Anda di halaman 1dari 3

l8MA A8Ml?

AP C111 10 130
MCDUL 6
IILSIA1
Metode siklus-empirik ialah cara penanganan dalam penyelidikan ilmiah terhadap
obyek ilmiah yang bersifat empirik dan yang prosesnya mengambil bentuk lingkaran
atau perulangan-perulangan. Metode siklus-empirik ini mencakup lima tahapan yang
disebut observasi, induksi, deduksi, eksperimen, dan evaluasi.Watak siklusnya tampak
dalam hal bahwa setelah melakukan evaluasi, dimungkinkan dilakukannya lagi
observasi-observasi yang kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan selanjutnya.
Sifat ilmiahnya terletak pada kelangsungan proses yang runtut dari segenap tahapan
prosedur ilniah tersebut, meskipun pada prakteknya tahap-tahap kerja tersebut
seringkali dilakukan secara bersamaan.Metode siklus-empirik penerapannya
dilingkungan ilmu yang bersifat kealaman.
Metode linier ialah cara penanganan dalam penyelidikan ilmiah terhadap obyek ilmiah
yang bersifat kejiwaan/kerohanian yang prosesnya mengambil bentuk garis lurus
secara bertahap. Metode linier penerapannya dilingkungan ilmu yang bersifat kejiwaan/
kerohanian. Metode liner memiliki tiga tahap, yaitu persepsi, konsepsi, dan prediksi.
Persepsi adalah penangkapan data melalui indra. Konsepsi adalah pengolahan data
dan penyusunannya dalam suatu sistem. Prediksi adalah penyimpulan dan sekaligus
peramalan.
Ciri-ciri khusus metode keilmuan hermeneutika, kualitatif dan kuantitatif !
Metode keilmuan hermeneutika:
Pengertian Hermeneutika
Dari bahasa yunani berarti diterjemahkan, Menafsirkan, dalam tradisi yunani kuno
Hermeneuein dan hermeneia dipakai dalam tiga makna, yaitu :
(1) Mengatakan, to say,
(2) Menjelaskan, to explain,
(3)Menjelaskan, to translate.
O Bentuk2 Hermeneutika Kontemporer:
- Sebagai teori: verstehen---interpretasi
- Sebagai Filsafat:kepekaan,pemahaman&bahasa.
- Sebagai kritik:faktor bhs&aspek2 ideologis
O Historis hermeneutika merupakan kepentingan mns saling pengertian,kesepakatan
sehingg konflik interpretasi&kesalahpahaman dpt diatasi.
O Kaidah nterpretasi: koheren, komprehensip, teliti, kontektual, sugestif, potensial.

l8MA A8Ml?AP C111 10 130
MCDUL 6
IILSIA1







Metode keilmuan kuantitatif:
efenisinya adalah bahwa segala sesuatu (gejala, fakta) dikuantifikasikan.
!rosedur kuantitatif adalah hanya salah satu sarana berpikir, lainnya dapat
menggunakan sarana logika maupun bahasa.
1. Asumsi
Penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat
obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur.
Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur.
Peneliti kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia
teliti (etik). Keunggulan penelitian kuantitatif terletak pada metodologi yang digunakan.
2. Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan menjeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat
digunakan untuk memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif
juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti
3. Pendekatan
Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik
manipulasi dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi
kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia
melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel).
4. Peran peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek
penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).
5. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekwensi tinggi
6. Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat
digenrealisasi.
7. Penelitian kuantitatif menggunakan paradgma positivistik-ilmiah. Segala sesuatu
dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah kepada
kepastian dan kecermatan.

l8MA A8Ml?AP C111 10 130
MCDUL 6
IILSIA1
. Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori, sehingga bersifat reduksionis dan
verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau menolak teori).
9. Penelitian kuantitatif khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab-
akibat. Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau,
sejauh mana X mengakibatkanY? Jika peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X
terhadap Y, penelitian eksperimen akan mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel
(X1, X2, X3 dan seterusnya) yang diduga akan berpengaruh terhadap Y.
10. Mengenai waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan. Peneliti
dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data; jumlah tenaga
yang diperlukan; berapa lama pengumpulan data akan dilakukan; dan jenis data yang akan
dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan
Metode keilmuan kualitatif :
$emua aliran filsafat dan pendekatan ilmu mengadopsi pengakuan terhadap meta-
science, maka metode keilmuan telah dapat dimasukan sebagai metode keilmuan
kualitatif
Menurut Kirk dam Miller :
1. Naturalistic inquiry. Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan
manipulasi,; terbuka pada apapun yang timbul.

2. nductive analysis Mendalami rincian dan kekhasan data guna menemukan kategori,
dimensi, dan kesaling hubungan.

3. Holistic perspective Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem yang
kompleks lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagiannya.

4. Qualitative data Deskripsi terinci, kajian/inkuiri dilakukan secara mendalam.

5. Personal contact and insight Peneliti punya hubungan langsung dan bergaul erat
dengan orang-orang, situasi dan gejala yang sedang dipelajari.

6. Dynamic systems Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat konstan
dan terus berlangsung baik secara individu maupun budaya secara keseluruhan

7. Unique case orientation Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan khas

. Context Sensitivity Menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis dan waktu

9. Emphatic Netrality Penelitian dilakukan secara netral agar obyektif tapi bersifat empati

10. Design flexibility Desain penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka beradaptasi sesuai
perubahan yang terjadi (tidak bersifat kaku).

Anda mungkin juga menyukai