perkotaan.
Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan suatu sumber bersiIat relative. Misalnya, wilayah pantai landai yang
bersih dan jernih airnya, berpasir putih, belum tentu berarti bagi penduduk setempat
yang berorientasi pada pemanIaatan sumber di daratan yang sederhana. Sebaliknya,

bagi orang kota yang setiap hari sibuk, hidup berkecukupan, tinggal di kota yang
sehari-hari selalu ramai, pantai seperti itu mempunyai nilai kegunaan yang tinggi
sebagai tempat rekreasi.
Konsep Interaksi
Interaksi adalah terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara satu gejala
dengan gejala lainnya. Misalnya, perbedaan antara kondisi daerah pedesaan dan
daerah perkotaan. Akibatnya terjadi hubungan antara pedesaan dan perkotaan, seperti
terjadinya urbansasi, barang, dan inIormasi.
Konsep Keterkaitan Ruangan
Keterkaitan keruangan merupakan keterkaitan antara suatu Ienomena dan Ienomena
yang lain. Misalnya, hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah dan
ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah berbatuan kapur dan kesulitan
air.

3. Perkembangan Ilmu Geografi
Pandangan geograIi mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu
sehingga deIinisinya berubah. Pandangan geograIi dibedakan menjadi lima bagian
yaitu:
Pandangan Geografi Klasik
Pada zaman yunani kuno pengetahun manusia tentang bumi masih sangat dipengaruhi
oleh mitologi. Namun, sejak abad ke-6 SM pengaruh mitlogi it uterus berkurang
semakin dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan tentang
bumi mulai didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti dan logika. Salah satu bukti bahwa
pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya usaha untuk
menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku manusianya.
Tokohnya adalah :
a. Herodotus (485-428 SM). Herodotus membuat laopran perjalanannya selama
melakukan penjelajahan benua dan samudera disertai dengan gambar-gambar dan
peta. Laporan perjalanan tersebut dinamakan logograIi.
b. Thales (640-548 SM) beranggapan bahwa bumi berbentuk keeping silinder yang
terapung di atas air. Seabad kemudian pendapat Thales tidak dipakai lagi karena
adanya pendapat baru yang dikemukan oleh Parmenides, yaitu bentuk bumi
sebenarnya adalah bulat.

c. Heraclides (sekitar 320 SM) mengemukakan bahwa bumi berputar pada sumbunya
dari barat ke timur. Selain itu diketahui pul adanya zona iklim, meskipun belum
diketahui penyebabnya adalah letak sumbu bumi yang miring.
d. Strabo (64-20SM) dalam bukunya yang berjudul Geographica menjelaskan bahwa
studi geograIi tidak hanya mempelajari bentuk dan dimensi wilayah, tetapi juga
tentang lokasinya. Selain itu juga mempelajari korelasi antara manusia dan
lingkungan alamnya.
e. Claudius Ptolomeus dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis
(pertengahan abad ke-2) menjelaskan bahwa geograIi adalah suatu bentuk
penyajian dengan peta terhadap sebagian permukaan bumi yang menunjukkan
kenampakan umum. Menurut Ptolomeus geograIi lebih mengutamakan hal-hal
atau Ienomena yang bersiIat kuantitatiI. Ptolomeus juga merupakan seorang ahli
dalam pembuatan peta. Dia menyumbangkan sejumlah kumpulan peta yang
kemudian dikenal dengan atlas Ptolomeus.
I. Seorang ahli IilsaIat dari arab Ibnu Khaldun (1332-1406), menulis buku sejarah
yang dapat dikatakan sebagai embrio ilmu kemasyarakatan. Ibnu Khaldun yang
memperhatikan permasalahan irigasi, kehidupan bangsa nomad dan aktivitas
perdagangan di daerah gurun. Ibnu Khaldun juga menguraikan penyebab
munculnya kerajaan-kerajaan islam dan meramalkan ambruknya kerajaan-
kerajaan tersebut. Ibnu Khaldun termasuk ahli geograIi yang telah menunjukkan
contoh cara menguraikan pengaruh lingkungan alam terhadap masyarakat disuatu
wilayah.
Pandangan Geografi Modern (abad ke-18)
a. Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geograIi merupakan disiplin ilmiah
yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya
tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space).
b. Alexander von Humboldt (1769-1859) lebih berminat pada kajian Iisik dan
biologi. Humboldt adaah seorang ahli geograIi asal Jerman yang melkukan
perjalanan ke benua Amerika. Hasil dari perjalanannya itu adalah sebuah deskripsi
tentang hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang mendiaminya.
Namun demikian, Humboldt juga tetap mmemperhatikan keberadaan manusia
antara lain perhatiannya tentang kebudayaan penduduk asia dan kebudayaan
penduduk amerika.

