Anda di halaman 1dari 2

D@

Ketika aku melihatmu diantara ribuan berlian berharga lainnya,aku merasa bahwa kau berbeda &
sangat istimewa dibanding yang lainnya..
Walaupun saat itu kesombongan sangat melekat di wajahmu sehingga semua orang enggan
mendekatimu,namun aku justru memilihmu karena aku tahu bahwa dibalik tabir keangkuhan itu
ada jiwa yang rapuh..
Tak singkat waktu yang kujalani,dan begitu banyak pengorbanan yang harus kulakukan demi
bisa meraihmu & membawamu masuk ke dalam kehidupanku. Termasuk,aku harus melepas
sosok setia yang sempat mengukir kenangan dalam keseharian bersamaku..
Seorang logicaism sepertiku,ternyata kalah & terpuruk di hadapan sepotong hati yang rapuh.
Semua tetek bengek logika luruh begitu saja tanpa bekas,& untuk pertama kalinya dalam
hidupku,dengan mudahnya aku mengambil keputusan berdasarkan hati. Yaitu,aku memilihmu
walaupun aku harus meninggalkan seluruh kehidupanku yang sebelumnya..
Tak ada sedikitpun sesal yang merundung, karena ternyata kau benar-benar memutuskan untuk
memasuki kehidupanku. & kembali lagi,untuk pertama kalinya dalam hidup aku bisa melepaskan
diri dari jeratan keseriusan hidup,dan mataku bisa menangkap bahwa ternyata dunia memiliki
beribu warna cerah di luar warna hitam & putih. Kebahagiaan abadi yg kurasakan adalah tatkala
di setiap Iajar menyingsing aku selalu menjadi satu-satunya orang yang kau hadiahi senyum
mahalmu. & sangat ingin rasanya aku bisa menghentikan sang waktu, disaat aku bisa menikmati
telaga teduhmu & aku mendapati bayangku disana..
Namun kau memberiku kesempatan untuk merasakan kebahagiaan & semangat itu hanya
beberapa purnama saja. Karena seolah terbangun dari mimpi indah,aku tiba-tiba dihadapkan
pada kenyataan bahwa kau telah pergi dari kehidupanku,begitu saja. Tanpa isyarat,tanpa
pesan,bahkan tanpa alasan. Kau membiarkanku semakin terpuruk dengan meninggalkan tanda
tanya & kebingungan tiada akhir..
Aku harus menghabiskan seratus hari untuk mencoba menata kembali hatiku yg remuk. Tapi
ternyata waktu tak pernah bisa mengobati luka hatiku. Selalu mencoba untuk
melupakanmu,namun aku justru semakin merindumu. Tak rela rasanya bila aku harus kembali
pada kehidupanku sebelumnya yg tanpa warna & statis. & jika bertemu &
menatapmu,kebingunganku justru semakin menumpuk karena telagamu selalu menancapkan
anak panah tajam yang mengandung racun ketidakmengertian,yang tepat menusuk ke dalam
mataku. Andai kau mau sedikit saja meluangkan waktu untuk mencoba memahami,bahwa dari
seluruh tubuhku memancarkan aura ketidakmengertian, luka, dan kerinduan yang sangat
mendalam..
Kuhabiskan ribuan kertas untuk sekedar bisa menuangkan segala rindu dan asaku akanmu. Dan
tak pernah jenuh aku menyelipkan namamu di setiap doaku, berharap suatu saat kau akan
menjawab segala tanyaku.
Dan ternyata Tuhan menyatakan aku lulus tes kesabaran, karena tanpa alasan yg jelas kau tiba-
tiba memasuki kehidupanku lagi, dan memutuskan bahwa aku adalah tempatmu melabuhkan
segala lelahmu, dan yang akan menjadi tempat bernaung dari panasnya kehidupan. Dengan
senang hati kusambut uluran tangan kerapuhanmu, karena bagiku kau adalah sumber semangat
dan kekuatanku di dunia ini..
Semua terasa begitu indah, karena aku menemukan kembali potongan hatiku yang sempat hilang.
Dan aku menempatkanmu di kotak terindah yang kusimpan di dalam hatiku, berharap kau akan
aman disana, tak ada yang mengganggu. Dan yang paling penting aku tak akan kehilanganmu
lagi..
Namun kenyataan yang kutemui ternyata tak seindah anganku. Karena ternyata,semakin hari
kemilaumu semakin berkurang, menghilang, dan bahkan kini hanya ada cahaya kesuraman dan
kegelapan. Namun aku masih tetap berusaha menjagamu, karena kau sudah menjadi bagian
hidupku. Tapi ternyata kau tidak sekuat aku. Kau memutuskan untuk menyakiti dan melukaiku
kembali, dengan menghujamkan ketidakmengertian yang lebih besar lagi di kepalaku. Kau
bertindak semaumu. Hingga kini aku menyadari bahwa ternyata kau memang bukan berlian yang
berharga. Bahkan imitasi hasil sepuhan pun jauh lebih mulia darimu. Dan aku sudah lelah untuk
mencoba mempertahankanmu lagi dalam kehidupanku. Walaupun luka dalam tetap mendera
hatiku karena bahkan sebelum aku menyadarinya, kau telah menjerumuskanku ke dalam
kubangan kehampaan dan kesendirian..
Tapi sepertinya kelelahan dan sakit yg kuderita telah mencapai titik puncak,hingga kini aku
memutuskan untuk berhenti dan diam. Namun kau tetap menjadi sosok teristimewa dalam
hidupku. Karena selain kau pernah menghiasi hariku, kau juga merupakan satu-satunya insan
yang berhasil membekukan hatiku..

Anda mungkin juga menyukai