Anda di halaman 1dari 91

.

PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Dengan memperhatikan berbagai pasaran maka perlu
ada upaya untuk mengatasi yaitu dengan binaan untuk
beternak ayam. Pemuda yang tergabung dalam kelompok
belajar ini agar kita beternak ayam dengan baik, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan sendiri dan bisa menjadi suatu usaha.

b. Tujuan
Agar para yang tergabung dalam kelompok belajar memperoleh
pengetahuan dan keterampial beternak ayam.

c. Hasil Secara umum
Dari hasil kegiatan kelompok beternak ayam diharapkan dapat.
Pengetahuan dan berbagai keterampila seperti:
1. Merawat dan memelihara ayam dengan cara yang tepat dan
baik.
2. Membuat pakan alternatif makanan ayam yang sesuai
dengan keadaan di desa.




. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan kegiatan yaitu, disalah satu tempat
peserta dan waktu kegiatan dilaksanakan pada jam 14.00
16.00 atau sesuai kesepakatan.

b. Materi pelatihan
Materi pelatihan meliputi:
1. Cara membuat kandang yang baik
2. Cara memilih bibit ayam yang baik
3. Cara memelihara dan merawat ayam
4. Cara mencari dan membuat pakan alternatif

c. Strategi dan Deskripsi Jalannya kegiatan
Strategi dalam pelaksanaan kegiatan yaitu dengan ceramah,
tanya jawab, dan praktek hal itu disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan/ evaluasi proses
Selama dalam proses kegiatan berjalan lancar sebab alat dan
bahan yang diperlukan sangatlah mudah didapatkan di
sekeliling lokasi kegiatan dan hasil yang dicapai pada tahap ini
cukup baik.

b. Temuan/ hasil evaluasi produk
Dari hasil produk dari kelompok beternak ayam sangatlah baik
karena peserta atau anggota kelompok mengikuti dan
melaksanakan setiap tahapan kegiatan dengan baik dan
bersemangat.

c. Pembahasan
Pertemuan dilakukan 3 kali seminggu yaitu hari senin, dan
kamis. Proses kegiatan langsung praktek dan ceramah serta
tanya jawab tentang materi yang akan disampaikan yaitu :
1. Cara membuat kandang dan lokasi
2. Cara memilih bibit ayam baik
3. Cara memelihara dan merawat ayam agar tidak sakit
4. Cara mencari pakan alternatif dan makanan pokok.

d. Gambaran keaktifan 7 pemuda yang dibina
Selama kegiatan berjalan yang sesuai dengan rencanan dan
ketujuh peserta cukup aktif dan rajin mengikuti kegiatan.


V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan beternak ayam sangatlah membantu para pemuda di
desa baik untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang
menentap maka perlu dikembangkan terus.

b. Saran
Agar kepada seluruh peserta kelompok supaya bisa
mengembangkan kegiatan beternak ayam ini. agar pemuda
yang lain yang belum mendapat kesempatan belajar hal itu
emperoleh pengetahuan dari teman mereka.

c. Tindak lanjut
Perlu ada tindak lanjut dari kegiatan kelompok beteran ayam ini
terutama penyuluhan-penyuluan langsung ke kelompok atau
kedesa atau pihak desa bisa membuat program lagi untuk
pemuda yang lain.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Proses pendidikan pada hakekatnya adalah suatu upaya
untuk menjadi manusia berbudaya, beradab dan bermanfaat.
Khususnya kelompok pemuda yang ada di desa-desa yangperlu
pengetahuan dan keterampilan diaman pemuda ini kebanyakan
putus sekolah, maka kelompok pemuda tersebut dipandang
sangatlah perlu dibina sesuai dengan bakat danminat mereka.
Untuk menjawab permasalah tersebut maka dibentuklah
kelompok belajar membuat jala atau alat untuk menangkap ikan
di sungai dan sebagainya.

b. Tujuan
1. Agar para pemuda dalam kelompok belajar memperoleh
pengetahuan
2. Menampung dan membina para pemuda yang putus sekolah
dengan keterampilan membuat jala.
3. Membuat lapangan usaha sendiri bagi para pemuda yang
putus sekolah.

c. Hasil Secara umum
Dari hasil kegiatan kelompok beternak ayam diharapkan dapat:
3. Membuat jala berbagai jenis ukuran atau alat penangkap
ikan.
4. Memasarkan sendiri hasil pekerjaan mereka untuk
memperoleh hasil atau keuntungan.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan di keluaranan atau ditempat tutor. Waktu
pelaksanaan yaitu jam 16.00-18.00 atau sesuai kesepakatan
mereka.

b. Materi pelatihan
Materi pelatihan meliputi:
1. Cara membuat alat penjurai (cuban) dan pengukur besarnya
mata jelayang pas untuk semua tingkatan dan besar dan
panjang jala.
2. Cara memilih tali (nilon) yang sesuai untuk setiap untuk
tingkatan jala atau bahan
3. Cara menjurai jala yang cepat atau proses membuat jala.

c. Strategi dan Deskripsi Jalannya kegiatan
Strategi yang disusun meliputi ceramah, tanya jawab dan
langsung praktek membuat jala dan membuat bahan penjurai
(cuban) dan ukurann besarnya jala, memilih bahan yang baik
dan praktek membuat jala.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan/ evaluasi proses
Temuan selama proses atau jalannya kegiatan memang
berjalan baik dan lancar dan baik walaupun perlu kesabaran
dan semua peserta dapat mengerti tentang bagaimana cara
membuat jala yang baik.

b. Temuan/ hasil evaluasi produk
Temuan dan hasil dari kelompok membuat jala sangatlah
memuaskan karena kalau dibandingkan dengan yang ada di
pasar untuk kualitasnya tidaklah kalah. Dan bisa memenuhi
kebutuhan sendiri atau dijual.

c. Pembahasan
Dari beberapa jali pertemuan dan sampai akhir kegiatan
berjalan lancar dan baik dan peserta sudah bisa membuat jala
dari katel kegiatan praktek membuat jala.



d. Gambaran keaktifan 7 pemuda yang dibina
Selama kegiatan berjalan yang sesuai dengan rencanan dan
ketujuh peserta cukup aktif dan rajin dan mereka sudah
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan membuat jala.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
d. Kesimpulan
Kegiatan membuat jala sangatlah diminati oleh para pemuda
karena dengan keterampila tersebut selain untuk dijual tapi lebih
untuk kepterluan sendiri sehingga dengan jala tersebut
kebutuhan lauk/ikan untuk konsumsi keluarga dapat terpenuhi.
Dan alat penangkap ikan seperti itu perlu untuk masyarakat di
desa.

e. Saran
Agar para pemuda supaya dapat mengembangkan terus
keterampilan yang sudah dimiliki supaya bisa mendapat barang
atau alat yang bisa dijual.

f. Tindak lanjut
Perlu ada tindak lanjut dari pengetahuan yang diperoleh agar
pihak pemerintah supaya dapat memberi perhatian khusus
terutama masalah permodalan dan peningkatan keterampilan
atau melanjutkan kegiatan dengan prserta yang lebih banyak
lagi.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Program atau kegiatan yang dilakukan untuk membina
para generasi muda agar menjad igenerasi penerus maka perlu
diarahkan pada hal-hal yang bisa menjadi generasi yang baik,
sehingga dalam hal ini diharapkan mampu untuk membentuk
suatu kegiatan, kepemudaan khususnya di bidang keterampilan
seperti diantaranya membuat meja dalam meningkatkan usaha
keterampilan masyarakat atau pemuda desa dan terbentuklah
kelompok belajar tukang membuat meja atau kegiatan tukang
kayu.

b. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari keterampilan membuat meja
yaitu 7 orang peserta memperoleh pengetahuan dan
keterampilan untuk membuat meja dan sekaligus dapat
membuka lapangan kerja di desa.

c. Hasil Secara umum
Program keterampilan pembuatanmeja secara dini diberikan
pada para pemuda agar bisa menningkatkan keterampilan, dan
sekaligus dapat menjadi produsen dan mampu mendatangkan
penghasilan yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat
sekitarnya. Atau dengan keterampilan yang diperoleh untuk
membuka usaha sekaligus bisa mengurangi pengangguran
yang ada di desa.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Program membuat meja dilaksanakan di rumah salah satu
anggota kelompok dan wakti dilaksanakannya kegiatan pukul
15.00 12.00, 2 jam sekali pertemuan dan dapat juga berubah
sesuai kesepakatan bersama.

b. Materi pelatihan
Program membuat meja dapat menggunakan alat-alat yang
relatif sederhana dan mudah didapat dan ada disekitar peserta
atau ada disekitar desa dan alat-alat tersebut seperti :
1. Pisau
2. Gergaji
3. Paku
4. Tukul/palu
5. Siku-siku
6. Meteran
7. Kayu
8. Katam (penghalus kayu)
. Kuas
10. Cat kau
11. Ampelas kayu dan sebagainya
Kegiatan membuat meja pertama-tama sekali adalam kita
mencari bahan dan kemudian mengukur kayu kalu kita potong
sesuai dengan ukuran meja yang dibat dan atau sesuai
rencana, kemudian kayu-kayu tersebut dihaluskan atau di ketam
dan dibersihkan setelah itu kita rekatkan satu persatu kayu
tersebut menggunakan paku atau dapat juga menggunakan lem
kayu dan sebaginya.
Kemudian setelah selesai lalu di cat agar kelihatan lebih bagus.
Jadi materi kegiatan membuat meja yaitu semua tata cara
tentang membuat meja.

c. Strategi dan Deskripsi Jalannya kegiatan
Deskripsi jalannya kegiatan dimulai dengan penjelasan dan
dilanjutkan dengan praktek dan diskusi tentang hal-hal
mengenai pembuatan meja yang sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang dibuat atau dikehendaki atau sesuai pesanan.




. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan/ evaluasi proses
Selama program berlangsung hasil yang dicapai 7 orang
peserta kelompok belajar, yaitu 5 orang sudah bisa membuat
meja sedangkan 2 orang lagi masih belum terampil dan boleh
dikatakan kegiatan cukup berhasil dan perlu latihan lebih
banyak lagi.

b. Temuan/ hasil evaluasi produk
Dari hasil yang dicapai ke-7 orang peserta adalah baik, dimana
mereka sudah bisa membuat meja walaupun masih perlu teknik-
teknik tukang untuk dikuasa seperti ukuran menghaluskan kayu
dan sebagainya.

c. Pembahasan
Program kegiatan yang telah dilakukan telah ditemukan
beberapa masalah yang perlu dicari pemecahannya, yaitu
bagaimana peserta bisa membuat meja yang lebih baik lagi.
Atau lebih menarik.
Peserta yang masih kurang terampil dapat melakukan latihan
keterampilan agar meja yang dibuat bisa baik dan bisa dijual.


d. Gambaran keaktifan 7 pemuda yang dibina
Dari 7 orang peserta selama kegiatan berlangsung adalah
cukup aktif dan rajin mengikuti kegiatan baik latihan maupun
praktek yang disampaikan tutor.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Hasil kegiatan membuat meja dimana ke-7 orang peserta
sangat antusias melakukan latihan membuat meja dan rajin
hadir karena mereka merasa perlu memiliki keterampilan tukang
dan mereka bisa melakukan sendiri tukang meja.

b. Saran
Agar 7 orang peserta dapat terus mencoba dan berlatih
membuat meja yang baik dan dapat mengajak teman-teman
untuk membuat meja.

c. Tindak lanjut
Kegiatan dapat dibuat untuk lebih luas oleh pihak dinas
setempat, atau desa agar peserta lebih banyak mengikuti.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kegiatan pembuatan kerupuk singkong yang
diprogramkan di masyarakat telah mencoba untuk membuat
kerupuk singkong bersama-sama teman-teman pemuda sekitar
kami juga bersama mengerjakan ada yang mengupas atau
membersihkan singkong lalu diparut setelah itu baru di kukus.
Setelah di masak dituangkan lalu dijemus, setelah kering baru
digoreng, kegiatan dicoba lagi dalam kelompok belajar bersama
pemuda desa.

b. Tujuan
Tujuan agar para pemuda desa dapat memperoleh
pengetahuan dan keterampilan membuat kerupuk singkong
yang baik.

c. Hasil Secara umum
Dari 7 orang peserta dan generasi muda dapat memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat untuk
dikembangkan sebagai usaha seperti membuat kerupuk
singkong yang disukai orang atau kerupuk yang kita jual.


. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan kegiatan membuat kerupuk singkong itu
adalah di tempat tutor dan di rumah peserta lainnya. Waktu
pelaksanaan setiap kali kegiatan kurang lebih 2 jam atau
tergantung kesepakatan.

b. Materi pelatihan
Mengenai materi pelatihan/kegiatan membuat kerupuk singkong
adalah meliputi pengenalan alat dan bahann dan cara memilih
alat dan bahan, teknik mengolah dan membersihkan dan
mencampuri dengan bahan lain dan sebagainya.
Dan semua hal yang berhubungan dengan pengolahan kerupuk
singkong.

c. Strategi dan Deskripsi Jalannya kegiatan
Strategi kegiatan dimulai dengan memberikan penjelasan dan
arahan selanjutnya dilakukan tanya jawab dan latihan dan
diskusi serta praktek. Demikian seterusnya dalam setiap kali
pertemuan sampai selesai.



. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan/ evaluasi proses
Mengenai temuan selama proses tidak ada hal-hal yang bisa
membuat kegiatan berhenti dan hasil yang dicapai pada
kegiatan proses cukup baik.

b. Temuan/ hasil evaluasi produk
Hasil yang dicapai pada kegiatan akhir bahwa ke-7 peserta
semua bisa membuat kerupuk singkong atau kerupuk yang
terbuat dari bahan singkong itu bisa dibuat untuk dijual
produknya.

c. Pembahasan
Pembuatan kerupuk singkong itu tidak terlalu sulit dan dari awal
kegiatan 7 orang peserta latihan bisa dan mudah mengerti dan
bisa melakukan hal yang disuruh oleh tutornya.
Pada kegiatan akhir 7 orang sudah bisa membuat kerupuk atau
keripik singkong dengan cukup baik dan berarti pula kegiatan
dalam kelompok dapat membawa perubahan bagi peserta.

d. Gambaran keaktifan 7 pemuda yang dibina
7 orang peserta pelatihan membuat kerupuk singkong dan
dilakukan bersama atau belajar bersama dalam kelompok.
7 orang peserta pelatihan dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan aktif mengikuti pertemuan belajar dalam kelompok.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kerupuk singkong adalah salah satu jenis makanan ringan yang
terbuat dari singkong dan bisa dibuat untuk dijual dan orang
sangat suka.

b. Saran
Disarankan bagi peserta 7 orang agar terus membuat kerupuk
singkong, dan bila perlu sampai dijual ke pasar.

c. Tindak lanjut
Kegiatan latihan telah selesai dan bisa dilanjutkan oleh pihak
desa atau organisasi pemuda yang ada di desa dengan sasaran
yang lebih luas.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kegiatan pemuda sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan sumber daya alam yang ada di desanya.
Untuk itu melalui kegiatan pembinaan kepemudaan ini
diharapkan pemuda pemudi yang tidak dapat melanjutkan
sekolah/pendidika kejenjang yang lebih tinggi dapat
mengembangkan kreatifitasnya dalam mengolah kekayaan alam
sekitar desa mereka.
Program kegiatan ini agar pemuda-pemudi diharapkan
punya penghasilan dan sekaligus keterampilan dalam bidang
mengolah rotan yang tidak jadi (mentah) menjadi bahan jadi
(siap pakai) seperti belajar menganyam kipas, sehingga
pemuda pemudi desa punya keterampilan menganyam kipas
dari rotan yang baik.
Program pembinaan kepemudaan dilaksanakan dengan
mengumpulkan pemuda pemudi dan membahas rencana
kegiatan menentukan tempat dan waktu pelaksanaan,
memperhatikan langusng penganyamannya, bagaimana cara
memotong dan meraut sertamenganyam rotan tersebut,
menyiapkan alat-alat yang dipakai.
Dengan demikian maka terbentuklah kelompok belajar
menganyam dari bahan rotan.
b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Memberi bekal pengetahuan dan keterampilan bagi pemuda
pemudi serta mengembangkan mata usahanya
dimasyarakat dengan hasil anyaman yang telah dibuat.
2. Membantu mengurangi pengangguran dikalangan pemuda
yang ada di desa.

c. Hasil Secara umum
Setelah selesai kegiatan semua peserta terampil dan bisa
membuat kipas dari rotan.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan ditempat seorang warga dan
dilaksanakan 2 kali seminggu yaitu tiap-tiap hari minggu dan
rabu selama 120 menit setiap hari pertemuan.

b. Materi pelatihan
Sebelumnya dipilih dulu rotan yang agak besar danbaik, serta
dibersihkan terlebih dahulu (diruntih). Rotan yang sudah
dibersihkan (di tuntih) lalu dipotong-potong menjadi beberapa
bagian/ potongan.
Potongan-potongan rotan tersebut belash pakai pisau kecil atau
langgei, lalu di jemur 1 sampai 2 hari sampai kering rotannya.
Setlah rotannya kering lalu potongan atau belahan-belahan
rotan teresbut diraut pakai pisau kecil (langgei) sampai titpis,
merautnya sesempurna mungkin jangan sampai rautan rotan
yang tipis tadi terputus, setelah tipis diraut lalu dipukul-pukul lagi
belahan rotan tadi supaya halus dan tipis bilah-bilah rotan
tersebut dipukul pakai palu dan untuk alasnya batu tipis, bilah-
bilah rotan yang sudah tipis/pipis itu dijemur lagi 1-2 hari,
setelah itu baru bisa dianyam jadi kipas.
Cara membuat kipas yaitu :
Belahan rotan tadi disusun (didame) ada yang susunannya jalan
4 dan jalan 5. Disusun 5 dari belahan rotan tadi setelah itu
lipatlah rotan tadi dibujurkan. Lalu dilipat lagi belahannya ditaruh
lagi belahan rotan yang lain, begitulah seterusnya sampai
selesai anyamannya lalu dilipat ujung-ujungnya dan diselipkan
keanyaman yang terdahulu supaya kelihatan rapi, lalu dibuat
tangkai kipas dari rotan yang sudah bersih dan dipotong juga
lalu dilipat dan dibuat lilitann supaya tangkainya melekat dengan
kipas dan bisa dipegang tangkainya, dililitkan lagi sehingga
berjumlah 8 lilitan atau 15 lilitan.
Untuk memasukan lilitan rotan/belahan rotan yang dipipihkan
(sirat) dipakai alat (jujuk) untuk mudahkan masuk simat tadi
keanyaman kipas, lalu dirapikan dan dikasihkan pewarna/cat
pada kipas tersebut supaya kelihatan indah.
Alat-alat yang digunakan membuat kipas yaitu:
a. Pisau kecil (langgei)
b. Kawat (jujuk)
c. Batu dan palu
d. Cat/pewarna
Bahan-bahannya
a. Rotan yang baik
b. Daun-daun untuk pewarna (pewarna tradisional)

c. Strategi dan Deskripsi Jalannya kegiatan
Kipas dibuat dengan bernmacam-macam bentuk sesuai dengan
selera pembeli dan kebutuhan mandirikan adayang bentuknya
seperti kipas Bali ada yang segi empat, ada juga yangg
bentuknya seperti bunga. Di Bali misalnya kipas digunakan
untuk menari.
Di pedesaan kipas juga digunakan untuk mengipas pengantin.
Oleh karena itu sekali gunanya disamping untuk dipasarkan
sebagai penambahan penghasilan dan untuk kebutuhan sendiri.



. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan/ evaluasi proses
7 orang anggota aktif semua, selama pertemuan. Kegiatan
dilaksanakan aman, tertib dan terkendali dan hasil yang dicapai
rata-rata cukup dan mereka bisa dan bisa mempraktekkan apa
yang disampaikan tutor.

b. Temuan/ hasil evaluasi produk
7 orang anggota ada 5 orang yang bagus/ cukup terampil, 2
orang yang pas-pasan secara keseluruhan bahwa mereka dapat
menerima cara dan teknik membuat kipas dan peserta dapat
membuatnya.

c. Pembahasan
Program kegiatan kipas dari rotan yang menjadi pilihan peserta
belajar dan setelah berjalan kegiatan peserta atau warga belajar
mudah menerima dan mengerti penjelasan sumber bejalar dan
mereka dapat menerapkan pengetahuan dan mempraktekkan
masing-masing, warga belajar membuat kipas dan bahan
dibawa warga belajar masing-masing hasil cukup baik.



d. Gambaran keaktifan 7 pemuda yang dibina
Program kegiatan membuat kipas dari bahan rotan yang diikuti
oleh 7 orang warga belajar atau pemuda desa dan gambaran
kehadiran warga belajar tersebut cukup dan mereka sangat
senang belajar membuat kipas karena bahan untuk kegiatan
banyak di desa mereka atau tidak tidak terlalu sulit mencari.
Peserta belajar sering bertanya tentang cara membuat kipas
dan mereka sering pula mengeluar pendapat.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Program membuat kipas dari rotan ini diharapkan berguna bagi
ke 7 anggota, juga bagi orang lain yang berminat keterampilan,
misalnya, membuat kipas secara tradisional, mempunyai
kemampuan untuk bekerja keras, mempunyai usaha yang baik,
mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peralatan sendiri.
Dari kegiatan membuat kipas dari bahan rotan sangat musah
diterima warga belajar dan mereka bisa mempraktekan.

b. Saran
Agar dalam membuat kipas dari bahan rotan yang rotannya
diambil dari rotan yang bagus atau baik. Dalam pelaksanaan
kegiatan hendaknya lebih banyak praktek atau latihan.
c. Tindak lanjut
Program kegiatan membuat kipas itu dilaksanakan lagi
hendaknya pihak desa dapat melaksanakan atau bisa juga
dilaksanakan oleh organisasi pemuda yang ada di desa dan
dapat menjangkau peserta lebih banyak.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Jagung adalah salah tanaman pangan pengganti padi
mengandung karbohidrat dan mineral yang berguna bagi tubuh
manusia.
Tanaman jagung telah lama dikenal dan dibudidayakan
oleh masyarakat, hal itu karena cara menanam dan perawatan
jagung sangat mudah serta mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan manusia. Kita pasti pernah merasakan makasan
jagung misalnya : jagung bakar, sayu asam jagung, jagung dan
perkedel. Semua makanann tersebut berbahan dasar jagung,
itulah sedikit manfaat jagung yang dapat kita jumpai sehari-hari
dan masih banyak manfaatnya dan jagung juga bisa
mendatangkan hasil, maka dari terbentuklah kelompok belajar
menanam jagung yang baik.

b. Tujuan
Adapun tujuan adalah agar peserta 7 orang memperoleh
pengetahuan tentang menanam jagung serta perawatannya
sangat mudah serta mempunyai banyak manfaat seriring
dengan perkembangan pengetahuan dan kebutuhan pangan
sekarang.
Dengan demikian kita lebih mengenal atau paham tentang cara
mananam jagung serta memeliharanya.

c. Target hasil kegiatan
Yang menjadi target dari hasil kegiatan ini adalah agar peserta
dapat terampil dalam menanam jagung yang berkualitas dan
produktif dari petani penanam. Seperti kelompok belajar ini agar
menanam jagung dapat lebih meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri dan sebagainya.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Kegiatan yaitu di tempat tutor dan waktu pelaksanaan jam 14.00
16.00 atau sesuai kesepakatan.

b. Materi pelatihan
Menanam tanaman jagung dapat ditanaman di daerah kita mulai
dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian
antara 1000-1800 m diatas permukaan laut.
Benih berkualitas merupakan salah satu kunci sukses menanam
jagung. Apabiila telah mempersiapkan benih yang berkualitas
tanaman jagung akan tumbuh dengan baik lebih baik hasil
panen akan banyak.
Jagung yang akan ditanam sebaiknya bermutu tinggi. Syarat-
syarat benih jagung bermutu tinggi adalah :
a) Daya kecambah
b) Kemurnian benih tinggi (tidak bercampur benih lain)
c) Tidak tercampur kotoran
d) Tidak tercamput hama, penyakit dan gulma.
Bibit/ benih jagung berkualitas sebenarnya dapat diperoleh dari
penanaman sendiri. Biji yang dipilih untuk disediakan benih
diambil dari tongkol yang besar dengan baris biji-biji yang lurus
penuh atau biji yang baik.

c. Pengelolaan lahan tanaman jagung
Proses kedua setelah menyediakan benih jagung adalah
mempersiapkan lahan dengan cara mengelolanya yang baik
yaitu :
a) Memperbaiki struktur tanah sehingga dihasilkan struktur
tanah baru yang siap ditanam.
b) Memberi tambahan humus dengan pemberian pupuk hijau
atau pupuk kandang.
c) Memperbaiki sirkuasi udara dalam tanah
d) Mematikan rumput liar atau gulma yang mengganggu
pertumbuhan tanaman.
e) Mendorong aktivitas tanah untuk memperbaiki usur hara.
. TEMUAN DAN HASL
Proses menanam jagung di daerah kita pada umumnya tanaman
jagung dipersiapkan terlebih dulu dan disusun selama berapa bulan
dengan memperhatikan curah hujan. Oleh karena itu sebelum
menanam jagung biasanya melakukan pemilihan benih yang akan
ditanam dan disesuaikan keadaan air yang tersedia atau hujan
turun.
1. Strategi jalannya kegiatan
Pola tanaman jagung dipersiapkan terlebih dahulu dan disusun
selama beberapa waktu dengan memperhatikan curah hujan.
Oleh karena itu, sebelum menanam, biasanya petani melakukan
pemilihan benih yang akan ditanam dan disesuaikan dengan
keadaan air.
Jagung memiliki umur panen yang berbeda-beda semakin lama
atau panjang umur jagung. Semakin tinggi pula pertumbuhan
tanaman, sehingga memerlukan tempat yang lebih luas.
Setelah tanaman tumbuh, langkah selanjutnya yang harus
diperhatikan agar diperoleh pertumbuhan tanaman dan hasil
produksi yang tinggi adalah :
a. Penyulaman dan penjarangan
Merupakan cara untuk menjaga kepadatan populasi
tanaman jagung agar produksi tinggi.

b. Penyiangan
Bertujuan untuk memberihkan lahan dari gulma atau
tanaman pengganggu
c. Pembumbunan
Bertujuan untuk menutup akan udara dengan tanah agar
memperkokoh posisi batang tanaman sehingga tidak mudah
ketika tertiup angin.
d. Pemupukan
Pupuk tanaman jagung tergantung pada kesuburan tanah,
jenih pupuk yang akan digunakan dan luas lahan.

Hama atau penyakit akan terganggu pertumbuhan dan
perkembangannya. Akibatnya hasil produksi menurun dan dapat
mengakibatkan kematian tanaman. Usaha yang perlu dilakukan
agar tanaman jagung tidak mudah terserang hama dan penyakit
adalah pemilihan varietas yang tahan dan penyakit. Cara bercocok
tanam yang benar, menjaga kebersihan lahan, penggunaan musuh
alami dan pengguanaan pestisida jika dianggap perlu dan upaya
lainnya.




V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Mengenai kegiatan bahwa menanam jagung perlu terus
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan untuk
dijual ke pasar sehingga dengan menanam jagung dapat
dijadikan tambahan hasil atau dapat menjadi usaha.

b. Saran
Agar 7 orang peserta diharapkan dapat menerapkan
pengetahuan yang diperoleh untuk dikembangkan menjadi
usaha yang bisa mendapatkan keuntungan.

c. Tindak lanjut
Program selesai maka dapat ditindaklanjuti oleh generasi muda
lainnya atau melalui organisasi pemuda yang ada atau oleh
pihak pemerintah desa.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Program membuat batako adalah suatu keterampilan
yang memerlukan bahan baku yang sangat mudah didapat yaitu
berupa pasir, karen adi lingkungan tempat saya bertugas
terdapat beberapa aliran sungai yang banyak menghasilkan
pasir.
Batako di buat dari pasir dan semen dan tidak kalah
pentingnya yaitu terlebih dahulu membuat cetakan batako (mal)
yang bisa dibuat dari bahan berupa kayu (papan) dan beberapa
buah paku sesuai keperluan.
Kegiatan pembuatan batako sangat mudah yaitu pertama
kita siapkan tempat, kemudian bahan baku berupa pasir dan
semen kemudian air secukupnya dan sudah cetakan atau yang
saya sebut mal. Untuk mendapat hasil yang baik (berkualitas)
kita harus memperhatikan takaran atau perbandingan antara
pasir, semen dan air yang sesuai dengan keadaanya.
Batako yang baik (berkualitas) adalah dengan
perbandingan 1 : 5 atau maksimal 1 : 6. Maksudnya 1 sak
semen berbanding dengan 6 sak pasir. Perbandingan ini sudah
teruji kekuatan batako mengingat beban semakin lama semakin
banyak batako kita susun semakin berat pula beban. Maka
terbentuklah kelompok belajar membuat batako yang diikuti 7
orang warga belajar.

b. Tujuan
Kegiatan membuat batako ini pada dasarnya ingin mengajak
masyarakat yang berada di lingkungan tempat kita bertugas
untuk melakukan suatu hal atau suatu terobosan baru yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan yang lebih penting lagi
bermanfaat bagi orang banyak.
Untuk hal tersebut tentunya kita harus mengajak masyarakat
atau kelompok agar mulai menatap ke depan, memiliki pola pikir
dan membuat planning atau suatu perencanaan yang matang
agar keterampilan yang kita miliki itu benar-benar menghasilkan
suatu nilai tambah yang pada akhirnya dapat menambah
penghasilan dan kesejahteraan keluarga. Untuk itu maka tujuan
kegiatan agar peserta memperoleh pengetahuan membuat
batako.

c. Target hasil kegiatan
Hasil kegiatan keterampilan membuat batako ini bagi
masyarakat atau kelompok diharapkan dapat menunjang
kehidupan keluarga pada khususnya, dan tentunya masyarakat
pada umumnya. Dengan kehidupan masyarakat yang lebih baik
tentunya akan berdampak secara positif bagi anak-anak pada
khususnya dimana anak-anak tersebut adalah juga murid di
sekolah.
Dan dari hasil kegiatan tersebut 7 orang peserta kita dan dapat
membuat batako