c. Karl Ritter (1779-1859) membuat uraian yang sejalan dengan pemikiran


Humboldt, yaitu menjelaskan kegiatan manusia dalam suatu wilayah. Ritter
menganggap permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan
menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terutama berdasarkan bentang
alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebt bagi masyarakat yang akan
menempati atau pernah menempati.
Pandangan Geografi akhir abad ke-19
Perhatian geograIi terhadap manusia pada akhir abad ke-19 mengacu pada pandangan
Ritter, yaitu mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya.
a. George Peskins Marsh (1801-1882) adalah seorang ahli geograIi dari Amerika
Serikat yang perhatiannya adalah tentang pentingnya melakukan konservasi
terhadap sumber daya. Marsh menekankan bahwa bukan permukaan bumi yang
menentukan kehidupan manusia, tetapi manusia yang mengubah permukaan bumi
untuk kehidupannya yang lebih baik. Akan tetapi, keadaan yang lebih buruk dapat
terjadi apabila manusia merusak lingkungan alamnya.
b. John Wisley Powell (1834-1902) adalah juga seorang ahli geograIi dari Amerika
Serikat yang mempelajari bentang alam dan sumber daya air untuk dapat
dimanIaatkan dengan sebaik-baiknya.
c. Friedrich Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan Iisik terhadap
kehidupan manusia. Ratzel dikenal tokoh geograIi yang berpaham Iisik
determinis. Pendapatnya yang terkenal adalah alam sangat menentukan kehidupan
manusia.
Pandangan Geografi abad ke-
Salah satu cirri pandangan geograIi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak
social budaya. Pandangan yang bercorak social budaya itu merupakan reaksi atas
dominasi geograIi alam hingga akhir abad ke-19.
a. 'idal de la Blache (1854-1918) mengemukakan pendapatnya bahwa dalam kajian
geograIi harus menyatukan Iaktor manusia dan Iaktor Iisik karena tujuan geograIi
adalah interaksi antara manusia dan lingkungan Iisiknya. leh karena itu, konsep
geograIi yang dikemukakan 'idal adalah kewilayahan.
Menurut 'idal Iaktor yang menentukan kehidupan manusia bukan hanya alam,
melainkan genre de vie, yaitu pada dasarnya manusia dapat mempengaruhi Iaktor
alam secara aktiI dalam memenuhi kebutuhannya.

Pandangan Geografi Mutakhir


a. E.A. Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa metode analisis dapat
digunakan dalam kajian geograIi selama analisis trsebut mampu menyelesaikan
permasalahan yang terjadi. Wrigley juga berpendapat bahwa geograIi adalah
disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji
interaksi antara manusia dan lingkungannya.
b. geograIi dari Inggris Roger Minshull (1970), bahwa geograIi adalah studi tentang
tempat, ruang, sebaran dan susunan dalam ruang.
Pandangan geograIi mutakhir juga ditandai oleh adanya kajian-kajian geograIi yang
bersiIat tematik dalam suatu wilayah, terutama interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Kajian tersebut telah menggunakan metode statistic dan pemanIaatan
computer untuk menganalisis dan menyimpan data.

