PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Banyaknya kasus kehilangan gigi pada pasien,terutama pada usia lanjut, menambah
banyaknya deretan pemakai gigi tiruan cekat maupun lepasan. Para pasien yang kehilangan
gigi banyak mengeluhkan tentang bagaimana cara agar Iungsi estetis, pengunyahan, maupun
pengucapan dapat berIungsi kembali sebagaimana mestinya. Maka seiring dengan
perkembangan pengetahuan tentang ilmu geligi tiruan, banyak menghasilkan solusi
penyelesaian dari keluhan pasien tersebut diantaranya pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
(GTSL). Adapun indikasi dari gigi tiruan sebagian lepasan adalah diantaranya : tidak
mungkin dibuatkan GTC, pertimbangan estetis, dukungan jaringan periodontal yang kurang,
dll.
Berdasarkan pemasangannya, GTSL dibagi menjadi dua, yaitu immediate denture dan
konvensional denture. Immediate denture adalah gigi tiruan yang langsung dipasang segera
setelah gigi asli dicabut, sedangkan konvensional denture adalah gigi tiruan yang dipasang
setelah luka bekas pencabutan sembuh.
1
Berdasarkan bahan yang digunakan, GTSL dibagi
tiga, yaitu GTSL kerangka logam, GTSL resin akrilik,GTSL valplast (Ilexi).Selain klasiIikasi
GTSL, juga terdapat dasar dasar pembagian klasiIikasi, yaitu berdasarkan letak cangkolan,
dan berdasarkan gigi yang hilang.
1
Adapun tujuan Tujuan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan adalah untuk
memperbaiki Iungsi pengunyahan, pengucapan, estetis, menjaga kesehatan jaringan serta
mencegah kerusakan lebih lanjut dari struktur organ rongga mulut,memperbaiki jaringan gigi
yang rusak, dll.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan kasus seorang pasien
yang kehilangan giginya dengan menentukan diagnosa serta membuat rencana
perawatan.
.
BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA
Terminologi
1. Torus palatinus : benjolan pada palatum akibat kelainan kongenital yang
permukaan licin dan tidak begitu sakit bila ditekan. Biasanya terletak di garis
tengah palatum pada regio premolar sampai molar.
2. Mobility derajat 1 : kegoyahan gigi yang sedikit
3. Palatum mole : Langit- langit lunak
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) adalah suatu gigi tiruan yang mengganti satu
atau lebih gigi yang hilang, tetapi kurang dari seluruh gigi asli, gigi tiruan ini dapat dipasang
dalam mulut dan dikeluarkan oleh pemakai.
2
Tujuan pembuatan GTSL :
1. Mempertahankan gigi yang masih ada (Migrasi dan elongasi)
2. Memperbaiki Ionetik ( bunyi labiodental dan desis)
3. Mengembalikan Iungsi pengunyahan
4. Mengembalikan Iungsi estetis
5. Mengembalikan kesehatan gigi dan mulut
Indikasi GTSL :
1. Tidak ada gigi penyangga sebelah distal
2. Dukungan jaringan periodontal kurang
3. Tidak mungkin dibuatkan GTC (gigi tiruan cekat)
4. Keinginan pasien
5. Keadaan Iisik dan emosi pasien
. Pertimbangan estetis
7. Adanya reasorbsi tulang
2. 1 Bagian-bagian gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)
Gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-komponen:
1. Basis / plat
adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial,
bukal, lingual yang bahannya terdiri dari : akrilik, logam, dan valplast.
2
Fungsi basis dari bahan akrilik dan logam :
1. untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya
2. untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesiI antara basis dengan
mukosa yang dibatasi dengan media air ludah
3. tempat melekatnya cengkeram
4. menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan
pipi(estetik)
Beda basis akrilik dengan logam:
No Bahan Keuntungan Kerugian
1.
.
Akrilik
a) Mudah dalam proses
pembuatan.
b) Dapat menyerap air
c) Biayanya murah
a) Kekuatan kurang
b) Penghantar panas
kurang baik
c) Dapat berubah warna
d) Membutuhkan basis
yang lebar
2.
