Anda di halaman 1dari 5

1

UNIVERSITAS INDONESIA
BAB I 5 W 1 H
PENDAHULUAN
ANALISA PERILAKU DOKTER DALAM PEMANFAATAN ISI
REKAM MEDIK PASIEN SAAT PENGOBATAN
DI RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK TAHUN 2011

1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi era globalisasi saat ini, rumah sakit menghadapi
banyak tantangan-tantangan yang berat. Globalisasi ekonomi dan liberalisasi
perdagangan merupakan dasar untuk sistem pasar bebas. Pasar bebas berarti
persaingan bebas, termasuk didalamnya persaingan dalam jasa pelayanan
kesehatan. Persaingan dalam jasa pelayanan kesehatan membuat tuntutan dan
harapan tentang pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi meningkat.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, rumah sakit masih menunjukkan
belum sempurnanya sistem di rumah sakit, sehingga diperlukan sarana untuk
menyempurnakan sistem.
Sistem di rumah sakit atau disebut pula Sistem InIormasi Rumah
Sakit adalah suatu system terpadu,, terencana, terorganisasi yang dirancang
untuk menyediakan inIormasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu sehingga
dapat dipergunakan direktur rumah sakit dalam mengambil keputusan secara
tepat dan tepat. Mutu suatu inIormasi sangat bergantung pada kebenaran dan
keabsahan data pendukungnya serta proses pengolahannya.
Rumah Sakit TNI juga menghadapi tantangan yang sama dengan
rumah sakit lainnya. Tuntutan dan harapan akan pelayanan kesehatan yang
lebih baik semakin tinggi, baik oleh pasien TNI maupun Non-TNI. Oleh
karena itu system InIormasi rumah sakit TNI harus mulai dipikirkan untuk
menjadi lebih baik dan teratur, supaya mutu pelayanan juga dapat lebih
ditingkatkan.
2
UNIVERSITAS INDONESIA
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, (PMK RI NO
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis), rekam medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identiIikasi pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Data rekam medis yang sudah diolah dapat menjadi sumber
inIormasi yang sangat berguna, karena kekuatan terbesar rekam medis adalah
menyediakan data yang rinci yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kualitas
pelayanan meskipun data yang tersedia begitu banyak dan bervariasi
(Damberg, Kerr & Mc Glynn, 1995).
Pada hakekatnya dalam pelaksanaan sehari-hari manajemen tidak lain
dari suatu rangkaian pengambilan keputusan dengan mengikuti aturan main
yang sudah ditetapkan menuju suatu tujuan tertentu. Baik buruknya suatu
manajemen sangat dipengaruhi oleh mutu pengambilan keputusan dan mutu
pengambilan keputusan sangat bergantung dari mutu inIormasi yang didapat
dan kepandaian manajer untuk menggunakan inIormasi secara tepat
(Brotowasisto, 1994).
Pengambilan keputusan dibidang perumahsakitan apakah itu secara
kualitatiI ataupun secara kuantitatiI, semua membutuhkan tersedianya
inIormasi yang benar pada saat yang tepat. Agar pengambilan keputusan yang
dilakukan eIektiI, maka inIormasi yang tersedia harus sesuai dengan waktu
kebutuhan, valid dan diolah dengan benar. Yang pada akhirnya bermuara pada
tersedianya sumber data yang lengkap dan benar, yaitu rekam medik.
Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan mendapatkan
data primer dari rumah sakit. Jenis data yang dikumpulkan meliputi : data
kegiatan rumah sakit, data keadaan morbiditas pasien, data inventarisasi,
data ketenagaan/pegawai Rumah Sakit dan data peralatan medic rumah sakit,
Diantara data primer tersebut yang bersiIat lebih dinamis adalah data kegiatan
rumah sakit dan keadaaan morbiditas pasien terutama pada pasien rawat
inap. Unit rawat inap merupakan suatu unit dimana setiap harinya terjadi
aktivitas pelayanan terhadap pasien baik yang datang atas keinginan sendiri