Geografi Ortodoks dan Geografi Terintegrasi
Adanya persamaan-persamaan dalam kajian geograIi berpengaruh terhadap
perkembangan topic yang berhubungan dengan geograIi. leh karena itu, pada saat
ini kajian geograIi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu geograIi ortodoks dan
geograIi terintegrasi.
eografi ortodoks adalah geograIi yang melakukan kajian terhadap suatu wilayah
(GeograIi Regional) dan analisa terhadap siIat-siIat sistematiknya (GeograIi
Sistematik). GeograIi ortodoks dibagi menjadi lima bagian sesuai dengan topic-
topiknya, yaitu sebagai berikut:
a eografi fisik yaitu, geograIi yang melakukan kajian terhadap Ienomena-
Ienomena Iisik geosIer dan lingkungannya. GeograIi Iisik antara lain meliputi
geologi, geomorIologi, hidrologi, oseanograIi, klimatologi, meteorology dan
pedologi.
b eografi manusia yaitu geograIi yang melakukan kajian terhadap aktivitas
manusia, antara lain meliputi geograIi penduduk, geograIi ekonomi, geograIi
social, geograIi pedesaan dan geograIi perkotaan.
c eografi regiona yaitu geograIi yang melakukan kajian terhadap
perwilayahan (zona) dan cultural. GeograIi perwilayahan (zona) antara lain
terdiri dari geograIi tropika, daerah arid dan daerah kutub. GeogarIi cultural
antara lain terdiri dari geograIi asia tenggara, amerika latin dan Eropa Barat.

d eografi teknik, yaitu geograI yang melakukan kajian terhadap bidang teknik
dalam geograIi, antara lain terdiri dari kartograIi, penginderaan jauh dan
metode kuantitatiI geograIi.
e eografi fisafat yaitu geograIi yang melkukan kajian terhadap hakikat, sebab,
asal dan hokum yang brkenaan dengan bidang geograIi, antara lain metodologi
geograIi dan geograIi sejarah.
2 eografi 1erintegrasi adalah kajian geograIi dengan jalan memadukan antara
elemen-elemen geograIi sistematik dan geograIi regional sehingga disebut juga
geograIi terpadu. leh karena itu, didalam kajiannya geograIi terintegrasi
menggunakan tiga analisis, yaitu analsis keruangan, kelingkungan dan wilayah.
ASPEK GEOGRAFI
Aspek GeograIi meliputi objek GeograIi dan gejala GeograIi atau Ienomena GeograIi.
bjek GeograIi adalah segala sesuatu yang menjadi bahan kajian yang dipelajari
dalam GeograIi. Dalam GeograIi dikenal dua macam objek GeograIi, yaitu:
Objek Material Geografi
bjek material geograIi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi
geograIi. bjek studi geograIi adalah lapisan-lapisan bumi atau tepatnya Ienomena
geosIer. GeosIer itu luas sekali, meliputi:
a tmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan
Meteorologi, dll. AtmosIer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi terdiri
dari campuran oksigen (21), Nitrogen (78), karbon dioksida (0,03), Argon
(hampir 1), helium dan gas-gas lainnya (0,01) ditambah uap air yang
jumlahnya bervariasi. AtmosIer terdiri dari TroposIer, StratosIer, mesosIer,
TermosIer, dan EksosIer.
b Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, GeomorIologi,
PetrograIi, dll. LitosIer adalah lapisan bumi yang paling luar, tebalnya kurang lebih
48 km, gravitasinya diantara 2,0 - 3,0. Lapisan tersebut terdiri dari dua lapisan
yaitu SiAl kepanjangan dari Si (Silikat) dan Al (Alumunium), sedangkan SiMa
kepanjangan dari Si (Silikat) dan Ma (Magnesium). SiAl adalah lapisan bumi yang
paling atassedangkan SiMa adalah lapisan bumi yang berada di bawah lapisan
SiAl.

c Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji
dalam Hidrologi dan ceanograIi, dll. HidrosIer adalah lapisan air yang
mengelilinggi bumi. Samudra, laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air,
hujan dan juga air yang termasuk dalam atmosIer.
d Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: Ilora dan Iauna yang dikaji dalam BiogeograIi,
Biologi, dll. BiosIer adalah bagian kulit bumi, air, dan atmosIer yang didalamnya
terdapat kehidupan organisme, manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang dan mikro
organisme. BiosIer tebalnya hanya beberapa mil saja yang meliputi tanah, air,
udara.
e nthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan tema sentral` di antara
lapisan lapisan lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Jadi dalam mengkaji objek studi geograIi tersebut diperlukan pengetahuan dari
disiplin ilmu lain seperti Klimatologi, Geologi, Hidrologi, dan sebagainya. Singkatnya
geograIi berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain.
Objek Formal Geografi
bjek Iormal GeograIi secara umum adalah region atau wilayah. Namun yang
dinamakan objek Iormal GeograIi sebenarnya adalah cara memandang dan cara
bersikap terhadap objek material tersebut dari segi GeograIi yaitu dari segi keruangan
meliputi pola dan system proses yang terjadi di dalamnya. 3 hal pokok dalam
mempelajari objek Iormal: !ola atau sebaran gefala tertentu di muka bumi
Keterkaitan atau hubungan sesama antara gefala di dalam ruang !erkembangan atau
perubahan yang terfadi pada gefala tersebut di dalam ruang
Aspek Geografi dan Gejalanya dalam Kehidupan Sehari-hari
Fenomena atau gejala GeograIi dalam kehidupan sehari-hari dikelompokkan menjadi
dua jenis, yaitu:
Gejala Fisik
Gejala Iisik meliputi banjir, longsor, tsunami, gunung meletus, gempa bumi, abrasi
dan sebagainya
ejaa pada tmosfer
Antara lain sebagai berikut:
Terjadi perubahan musim. Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan,
para petani mulai menggarap lahannya.
Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya
di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.

2 ejaa pada Hidrosfer


Antara lain sebagai berikut:
Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga
dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia. Bila perbukitan yang seharusnya
dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk permukiman, atau kegiatan pertanian
yang tidak memperhatikan pelestariannya, maka air limpasan semakin banyak. Air
limpasan yaitu air yang mengalir di
permukaan tanah (run oII).
Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air ke
dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan. Cadangan
air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanIaatkannya. Bila manusia
memanIaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akancepat habis.
3 ejaa pada Lithosfer
Antara lain sebagai berikut:
Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanIaatan lahan di daerah miring dilakukan
dengan membuat sengkedan (terrasering).
Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan
pemanIaatan lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.
4 ejaa pada Biosfer
Keanekaragaman Ilora dan Iauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan
pangan. Pada daerah penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah
gandum menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya. Keberadaan
hewan juga demikian, contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk membantu
pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanIaatkan kuda, sapi dan
kerbau. Hal ini disebabkan karena keberadaan dari hewan-hewan itu.
Gejala Sosial
Gejala sosial meliputi kemiskinan, kriminalitas, urbanisasi, pengangguran, tuna
wisma, kebodohan dan sebagainya. Manusia di permukaan bumi beragam adat dan
budayanya, hal ini mengakibatkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk
mempunyai keahlian yang berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan.
Penduduk juga menempati tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan
sumberdayanya, hal ini menyebabkan kehidupannya juga menjadi beragam karena
memanIaatkan alam yang berbeda perlu pengolahan dan alat yang berbeda pula. Jadi
perlu Anda ingat, ruang lingkup geograIi secara umum adalah sama luasnya dengan