Logam
a) Kekuatan kuat
b) Penghantar panas
yang baik
c) Tidak berubah warna
d) Basis tidak luas
a) Proses pembuatan sukar
b) Tidak dapat menyerap
air
c) Biaya mahal
2. Saddle
adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan
mendukung elemen gigi tiruan. Sadle dibagi dua yaitu bounded saddle (saddle tertutup)
dan Iree end ( saddle terbuka).
2
3. Elemen gigi tiruan
adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang
Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik dan porselen.
4. Cengkeram / klammer
Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari
kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi penjangakaran.
\
a)
Fungsi cengkeram
adalah untuk retensi, stabilisasi, dan untuk meneruskan beban
kunyah ke gigi penyangga.
\
Syarat umum gigi penyangga :
1. gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna
2. bentuk anatomis dan besarnya noraml
3. tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies, hypoplasia,
konus
4. posisi dalam lengkung gigi normal
5. keadaan akar gigi:
bentuk ukurannya normal
tambahan. Pada cangkolan hal yang perlu diperhatikan adalah jenis-jenis desain cangkolan
dan prinsip desain cangkolan, oleh karena kedua hal ini sangat berpengaruh untuk
mendapatkan retensi yang optimal.
KlasiIikasi cangkolan dibagi berdasarkan bentuk dan desain cangkolan. Berdasarkan
bentuknya cangkolan terdiri dari sirkumIerensial dan bentuk batang, sedangkan berdasarkan
desain cangkolan terdiri dari supra garis survei antara lain cangkolan; akers, cincin terbuka,
cincin terbuka untuk kaninus, back action, halIand halI, dan inIra garis survei antara lain
cangkolan; roach-C, roach-L, roach-I, mesiodistal untuk gigi kaninus dan gigi posterior, lWl
(Rest, Proximal, I Bar), masing-masing jenis desain ini digunakan menurut letak gigi
penyangga dan indikasi cangkolan. Salah satu komponen gigi tiruan kerangka logam adalah
retainer langsung, yaitu komponen gigi tiruan kerangka logam yang berkontak langsung
dengan permukaan gigi penyangganya. Oleh karena itu untuk mendapatkan retainer yang
optimal cangkolan harus didesain berdasarkan prinsip-prinsip: pemelukan, pengimbangan,
retensi, stabilisasi, dukungan dan pasiIitas. Penentuan jenis-jenis desain cangkolan dan
prinsip-prinsip desain cangkolan pada gigitiruan kerangka logam sangat diperlukan untuk
mendapatkan desain cangkolan yang tepat dalam usaha mendapatkan retensi yang optimal
pada gigi tiruan sebagian lepasan yang akan dibuat.
2.2 Mencetak
2.2.1Macam-macam sendok cetak
1. Stock tray adalah sendok cetak yang sudah dibuat oleh pabrik yaitu dengan bahan :
metal/alumunium dan plastik. Ukuran stock tray yaitu : nomor 1,2,3 atau huruI :
S,M,L.
Fungsi : untuk rahang bergigi : bentuk dasar bersudut
untuk rahang tak bergigi : bentuk dasar agak membulat
Syarat-syarat sendok cetak yang sesuai :
Untuk RB :
a) Lebar bucco-lingual jarak tepi sendok cetak ke arah bukal gigi/lingual gigi1/2
b) Panjang ke arah distal
c) Batas sampai retromolar pas
Untuk RA :
2.3.3 Berdasarkan 1aringan pendukung
1. The tooth supported denture
Jaringan pendukung GT adalah gigi asli.Seluruhnya tooth supported beban yang diterima
diteruskan oleh occlusal rest pada gigi penyangga di kedua sisi.Sadel pada kedua sisi dibatasi
gigi penyangga, sehingga tidak terjadi gerakan rotasi (ungkitan)Disain gigi tiruan dapat
unilateral atau bilateral.
2
2. The tooth tissue supported denture.
Sebagian ridge atau tissue supported dan sebagian tooth supported (jaringan pendukungnya
berupa gigi asli dan jar.lunak)Gigi penyangga hanya pada stu sisi sadel, sehingga
memungkinkan gerakan rotasi atau ungkitan pada waktu gigi tiruan berIungsi, diperlukan
indirect retainer.