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Tempat dilaksanakan kegiatan yaitu di tempat tutor dan waktu
pelaksanaan jam 14.00 16.00 sampai kegiatan selesai.

b. Materi pelatihan
1. Bimbingan kepada anggota kelompok
2. Membuat mal atau patron batako
3. Mengumpul material berupa pasir
4. Semen dan bahan serta alat lainnya
5. Latihan membuat batako secara perorangan.

c. Pengelolaan lahan tanaman jagung
a) Memberikan informasi kepada masyarakat, ketua RT, kepala
desa tentang kegiatan membuat batako atau kegiatan
kelompok belajar.
b) Menghubungi ketua karang taruna menyampaikan maksud
dan tujuan kegiatan.
c) Mengumpulkan 7 (tujuh) orang pemuda untuk dijadikan satu
kelompok untuk mulai membicarakan tempat dan waktu
kegiatan.
d) Kegiatan dimulai dengan ceramah, tanya jawab dan praktek.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan/ Hasil Evaluasi Proses
a) Hasil kerja dari peserta
b) Produk batako berkualitas baik
c) Memberikan respon/ semangat atau motivasi
d) Semua anggota kelompok memahami apa petunjuk yang
sudah disampaikan dan dapat mempraktekan.
e) Semua anggota kelompok bersemangat dan giat
melaksanakan kegiatan membuat batako.
b. Temuan/ Hasil Evaluasi Produk
a) Setelah melihat/ memiliki hasil kegiatan semuanya baik.
b) Peserta 7 orang sudahbisa membuat batako
c. Pembahasan
a) Sejak dari planning sampai pada pelaksanaan kegiatan
jangan lupa kualitas atau mutu produk selalu dijaga.
b) Kemudian jangan lupa masalah pemasaran perlu
diperhatikan.
c) Semua proses sudah dilakukan sesuai dengan pentahapan
rencana dan warga 7 orang merasa senang sudah bisa
membuat batako.

d. Gambaran Keaktifan Peserta
Setiap anggota kelompok tidak sama baik pemahaman dan
pelaksanaan kegiatan tetapi itulah gunanya selalu dibimbing
dibina dan dilatih dan anggota selalu aktif mengikuti
kegiatan.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
dari hasil kegiatan yang telah dilakukan maka :
a) Setelah melihat atau mengevaluasi pelaksnaan kegiatan ini
ternyata antusias para anggota sangat tinggi atau
bersemangat.
b) Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi masing-
masing anggota kelompok karena mereka memiliki
keterampilan (skill) dalam hal membuat batako. Yang sesuai
dengan kehendak mereka.
c) Memang masih ada juga kendala tetapi hal tersebut dapat
diatasi dengann bekerja keras agar nantinya bisa
mendapatkan tambahan penghasilan dari kerja membuat
batako.
b. Saran
Agar kegiatan ini dapat membuahkan hasil seperti yang
diharapkan maka 7 orang peserta dapat mecoba membuat
batako dengan baik.

c. Tindak lanjut
Perlu kesinambungan kegiatan ini kita mencoba
memasarkan produk ini, untuk menambah penghasilan
keluarga untuk itu jangan pernah berhenti bekerja.
Dapat pula dilakukan kerja sama dengan pihak yang lainnya.


. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Generasi muda yang ada di desa mengenai olah raga
tingkat pengetahuan yang ada di bidang olahraga masing
kurang dikarenakan minat para pemudi untuk mengikuti olargara
khususnya permainan bola voli masih kurang juga dilatar
belakangi oleh tarag perekonomian yang masih rendah.
Hal tersebut merupakan kami sebagai pendidik yang
memandang pendidikan merupakan sesuatu yang sangat
penting bagi segenap lapisan masyarakat. Pendidikan
kemasyarakatan merupakan implementasi dari "long life
education atau pendidikan sepanjang masa, karena dengan
pendidikan kita semua dapat mengikuti perkembangan zaman
yang semakin pesat dengan kelompok belajar bola voli dapat
diperoleh pengetahuan yang lebih baik dan ada manfaatnya
bagi gernerasi muda.

b. Maksud dan Tujuan
Adaupun maksud dan tujuan pelaksanaan praktik pembinaan
permainan bola voli adalah agar 7 orang warga belajar
memperoleh pengetahuan keterampilan bermain bola voli
dengan baik dan benar.

c. Hasil kegiatan
Setelah melakukan praktik dibidang olahraga terlihat adanya
perkembangan baik sikap, fisik, maupun pengetahuan yang
dimiliki oleh peserta atau 7 orang warga belajar terhadap
permainan bola voli dan peserta sudah bisa bermain bola voly.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Pelaksanaan praktik pembinaan permainanbola voli yang
bertempat di lapangan SDN Nanga Bulik Jln. Melati RT/RW
11.
2. Waktu pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan bertepatan dengan kegiatan rutin yang
dilaksnakan setiap hari rabu dan jumat pukul 15.30-17.30

b. Materi pelatihan
Kegiatan praktek dan pembinaan bola voli yaitu : teknik bermain
dan melakukan serangan dengan menjelaskan dan
mempraktekan tetang tata cara servis, passing dan smash.



c. Pengelolaan lahan tanaman jagung
Kegiatan praktek dan pembinaan bola voli ini menggunakan
pendekatan ceramah, tanya jawab dan praktek serta aktif dan
ingin adanya action (perbuatan) dalam hal ini selalu melibatkan
peserta dalam setia event/ kegiatan umum. Dengan keinginan
nya dilaksanakan dan pengakuan dari orang tua, pemuda
merasa diakui keberadaannya arti fisik dan cara berpikir bukan
semata-mata dewasa dalam usia, karena tidak semua orang
yang berusia dewasa mempunyai disik yang kuar dan cara
berfikir dewasa hal ini dipengaruhi oleh keseriusan, bakat dan
pengetahuan yang dimiliki orang masing-masing individu. Dalam
kegiatan praktek dan pembinaan bola voli dilaksanakan secara
rutin dan penuh keseriusan pada diri peserta dan pelaksanakan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti terutama dalam
hal kebiasaan bermain voli. Perubahan yang diinginkan adalah
perubahan yang bertahap dan disadari bahwa didalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat oleh diri peserta. Jadi
kegiatan dimulai dari penguasaan, praktek dan latihan dan
sebagainya.




. TEMUAN DAN HASL
a. Evaluasi Proses
Selama kegiatan praktek dan pembinaan permainan bola voli
berlangsung para pemudi secara antusias mengikuti jalannya
olahraga. Hal ini dibuktikan dengan adanya pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh para pemuda sehingga
menimbulkan suasana pembelajaran yang kondusif selama
proses kegiatan dapat dinilai cukup baik.

b. Evaluasi Produk
Dari hasil evaluasi produk bahwa 7 orang peserta sudah bisa
melakukan kegiatan bermain bola voli dengan baik walaupun
masih banyak yang harus diperbaiki.

c. Pembahasan
Dari hasil proses selama kegiatan berjalan hasil yang dicapai
warga belajar cukup baik yang berarti, kegiatan resmi dengan
minat mereka dan perlu dilanjutkan dengan melakukan latihan
yang baik.




d. Gambaran Keaktifan Peserta
7 orang warga belajar selama kegiatan berjalan dapat dikatakan
cukup aktif dan rajin mengikuti kegiatan dan mereka rata-rata
sudah bisa bermain dengan baik.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan pembinaan kepemudaan terwujud adanya kepedulian
dari berbagai pihak yang merasakan pentingnya pendidikan.
Dengan adanya kegiatan pembinaan dankepemudaan, para
pemuda dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang diberikan
lewat kegiatan rutin. Kesinambungan dari olaraga permainan
bola voli akan terwujud apabila ditunjang oleh antisuasme yang
tinggi dari para pemuda serta dukungan dari berbagai pihak
yang ada di lingkungan sekitar. Ketersediaan orang yang mau/
peduli akan permainanbola voli merupakan sesuatu yang sangat
penting dalam keberlangsungan kegiatan tersebut.

b. Saran
Agar praktik dan pembinaan permainan bola voli berjalan dan
berkembang secara optimal maka harus tersedia beberapa
kriteria antara lain :
1. Adanya peran serta aktif dari berbagai pihak.
2. Dukungan pemerintah setempat.
3. Kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga.
4. 7 orang warga belajar dapat mengembangkan permainan
bola voli.

c. Tindak lanjut
Melihat antisuasme pemudi dalam mengikuti olahraga cukup
tinggi. Maka diadakan praktek dan pembinaan permainan bola
voli rutin pemudi. Juga pemudi mengambil peranan yang
sangat penting dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan maka
program ini dilanjutkan oleh pemuda desa dan pemerintah desa.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Bakul mempunyai kegunaan seperti tempat barang atau
tempat untuk menaruh dan membawa barang dan sekarang
orang banyak yang memerlukan bakul. Bakul terbuat dari bahan
rotan atau plastik dan bakul mudah didapat atau dibeli di warung
dengan harga terjangkau bisa di beli masyarakat.
Alat seperti bakul banyak digunakan di desa-desa dan
sampai kekota, dan digunakan untuk tempat barang yang
dibawah dan sebagainya. Dan tertarik dengan keterampilan
membuat bakul, menganyam bakul maka pemuda membentuk
kelompok belajar kerajinan membuat bakul yang beranggotakan
7 orang.

b. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kegiatan menganyam bakul adalah agar peserta
bisa membuat bakul sendiri dengan benar dan baik atau agar
peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
membuat bakul yang baik dan benar.

c. Hasil kegiatan
Bilaman selesai kegiatan para peserta/pemuda dapat
pengetahuan yang benar tentang membuat bakul dan
diharapkan dapat dilakukan atau mencoba sampai bisa dijual
atau menjadi usaha kerajinan membuat bakul jadi ke 7 peserta
bisa membuat bakul dengan berbagai ukuran dan besarnya.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Mengenai tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan
secara bergantian ditempat masing-masing peserta dan
dilaksanakan dua kali seminggu selama satu buulan dan setiap
kali pertemuan selama 2 jam atau sesuai kesepakatan bersama.

b. Materi pelatihan
Materi pelatihan dipelajari tentang keterampilan menganyam
bakul yaitu penguasaan. Alat-alat dan bahan yang digunakan:
pisau besar, pisau kacil, paku.
Bahan : rotan
Rotan dicari di hutan atau dibeli, kemudian di potong kira-kira
meter untuk membuat bakul kecil, selanjutnya dijemur. Rotan
yang agak besar dibelah menjadi 4 sbagian, sedangkan rotan
yang agak kecil dibelah menjadi 2 bagian. Rotan yang sudah
dibelah diraut pakai pisau supaya bisa dianyam menjadi bakul.
Materi atau apa yang akan dipelajari yaitu dari pengenalan alat
dan bahan dan pemilihan bahan yang baik dilanjutkan dengan
cara membelah dan menghaluskan rotan serta mempelajari
ukuran bakul yang akan dibuat. Mempraktekkan membuat bakul
yang baik.

c. Pengelolaan lahan tanaman jagung
Pertama-tama kita membuat bakul dianyam, langkah kedua
setelah selesai baru membuat buncunya, buncu bakul ada 4
buncu atau sudut. Kemudian menganyam badan juga langkah
dua. Langkah dua setelah selesai baru menutup mulutnya.
Penutup bakul diikat pakai rotan yang anyamannya lebih kecil
dan lebih panjang.
Paku ditusuk dibagian mulut bakul kemudian rotan dimasukan
kedalam tusukan paku dan diikat agar mulut bakul lebih kuat
dan tahan.
Semua dilakukan dengan ceramah, tanya jawab dan praktek.