objek studi yang menjadi kajian geograIi, yaitu meliputi semua gejala geosIer baik
gejala alam maupun gejala sosial serta interaksi antara manusia dengan
lingkungannya.
PRINSIP GEOGRAFI
Prinsip penyebaran ,Merupakan prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan
Iakta geograIi, baik gejala alam maupun manusia. Prinsip ini memandang bahwa
setiap gejala dan Iakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geograIi bisa terlihat terkumpul
dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi di tempat lain terlihat sangat jarang
dan sedikit.
Misalnya: persebaran Ilora dan Iauna di indonesia, tumbuhan kelapa di tepi pantai,
tumbuhan teh tumbuh subur di pegunungan.
2 Prinsip intereasi, Digunakan untuk melihat pola hubungan antara satu gejala dan
gejala lainnya, meliputi hubungan antara:
a Faktor fisik dengan faktor fisik ainnya Misal: hubungan antara mata air
panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi.
b Faktor fisik dengan faktor manusia, Misal: hubungan antara manusia dengan
cara bertani di lahan miring dengan membuat tersering (sengekedan), peristiwa
longsor dan aktivitas penebangan liar yang menyebabkan penggundulan hutan.
c Faktor manusia dengan faktor manusia ainnya, Misal mengkaji tentang
kehidupan di desa dengan jenis mata pencaharian. Dengan memperhatikan
pola hubungan antar gejala-gejala tersebut secara kualitatiI. Dengan bantuan
ilmu statistik, hubungan antar Ienomena dapat dianalisa/diukur secara
kuantitatiI.
3 Prinsip deskripsi, Merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap
persebaran dan hubungan interelasi antara Iakta dan gejala di permukaan bumi.
Untuk menyajikan gejala secara komprehensiI dapat dimulai mengajukan
pertanyaan 5w1h, sedangkan bentuk penyajiannya dapat berupa kata-kata, tulisan,
tabel, graIik dan peta.
4 Prinsip korologi, Merupakan prinsip yang meninjau gejala, Iakta, dan masalah
geograIi dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam

sudut pandang geograIi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang


membentuk suatu Iungsi.
Perbedaan prinsip-prinsip geograIi diatas dapat dilihat dari aspek:
a. sudut pandangnya, prinsip penyebaran memperlihatkan penyebaran dari suatu
Ienomena geosIer baik itu Iisik maupun sosial. Atau lebih menitikberatkan
"What", apa yang ada disuatu wilayah, apa yang tersebar di wilayah tertentu.
b. Interelasi lebih menitikberatkan pada "Who dan Where" karena pada
interelasi ini lebih melihat hubungan antara gejala yang ada dalam prinsip
penyebaran tadi. Jadi tingkatan prinsip interelasi lebih tinggi daripada
penyebaran.
c. Prinsip deskripsi lebih memperhatikan "Why", yaitu mengapa Ienomena
geosIer tersbut terjadi di suatu tempat tertentu, mengapa tidak ditempat lain.
Pada prinsip ini dikaji lebih mendalam, dengan mengajukan pertanyaan Why.
d. Prinsip korologi, memperhatikan "How" karena dari prinsip yang atelah ada
diatas yaitu prinsip penyebaran, prinsip interelasi, deskripsi selanjutnya
ditinjau dari interaksi mereka dalam sudut pandang keruangan. Dataran tinggi,
dataran rendah atau keruangan lainnya. Pada analisa keruangan ini perlu
diperhatikan mengenai pendekatan keruangan yang melihat setiap Ienomena
berdasarkan sudut pandang kerungan, dimana setiap ruang itu berbeda dan
keruangan ini akan membentuk hubungan yang berbeda juga antara satu
tempat dengan tempat lainnya.
PENDEKATAN GEOGRAFI
Pendekatan Geografi
Dalam geograIi terpadu untuk mendekati atau menghampiri masalah dalam geograIi
digunakan macam-macam pendekatan atau hampiran yaitu pendekatan analisa
keruangan (spatial approach), pendekatan kelingkungan (ecological approach), dan
pendekatan kompleks kewilayahan (regional complex approach).
naisis keruangan, Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau
kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi
ruang dalam perspektiI geograIi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola
(spatial pattern), dan proses (spatial processes)

