Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL JUKNIS 2.2 PETUNJUK UMUM 1. Setiap pemohon izin radiologi diagnostik dan intervensional harus mengisi dan menyampaikan
2. 3. Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional (Form 2.2) dengan benar, lengkap, dan jelas, ditulis dengan menggunakan tinta hitam dan huruf balok atau diketik. Formulir Izin diisi oleh Pemohon dan ditandatangani diatas meterai dan distempel. Formulir Izin harus dijaga kebersihannya.
PETUNJUK KHUSUS
1. Jenis permohonan
Bagian ini dipilih dengan mencentang pada kolom yang tersedia. Dipilih baru apabila permohonan baru,dipilih perpanjangan apabila permohonan perpanjangan dan dipilih perubahan izin apabila permohonan perubahan izin. Apabila permohonan perpanjangan dan perubahan izin, diisi nomor izin yang diperpanjang beserta masa berlaku izinnya.
2. Data Pemohon
Kolom FORMULIR 2-2-A ini berisi informasi mengenai identitas pemohon meliputi nama, nama perusahaan/badan/instansi, jabatan, alamat lengkap, nomor telepon, faksimil, email, serta kontak person. Yang dimaksud dengan pemohon adalah orang atau badan yang bertanggungjawab dan tercantum dalam Akte Pendirian Badan Hukum. a. Untuk PT/Persero/Perum, pemohon izin adalah Direksi. b. Untuk Yayasan dan Koperasi, pemohon izin adalah Pengurus (Ketua Yayasan). c. Untuk Korporasi yang tidak berbadan hukum, pemohon izin adalah Pemodal atau Pemilik d. Untuk Puskesmas diisi Kepala Puskesmas
2. Pemohon Nomor 2. a Nama Pemohon :
Diisi nama lengkap pemohon, pemohon izin perorangan, pimpinan atau pejabat instansi pemerintah, direksi atau pengurus yang berwenang untuk mewakili dan bertanggung jawab atas suatu badan di dalam atau di luar pengadilan.
Diisi nama jabatan yang disandang oleh pemohon, misal Ketua Yayasan, Direktur Utama, Kepala Pusat, dan lain-lain. Diisi nama perusahaan atau nama instansi atau badan yang mengajukan permohonan (Misal Yayasan, PT, Puskesmas, RSUP, RSUD dll) Diisi alamat lengkap instansi pemohon berada seperti dari nama jalan, RT/RW, kampung/dukuh, desa, dan kecamatan Diisi nama kota/kabupaten instansi pemohon berada. Diisi nama propinsi instansi pemohon berada. Diisi alamat e-mail pemohon izin atau instansi pemohon. Diisi nomor telepon instansi pemohon. Diisi nomor faksimil instansi pemohon. Diisi nomor NPWP perusahaan atau instansi atau badan yang mengajukan permohonan.
Jabatan Nama Badan hukum/usaha Alamat Instansi d1. Kota/Kabupaten d2. Propinsi d3. E-mail d4. Telepon d5. Fax
: : : : : : : :
Nomor 2.e
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
3. Lokasi/Tempat Pemakaian
Bagian ini diisi bagian/gedung/alamat lokasi dimana pesawat sinar-X akan dimanfaatkan oleh pemohon.
3. Lokasi Pemanfaatan Nomor 3.a Nomor 3.b Nama Klinik/RS/Praktek Dokter/BP Alamat b1. Kota/Kabupaten b2. Propinsi b3. E-mail b4. Telepon b5. Faksimili : : : : : : : Diisi nama klinik,RS,Praktek Dokter, Balai Pengobatan sesuai lokasi pesawat sinarX berada. Diisi alamat lengkap lokasi sumber berada seperti dari nama jalan, RT/RW, kampung/dukuh, desa, dan kecamatan Diisi nama kota/kabupaten klinik,RS,Praktek Dokter, Balai Pengobatan sesuai lokasi berada. Diisi nama propinsi klinik,RS,Praktek Dokter, Balai Pengobatan sesuai lokasi berada. Diisi alamat e-mail klinik,RS,Praktek Dokter, Balai Pengobatan sesuai lokasi berada. Diisi nomor telepon klinik,RS,Praktek Dokter, Balai Pengobatan sesuai lokasi berada. Diisi nomor faksimil klinik,RS,Praktek Dokter, Balai Pengobatan sesuai lokasi berada.
