Anda di halaman 1dari 6

Cuci darah

Oleh : dr. H.A. Hakim Sulaiman


Apakah pengertian 'cuci darah? 'cuci Darah artinya membersihkan darah dari sesuatu yang
merupakan bahan-bahan racun yang oleh karena sesuatu hal beredar dalam darah kita. Tentunya
bahan-bahan racun ini tidak kita perlukan, karena bisa membahayakan tubuh kita. Dengan
demikian bahan racun tersebut harus dikeluarkan dari tubuh, harus dikeluarkan dari aliran darah.
Caranya adalah dengan 'cuci darah tadi.

Proses pencucian darah ini yang kita sebut sebagai proses hemodialisa, sebenarnya suatu proses
yang sederhana, tetapi cukup mengerikan juga. Darah dari tubuh penderita diisap keluar melalui
suatu saluran, lalu dimasukkan kedalam mesin pencuci darah. Disinilah, dalam mesin ini, cairan
darah dibersihkan dan dicuci dari bahan-bahan beracun yang tidak dikehendaki, dengan suatu
proses dialisa. Setelah bersih maka darah melalui saluran yang lain akan dikembalikan ke dalam
tubuh penderita.

Cuci darah ini bisa dialami oleh seorang penderita pada tahap awal sampai 3 kali seminggu, yang
kemudian bisa menjadi 2 kali atau 1 kali seminggu. Proses dialisa atau 'cuci darah itu sendiri,
setiap kalinya berlangsung selama 3 - 5 jam. Biasanya sesudah dilakukan 'cuci darah ini
seorang penderita akan merasa segar bugar kembali. Mengapa seseorang untuk mengatasi
penyakit yang dialaminya yang menyebabkan bahan racun beredar dalam darahnya, harus 'cuci
darah???
Ginjal, Alat Tubuh Yang Penting

Kalau kita cerita tentang 'cuci darah, maka kita tidak terlepas dari cerita tentang sepasang alat
dalam tubuh kita, yang disebut sebagai ginjal atau buah pinggang. Ginjal yang jumlahnya 2
buah, artinya sepasang, terletak dibagian rongga perut bagian belakang, tepatnya di daerah
pinggang kita, dibawah tulang rusuk. Ginjal yang besarnya tidak sampai sekepalan tangan ini
mempunyai berat masing-masing sekitar 150 gram, atau hanya 0,25 persen berat tubuh total.
Walaupun ukurannya relatip kecil, tetapi Iungsi ginjal ternyata cukup banyak dan sangat
kompleks. Kegunaan ginjal ini yang paling utama adalah untuk mengatur jumlah dan komposisi
cairan tubuh kita. Ginjal akan mengeluarkan cairan yang berlebih dan sebaliknya akan menahan
cairan tersebut kalau tubuh kekurangan cairan.

Coba perhatikan. Jika tubuh banyak berkeringat karena berolahraga atau kegiatan kerja yang
berlebihan, ginjal akan sedikit mengeluarkan cairan, sehingga air seni jumlahnya sedikit.
Sebaliknya kalau keringat tidak banyak keluar, misalnya pada malam hari atau karena cuaca
dingin, ginjal akan mengeluarkan banyak cairan dan kita akan lebih sering buang air kecil.

Fungsi lain dari ginjal ini adalah untuk membersihkan darah dari bahan-bahan yang tidak
berguna bagi tubuh, mengeluarkan bahan-bahan yang beracun dan juga mempunyai Iungsi yang
berkaitan dengan masalah-masalah hormonal. Darah yang mengalir melewati ginjal, setiap
menitnya tidak kurang dari 1300 ml. Darah yang melalui ginjal ini akan dibersihkan dan disaring
dari zat-zat yang bersiIat racun yang berbahaya bagi tubuh, dalam suatu anyaman pembuluh
darah halus diginjal, yang disebut sebagai glomerulus.

Terkadang ginjal yang telah mengeluarkan suatu bahan dari penyaringannya, kemudian harus
menyerapnya kembali. Hal ini bisa terjadi untuk berbagai jenis asam amino atau protein, seperti
albumin, beberapa jenis mineral, seperti kalium dan natrium, ataupun juga air sendiri, tergantung
dari kebutuhan tubuh pada waktu itu. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yang disebut sebagai
erythropoietin, berperan dalam proses pembentukan dan pematangan sel-sel darah merah dalam
sumsum tulang belakang. Disamping itu juga ginjal mempunyai peran dalam menghasilkan dan
mengolah vitamin D, serta menjaga tekanan darah seseorang.