Dalam konteks Ienomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola


dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk
ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1)
kenampakan titik (point Ieatures), (2) kenampakan garis (line Ieatures), dan (3)
kenampakan bidang (areal Ieatures).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan
susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
Dampak positiI dan negatiI dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan
kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.
Analisis kerungan yang mendasarkan pada perbedaan lokasi dari siIat-siIat
pentingnya. Ahli geograIi berusaha mencari Iaktor-Iaktor yang menentukan pola
penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik,
eIisien dan wajar.
Pendekatan keruangan kajiannya dapat pula diarahkan pada aktivitas manusia dalam
ruang/wilayah. Hal ini dapat ditinjau dari sebaran keruangan aktivitas mana
interrelasinya dengan aspek lain, baik menyangkut Iisik manusia.
Dalam analisis keruangan dikumpulkan data ruang di suatu tempat/wilayah yang
terdiri dari data titik (point) dan data bidang (areal). Data titik meliputi letak lintang,
tinggi tempat, curah hujan, sampel batuan, tanah dan lain-lain. Data bidang meliputi
luas hutan, daerah pertanian, luas lahan kritis dan lain-lain. Hal yang harus
diperhatikan dalam analisis keruangan adalah penyebaran, penggunaan ruang dan
perencanaan ruang.
Dalam pendekatan keruangan dipergunakan beberapa analisis dalam mengkaji
permasalah geograIi yaitu:

1. Analisis lokasi
lokasi suatu ruang dimuka bumi ada dua yaitu lokasi absolute dan lokasi
relatiI. Lokasi absolute adalah lokasi dengan posisi ditentukan oleh garis
lintang dan garis bujur bola bumi. Lokasi relative yaitu lokasi suatu wilayah
yang berhubungan dengan kondisi alam, social budayadaerah sekitarnya.
. Analisis penyebaran
Pola penyebaran secara umum dapat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
mengelompok, tersebar merata dan tersebar tidak merata. Analisis penyebaran
ini dapat menganalisis pola-pola pemukiman, sebaran sumberdaya alam,
vegetasi dan lain-lain, sehingga dapat kita bedakan dari wilayah lainnya.
3. Analisis interaksi
Pada dasarnya wilayah berbeda satu dengan yang lainnya. leh karena itu
terdapat interaksi antar wlayah. Interaksi ini ditandai dengan adanya aliran
barang dan orang antar wilayah.
4. Analisis diffusi
Dalam proses interaksi akan terjadi diIIusi (pencemaran). DiIIuse ekspansi
yaitu proses inIormasi material menjalar malalui populasi dari suatu daerah ke
daerah lain. DiIIuse penampungan merupakan proses yang sama dengan
penyebaran keruangan, inIormasi, material yang didiIusikan meninggalkan
daerah yang lama dan berpindah ke daerah yang baru.

Menurut Edward Ullman adanya interaksi keruangan didasrkan atas tiga Iaktor
yaitu: (1) saling melengkapi antar wilayah, (2) kesempatan berintervensi, dan (3)
kemudahan permindahan dalam ruang.
leh karena itu analisis perubahan keruangan selalu terkait dengan dengan dimensi
kewaktuan (temporal dimension). Dalam hal ini minimal harus ada dua titik waktu
yang digunakan sebagai dasar analisis terhadap Ienomena yang dipelajari.
Kerangka analisis pendekatan keruangan dapat dicontohkan sebagai berikut.
'....belakangan sering difumpai banfir dan tanah longsor. Bencana itu terfadi di
kawasan hulu sungai Konto !ufon Malang. Bagaimana memecahkan permasalahan
tersebut dengan menggunakan pendekatan keruangan?