. TEMUAN DAN HASL
a. Evaluasi Proses
a) Tidak ada masalah karena dari 7 remaja tadi hadir semua
dan datang tepat waktu.
b) Memperkenalkan alat-alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat bakul hadir semua.
c) Menyebutkan jenis-jeni rotan yang bisa digunakan untuk
membuat bakul dan jenis-jenis bakul hadir smeua.
d) Menjelaskan keguaan bakul dan memprakktekkan cara
meraut rota.
e) Mengulang pertemuan 4, hadir semua, tepat waktu.
Hasil dari temuan tadi sangat baik karena dari ke 7 remaja tadi
memang betul-betul mau belajar dan hasilnya juga cukup baik.

b. Evaluasi Produk
Pada kegiatan produk tidak ada masalah karena 7 orang sudah
bisa membuat bakul yang cukup baik.

c. Pembahasan
Hasil temuan tidak ada masalah, karena mulai dari pertemuan
sampai selesai sudah dinggap mampu mengerjakan sendiri, dan
selama praktek selalu dijelaskan cara tentang menganyam yang
baik. Hasil dari temuan sangat bagus dan peserta aktif dan rajin.

d. Gambaran Keaktifan Peserta
Ke 7 orang peserta yang belajar selama 8 kali pertemuan selalu
bertanya apabila ada yang belum dimengerti ada penjelasan
yang sulit, sehingga 7 orang peserta dapat dianggap aktif dalam
mengikuti kegiatan sampai selesai.
V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan keterampilan manganyam bakul adalah pertama-tama
kita mencari rota, kemudian dipotong seukuran bakul yang kita
buat, dijemur dan dibelah dan apabila rotannya kecil, sehingga
itu diraut pakai langgei sampai bisa dianyam.
Dan hasil dari ke7 peserta sangat bagus walaupun ada
pertemuan mereka tidak paham namun setelah diulang ternyata
mereka bisa semua dan baik.

b. Saran
Bagi peserta dapat mengembangkan keterampila yang mereka
miliki dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya, melalui
hasil pengetahuan yang mereka miliki, mereka mampu
mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di
sekitar desa.

c. Tindak lanjut
Perlu tindak lanjut dari kegiatan membuat bakul dapat
diteruskan oleh pemuda atau organisasi pemuda yang ada di
desa dan bisa juga oleh pihak pemerintah desa.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Budi daya ikan merupakan hal yang menarik sekaligus
tantangan bagi generasi muda di desa yang ingin berhasil dan
maju oleh sebab itu remaja bisa mandiri dan memperoleh
lapangan pekerjaan. Dengan demikian terciptalah kehidupan
yang harmonis dan penuh tanggung jawab, dan saling percaya
tanpa ada kecemburuan sosial sesama pemuda yang ada di
desa. Karena dipundak pemudalah ada harapan bagi bangsa
dan negara untuk meneruskan cita-cita bangsa untuk mencapai
masyarakat yang damai dan sejahtera dan bisa mandiri.
Untuk itulah 7 orang pemuda di bina dalam satu wadah
kelompok belajar budidaya ikan dan 7 orang pemuda desa
tersebut memang berniat belajar budaya ikan.

b. Tujuan
Umum
Agar ke 7 orang pemuda dan remaj memperoleh pengetahuan
dan keterampilan mengenai budidaya ikan dengan baik.
Khusus
Membimbing dan membida beberapa pemuda yang ada di desa
dalam kegiatan pembudayaan ikan nila di dalam kolam
Dengan cara bagaimana memelihara ikan nila di dalam kolam
dan memerbikan contoh yang baik dan benar.
Pertama kita pilih tempat yang tepat jauh dari keramaian
orang sehingga tidak diganggu.
Kedua kolam digali kurang lebih kedalaman 1,5 meter dan
dibuat agak miring sedikit gunanya supaya ikan yang akan
menetar mencari tempat yang agak dangkal.
Ketiga kolam yang dibuat di tanah yang dataran tinggi,
supaya airnya tidak cepat kering sebaiknya dipasang semen
atau pasang terpal.
Keempat kolam harus diberi perlindungan supaya sinar
matahari tidak langsung ke kolam.
Air kolam yang tidak mengalir seharusnya 15 hari sekali
harus diganti airnya.
Cara memberi pakan untuk ikan di kolah 3 hari sehari sesuai
dengan kebutuhan ikan didalam kolam itu.
Anak ikan yang baru ditetas harus dipisahkan dengan
induknya supaya tidak dimakan induknya dan ikan-ikan yang
lebih besar.

c. Target
a) Dalam enam bulan sekali bisa satu kali panen sehingga bisa
mencukupi kebutuhan akan ikan.
b) Dalam satu tahun bisa mengurangi angka pengangguran
bagi pemuda remaja yang ada di desa.
c) Dari hasil kegiatan dapat dicoba untuk memperoleh hasil.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Mengentai tempat dilaksanakan kegiatan ini di rumah tutor dan
tempat praktek di lokasi yang telah disepakati bersama dan
waktu pelaksanaan setiap kali kegiatan kurang lebih 2 jam
sampai selesai.

b. Materi pelatihan
Mengenai materi atau kegiatan adalah meliputi hal yang
berhubungan dengan pembudidayaan ikan yang meliputi,
pengenalan lokasi dan pembersihan lokasi, penjualan bibit dan
makanan, pemeliharaan dan sebagainya.

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Dari setiap kegiatan dilakukan dengan penjelasan atau ceramah
singkat, tanya jawab, latihan, diskusi dan praktek. Atau dapat
disesuaikan dengan keadaan dan tempat.


. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Pada evaluasi proses cukup, bahwa peserta dapat menerima
penjelasan dan pengarahan tutor dengan baik dan juga ikut
melakukan latihan dan sebagainya.

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Pada kegiatan akhir dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan
cukup berhasil dimana peserta dapat mengikuti tentang
membudidayakan ikan dengan baik dan diharapkan dapat
mengembangkan lebih lanjut.

c. Pembahasan
Dalam proses kegiatan berjalan peserta sangat memperhatikan
arahan dari tutor dan bertanya tentang hal-hal yang belum jelas
dan dalam proses hasil yang dicapai peserta cukup baik sampai
kegiatan berakhir.

d. Gambaran Keaktifan Peserta
Gambaran peserta latihan 7 orang aktif mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai kegiatan dan mereka memperoleh
pengetahuan tentang pembudayaan ikan yang baik.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan pembudidayaan ikan itu perlu dilakukan dengan
melalui kelompok belajar dan peserta yang dibina penting
artinya pengembangan pembudidayaan ikan terutama didesa.

b. Saran
Bagi peserta yang telah selesai mengikuti latihan dapat
mencoba dan mengembangkan terus dan bisa menjadi usaha,
dan dapat bekerja sama dengan pihak yang lain.

c. Tindak lanjut
Kegiatan pembudidayaan ikan perlu dilanjutkan kegiatannya
oleh pemerintah desa atau dari organisasi pemuda yang ada
dan agar menjangkau peserta yang lebih luas atau banyak.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Bulu tangkis dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Pemain single (satu lawan satu)
2. Pemain double (dua lawan dua)
Mengenai ukuran lapangan yang dipakai dalam
permainan buku tangkis minimal meter dan maksimal ,5
meter. Namun yang biasa dipakai pada ajang internasional
ukuran lapangannya ,5 meter.
Mengenai tinggi net pada permainan bulu tangkis adalah
1,5 meter, lebar lapangannya 3 meter. Permainan ini
menggunakan raket sebagai alat pemukulnya. Raket ini terbuat
dari bahan karbon atau alumunium dan yang unik lagi, bola
yang dipakai semacam bulu-bulu ayam yang direkatkan pada
sebuah bahan yang mirip kayu. Bola ini populer dengan sebutan
shuttlecock.
Teknik dasar dalam permainan bulu tangkis adalah cara
memegang raket dan pengguaannya. Teknik memegang raket
ada dua (2) macam, yaitu:
1. Dengan cara seperti orang berjabat tangan dan sebagainya
2. Dengan cara memegang kampak dan sebagainya
Penggunaan raket dengan cara pertama biasanya
dipakai untuk pemberian bola pertama kearah lawan.
Selanjutnya untuk pukulan lob dengan smash digunakan
pegangan raket dengan cara yang kedua dan sebagainya.
Bulu tangkis membutuhkan stamina yang ekstra. Fisik
harus dilatih agar dapat bergerak dengan lincah dan gesit.
Dan kecepatan gerakan dan langkah kaki menjad ikunci
utama dalam permainan bulu tangkis. Bisakah kita melakukan
permainan bulu tangkis dari uraian diatas maka terbentuk
kelompok belajar bulu tangkis yang diikuti 7 orang pemuda
desa.