Jadi ginjal dengan sendirinya bekerja sebagai alat tubuh yang melakukan penyaringan,
pengeluaran, penyerapan kembali bahan-bahan tertentu ataupun cairan tubuh secara keseluruhan,
dan Iungsi hormonal. Pengaturan kerja ginjal yang sedemikian penting dan sangat kompleks ini,
dengan kerjasama semua organ tubuh yang lainnya, sehingga kesehatan tubuh secara
keseluruhan akan terjaga dengan baik.

Gagal Ginjal
Dengan Iungsinya yang sedemikian banyak dan pentingnya, tentu saja kita harus memperhatikan
dan menjaga ginjal ini dengan baik. Bayangkan saja kalau Iungsi ginjal ini terganggu, tentu saja
cairan tubuh tidak dapat lagi dikeluarkan secara adekuat, racun-racun yang berbahaya tidak dapat
dipisahkan dan dibuang, dan juga timbul gangguan hormonal yang berkaitan dengan
pembentukan sel-sel darah merah.

Tubuh bisa kelihatan menjadi bertambah gemuk karena tertahannya cairan ini dan terjadi
gangguan kesehatan yang nyata karena beredarnya zat-zat beracun dalam tubuh. Apalagi bisa
pula disertai dengan kurangnya butir-butir darah merah yang menimbulkan banyak akibat bagi
kesehatan kita.

Penimbunan bahan-bahan beracun dan bahan-bahan lainnya yang tidak berguna akibat
metabolisme atau pembakaran zat makanan dalam tubuh, akibat ginjal yang menurun
vitalitasnya, pada akhirnya menyebabkan suatu gangguan bagi kesehatan yang disebabkan oleh
gagal ginjal.

Kegagalan ginjal dalam menjalankan Iungsinya ini, yang kita kenal sebagai gagal ginjal tadi,
terbagi dalam 2 jenis, yaitu :
- Gagal ginjal akut (GGA)
- Gagal ginjal kronis /menahun (GGK)

Gagal Ginjal Akut (GGA)

Gagal ginjal akut (GGA) ini disebabkan Iungsi ginjal yang menurun secara tiba-tiba (akut), yang
menimbulkan berbagai jenis gejala akibat penurunan secara mendadak (dalam beberapa jam
sampai beberapa hari), kemampuan penyaringan dari ginjal dan gangguan pembuangan sisa-sisa
metabolisme dari protein, sehingga terjadi penumpukan dari ureum dan kreatinin dalam darah.

GGA bisa disebabkan oleh beberapa hal dan sering pula diketemukan secara kebetulan pada
perawatan yang intensip sebagai komplikasi penyakit berat, seperti sepsis ataupun sebagai bagian
dari gangguan Iungsi berbagai organ tubuh yang lain.

GGA ini dapat pula disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan proses pembedahan,
kecelakaan/trauma, masalah-masalah kebidanan, gangguan pada saluran kemih atau yang
lainnya. Penyebab GGA ini dapat berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan masalah
pre-renal, renal dan pasca-renal/post-renal.

GGA pra-renal atau disebut juga sebagai GGA Iungsional, disebabkan adanya kelainan-kelainan
sebelum aliran darah sampai ke ginjal, yang menyebabkan proses di ginjal menjadi menurun.
Keadaan ini umumnya ringan saja dan dapat diatasi dengan cepat apabila perIusiginjal segera
diperbaiki. Penyebab pra-renal GGA ini bisa oleh penurunan volume darah (hipovolemia) ke
ginjal, vasodilatasi yang sistemik dan kegagalan pompa jantung.

Penyebab hipovolemia, antara lain :

Kehilangan darah akibat perdarahan/trauma, luka baker, dan sebagainya. Kehilangan cairan
akibat muntah menceret, akibat gangguan ginjal sendiri, gangguan pernaIasan atau akibat
pembedahan. Kekurangan masukan cairan.

Vasodilatasi sistemik, yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah di seluruh bagian tubuh,
bisa didapatkan pada:
Sepsis, Sirosis hepatis, Akibat pembiusan. Akibat pemakaian obat-obatan tertentu. Reaksi
alergi/anaIilaktis .

Kegagalan pompa jantung, sehingga menyebabkan darah yang dipompa jantung ke semua bagian
tubuh menjadi menurun, diketemukan pada:
InIark jantung, Gagal jantung kongestip, Gangguan ritme jantung, Emboli pada paru-paru.

GGA renal disebabkan oleh karena berkurangnya aliran darah ke ginjal, yang diakibatkan oleh
masalah-masalah pra renal, seperti yang disebutkan di atas. Penyebab 4 yang lain bisa karena
penyempitan pembuluh darah pada ginjal sendiri, sehingga mengurangi aliran darah ke ginjal
secara menyeluruh, hipertensi yang berat, eklampsia, sepsis ataupun gangguan hepato-renal, dan
sebagainya.