Nomor 5.1.d.1 Nomor 5.1.d.2 Nomor 5.1.d.3 Nomor 5.1.d.4 5.2 Tabung Sinar-X Nomor 5.2.a Nomor 5.2.b
: :
Diisi merk tabung (insert) sesuai dengan pembacaan di lokasi Diisi tipe tabung (insert) sesuai dengan pembacaan di lokasi
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
Diisi nomor seri tabung (insert) sesuai dengan pembacaan di lokasi Diisikan tahun pembuatan pesawat Diisikan tahun pemasangan pesawat
5.3 Kelengkapan Tabung Nomor 5.3.a Nomor 5.3.b Nomor 5.3.c Nomor 5.3.d Kolimator Diafragma Lampu indikator Filtrasi : : : : Dicoret yang tidak perlu bila kolimator ada, atau tidak ada sama sekali Dicoret yang tidak perlu bila diafragma ada, atau tidak ada sama sekal Dicoret yang tidak perlu bila lampu indikator ada, atau tidak ada sama sekal Dicoret yang tidak perlu bila filtrasi ada, atau tidak ada sama sekal
5.4 Pengadaan Pesawat SinarX Nomor 5.4.a Nomor 5.4.b Nomor 5.4.c Nomor 5.4.d Nama Instansi Alamat Instansi Telepon No. Izin Impor : : : : Diisi nama instansi pemasok pesawat Sinar-X Diisi alamat lengkap yaitu jalan, kota instansi pemasok berada Diisi nomor telepon instansi pemohon. Diisi nomor izin impor pemasok pesawat sinar-X dan masa berlakunya
Pilihlah Salah Satu Penggunaan untuk setiap Pesawat sinar-X dibawah ini :
Contoh
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
10 Pesawat Sinar-X CT-Scan b. Pesawat Sinar-X Untuk Intervensional 1 Pesawat Sinar-X Fluoroskopi 2 Pesawat Sinar-X C-Arm/U-Arm Angiografi 3 Pesawat Sinar-X CT-Scan Angiografi 4 Pesawat Sinar-X CT-Scan Fluoroskopi c. Pesawat Sinar-X Untuk Penunjang Radioterapi 1 Pesawat Sinar-X Simulator 2 Pesawat Sinar-X CT-Scan Simulator 3 Pesawat Sinar-X Untuk Simulator 4 Pesawat Sinar-X C-Arm Untuk Brakhiterapi d. Pesawat Sinar-X CT-Scan Untuk Penunjang Kedokteran Nuklir
Beban Kerja Ukuran Ruangan Pesawat Sinar-X Bahan Dinding Ruangan Pesawat Sinar-X Ruang Operator Pesawat Sinar-X
: : :
Nomor 6.5
Nomor 6.6
Pintu Ruangan Pesawat Sinar-X Tanda Bahaya Radiasi Penggunaan Ruang Sekitar ruang pesawat sinar-X
: :
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
7. Data Personil
Kolom ini berisikan data personil yang dipekerjakan dilokasi pemanfaatan pesawat sinar-X.
Nomor 7. 1 Petugas Proteksi Radiasi (PPR) : Adalah petugas yang telah dinyatakan mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi oleh BAPETEN dan ditunjuk oleh Pengusaha Instalasi. PPR yang diperbolehkan bekerja pada fasilitas radiologi diagnostik dan intervensional hanya PPR Kesehatan Umum dan PPR Radiodiagnostik. Pada kolom ini diisikan nama PPR, pendidikan terakhir, lamanya pelatihan proteksi radiasi, nomor dan masa berlaku Surat Izin Bekerja (SIB) serta ada tidaknya film badge Adalah setiap orang yang bekerja di instalasi radiologi diagnostik dan intervensional yang diperkirakan dapat menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum
Nomor 7.2
Pekerja Radiasi
Perlengkapan Proteksi Radiasi Kolom FORMULIR 2-2-F ini berisikan data perlengkapan proteksi radiasi meliputi peralatan pemantau dosis dan peralatan protektif radiasi. Perlengkapan proteksi radiasi tersebut harus sesuai dengan standar internasional atau standar nasional yang setara.
Penutup
Berisi pernyataan (statement) pemohon izin/pengusaha instalasi bahwa yang bersangkutan telah menjamin isian formulir, memahami persyaratan izin yang diminta, serta tunduk atas peraturan yang berlaku. Pada surat pernyataan ini dibubuhkan tempat dan tanggal formulir permohonan diisi serta dicantumkan nama lengkap, jabatan pemohon izin/pengusaha instalasi dan tandatangan yang bersangkutan diatas meterai Rp. 6.000,- asli dengan diberi stampel perusahaan.