b. Tujuan
Adapun tujuan permainan yaitu untuk kebugaran tubuh dan
sebagainya dalam permainan ini sudah tentu banyaka tenaga
yang terkuras sehingga menimbulkan keluarnya keringat.
Permainan bulu tangkis juga bertujuan untuk menjadi pemain
nasional maupun pemain internasional. Apabila kita sudah
menguasai dan sudah terampil dalam permainan ini, tidak
menutup kemungkinan kita akan menjadi pemain yang terkenal.
Dengan kelompok belajar pemuda mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan tentang bermain bulu tangkis yang benar.



c. Hasil kegiatan
Dari kegiatan belajar yang terdiri dari 7 orang pemudah,
ditemukan hasil kegiatan sebagai berikut:
Ketujuh (7) orang tersebut, 5 diantaranya sudah bisa
melakukan permainan bul tangkis dengan benar dan baik.
2 orang masih ada kesalahan memegang raket atau sering
salah melakukan pemukulan bola dan sebagainya.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Permainan bulu tangkis yang dilakukan oleh 7 orang
pemuda dilaksanakan di halaman sekolah SDN

2. waktu
kegiatan dimulai pada pukul 06.30 WB sampai 08.30 WB
atau 2 jam sekali pertemuan.

b. Materi pelatihan
Alat dan bahan
Alat yang digunakan untuk permainan bulu tangkis yaitu
1) Raket
Raket ini terbuat dair bahan karbon, anti karat, dan kuat
agar tidak mudah patah.
2) Net
Net terbuat dari bahan nilon, fungsi net digunakan untuk
membagi lapangan.
3) Bola
Dalam permainan bulu tangkis bola yang digunakan
berbeda dari bola yang digunakan pada permainan yang
lain. Bola ini pada umumnya disebut shuttlecock.
Adapuan cara memainkan bulu tangkis ini terbagi menjadi 2
bagian yaitu:
1) Single (satu lawan satu)
2) Double (dua lawan dua)
Permainan ganda dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Ganda putra
2) Ganda putri
3) Ganda campuran

Mulai praktek
Kegiatan adalah
a) Memperkenalkan alat
b) Melakukan latihan fisik serta teknik menjaga kebugaran
tubuh
c) Pertemuan berikutnya adalah
1. Pemanasa
2. Latihan senam
3. Latihan pendinginan
4. Latihan kelenturan/ fleksibelitas
5. Latihann kekuatan
6. Latihan kecepatan
Kegiatan selanjutnya yaitu:
O teknik bermain yaitu, cara memegang raket, cara
pegangan backhand, cara pengangan jabat tangan.
O Teknik bermain yaitu, cara memegang raket,
carapegangan backhand, cara pegangan jabat tangan.
O Teknik posisi tubuh berdiri, teknik ini dibagi menjadi tiga,
yaitu teknik berdiri saat melakukan servis. Teknik berdiri
ketika menerima servis, dan teknik berdiri ketika
permainan panjang.
O Mulai melakukan latihan servis, lob, dan smash
Pertemuan keenam, kegiatan yang dilakukan adalah :
O Latihan ganda secara bergantian
Pertemuan ketujuh, kegiatan yang dilakukan adalah:
O Latihan ganda campuran secara bergantingan dan
sebagainya.

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Kegiatan permainan bulu tangkis tidak hanya sekedar untuk
hobi, akan tetapi juga permainan ini bisa membuat kita menjadi
pemain yang terkanal atau berhasil. Permainan ini mudah kita
lakukan, karen hanya menggunakan bahan dan alat mudah
didapat, permainan bulu tangkis juga mudah dilakukan karena
kita bisa melakukannya dimana saja, asal ada sebidang tanah
dengan luas ,40 meter. Baik itu dimuka rumah atau di depan
sekolah-sekolah.
Agar menjadi pemain yang baik tentunya tidak mudah, perlu
latihan yang keras, keahlian dan disiplin yang tinggi oleh karen
aitu berlatihlah dengan keras dan tekun, meskipun tidak bisa
seperti juara tetapi bisa untuk kebutuhan lain, yaitu untuk
kebugaran tubuh dan sebagainya.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Dari ke 7 orang tersebut 4 diantaranya sudah bisa melakukan
permainan bulu tangkis dengan baik, 1 masih kurang karena
maslah cara memegang raket yang sedikit belum bisa dan 2 lagi
masih belum bisa menguasai metoda lapangan permainan.


b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Kegiatan yang diberikan kepada 7 orang tersebut adalah
dengan cara memberikan latihan single secara bergantian
double secara bergantian dan 1 lawan 2 secara bergantian dan
sebagainya dan hasil cukup baik.

c. Pembahasan
Kegiatan yang dilakukan maka perlu diadakan perbaikan
terhadap ke 5 orang yang sdikit belum menguasai permainan
bulu tangkis tersebut. Dari 1 orang yang belum menguasai cara
memegang raket maka diadakan latihan secara terus menerus
terhadap cara memegang raket dan 2 orang yang belum
menguasai lapangan maka kegiatan yang diilakukan adalah
sebelum melakukan permainan sebaiknya lari-lari dilapangan
tempat bermain bulu tangkis agar kita tidak canggung dan kaku.

d. Gambaran Keaktifan Peserta
Ke 7 orang peserta cukup aktif dan diantaranya beberapa orang
yang sedikit belum bisa melakukan permainan bulu tangkis
dengan besar maka diadakan perbaikan.



V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan selama dilaksanakan maka ke 7 orang
peserta kelompok belajar sangat antusias untuk melakukan
kegiatan latihan permainan bulu tangkis.

b. Saran
Agar peserta 7 orang sering melakukan latihan dan program ini
disarankan kepada pelaksanaan agar membuat tata tertib yang
jelas, dan jadwal pertandingan yang jelas pula.

c. Tindak lanjut
Perlu ada kegiatan pelatihan yang diadakan oleh dinas atau
pemerintahan ke 7 orang pemuda ini diikutsertakan dalam
pelatihan tersebut, agar dapat menambah pengalaman lagi.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pendidikan dan keterampilan sangat penting dalam dunia
kerja. Namun kenyataannya genergasi muda saat ini tidak
memiliki keterampilan yang memadai sesuai kebutuhan dari
lapangan kerja dan oleh generasi muda perlu dibina dan
diberikan bekal pengetahuann dan keterampilan yang memadai.
Dari hal yang dikemukanan diatas maka perlu membina
pemuda-pemudi dan keterampilan khusus pembinaan ini
melatih pemuda-pemudi untuk berwiraswasta secara mendiri
dengan membuat kebut karet sebagai mata pencaharian atau
pekerjaan mereka.
Maka terbentuk lah kelompok belajar menanam atau
berkebun karet yang diikuti 7 orang peserta yaitu pemuda desa.
Dengan pengetahuan dan keterampilan berkebun karet akan
mendatangkan hasil.

b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembinaan kepemudaan ini adalah:
a) Agar 7 orang peserta memperoleh pengetahuan berkebun
karet
b) Memberdayakan pemuda-pemudi dalam berwawasan
mandiri sehingga mereka mampu menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri.

c. Manfaat
Manfaat dari pembinaan adalah :
a) Para pemuda yang dibina akan memperoleh keterampilan
baru yang dapat mereka kembangkan menjadi usaha
mandiri

d. Hasil kegiatan
Adapun yang menjadi hasil dari kegiatan ini yaitu pemuda-
pemudi binaan mampu menguasai materi yang disampaikan
dan mulai muncul kesadaran untuk mengembangkan diri lebih
produktif lagi sehingga dapat membantu perekonomian keluarga
dengan menciptakan usaha mandiri.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Tempat kegiatan pembinaan ini diselenggarakan di
lingkungan tempat tinggal tutor kegiatan ini diikuti oleh 7
(tujuh) orang pemuda.
b. Materi pelatihan
Materi kegiatan adalah :
Bahan :
a) Lahan/lokasi yang bersih dan baik
b) Bibit yang baik
c) Pupuk yang cukup
d) Pemeliharaannya dan sebagainya.
Cara membuat :
a) Lahan diberishkan terlebih dahulu
b) Menyiapkan bibitnya
c) Jarak tanamannya 3 x 4 m
d) Dalam lubangnya 20 cm
e) Pemupukannya 3,4 sekali dan pembersihan dan sebagainya.

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Kegiatan dimulai dengan menyusun perencanaan dan tearget
pemuda-pemudi menyusun yang dibina. Mereka di himpun dari
lingkungan desa terdekat dari tempat tinggi tutor dengan
pertimbnagan bahwa akan lebih mudah membina dan lebih
efesien dalam hal biaya pelaksanaan kegiatan maupun
transfortasi yang harus dikeluarkan.
Kagiatan praktek dimulai, selruh peserta cukup antisias. Bahkan
masyarakat sekitar tempat tinggal kami turut hadir menyimak
kegiatan pemuda binaan dalam membuat kebun karet lokal
memperhatikan setiap pengarahan yang diberikan dengan
seksama dan semua peserta ikut ambil bagian dalam proses
pembuatan kebun karet lokal tersebut. Kegiatan meliputi
pembersihan lahan, dan menanam, memupuk dan memelihata
sudah bisa dilakukan dengan baik sampai kegiatan selesai.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Peserta kegiatan binaan ini cukup aktif dan antusias dalam
menanggapi penjelasan dan bimbingan yang diberikan. Hal ini
tampak dari peran serta para peserta kegiatan dalam persiapan
praktek membuat karet lokal ini, praktek pembuatan kebun karet
para peserta tida ragu-ragu mencoba menanam karet dengan
banyak sesuai dengan petunjuk.

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Kegiatan praktek penanamann karet cukup baik, dan harus
banyak pemupukan dan pembersihan lahan dalam kualitas
pelaksanaan praktek para peserta kegiatan cukup baik. Hal ini
kami simpulkan dari hasil pekerbunan dan beberapa pendapat
yang kami himpun dari para peserta mereka ckup dan bisa
menanam karet dengan baik.
c. Pembahasan
Kegiatan menanam karet yang diikuti 7 orang peserta dalam
proses kegiatan pembinaan, tidak banyak mengalami kesulitan.
Para peserta cukup mendukung kelancaran dari pelaksanaan
pembinaan program ini. hal ini dapat dievaluasi dari daftar orang
pesertanya selama 7 (tujuh) hari dilaksanakan kegiatan
pembinaan ini tidak ada satu peserta pun yang tidak hadir di
setiap pertemuannya. Selain itu disetiap pertemuan yang
dilaksanakan selama 2 (dua) jam tersebut tidak mengurangi
semangat para peserta untuk tetap fokus dan bersikap antisuas
terhadap pengarahan dan bimbingan yang disampaikan.
Bahkan para peserta berinisiatif menyediakan bahwa dan
peralatan sendiri pada waktu praktek pembuatan kebun karet
yang dilaksanakan. Sehingga dalam kegiatan praktek, kami
tidak mengalami kesulitan dan peserta bisa melakukan
menanam karet.


