Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kecelakaan lalulintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia
setelah penyakit jantung dan stroke. Setiap tahunnya 30.000 nyawa melayang di
jalan raya. Dan setiap tahunnya 9.000 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
Data dari kepolisian RI tahun 2006 didapatkan angka rata-rata yang sangat
mencengangkan ini bahwa tiap 1 jam rata-rata telah terjadi 10 kecelakaan lalu
lintas. Tiap 10 menit 1 orang menderita luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas.
Tiap 15 menit 1 orang menderita luka berat akibat kecelakaan dan tiap 30 menit 1
orang meninggal dunia akibat kecelakaan (Ditjen Perhubungan Darat, 2006). Data
dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sulawesi Selatan Direktorat
Lalulintas, jumlah kecelakaan lalu lintas 1.127 kasus untuk tahun 2006, 1.493
kasus untuk tahun 2007 dan 1827 kasus untuk tahun 2008. Dari data tersebut yang
meninggal 681 orang pada tahun 2006, 938 orang pada tahun 2007, 958 orang
pada tahun 2008. Data tersebut menunjukkan peningkatan (Dirlantas Polda Sulsel,
2009).

Kecelakaan lalulintas terus menjadi ancaman yang serius bagi
kelangsungan hidup manusia. Hal tersebut menjadi masalah sosial dan ekonomi
yang cukup serius baik di negara berkembang maupun di negara maju (Syamsiar
Russeng, 2009). Demikian halnya dengan kecelakaan lalulintas, penyebabnya
adalah kondisi lingkungan dan juga Iaktor manusianya dalam hal ini pengguna
jalan. Faktor kesalahan manusia terkait dengan banyak hal antara lain kondisi
kesehatan, kelelahan, dan perilaku para pengemudi. Kelelahan pada pengemudi
juga disebabkan oleh karena panjangnya waktu tugas serta kurangnya istirahat
(Syamsiar Russeng, 2009).
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dapat dipengaruhi oleh perilaku
pengemudi seperti lalai memperhatikan rambu lalu lintas, ugal-ugalan,
2

mengonsumsi alkohol, merokok, mengonsumsi minuman yang dipercaya
menambah tenaga dan adanya kebiasaan menggunakan obat anti histamin dan
analgetik saat merasa tidak sehat (sakit kepala, pilek) yang eIeknya menyebabkan
mengantuk. Dilaporkan bahwa kesalahan pengemudi, intoksikasi dan Iaktor
manusia lainnya memberikan kontribusi 93 atas kejadian kecelakaan (Survey
British and America, 1985). Kelelahan juga merupakan salah satu Iaktor risiko
penyebab kecelakaan lalulintas. Laporan polisi lalulintas di Amerika melaporkan
selama periode 1989-1993 diperkirakan ada 56.000 kecelakaan setiap tahun yang
disebabkan mengantuk (Knilling and Wang dalam Peters, 1994).

Faktor terjadinya kelelahan itu sangat bervariasi salah satunya diduga
dengan melawan ritme sikardian, terutama pada waktu dini hari. Kurang tidur
dapat menyebabkan kelelahan dan juga menurunnya respon serta koordinasi tubuh
saat berkendara. Selain melawan ritme sirkadian yang merupakan salah satu
Iaktor kelelahan sebagai penyebab dari kecelakaan lalu lintas terdapat pula Iaktor
yang disebabkan karena perilaku pengemudi antara lain yaitu : 1) Keadaan tubuh,
2) Reaksi, 3) Kecakapan, 4) Gangguan terhadap perhatian (H.S. Djayoeman,
1976).
Umumnya pada pengemudi yang lebih muda, mengemudi pada
keadaan lelah termasuk biasa karena berhubungan dengan Iaktor gaya hidup.
Harrison (2006) mensurvei pengemudi yang berumur antara 18-25 tahun di
Victoria bahwa 43 mengalami kelelahan mental dan mengantuk pada saat
mengemudi, 40 mengalami dengan kelelahan Iisik (tired or worn out), 10
mengakui sebelum mengemudi tidak tidur selama 24 jam dalam 2 minggu terakhir
dan 3 mengakui kepala terkulai (nodding off) pada saat mengemudi. Diduga
kuat jenis kelamin ikut menentukan kejadian kecelakaan lalulintas. Observasi
empirik di lapangan menunjukkan lelaki sebagai Iaktor risiko kecelakaan
lalulintas tersebut. Faktor lain yang juga memberikan konstribusi terhadap
kecelakaan lalulintas antara lain : 1) Keadaan kendaraan, 2) Keadaan jalan, 3)
Perubahan arah jalan, 4) Rambu-rambu lalu-lintas, 5) Geometri jalan kurang
3

sempurna, 6) Penghalang pemandangan, 7) Keadaan yang mengurangi
penglihatan, dan 8) Sinar yang menyilaukan (Teguh Iman, 2007).

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah Iaktor ritme sirkadian berperan kuat dalam kecelakaan lalu lintas ?

C. TU1UAN PENELITIAN
Tujuan umum : Untuk mengetahui hubungan antara Iaktor ritme
sirkadian terhadap kecelakaan lalu lintas.
Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui hubungan antara Iaktor ritme sirkadian dengan
kecelakaan lalu lintas.
2. Untuk mengetahui Iaktor lain yang turut mempengaruhi kecelakaan
lalulintas.
3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara ritme sirkadian
dengan kecelakaan lalulintas

D. MANFAAT PENELITIAN
1. ManIaat sains : Membuktikan pengaruh ritme sirkadian terhadap
kecelakaan.
2. ManIaat praktis : Dibuktikannya ritme sirkadian sebagai Iaktor risiko
kecelakaan dapat membantu menekan kecelakaan lalu lintas, bila
pengemudi yang sebelumnya melawan ritme sirkadiannya individu
tersebut seyogyanya menahan diri untuk tidak mengemudi hingga
keseimbangan dinamik tubuhnya kembali pulih.





4

Anda mungkin juga menyukai