Anda di halaman 1dari 14

2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani,
sehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek Iisik,
mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit (DeIinisi Sehat
WHO Tahun 1950).
Pengertian tubuh sehat ideal dari segi kesehatan mencakup hal
yang lebih luas, yang tidak cukup hanya penilaian secara lahiriah,
tetapi memerlukan pemeriksaan lain seperti penilaian status gizi secara
langsung (antropometri, klinis, biokimia dan bioIisik) dan tidak
langsung (survey konsumsi makanan, statistic vital, Iactor ekologi).
Pemeriksaan antropometri berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur
dan gizi. Pemeriksaan klinis didasarkan atas perubahan- perubahan
yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, hal ini
dapat dilihat dari jaringan epitel (kulit, mata, rambut, dsb). Sedangkan
pemeriksaan bioIisik dilakukan dengan melihat kemampuan Iungsi
jaringan dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Penilaian secara biokimia dilakukan untuk membantu menentukan
status gizi yang spesiIik dan dapat mencegah terjadinya mal nutrisi
lebih lanjut, selain itu juga untuk pemeriksaan pelengkap dan untuk
membuktikan pemeriksaan tk sub klinis yang dilihat dari berbagai
macam jaringan antara lain darah, urine, tinja, dan beberapa jaringan
tubuh lainnya.
Penilaian secara biokimia dengan tes kit darah komersial dilakukan
karena memiliki beberapa keuntungan , yaitu bisa mendeteksi
deIisiensi zat gizi lebih dini, kemudian untuk memvalidasi data yang
diperoleh dari diet seseorang, (contoh : membandingkan asupan garam
3

dengan ekskresi urin 24 jam), dan hasil dari tes biokiokimia cepat
diketahui dan bersiIat lebih objektiI.
Namun ada kekurangannya , antara lain alat dan bahan yang digunakan
lebih banyak daripada pemeriksaan lain, membutuhkan biaya yang
cukup mahal, pada pemeriksaan tertentu specimen sulit untuk
diperoleh (misal : penderita tidak mau diambil darahnya), belum ada
keseragaman dalam memilih reIerence (nilai normal), hanya dapat
dilakukan setelah timbul gangguan metabolic, dan membutuhkan
tenaga yang ahli untuk melakukannya.

B. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu menilai status gizi dengan parameter biokimia
b. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran parameter biokimia
dengan tes kit darah komersial


4

BAB II
ISI

Status gizi adalah tingkat kesehatan atau derajat kesehatan seseorang yang
dipengaruhi oleh tingkat kecukupan makanan yang dikonsumsi.
Penilaian status gizi ada 4, salah satunya adalah secara biokimia. Yaitu
pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan
untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang
lebih parah lagi, Banyak gejala klinis yang kurang spesiIik, maka penentuan kimia
Iaali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang
spesiIik.
Pada praktikum kali ini kita mengukur kadar glukosa, kolesterol dan asam
urat pada probandus menggunakan alat sederhana yaitu tes kit (glukosa, asam
urat, dan kolestrol), lancet , kapas, dan alcohol 70.
Cara penggunaannya yaitu dengan mensterilkan jari pasien dengan
alcohol, lalu tekan dan dorong jari subyek kearah distal sehingga darah berkumpul
di ujung jari, kmudian tempelkan ujung pen pada ujung jari tadi, kemudian tombol
ditekan sehingga lancet menusuk ujung jari dan darah keluar. Darah yang pertama
kali dibuang keluar , dan kita menggunakan darah yang keluar kemudian untuk
dikumpulkan di test strip supaya kadarnya bisa diketahui. lalu dicatat hasilnya.

