Anda di halaman 1dari 10

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
2011

S\[^SZW^SZUSZYSZ
Studio Perancangan Arsitektur B
1FRMINAI IFFN0, BANUN0
ARNI HARUMI
%
BAB I
PENDAHULUAN


I. LATAR BELAKANG
Dalam sistem transportasi perkotaan, ruas Jalan Dr. Setiabudi merupakan bagian dari
koridor utara yang berIungsi sebagai jalur penghubung utama kota Bandung dengan kota-kota
satelit di wilayah utara, yang memiliki peranan bagi pengembangan wilayah Metropolitan
Bandung.

Dari sektor aktiIitas regional, jalan Dr. Setiabudi sangat berpotensi bagi
pendistribusian perkembangan kota-kota kecil di kawasan sekitarnya, serta berpotensi sebagai
jalur lintasan alternatiI menuju Ibu Kota Negara Jakarta. Jalan Setiabudi juga berperan
sebagai jalur alternatiI ke kawasan Kota Madya Cimahi

Berdasarkan karakteristik lalu lintas, pada ruas jalan Setiabudi ada 3 macam jenis lalu
lintas, yaitu lalu lintas lokal, lalu lintas regional dan menerus. Bercampurnya ketiga jenis lalu-
lintas tersebut menyebabkan tingginya volume lalu lintas, terutama pada periode pucak
mobilitas masyarakay pagi, siang dan sore hari, serta meningkatnya kepemilikan Kendaraan
dan pola penggunaan lahan yang cukup pesat.

Adanya terminal Ledeng type B ditepi ruas jalan Dr Setiabudhi yang tidak memiliki jalan
akses keluar-masuk terminal berdampak pada kelancaran arus lalu lintas menerus di jalan
Setiabudi. Sebaliknya, tingginya volume kendaraan di ruas jalan Dr Setiabudhi mempengaruhi
pula terhadap kelancaran kendaraan angkutan umum yang hendak masuk dan keluar terminal
Ledeng.

Meski tidak terlalu besar, Terminal Ledeng punya peran penting untuk Kota Bandung.
Terminal yang sibuk di jam bangun dan jam tarik itu juga sebagai sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Terminal Ledeng memiliki klasiIikasi sebagai terminal type B terletak di tepi
jalan Setiabudi Bandung, tanpa memiliki jalan akses keluar-masuk kendaraan. Terminal ini
merupakan salah satu komponen dalam sistem pelayanan transportasi perkotaan, yaitu
berIungsi sebagai titik simpul pergantian moda transportasi bagi mobilitas masyarakat di
kawasan Bandung utara untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari.


leh sebab itu studi ini dimaksudkan untuk mengidentiIikasi serta mengukur kinerja
pelayanan terminal Ledeng, antara lain:
1. Volume kedatangan/keberangkatan kendaraan umum tiap trayek.
2. Tingkat pelayanan tiap lajur di dalam terminal.
3. Waktu tunggu kendaraan.
4. Kapasitas dan tingkat pelayanan terminal, serta
5. Panjang antrian dan waktu tunda kendaraan menerus pada ruas jalan Dr. Setiabudi di
depan terminal.

Dengan diperolehnya data Iaktual tersebut dapat digunakan untuk upaya
pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan terminal Ledeng jangka pendek,
menengah maupun untuk program jangka panjang.


II. PERUMUSAN MASALAH
Sebagai salah satu komponen dalam dalam sistem pelayanan transportasi perkotaan,
terminal Ledeng yang berlokasi di jalan Dr Setiabudi kota Bandung berIungsi sebagai titik
simpul pergantian moda transportasi angkutan penumpang umum bagi mobilitas masyarakat
di kawasan Bandung utara.
Selain itu, Jalan Dr. Setiabudi yang dikenal sebagai jalan kolektor primer satu-
satunya yang menghubungkan antara kota Bandung dengan Kabupaten Subang dan
Kabupaten Bandung bagian utara, memiliki volume lalu lintas yang cukup tinggi dan selalu
padat oleh kendaraan. Kepadatan lalu lintas tersebut semakin meningkat pada hari-hari libur,
antara lain karena banyak dilalui oleh berbagai jenis kendaraan /,7 /,3 ,,3 menuju
kawasan pariwisata di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung bagian utara.
Dengan area terminal seluas 2300 m2 dan melayani 917 unit kendaraan mobil
penumpang umum (MPU) dari 6 trayek yang diwajibkan masuk terminal untuk
menurunkan/menaikkan penumpang dan untuk pergantian moda angkutan penumpang,
maka kepadatan kendaraan, lamanya waktu tunggu di dalam terminal, terjadinya konIlik lalu
lintas pada kendaraan mobil penumpang yang hendak masuk terminal dan kepadatan arus
lalu lintas di luar terminal adalah merupakan Ienomena permasalahan yang ditemui di
kawasan terminal Ledeng.