V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatna yang telah dilakukan yaitu :
Kegiatan membuat kebun mudah dilakukan dan dalam
mengadakan alat serta bahannya diminati oleh masyarkat
sehingga keterampilan ini cukup berpotensi dikembangkan
sebagai usaha dan usaha mandiri.

b. Saran
Agar 7 orang peserta dapat menerapkan pengetahuan dan
membuat kebun karet.

c. Tindak lanjut
Perlu ada tindak lanjut dari pihak generasi muda yang ada di
desa untuk membuat program pembinaan lagi.


. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Memperhatikan tuntutan kebutuhan yang semakin koplek
maka keterampilan dan kecakapan guna menjawab kebutuhann
tersebut perlu dikuasai dan lebih bagi gernerasi muda yang
masih potensial dan mempunyai sumber daya yang cukup
banyak. Maka dari itu dipandang sangatlah perllu membida dan
membimbing mereka. Oleh sebab itu dibentuklah kelompok
menjahit desa yang diikuti 7 orang pemuda desa.

b. Hasil kegiatan
Mengukur dan memotong kain untuk berbagai jenis pakaian.
Menata dan menjahit pakaian dengan rapi
Agar 7 peserta dapat menjahit dengan baik dan sebagainya.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan di tumah tutor waktu pelaksanaan 2 jam

b. Materi pelatihan
Materi pelatihan adalah :
Mengenai alat-alat yang diperlukan dan cara
penggunaannya seperti: alat ukur, gunting, mesin jahit dan
mesin obras.
Cara pengukuran pakaian.
Cara memotong kain yang baik
Cara menjahit dengan mesin obras maupun mesin jahit
Dan lain sebagainya

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Strategi yang disepakati dengan anggota kelompok yaitu
pertemuan pertama teori dan selanjutnya adalah praktek.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Dari jalannya kegiatan yaitu berjalan agak cukup baik dan
kesuliatan terbatasnya alat-alat khususnya mesin obras dan
mesin jahit yang Cuma satu buah.

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Dari pelaksanaan pelatihan yang dilakukan dengan cukup
sederhana dan relatif singkat produk yang dihasilkan cukup
memuaskan walaupun belum seperti apa yang diharapkan atau
baik sekali.
c. Pembahasan
Kegiatan pembelajaran awal anggota kelompok dituntut
mengetahui fungsi alat-alat yang akan digunakan serta cara
penggunaannya. Selanjutnya mengukur dan mencatat berbagai
ukuran pakaian. Setelah mampu memahami cara pengukuran
dilanjutkan cara pengguntingan/ pemotongan kain. Setelah kain
selesai dipotong selanjutnya siap untuk dijahit dan sebagainya.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan menjahit secara umum sangatlah membantu para
generasi muda untuk dapat membuat sendiri lapangan
pekerjaan.

b. Saran
Diharapkan kepada generasi muda mau mencoba janganlah
menyerah dengan keadaan yang ada, tapi diharapkan agar bisa
menjawab permasalah dan keadaan tersebut.

c. Tindak lanjut
Melihat besarnya minat dan keinginan generasi muda untuk bisa
menjahit, maka dimohon kepada dinas atau desa melanjutkan
kegiatan lagi.
. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Berkebun tomat, murah dan ramah lingkungan adalah
sebuah teknik budidaya tanaman tomat dengan menggunakan
sarana produksi pertanian seadanya dengan memanfaatkan
bahan-bahan alami yang ada di sekitar linkungan, serta dapat
mengurangi penggunaan produksi pertanian yang berdampak
buruk terhadap kesehatan maupun pencemaran tanah, air.
Tertarik hal diatas 7 orang warga belajar membentuk
kelompok belajar menanam tomat. Dengan adanya kegiatan ini
pemuda desa selain belajar menanam tomat juga diharapkan
bisa menjadi pemuda yang sukses dan mandiri.

b. Hasil kegiatan
Agar 7 orang pemuda desa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan menanam tomat

c. Merumuskan Hasil Kegiatan Secara Umum
Setelah selesai kegiatan pada 7 warga belajar dapat terus
mencoba dan mengembangkan hasil kegiatan yang diikuti dan
bisa dijadikan usaha untuk berkebun tomat yang baik.


. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan di tempat salah satu warga belajar dan
setiap kali selama 2 jam atau lebih tergantung kesepakatan.

b. Materi pelatihan
Materi dan kegiatan yang akan dilakukan oleh para pemuda
Mengenal tanaman tomat
Penyemaian bibit
Pemilihan dan pengolahan lahan
Pemupukan dasar (pupuk organik)
Penanaman
Perawatan
Pegendalian hama dan penyakit

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Kegiatan baik teori dan praktek dilapangan dan tanaman tomat
akan sangat besar manfaatnya. Untuk mengatur waktu yang
tepat antara umur bibit yang siap tanam dengan penyiapan
lahan.
Penyiapan media semai :
Usahakan tanahnya steril
Memakai pupuk yang sudah jadi
Pencampuran dengan sekam akan sangat membantu media
penyamaian.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Selama proses kegiatan peserta sudah dapat mengerti
bagaimana menanam tomat yang baik

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Setelah ditinjau dari proses pertanaman tomat jenis yang
ditanam (tomat lokal) dapat menghasilkan 2 kg lebih dan pada
tahap ini semua peserta sudah kita menanam tomat dengan
baik.

c. Pembahasan
Dari hasil kegiatan awal sampai kegiatan selesai semua peserta
semangat dan mau menanam tomat, ada beberapa yang perlu
menjadi bahan pertimbangan dalam memilih lahan agar usaha
tani yang dilakukan menjadi lebih efesien, yaitu :
Lahan tidak jauh dari tempat tinggal
Hindari lahan basah yang rawan genangan air.


d. Keaktifan pemuda dan dibina
Dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan peserta cukup aktif
dan rajin dan bersemangat mengikuti kegiatan dan datang
kelokasi tepat waktu dan selalu memperhatikan saran dan
petunjuk yang diberikan tutor.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan menanam tomat sangat diminati pemuda kaerna
murah dan ramah kelihatanya. Namun kenyataan jika dilakukan
dengan persiapan dan perencanaan yang matang, sebenarnya
bertanam tomat dengan cara yang ramah dan murah sangat
mudah dan sederhana.

b. Saran
Agar peserta mau mencoba menanam tomat.

c. Tindak lanjut
Kegiatan selesai dan perlu ada tindak lanjut lagi dari pihak
generasi muda lain.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya
jumlah penduduk peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi
semakin sulit. Untuk itu setiap orang mampu berdiri sendiri
dalam usahanya untuk berkembang maju.
Usaha diantaranya dengan membuka sendiri lahan
usaha baru untuk ditekuni dengan baik. Dalam hal ini harus kita
pertimbangkan segala sesuatunya dengan baik dan yakin,
termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang
yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk
mempermudah juga dilihat dari aspek lingkungan maka pemuda
desa berminat dan membentuk kelompok belajar membuat
keripik singkong

b. Tujuan
Agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan membuat
keriping singkong

c. Hasil kegiatan
Agar peserta mau dan ingin berbiaya hidup suatu keluarga
terlebi-lebih sebagai usaha kecil rumah tangga yang pada
akhirnya dapat meringankan keperluan hidup kita sehari-hari.
Keripik singkon ini merupakan makanan yang sudah umum di
masyarakat, sehingga dalam pangsa pasar tidak akan
diragukan lagi.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Kegiatan pembuatan keripik singkong dilaksanakan di rumah
tutor kegiatan dilaksanakan sebanyak beberapa kali pertemuan
yang beranggotakan 7 orang dan setiap pertemuan 2 jam.

b. Materi pelatihan
Singkong yang mau dibuat keripik dipilih singkong yang baik
dan tidak terlalu tua dan kelihatan isi yang baik.

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Bahan-bahan dan alat untuk membuat keripik singkong
Pisau
Kuali
Kompor
Cara membuat
1. Singkong direbus jangan telalu matang, lalu diiris tipis
langsung dijemur dipanas matahari sampai kering.
2. Bisa juga singkong langsung diiris tipis langsung digoreng
sampai masak.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Beberapa kali pertemuan mereka semua hadir dan cepat
memahami dan mampu mempraktekkannya.