Keadaan ini semua walaupun berlangsung cukup singkat misalnya, bisa menyebabkan gangguan
ginjal yang berlangsung lama, yang nantinya akan menyebabkan Iungsi ginjal menjadi
terganggu.
Pada GGA pascarenal, produksi urine yang dihasilkan cukup, tetapi penyalurannya sesudah
melalui ginjal terhalang. Halangan pengeluaran air seni ini, bisa terjadi pada saluran kemih,
akibat prostate yang membesar, karsinorna serviks, batu pada saluran kemih, dan lain-lain.
Semakin lama terjadinya obstruksi ini, tentunya kerusakan ginjal akan menjadi bertambah berat
pula.

Diagnosis GGA pada tahap awal agak sulit, karena tidak adanya keluhan pasien atau kelainan
yang dapat dilihat yang berkaitan dengan ginjalnya. Tanda-tanda yang kelihatan hanya berupa :
jumlah air seni yang berkurang ataupun adanya perubahan warna dan kekeruhan dari air seni.
Peningkatan kadar ureum dan kreatinin, juga tidak menimbulkan gejala yang jelas.

Karenanya untuk diagnosa GGA diperlukan pemeriksaan yang berulang-ulang dari Iungsi ginjal,
yaitu tentang kadar ureum dan kreatinin darah, Periksa pula secara rutin jumlah air seni dan
perubahan berat badan penderita.

Pada GGA yang berat dengan berkurangnya Iungsi ginjal, akan mengakibatkan pengeluaran
cairan dan garam berkurang, sehingga dapat menimbulkan pembengkakan/edema yang dapat
dilihat pada tungkai dan juga bisa terjadi edema paru, sehingga naIas menjadi sesak.

Pada penderita GGA ini, penanganan harus dilakukan secara menyeluruh, jadi tidak terbatas
hanya pada ginjalnya saja. Dengan demikian pasien GGA biasanya memerlukan penanganan
yang multidisipliner. Kebanyakan pasien GGA berada dalam keadaan sakit berat, sehingga
prioritas penatalaksanaan pasien GGA adalah untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa
pasien, baik yang berkaitan dengan ginjalnya atau tidak.

Ada 2 hal yang paling mengancam pada pasien GGA ini, yaitu edema paru dan meningginya
kadar kalium darah serta asidosis yang berat. Kenaikan kadar urem dan kreatinin darah yang
terus meninggi yang terjadi pada pasien GGA ini, sehingga jika dengan pengobatan konservatip
tidak menunjukkan perbaikan yang nyata, maka bisa dipertimbangkan tindakan dialysis.
Begitupun jika GGA ini dikelola dengan baik, umumnya penderita dapat disembuhkan dengan
sempurna.

Gagal Ginjal Kronis (Ggk)

GGK ditandai dengan adanya kumpulan gejala-gejala klinis yang disebabkan oleh Iungsi ginjal
yang menurun, yang berlangsung secara perlahan-lahan, yang bersiIat menahun, yang
berlangsung secara progresip. GGK ini ada yang ringan, sedang atau berat, tergantung dari laju
Iiltrasi glomerular (LFG) dari ginjal.
- GGK ringan jika LFG diantara 50 - 30 ml/menit, dengan gejala yang menonjol yaitu tekanan
darah tinggi.
- GGK sedang, jika LFG diantara 29 - 10 ml/menit, dengan gejala utama hipertensi dan anemia.
- GGK yang berat jika LFG kurang dari 10 ml/menit, dengan gejala yang terlihat adalah
hipertensi, retensi air dan garam, mual, muntah, naIsu makan hilang dan penurunan Iungsi
mental.
-GGK tahap akhir, jika LFG kurang dari 5 ml/menit, dimana gejala-gejala yang terlihat seperti
GGK berat, ditambah dengan edema paru, kejang-kejang, hiperkalemia, koma dan akhirnya akan
mengalami kematian.