A. KADAR GULA DARAH
Pengujian kadar gula darah pada prinsipnya menerangkan berapa banyak
kandungan kadar gula yang terdapat dalam darah yang menjadi bahan pengukuran
dengan menggunakan berbagai metode yang masing-masing memiliki standard
tersendiri.
Metode pengukuran kadar gula standard menggunakan bahan plasma darah
yang berasal dari pembuluh vena. Yaitu darah yang sudah tidak mengandung
bahan-bahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan yang lainnya.
3

Macam pemeriksaan gula darah :
1. Alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di pasaran
dengan melakukan penyaringan darah yang diambil yang dilakukan oleh
strip tempat menaruh persediaan darah yang diambil.
2. OGTT (Oral Glucose Tolerance Test Tes Toleransi Glukosa Oral )
Karena dapat mengidentiIikasi kondidi IGT secara akurat, maka Tes
OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang memiliki kadar
gula puasa 6.1 6.9 mmol/L atau 110 125 mg/dL untuk menentukan
kepastian status toleransi glukosanya.
3. Pemeriksaan HbA1c
Tidak disarankan sebagai pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan
kondisi gangguan kadar gula darah lainnya.
Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan sesegera mungkin
setelah darah diambil dari vena. Pengukuran darah vena dan kapiler pada saat
puasa memberikan hasil yang identik pada saat puasa tetapi tidak untuk
pengukuran 2 jam setelah makan dimana hasil dari darah kapiler menunjukkan
nilai yang lebih tinggi.

Pada pemeriksaan kadar gula darah kali ini, saya menggunakan probandus yang
bernama Disha Roro Ayu yang berumur 20 tahun, berat badan 60 kg dan tinggi
160 cm. dengan makanan terakhir yang dimakan adalah Jambu merah (2 buah),
kwetiau (1 porsi) dan sayur (1/2 porsi), kadar gula darahnya sebesar 99 mg/dL.
Pada saat pengambilan darah, dia sedang berpuasa, sehingga jika dilihat dari tabel
standar dibawah, kadar gulanya masih dikatakan dalam batas normal.
Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) adalah suatu kondisi dimana kadar
glukosa darah yang ada mempunyai resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi
diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah.
Makanan yang dia konsumsi seperti jambu merah, memilki indeks glikemik yang
tidak terlalu tinggi, sehingga energy yang dihasilkan dari penyerapan glukosa
tidak cepat habis, dan dia masih bisa beraktiIitas seperti biasa walaupun dalam
keadaan puasa.
6

Banyak Iaktor yang menyebakan gula darah disha normal, antara lain dari pola
hidupnya yaitu aktivitasnya di kampus yang lumayan padat, olahraga lari rutin 3
kali seminggu selama 20 menit tiap kalinya, serta kebiasaan jarang 'ngemil, dan
selain itu di keluarganya juga tidak ada Iaktor genetic yang menyebabkan
penyakit akibat glukosa darah.
Untuk mempertahankan kadar gula darahnya yang normal, disha sebaiknya tetap
mempertahankan pola hidup yang sehat, yaitu dengan :
1. Makan makanan yang beraneka ragam ,
Untuk menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah untuk memenuhi kecukupan energy
(capai dan pertahankan berat badan yang normal)
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi
Pilih karbohidrat kompleks ,yaitu padi-padian, umbi-umbian, sagu dll.
karena proses pencernaan karbohidrat penyerapan karbohidrat kompleks di
dalam tubuh berlangsung lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga
dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, orang tidak segera lapar, dan
juga serat. Selain itu, batasi karbohidrat sederhana seperti gula, madu,
sirup, bolu, selai, dll karena langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai
energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar.
4. Tetap membatasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat
kecukupan energy
5. Pertahankan kegiatan Iisik dan olahraga yang teratur tersebut.
6. Gunakan garam beryodium untuk menghindari terjadinya hipertensi akibat
kelebihan asupan natrium.
7. Pertahankan ketidak sukaannya terhadap 'ngemil, apabila ingin ngemil,
sebaiknya memilih makanan yang rendah indeks glikemiknya, supaya
tidak cepat lapar.
Tingkat gula darah seseorang biasanya meningkat setelah makan, dan berada pada
level terendah saat pagi hari (sebelum orang makan).