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Hasil pembuatan keripik singkong dilakukan oleh 7 orang
semuanya mendapat nilai cukup dalam arti cukup baik.

c. Pembahasan
Proses pembuatan keripik singkong yang enak harus diteliti dan
terampil melihat situasi dan bahan yang kita gunakan harus
semua baik dan peserta sudah bisa membuat keripik dengan
baik.

d. Gambaran Kekeaktifan (cara merespons/ cara mempraktekkan
petunjuk yang diberikan/ antusiasme untuk datang mengikuti
kegiatan)
Keterampilan membuat keripik singkong diikuti oleh pada
pemuda desa. Dan mereka sudah dapat dan bisa membuat
keripik singkong dengan bagus dan enak. Sehingga mereka
membuat bukan hanya dikonsumsi sendiri melainkan bisa untuk
dijual atau dipasarkan.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan membuat keripik singkong sudah berhasil, setiap
pertemuan mereka belajar dengan tekun tidak ada keluhan atau
kegiatan berjalan sesuai rencana.

b. Saran
Kalau kita mengerjakan segala bukan hanya teori saja
melainkan harus dipraktekkan secara terus menerus agar
hasilnya memuaskan maka dapat meneruskan kegiatan.

c. Tindak lanjut
Perlu ada tidak lanjut dari pihak pengurus desa

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Keadaan masyarakat desa yang hidup dengan bertani
dan berkebun secara alami, sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat dalam bidang perekonomian dan pendidikan.
Sehingga sumber daya manusia (SDM) sangat rendah dan atau
terbatas.
Dengan melalui kegiatan kepemudaan ini mampu
menumbuhkan minat dan semangat kerja keras yang lebih baik
lagi, serta mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian
yang lebih baik pula dan terbentuklah kelompok belajar
menanam karet yang diikuti oleh 7 orang pemuda desa.

b. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan kepemudaan ini berharap bisa
menumbuhkan minat dan kreativitas para pemuda, menambah
pengetahuan pengalaman serta menciptakan lapangan kerja
dan mengurangi aktivitas pemuda dalam hal-hal yang kurang
atau tidak bermanfaat atau tidak baik.
Dengan adanya kegiatan kepemudaan ini berharap bisa
menanamkan pola pikir pemuda untuk menghadapi era
kemajuan, serta mampu meningkatkan taraf hidup khususnya di
dalam perekonomian dan pendidikan sehingga mampu
menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik dan mampu
bersaing di dalam era kemajuan di masa mendatang.

c. Hasil kegiatan
Target/hasil kegiatan ini antara lain :
Menciptakan pemuda yang kreatif dan memiliki semangat
kerja yang tinggi.
Menciptakan petani atau pekebun karet yang handal dan
berpengalaman
Meningkatkan taraf hidup perekonomian yang lebih baik
Meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkatan
pengetahuan dan pendidikan, serta mandiri

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
1. Tempat kegiatan dilaksanakan di rumah tutor dan tempat
prakteik adalah lokasi yang telah disepakati bersama.
2. Waktu pelaksanaan dalam setiap kali pertemuan selama 2
jam atau sesuai kesepakatan.

b. Materi pelatihan
Mengenai materi pelatihan atau kegiatan yaitu meliputi semua
tata cara tentang penananamn sampai pemeliharaan, dengan
memperkenalkan karet, memilih bibit yang baik, membersihkan
lokasi tempat menanam, penanaman, pemupukan dan
sebagainya.

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan cara menjelaskan. Memberi contoh,
tanya jawab dan diskusi serta melakukan dan peserta bisa
secara bergantian mencoba melakukan sesuai dengan arahan
dan petunjuk tutor.

. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Hasil evaluasi proses terhadap 7 orang peserta selama dalam
proses dapat dikatakan cukup baik, cukup mengerti tentang
arahan, penjelasan tutor mereka dan kehadiran mereka cukup
aktif dan kegiatan berjalan baik.

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Pada akhir dilakukan penilaian terhadap peserta yaitu 7 orang
yang diberi bimbingan dan petunjuk dan latihan oleh tutor
semua peserta mudah mengerti dan paham dan hasil pada
akhir kegiatan adalah baik.

c. Pembahasan
Dari kegiatan peserta 6 orang sangat senang dan aktif dan
mereka sangat mudah menerima penjelasan tutor dan
selanjutnya dalam proses mereka terlibat aktif.
Pada akhir kegiatan dapat berjalan lancar dan 7 orang peserta
dapat melakukan petunjuk tutor dengan baik dan hasil yang
dicapai adalah baik.

d. Gambaran Kekeaktifan Peserta
Mengenai keaktifan dari peserta selama kegiatan 7 orang
peserta dapat dikatakan aktif, hal ini dari hasil kehadiran,
praktek, dan diskusi dalam kelompok mereka.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta yang 7 orang aktif dalam
menngikuti kegiatan menanam karet.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Tananaman karet salah satu tanaman yang dapat memberikan
hasil bagi petani karet, oleh karena itu menanam karet perlu
digakakan atau disebarluaskan tentang penanaman karet yang
baik agar dapat memberi keuntungan.


b. Saran
Agar kepada 7 orang peserta pelatihan agar dapat menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama
pelatihan. Diharapkan peserta dapat mencoba menanam karet
di lahan yang dimiliki atau menanam karet pada lokasi yang
baru digarap di sekitar desa.

c. Tindak lanjut
Pelatihan telah selesai dan perlu dilanjutkan terus oleh generasi
muda yang ada di desa.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kegiatan menanam tomat, adalah sebuah teknik
budidaya tanaman tomat dengan menggunakan sarana
produksi pertanian seadanya dengan memanfaatkan bahan-
bahan alami yang ada di sekitar lingkungan, serta dapat
mengurangi penggunaan produksi pertanian yang berdampak
buruk terhadap keserhatan maupun pencemaran tanah, air dan
udara. Dengan mengajak pemuda untuk mengembangkan
tanaman tomat berarti dapat mengurangi angka pengangguran
di desa.
Dari uraian 7 orang warga belajar membentuk kelompok
belajar menanam tomat dengan adanya kegiatan ini pemuda
desa selain belajar menanam tomat juga diharapkan bisa
menjadi pemuda baik.

b. Tujuan
Pemuda bisa menjadi masa depan dengan positif. Serta dapat
membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan serta dapat
membuat para pemuda desa menjadi pemuda yang kreatif.
Maka tujuan adalah agar pemuda memperoleh pengetahuan
menanam tomat yang baik.

c. Merumuskan Hasil kegiatan secara Umum
Dan setelah kegiatan pada 7 orang warga belajar dapat terus
mencoba dan mengembangkan hasil kegiatan yang diikuti agar
supaya bisa menjadi usaha.

. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan di tempat rumah salah satu warga
belajar dan setiap kali kegiatan selama 2 jam atau sampai
selesai.

b. Materi pelatihan
Mengenai materi adalah :
Mengenal tanaman tomat dan bibit
Pemilihan dan pengolahan lahan tempat merencanakan
pemupukan dasar (pupuk organik)
pemeliharaan

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Strategi yang dilakukan yaitu dengan jalan ceramah, tanya
jawab, praktek dan latihan.


. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Dari segi proses kegiatan berjalan lancar dan baik peserta bisa
menerima penjelasan dengan baik

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Pada kegiatan akhir peserta sudah dianggap bisa menanam
tomat dan memeliharanya

c. Pembahasan
Tanaman tomat adalah salah satu jenis komoditas pertanian
yang sangat mudah beradaptasi terhadap jenis tanah, suhu,
maupun ketinggian tempat serta cuaca. Ada beberapa yang
perlu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih lahan agar
usaha tani yang dilakukan menjadi menguntungkan yaitu :
Lahan bukan bekas yang baru dan relatig dekat jalan serta
dan sebagainya

d. Kekeaktifan Pemuda yang dibina
Mengenai keahlian pemuda dalam mengikuti kegiatan adalah
aktif dan bersemangat memperhatikan penjelasan tutor dan
sebagainya.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan pelatihan menanam tomat yang diikuti 7 orang peserta
telah berakhir dan peserta sudah mendapatkan pengetahuan
menanam tomat dengan baik.

b. Saran
Agar peserta mau mencoba menanam tomat dan bisa menjadi
usaha kelak.

c. Tindak lanjut
Perlu adanya tindak lanjut dari pihak desa dan pemuda lainnya
agar kegiatan dapat berjalan terus.

. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kegiatan menjahit merupakan tuntutan yang perlu
dikuasai tuntutan kebutuhan yang semakin komplek, maka
keterampilan dan cakapan menjahit perlu di pelajari. Terlebih-
labih bagi generasi muda yang masih potensial dan mempunyai
sumber daya yang cukup banyak. Maka dipandang sangatlah
perlu membina dan membimbing mereka. Oleh sebab itu
dibentuklah kelompok belajar menjahit yang diikuti oleh pemuda
desa yang memang berminat dalam hal menjahit.

b. Tujuan
Agar peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan
menjahit dan bisa membuat usaha sendiri.

c. Hasil kegiatan
Agar 7 perserta dapat menjahit dengan baik dan benar hal
ini diperoleh selama mengikuti pelatihan pemuda desa.





. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di rumah tutor.
Waktu pelaksanaan 2 jam setiap kali pertemuan dan sampai
kegiatan selesai.

b. Materi pelatihan
Materi pelatihan adalah :
1. Mengenal alat-alat yang diperlukan dengan cara
penggunaannya seperti; alat ukur, gunting, mesin jahit dan
mesin obras dan alat lainnya.
2. Cara pengukuran pakaian yang benar.
3. Cara memotong kain yang baik atau tepat
4. Cara menjahit dengan mesin obras maupun mesin jahit yang
benar.

c. Strategi dan deskripsi jalannya kegiatan
Strategi yang disepakati dengan anggota kelompok yaitu
pertemuan dilakukan dengan ceramah, praktek, dan tanya
jawab dan sebagainya sampai kegiatan selesai.



. TEMUAN DAN HASL
a. Temuan / Hasil Evaluasi Proses
Pada tahap proses kegiatan berjalan cukup baik dan lancar dan
peserta rajin datang dan mengikuti kegiatan.

b. Temuan/Hasil Evaluasi Produk
Kegiatan pelaksanaan pelatihan yang dilakukan dengan cukup
sederhana dan relatif singkat dan yang dihasilkan cukup
memuaskan dan peserta sudah bisa menjahit.

c. Pembahasan
Kegiatan belajar menjahit yang diikuti 7 orang pemuda dan peda
pembelajaran awal anggota dituntut mengetahui fungsi alat-alat
yang akan digunakan serta cara penggunaannya. Selanjutnya
mengukur dan mencatat berbagai ukuran pakaian. Setelah
mampu memahami cara pengukuran dilanjutkan cara
pengguntingan/pemotongan kain. Setelah kain selesai
dipoptong selanjutnya siap untuk dijahit. Dan pada tahap
selanjutnya mulai mencoba menjahit dengan arahan dan sesuai
petunjuk tutor.



d. Gambaran Kekeaktifan Peserta
Secara umum mereka memang aktif dan kecuali ada hal yang
perlu dan mendesak mereka pergi sebentar dan kembali
belajar.

V. KESMPULAN, SARAN DAN TDAK LANJUT
a. Kesimpulan
Kegiatan belajar menjahit dapat dianggap membantu para
generasi muda desa untuk dapat membuat lapangan pekerjaan
terutama dalam bidang usaha menjahit.

b. Saran
Diharapkan kepada generasi muda yang tergabung dalam
kelompok dapat mencoba untuk menjahit di desa.

c. Tindak lanjut
Perlu ada tindak lanjut dari pihak generasi muda untuk
melanjutkan atau membuat program baru lagi.

Anda mungkin juga menyukai