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
DOK 2-2-K
Dokumen Personil
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
Contoh
Diisi tentang Program proteksi radiasi tersebut disusun oleh PPR dalam sebuah dokumen
I. PENDAHULUAN
Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi. Keselamatan Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah rencana yang harus disusun dan dilaksanakan oleh Pemegang Izin untuk mewujudkan hal tersebut. Tujuan umum program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah menunjukkan tanggung jawab manajemen dalam rangka Proteksi dan Keselamatan Radiasi melalui penerapan struktur manajemen, kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan tingkat risiko yang dapat ditimbulkan dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion. Sebutkan dasar hukum PP 29 tahun 2008
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
A.1. Uraikan tanggung jawab Pemegang Izin, agar mengacu kepada Pasal 6 ayat (2) huruf a s/d h PP No. 33/2007. A.2. Uraikan kewajiban Pemegang Izin, agar mengacu kepada Pasal 7 s/d pasal 19 PP No. 33/2007 B. Pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir, seperti Petugas Proteksi Radiasi, pekerja radiasi, dan tenaga lainnya. B.1. Petugas Proteksi Radiasi (PPR). a. Uraikan definisi PPR, agar mengacu kepada Pasal 1 angka 25 PP No. 33/2007. b. Uraikan tanggung jawab dan kewajiban PPR, agar mengacu kepada SK Ka. BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99. B.2. Pekerja Radiasi. a. Uraikan definisi Pekerja Radiasi, agar mengacu kepada Pasal 1 angka 26 PP No. 33/2007 b. Uraikan tanggung jawab dan kewajiban Pekerja Radiasi, agar mengacu kepada SK Ka. BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 B.3. Tenaga lainnya, jika ada (misalnya Fisika Medik, operator, petugas kamar gelap, perawat, dll.) Penjelasan mengenai penyelenggara keselamatan radiasi agar ditambahkan organisasi penyelenggara keselamatan radiasi yang dilengkapi dengan garis koordinasi/pelaporan dalam hal terjadi keadaan darurat/kejadian abnormal. menggambarkan struktur organisasi secara keseluruhan, tidak hanya yang penyelenggaraan keselamatan radiasi saja. bagan/struktur komando dan Bagan harus terkait dengan
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
A.
Uraikan metode pemantauan paparan radiasi di daerah kerja dan periode pengukuran (terus menerus, berkala atau sewaktu-waktu).
B. Uraikan perlengkapan proteksi radiasi yang digunakan : a. peralatan pemantau paparan radiasi, misalnya surveymeter, lengkap beserta spesifikasi b. peralatan pemantau dosis perorangan, misalnya film badge, TLD badge, dll. c. peralatan protektif radiasi, misalnya tanda radiasi, plat Pb, dll.
dengan teknologi peralatan yang digunakan, misalnya jika ada hasil pengukuran paparan radiasi melebihi batasan yang ditentukan oleh pabrikan, dll. B. Uraikan prosedur penanggulangan sebagaimana tersebut pada butir A. C. Uraikan personil yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan penanggulangan.
Petunjuk Teknis Pengisian Formulir Permohonan Izin Radiologi Diagnostik dan Intervensional Juknis 2.2
Dokumen
No : 001/DPFRZR/XI-2009 Revisi : 1.0 Tanggal : November 2009
CONTOH
DOK 2-2-G
Diisi nama instansi, alamat, merk pesawat, tipe pesawat. Bagaimana persiapannya, pelaksanaan, penutupan.
Prosedur Tetap Pengoperasian Pesawat Sinar-X (Setiap Pesawat Sinar-X harus tersedia prosedur Operasi Tetap) Prosedur Pengoperasian Pesawat Sinar-X berisi antara lain Merk : .. Tipe : ..................................................... Persiapan menghidupkan pesawat sinar-X ................................................... .................................................... Pelaksanaan penyinaran .................................................... .................................................... Contoh Tabel Eksposi Pemeriksaan Thorax BNO Lumbosakral Thorakal Manus Antebrachi Cubiti Humerus Pedis Ankle Cruris Genue Femur Pelvis Cranium Organ lain Proyeksi AP/PA/Lateral Supine AP/Lateral AP/Lateral AP I Lateral AP / Lateral AP I Lateral AP I Lateral AP I Lateral AP / Lateral AP / Lateral AP / Lateral AP I Lateral AP AP I Lateral ........ Tegangan (kV) Arus (mA) Waktu (s) mAs