2
3. The tissue supported denture.
Jaringan pendukung gigi tiruan adalah jaringan lunak.
2.4 Dasar Dasar Klasifikasi GTSL
2.4.1 Berdasarkan letak cangkolan
1. KlasiIikasi miller
Klas 1 : Tegak lurus dengan MID line
Klas II : Cangkolan membentuk garis diagonal
Ket :Daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada
tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral).
Klas III kennedy :
Ket : Daerah yang tak bergigi terletk di antara gigi -gigi yang masih ada di bagian
posterior maupun anteriornya dan unilateral.
Klas IV kennedy :
Ket : Daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dan gigi yang masih ada dan
melewati garis median line.
2. KlasiIikasi Swenson :
BAB III
PEMBAHASAN
Seorang pasien perempuan umur 5 tahun datang ke praktek drg dengan keluhan
ingin segera dibuatkan gigi palsu, karena gigi palsu yang lama tidak dapat diIungsikan karena
sakit. Dari anamnesa diketahui pasien telah dibuatkan gigi palsu tapi tidak pernah dipakai,
gigi palsu yang dibuatkan bisa dilepaskan dan ada kawat di gigi asli. Pada pemeriksaan
intraoral, kehilangan gigi 18 1 15 24 25 3 37 38 44 4 47 48. Keadaan gigi 17 miring ke
mesial 2, gigi 32 31 41 42 diastema dan mobility derajat 1. Pada palatum ditemukan torus
palatinus dengan ukuran sedang dan tidak meluas sampai palatum molle dan gigi sisa yang
lain normal.
Tugas:
1. Apa rencana gigi tiruan yang akan dibuatkan oleh drg. Pada kasus diatas untuk
menghilangkan rasa sakit dan mempunyai retensi dan stabilisasi yang baik.
2. Buatlah desain dan gambarkan rencana gigi tiruan yang dibuatkan drg tersebut.
IndentiIikasi masalah
1. Adanya rasa sakit
2. Adanya torus palatinus
Analisis Masalah
1. Pasien ingin segera dibuatkan gigi palsu karena gigi palsu yang lama tidak dapat
diIungsikan karena sakit.
2. Pasien sebelumnya telah dibuatkan gigi palsu tapi tidak pernah dipakai.
3. Gigi palsu yang dibuatkan sebelumnya bisa dilepas dan ada kawat di gigi asli.
4. Kehilangan gigi 18 1 15 24 25 3 37 38 44 4 47 48
5. Gigi 17 miring ke mesial 2.
. Gigi 32 31 41 42 diastema dan mobility derajat 1.
7. Ditemukan torus palatinus dengan ukuran sedang dan tidak meluas sampai palatum
molle.
8. Gigi lain normal.
Konsep/Skema
1. Diagnosa :
RA Kelas III ModiIikasi 1
RB Kelas I ModiIikasi 1
2. Rencana perawatan :
Pasien dibuatkan GTSL dengan kerangka logam untuk rahang atas dan rahang bawah.
3. Prognosa : Baik
3.1 Pemeriksaan
Diagnosa Pasien :
A. Pemeriksaan subjektiI
Dengan melakukan anamnesa yaitu tindakan yang dilakukan dengan tanya jawab.
Beberapa hal yang ditanyakan dalam anamnesis :
O DaItar pribadi ( Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll)
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Keluhan utama pasien ingin dibuatkan gigi palsu
Keluhan tambahan :
a) Sudah pernah dibuatkan gigi palsu
b) Gigi palsu yang lama bisa dilepas dan ada kawat pada gigi asli.
c) Ada rasa sakit pada saat menggunakan gigi palsu.
B. Pemeriksaan Objektive
Yaitu pemeriksaan terhadap pasien, dimana dilakukan pemeriksaan intraoral
sehingga diketahui :
1. Missing : RA 18 1 15 24 25
RB 3 37 38 44 4 47 48
2. Gigi 17 miring ke mesial 2.
3. Diastema dan mobility derajat 1 : 32 31 41 42
3.2Rencana perawatan
A. Rencana perawatan awal :
Dilakukan persiapan rongga mulut pasien.