UNIVERSITAS INDONESIA
maupun rujukan dari puskesmas, rumah sakit lain, praktek dokter dan bidan.
Pasien diterima di rumah sakit, mendapatkan pelayanan pengobatan dan
diberikan diagnose oleh dokter, selanjutnya pasien dapat dirujuk, control
ulang, dirawat atau mendapatkan rujukan untuk penunjang medis seperti
laboratorium, rontgen maupun rehabilitasi medik. Semua kegiatan pelayanan
yang diberikan kepada pasien ini dicatat dan disimpan di dalam berkas rekam
medik.
Hasil dari pengolahan data rekam medis akan mendapatkan berbagai
macam statistic perumahsakitan, yang akan memberikan inIormasi penting
bagi manajemen rumah sakit guna meningkatkan dan pengembangan mutu
pelayanan rumah sakit baik dalam bidang medic maupun bidang non medik
(Kusnanto, 1994 dan Hatta, 1989).
Pada hakekatnya setiap rumah sakit di Indoesia harus melaksanakan
pengelolaan rekam medic. Akan tetapi kenyataan dilapangan, masih banyak
rumah sakit yang belum mengelola bagian/departemen rekam mediknya
sesuai dengan peraturan yang ada. Sehingga penggunaan rekam medic untuk
menilai mutu pelayanan rumah sakit belum maksimal, karena pengisian yang
tidak lengkap.
Seiring dengan meningkatnya perkembangan ilmu dan teknologi
terutama dalam bidang inIormasi, maka kebutuhan akan inIormasi mendapat
perhatian besar. Dimana menyebabkan perubahan paradigm terhadap
pengelolaan rekam medis, yaitu dari paradigm mengIokuskan bahwa
pengelolaan rekam medic adalah penyimpanan dokumen menjadi mengelola
inIormasi medic/klinik atau disebut paradigm manajemen inIormasi (Hatta,
1994).
Dikarenakan pengamatan penulis, bahwa pengelolaan rekam medic di
RSAL Midyato belum dilaksanakan secara proIessional, maka penullis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang kelengkapan data rekam medic
sebagai sumber inIormasi dalam pengambilan keputusan manajemen rawat
inap.
4
UNIVERSITAS INDONESIA

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. System pengolahan data rekam medic guna memperoleh inIormasi yang
lebih rasional belum memadai.
2. Sehingga pengambilan keputusan manajemen rawat inap yang dilakukan
saat ini belum berdasarkan data rekam medic yang rasional, sehingga
sasaran kegiatan belum sempurna.


1. Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakan tingkat kelengkapan berkas rekam medis di RSAL Dr.
Midyato S. pada tahun 2010?

1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum : mendapatkan gambaran kelengkapan pengisian berkas rekam
medis pasien pada unit rawat inap di RSAL Dr.Midyato S, Tanjungpinang.
1.4.2 Tujuan Khusus : mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam mengisi rekam
medis di RSAL Dr. Midyato S pada tahun 2010, dalam hal ini diukur dengan :
1) Kelengkapan pengisian rekam medis (termasuk inIormed consent pada
unit rawat inap RSAL Dr. Midyato S)
2) Keakuratan pengisian rekam medis
) Ketepatan waktu pengisian rekam medis
4) Pemenuhan pengisian aspek legal rekam medis

5
UNIVERSITAS INDONESIA
1.5 ManIaat Penelitian
1.5.1 ManIaat bagi RSAL Dr. Midyato S
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi RSAL
DR. Midyato S dalam meningkatkan kualitas rekam medis sebagai antisipasi
rumah sakit dan dokter terhadap tuntutan pasien.
1.5.2 ManIaaat bagi peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, makan peneliti mendapat
pengetahuan mengenai pentingnya kelengkapan rekam medis serta
mempraktekkannya dalam menghadapi masalah rekam medis.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilaksanakan di bagian rekam medis RSAL Dr. Midyato S.
dilakukan dengan analisis dari data sekunder yang terdapat di bagian rekam
medis. Selain itu juga dilakukan in-depth interview terhadap dokter-dokter
spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, dokter spesialis bedah tulang,
dokter spesialis anak, dokter spesialis kebidanan, dokter spesialis syarat,
dokter spesialis mata, dokter spesialis THT, Kabag Klinik, Kabag Perawatan,
Koordinator Rekam Medik, petugas rekam medic, dokter jaga ruangan/UGD,
Kepala ruangan mengenai kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis.

Anda mungkin juga menyukai