III.MAKSUD DAN TU1UAN
Maksud dan tujuan dari tugas Studio Perancangan Arsitektur 7B ini mengenai sistem
transportasi untuk kota Bandung di masa mendatang dengan objek Terminal Ledeng adalah
untuk menata areal terminal serta mendesain sebuah terminal transportasi perkotaan dengan
memanIaatkan sistem TD dan saling berintegrasi dnegan lingkungan sekitar. Sehingga
diharapkan bahwa nantinya Kota Bandung akan memiliki sebuah terminal yang mampu
melayani semua kebutuhan sirkulasi masyarakatnya terutama yang berada di daerah sekitar
Bandung utara serta mampu menambah pergerakan perekonomian kota Bandung sendiri.

IV. METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan adalah pendekatan dengan survey langsung ke
lapangan dan membandingkannya dengan studi literatur dan studi kasus. Sehingga proses
penataan dan pengembangan kawasan yang dilakukan ini nantinya akan sesuai dengan
kondisi yang ada di lapangan, namun tetap memenuhi standar dari peraturan yang ada.
Berikut adalah skema mengenai metode pembahasan yang dipakai :

























BAB II
TIN1AUAN LOKASI DAN LITERATUR


I. LOKASI STUDI

Terminal Ledeng (Ledeng Stasiun Bus) adalah salah satu stasiun untuk bus kota dan
angkot minibus (modus utama transportasi publik di Bandung). Terletak di ujung utara kota
Bandung, tepatnya di Jalan Dr. Setiabudhi.

Secara geograIis terminal Ledeng berada pada lokasi strategis pada jaringan jalan
kolektor primer 8 kilometer dari pusat kota di kawasan utara kota Bandung, yang memiliki
jalan akses langsung ke kawasan Kabupaten Subang, kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung
bagian barat seperti kota Lembang dan Cisarua.

























BA!DL!C
PE1A VLAYAH
1ERM!AL LEDE!C
Lokasi terminal

II. BATAS WILAYAH

Area studi perancangan Terminal Ledeng Bandung berada di Jl. Dr. Setiabudhi
Bandung yang berada di sekitar area permukiman warga serta area perdagangan. Berikut ini
adalah peta delineasi dari lokasi studi yang dimaksud.






















Batas-batas dari lokasi studi ini antara lain :
Utara : Jl. Sersan Surip
Selatan : Area permukiman
Barat : Jl. Dr. Setiabudhi, area permukiman serta perdagangan
Timur : Area permukiman

Delineasi lokasi
U
]alan Eksisiting
III. KONDISI EKSISTING

Berikut ini merupakan kondisi eksisting pada Terminal Ledeng, Bandung.

























DAN
U
IV. STUDI LITERATUR

Studi literature yang diambil adalah mengenai terminal serta apa saja Iasilitas maupun
kelengkapannya. Beberapa poin yang penting (yang harus mendapat perhatian) dari terminal
antara lain :

O Jalur masuk dan keluar untuk bus
O Jalur masuk dan keluar untuk kendaraan non bus
O Loading bay
O Unloading platIorm
O Areal parkir
O Sarana penunjang, seperti tempat perawatan bus, tempat istirahat, kantin, dll.


Sementara mengenai letak pemberhentian bus (seperti semacam shelter atau halte), yang
harus diperhatikan adalah :
O Berada di sepanjang rute angkutan umum,
O Berada di jalur pedestrian,
O Diarahkan dekat dnegan pusat kegiatan/permukiman,
O Dilengkapi dengan rambu petunjuk,
O Memudahkan penumpang dalam pergantian moda nagkutan umum.










BAB III
ANALISA PERMASALAHAN

Analisa yang dilakukan pada kondisi eksisting Terminal Ledeng antara lain adalah
analisa sirkulasi dan analisa Iasilitas.
I. ANALISA SIRKULASI
Berdasarkan gambar pola terminal Ledeng di bawah ini, ditunjukkan bahwa alur
sirkulasi atau arah pergerakan dari terminal ini adalah















Pola jalur antrian dalam Terminal ini adalah LINEAR dengan adanya jalur eksisting
berjumalah 10 koridor, yang terdiri dari 4 koridor lintasan dan 6 koridor antrian.
Ia|ur ||ntasan
Ia|ur antr|an
II. ANALISA FASILITAS
Berdasarkan hasil survey pada kondisi eksisting Terminal Ledeng, diketahui bahwa
terminal ini beroperasi di atas lahan seluas 2300 m2 dengan Iasilitas yang sekiranya belum
mampu untuk melayani kebutuhan sebuah terminal yang layak apalagi untuk beberapa tahun
ke depan.
Beberapa Iasilitas tersebut antara lain :
O Bangunan kantor atau menara pengawasa (2 lantai)
O Kios atau kantin serta wartel yang ada di sisi selatan dan timur terminal
O Jalur antrian pemberangkatan dan jalur lintasan
O ona parkir kendaraan
O Pos keamanan (2 buah)
O Toilet umum
O musholla

Anda mungkin juga menyukai