1. Perawatan periodontal : Splinting
Splinting merupakan alat stabilisasi dan imobilisasi gigi goyah karena
suatu lesi, trauma atau penyakit periodontal. Splinting berguna untuk
menggabungkan sejumlah gigi yang tidak stabil menjadi bersatu dengan
tujuan untuk memperbaiki stabilisasi gigi. Splinting yang dipakai adalah
temporarry splinting.
2. Preparasi untuk kedudukan rest/sandaran oklusal :
B. Rencana perawatan akhir:
a. GTSL kerangka logam pada RA dan RB
Tahap-tahap pembuatan desain kerangka logam :
Tahap I : menentukan kelas dari masing- masing daerah tidak bergigi (sadle).
RA : Kelas III kennedy modiIikasi I
RB : Kelas I kennedy modiIikasi I
Tahap II : Menentukan macam-macam dukungan dari setiap sadel
- RA dan RB : tooth borne/jaringan pendukung adalah gigi asli.
Alasannya adalah khusus untuk desain geligi tiruan kerangka logam,
umumnya dipilih dukungan gigi, mengingat bentuk konektornya berupa
batang, sehingga tekanan kunyah yang jatuh pada jaringan mukosa per satuan
luas jadi terlalu besar. Hal ini berbeda dengan geligi tiruan resin, dimana
konektor biasanya berupa plat yang permukaannya relatiI lebih luas. Dengan
disalurkan tekanan kunyah pada gigi, kerusakan jaringan mukosa akibat
tekanan yang kelebihan dapat dikurangi.
Tahap III : Menentukan macam retainer.
Ekstra korona retainer.
RA: 17rings claps
14
2
23
RB: 45halI and halI claps
43
35
Tahap IV : Menentukan macam konektor.
- RA : konektor yang dipilih adalah Plat palatal bentuk U
Alasannya karena pasien memiliki torus palatinus,sehingga lebih baik
dibuatkan plat palatal bentuk U agar tidak mengganggu.
- RB : Batang lingual / lingual bar
Alasannya karena bentuk paling sederhana, dan diindikasikan untuk semua
kasus.
3.3Prognosa
RA Kelas III ModiIikasi 1
Gambar : contoh kasus kennedy kelas 3 modiIikasi 1,daerah yang tidak bergigi pada dua sisi
Gambar desain gigi tiruan untuk kelas III keneddy
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
O Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan protesa gigi tiruan yang dapat dipasang
dalam mulut dan dikeluarkan oleh pemakainya.
O Terdapat 3 klasiIikasi GTSL yaitu, berdasarkan bahan yang digunakan, berdasarkan
cara pemasangan, dan berdasarkan jenis jar. Pendukung.
O Dasar dasar klasiIikasi GTSL dibagi menjadi dua , yaitu berdasarkan letak cangkolan,
dan berdasarkan gigi yang hilang / saddle.
O Dari segi Iungsional GTSL kerangka logam lebih menguntungkan
dibanding dengan GTSL kerangka akrilik karena siIatnya yang kaku (rigid)
sehingga lebih stabil dalam rongga mulut namun dari segi estetik kurang
menguntungkan karena warna basis metal tak harmonis dengan warna jaringan
disekitarnya, selain itu tekhnik pembuatanya lebih rumit dan mahal dibanding
dengan GTSL kerangka akrilik.
4.2 Saran
Pembuatan gigi tiruan hendaknya disesuaikan dengan kondisi pasien dan
melakukan teknik pendekatan serta modiIikasi perawatan yang tepat sehingga gigi
tiruan yang dihasilkan dapat memenuhi Iungsi pengunyahan, bicara dan
mengembalikan estetis serta mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut jaringan
rongga mulut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Haryanto A.G,dkk.1995Ilmu Geligi Tiruan Sebagian
Lepasan,Jakarta,Hippokrates.
2. http://savanaersa.wordpress.com/2010/01/17/pemicu-3blok-
10prostotutor-4-2/
3. ttp.//dentosca.wordpress.com/2011/06/20/aplikasi-valplast-
pada-gigi-tiruan-sebagian-lepasan/
4. ttp.//www.bugisbagus.com/2010/11/klas-kennedy.tml