Analisis kelingkungan atau ekologi


Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada
keterkaitan antara Ienomena geosIera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada.
Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan
antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan
(1) Ienomena yang didalamnya terliput Ienomena alam beserta relik Iisik tindakan
manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai
geograIis serta kesadaran akan lingkungan.
Dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geograIi, yaitu lingkungan
budaya gagasan-gagasan geograIi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-
nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan
pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Analisis yang mendasarkan pada interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
Ketekaitan antar manusia dengan lingkungan mempunyai kaitan dengan dua arah,
manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya lingkunggan yang mempengaruhi
manusia.
Dalam kajian ekologi terdapat dua pendekatan, yaitu ekologi yang menekankan pada
habitat dan ekologi yang menekankan pada organisme hidup sebagai komponen
dalam ekologi.
Pendekatan ingkungan daam geografi, yaitu menerapkan konsep ekosistem daam
mengkaji suatu permasaahan geografi, fenomena, gaya dan masaah memepunyai
keterkaitan aspek fisik dengan aspek manusia daam suatu ruang
Studi mandalam mengenai interelasi antara Ienomena-Ienomena geosIer tertentu pada
wilayah Iormal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai
ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geograIi tersebut selalu
menyertai setiap bentuk analisis geograIi. Sistematika tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut.
Kerangka umum anaisis pendekatan keingkungan dapat dicontohkan sebagai
berikut
asaah yang terjadi adaah banjir dan tanah ongsor di Agroto Pujon aang
&ntuk mempeajari banjir dengan pendekatan keingkungan dapat diawai dengan
tindakan sebagai berikut ( mengidentifikasi kondisi fisik di okasi tempat
terjadinya banjir dan tanah ongsor Daam identifikasi itu juga peru diakukan
secara mendaam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan,

dan hewan yang hidup di okasi itu (2 mengidentifikasi gagasan, sikap dan
periaku masyarakat setempat daam mengeoa aam di okasi tersebut (3
mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya (4 menganaisis hubungan antara
sistem budidaya dengan hasi dan dampak yang ditimbukan (5 mencari aternatif
pemecahan atas permasaahan yang terjadi

Analisis kompleks wilayah
Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah
itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan
antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan
oleh Iaktor tunggal. Faktor determinannya bersiIat kompleks. leh karena itu ada
kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan
secara lebih luas dan kompleks pula.
Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan sebagai
berikut.
Permasaahan yang dihadapi adaah bagaimana memecahkan masaah urbanisasi
asaah itu merupakan masaah yang kompeks, meibatkan dua wiayah, yaitu
wiayah desa dan kota
Untuk memecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
Pertama menerapkan pendekatan keruangan, kedua menerapkan pendekatan
kelingkungan, ketiga menganalisis keterkaitan antara Iaktor-Iaktor di wilayah desa
dengan di kota
Analisis yang mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis
ekologi. Analisis ini menekankan pengertian 'areal differentiation yaitu adanya
perbedaan karateristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah
dapat berinteraksi dengan wilayah lain. perkembangan wilayah yang saling
berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
Jadi Ienomena, gaya dan masalah ditinjau dari penyebaran keruangannya, keterkaitan
antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. Penerapan pendekatan geograIi terhadap
gaya dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatiI-alternatiI pemecahan
masalah.

Arti Penting Pendekatan dalam Paradigma Geografi,


Metode pendekatan terbagi 3 macam bentuk pendekatan antara lain: pendekatan
keruangan, pendekatan ekologi/kelingkungan dan pendekatan kewilayahan.
Keruangan, analisis yang perlu diperhatikan adalah penyebaran, penggunaan ruang
dan perencanaan ruang. Dalam analisis peruangan dikumpulkan data ruang disuatu
tempat atau wilayah yang terdiri dari data titik (point), data bidang (areal) dan data
garis (line) meliputi jalan dan sungai.
Keingkungan, yaitu menerapkan konsep ekosistem dalam mengkaji suatu
permasalahan geograIi, Ienomena, gaya dan masalah mempunyai keterkaitan aspek
Iisik dengan aspek manusia dalam suatu ruang.
Kewiayahan, yang dikaji yaitu tentang penyebaran Ienomena, gaya dan masalah
dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel Iisik lingkungannya
yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Karena pendekatan
kewilayahan merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan,
maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.
Pendekatan keruangan, pendekatan keingkungan dan pendekatan kewiayahan
daam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh Pendekatan yang terpadu
iniah yang disebut pendekatan geografi.
Jadi Ienomena, gejala dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan
antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. Penerapan pendekatan geograIi terhadap
gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatiI-alternatiI pemecahan.

Anda mungkin juga menyukai