Gejala-gejala dari GGK ini kalau disimpulkan berdasarkan gangguan yang terjadi, pada alat-alat
tubuh, dapat diringkas sebagai berikut:
1.Gangguan pada saluran pencernaan, berupa naIsu makan yang hilang, mual, muntah, naIas
berbau amoniak, sariawan, gastritis dan tukak lambung.
2.Gangguan pada kulit, dimana kulit pucat karena anemia, perdarahan kecil dibawah kulit, gatal-
gatal.
3.Gangguan pada sistem darah, berupa anemia yang disebabkan oleh berkurangnya produksi
hormon eritropoetin dari ginjal, perdarahan kecil dibawah kulit dan saluran pencernaan ataupun
kekurangan zat besi dan asam Iolat karena naIsu makan yang berkurang. Bisa pula terjadi
perdarahan karena trombosit yang terganggu Iungsinya, dan juga gangguan Iungsi sel darah
putih yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
4.Gangguan pada syaraI dan otot, berupa rasa pegal pada kedua tungkai, rasa kesemutan dan rasa
terbakar pada telapak kaki, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor dan kejang-kejang.
5.Gangguan sistem tubuh lainnya, berupa hipertensi, nyeri dada, sesak naIas, gangguan irama
jantung, gangguan seksual, gangguan metabolisme gula, zat lemak dan vitamin D.

Adapun penyebab dari GGK ini sangat bervariasi, antara lain :
- Akibat kelainan ginjal sendiri yang berlangsung lama seperti adanya inIeksi pada glomerulus
ginjal, penyakit ginjal yang menyebabkan obstruksi yang berlarut-larut akibat batu saluran
kemih.
- Gangguan ginjal akibat penyakit-penyakit seperti lupus, kencing manis, hipertensi ataupun
penyakit rematik/gout.
- Akibat pemakaian obat-obatan yang berlangsung lama, yang dapat merusak ginjal, seperti :
beberapa jenis antibiotika/antiniikroba, antihipertensi, obat penghilang rasa sakit, obat-obat
jantung dan sebagainya.
- Gangguan lain pada ginjal, seperti Iactor genetic, kelainan bentuk ginjal, dan sebagainya.

Dalam penatalaksanaan GGK ini secara konservatip, ada 3 hal yang harus diperhatikan :
1. Memperlambat proses penurunan Iungsi ginjal
2. Mencegah kerusakan ginjal yang lebih lanjut
3. Mengatasi berbagai masalah yang timbul pada GGK dan mencegah komplikasi.

Memperlambat proses penurunan Iungsi ginjal dapat dilakukan dengan pengobatan hipertensi
dan kencing manis secara lebih baik, membatasi asupan protein dari makanan dan
mengendalikan kadar lemak darah.

Mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dengan pengaturan jumlah cairan yang diminum,
mencegah inIeksi pada saluran kemih, mencegah pemakaian obat-obatan yang berpotensi
merusak ginjal.
Pengelolaan uremia dan komplikasi GGK, dengan mengurangi asupan cairan, mengatasi
peninggian tekanan darah, diet rendah protein, mengatasi anemia dan mengatasi kadar ureum
darah yang meninggi.

Jika gagal ginjal dengan pengobatan yang konservatip ini tidak berhasil dengan baik, sehingga
kerusakan ginjal terus berlanjut, maka penderita sudah memerlukan tindakan dialsis atau 'cuci
darah, untuk mengatasi hai-hal yang berkaitan dengan kerusakan ginjal tersebut. Pada keadaan
ini biasanya pasien sudah dalam keadaan GGK yang berat ataupun gagal ginjal terminal, dengan
LFG sekitar 5 - 10 ml/menit.

Tindakan 'cuci darah juga harus dilakukan kalau terjadi asidosis metabolik dan peninggian
kadar kalium darah yang tidak dapat lagi diatasi dengan obat-obatan, edema paru, penurunan
kesadaran, gejala mual, muntah naIsu makan yang menurun dan gangguan persyaraIan yang
semakin memburuk.

Kalau 'cuci darah juga kurang memuaskan, cangkok ginjal atau transplantasi ginjal adalah
tindakan lain yang dapat dilakukan.

Penutup

Penyakit gagal ginjal, terutama GGK, disebabkan banyak Iaktor, baik dari ginjal sendiri ataupun
yang berasal dari luar ginjal, dimana perjalanan penyakit bisa berlangsung lama, sangat progresip
dan berakhir dengan Iase terminal.

Diagnosa gagal ginjal harus dilakukan sejak awal sekali, sehingga perbaikan Iungsi ginjal masih
dapat dilakukan ataupun kerusakan ginjal secara progresip masih bisa dicegah.

Bagaimanapun, tentunya ginjal kita harus dipelihara dan dijaga dengan baik. Gangguan ginjal
yang bagaimanapun kecilnya harus diperhatikan dan diatasi sejak awal. Kesengsaraan serta biaya
yang sangat mahal, bisa dialami kalau kerusakan ginjal ini terjadi pada diri kita. Karena itu
waspadalah selalu.***
Sumber: analisadaily.com
hLLp//kolecLorblogspoLcom/2009/06/mengapaharuscucldarahhLml

Anda mungkin juga menyukai