Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR-FAKTOR PENDDKAN

[sunting]Faktor Tujuan
Di dalam UU Nomor 2 tahun 1989 secara jelas disebutkan Tujuan Pendidikan NasionaI, yaitu
"Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia ndonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
[1]

Sesungguhnya faktor tujuan bagi pendidikan adalah:
a. Sebagai Arah Pendidikan, tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah
menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang kepada situasi berikutnya.
[1]

b. Tujuan sebagai titik akhir, suatu usaha pasti memiliki awal dan akhir. Mungkin saja ada usaha yang
terhenti karena sesuatu kegagalan mencapai tujuan, namun usaha itu belum bisa dikatakan berakhir.
Pada umumnya, suatu usaha dikatakan berakhir jika tujuan akhirnya telah tercapai.
[1]

c. Tujuan sebagai titik pangkaI mencapai tujuan Iain, apabila tujuan merupakan titik akhir dari usaha,
maka dasar ini merupakan titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut merupakan fundamen yang
menjadi alas permulaan setiap usaha.
[1]

d. Memberi niIai pada usaha yang dilakukan
[1]

[sunting]Faktor Pendidik
Pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
[1]
. Dwi Nugroho
Hidayanto, menginventarisasi bahwa pengertian pendidik meliputi:
a. Orang Dewasa
b. Orang Tua
c. Guru
d. Pemimpin Masyarakat
e. Pemimpin Agama
[1]

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya dalam mendidik
[1]
, yaitu
a. kematangan diri yang stabiI, memahami diri sendiri, mandiri, dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
[1]

b. kematangan sosiaI yang stabiI, memiliki pengetahuan yang cukup tentang masyarakat, dan
mempunyai kecakapan membina kerjasama dengan orang lain.
[1]

c. kematangan profesionaI (kemampuan mendidik), yaitu menaruh perhatian dan sikap cinta terhadap
anak didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak didik dan
perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunkan cara-cara mendidik.
[1]


Kriteria kualitas guru yang dibutuhkan dalam pendidikan adalah
a. Guru sebagai perencana
[2]

b. Guru sebagai inisiator
[2]

c. Guru sebagai 2otivator
[2]

d. Guru sebagai observer
[2]

e. Guru sebagai 2otivator
[2]

f. Guru sebagai antisifator
[2]

g. Guru sebagai 2odel
[2]

h. Guru sebagai evaluator
[2]

i. Guru sebagai te2an bereksplorasi bersama anak didik
[2]

j. Pro2otor agar anak menjadi pembelajar sejati
[2]

[sunting]Faktor Anak Didik
Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan.
[1]
Sedang dalam arti sempit anak didik ialah anak (pribadi yang belum
dewasa) yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.
[1]
. Salah satu pertanda bahwa seseorang
telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
[3]
. Dengan demikian, pendidikan
berusaha untuk membawa anak yang semula serba tidak berdaya, yang hampir keseluruhan hidupnya
menggantungkan diri pada orang lain, ke tingkat dewasa, yaitu keadaan di mana anak sanggup berdiri
sendiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, baik secara individual, secara sosial maupun secara
susila.
[1]


[sunting]Faktor AIat Pendidikan
Pengajaran yang baik adalah Alat Pendidikan yang terutama.
[4]
. Alat Pendidikan merupakan faktor
pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
[1]


Ditinjau dari ujudnya, alat pendidikan dapat berupa:

a. Perbuatan Mendidik (biasa disebut softare); mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian,
teguran, ancaman, dan hukuman.
[1]

b. Benda-benda sebagai alat Bantu (biasa disebut hardare); mencakup meja kursi, belajar, papan tulis,
penghapus, kapur tulis, OHP, dan sebagainya.
[1]

[sunting]Faktor Lingkungan
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a. Tempat (Lingkungan Fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
[1]

b. Kebudayaan (Lingkungan Budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu
pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
[1]

c. KeIompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,
perkumpulan.
[1]


Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat Pendidikan.
[1]


a. Lingkungan Keluarga (Pri2ary Co22unity)

Pendidikan Keluarga berfungsi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
[1]

2. Menjamin kehidupan emosional anak.
[1]

3. Menanamkan dasar pendidikan moral.
[1]

4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
[1]

5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
[1]


b. Lingkungan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu
pengetahuan dan berbagai macam ketrampilan.
[1]
. Karena jika ditilik dari sejarah perkembangan profesi
guru, tugas mengajar sebenarnya adalah pelimpahan dari tugas orang tua karena tidak mampu lagi
memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap tertentu sesuai dengan perkembangan
zaman.
[3]


Fungsi Sekolah antara lain:
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi
pekerti yang baik.
[1]

2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat
diberikan di rumah. (
[1]

3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung,
menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
[1]

4. Di sekolah diberikan pelajaran etika , keagamaan
[4]
, estetika
[4]
, membedakan moral
[4]
.
5. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan
kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik.
[1]


c. Lingkungan Organisasi Pemuda
Peran organisasi pemuda yang terutama adalah mengupayakan pengembangan sosialisasi kehidupan
pemuda. Melalui organisasi pemuda berkembanglah semacam kesadaran sosial , kecakapan-kecakapan
di dalam pergaulan dengan sesama kawan (social skill) dan sikap yang tepat di dalam membina
hubungan dengan sesama manusia (social attitude).

Anda mungkin juga menyukai