7

1.1 Katagori Kadar glukosa
Kategori Gula darah puasa
Gula darah 2 jam
postprandial
Normoglikemik 100 mg/dL 140 mg/dL
Toleransi glukosa puasa
terganggu
100-125 mg/dL
Toleransi glukosa terganggu 140-199 mg/dL
Diabetes Melitus _126 mg/dL _200 mg/dL

Penyakit Diabetes mellitus adalah penyakit yang dikarenakan oleh gagalnya
pengaturan gula darah tubuh, yang mengakibatkan naiknya kadar gula dalam
darah. Penyebabnya bisa karena Iactor genetic, virus, adanya bahan toksik di
tubuh, serta nutrisi atau intake yang berlebihan.
Sedangkan Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah
(glukosa) secara abnormal rendah. Hipoglikemia paling sering terjadi disebabkan
oleh insulin atau obat lain (sulIonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes
untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari
makanan yang dimakan maka obat ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula darah
terlalu banyak. Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap
hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak
membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan
epineIrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama
tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
Namun apabila level kadar darah tetap tinggi, maka disebut hiperglikemia.
Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah
kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan dengan diabetes, termasuk
kerusakan pada mata, ginjal, dan saraI. Peningkatan rasio gula darah disebabkan
karena terjadi percepatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis
yang terjadi pada hati. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon
yang emnargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen
8

menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam
aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level gula darah
meningkat, bisa karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan,
hormon dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon
ini disebut insulin, yang menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa
menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis, yang mengurangi level gula
darah.

B. ASAM URAT
Asam urat (uric acid) adalah hasil akhir dari katabolisme purin. Purin adalah
salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Saat DNA dihancurkan,
purin pun akan dikatabolisme. Hasil buangannya berupa Asam urat.
Purin termasuk komponen non-esensial bagi tubuh, artinya purin dapat diproduksi
oleh tubuh sendiri. Sebenarnya, tubuh menyediakan 85 senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya
sekitar 15 .
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-
kacangan) atau pun hewan Apabila kita mengkonsumsi makanan yang
mengandung purin, maka purin tersebut akan langsung dikatabolisme oleh usus.
Urat (bentuk ion dari asam urat), hanya dihasilkan oleh jaringan tubuh yang
mengandung xantin oxidase, yaitu terutama di hati dan usus. Produksi urat
bervariasi tergantung konsumsi makanan mengandung purin, kecepatan
pembentukan, biosintesis dan penghancuran purin di tubuh. Normalnya, 2/3 -3/4
urat di ekskresi oleh ginjal melalui urin. Sisanya melalui saluran cerna.
Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Gejala asam urat yang sering
timbul seperti kesemutan, linu, dan nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat
bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
9

Konsumsi jeroan dapat memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah
purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk
butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit.
Selain jeroan, ada makanan lain yang mengandung cukup tinggi purin, minuman
Iermentasi dan mengandung alcohol, sejenis seaIood, Daging, telur, kaldu atau
kuah daging yang kental. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil
olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang (tanah dan hijau) ,
produk olahan susu (mayonnaise), berbagai jenis makanan kaleng (sarden,kornet
sapi), dan protein yang berasal dari hewani.
Kadar urat di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Umunya, anak-anak
memiliki kadar asam urat antara 3,0-4,0 mg/dl. Kadar ini akan meningkat dengan
bertambahnya usia dan menurun saat menopause. Kadar asam urat pada orang
dewasa cenderung meningkat dengan bertambahnya usia, berat badan, tekanan
darah, konsumsi alcohol dan gangguan Iungsi ginjal.
1.3 Kategori Kadar asam urat Darah
Kategori
Kadar
Laki- laki Perempuan
Normal 400mol/L (6,8 mg/dL) 360 mol/L (6 mg dL)
Hiperuresemia _400 mol/L (6,8 mg dL) _360 mol/L (6 mg dL)

Hiperurisemia terjadi karena adanya peningkatan produksi asam urat
dalam metabolisme atau penurunan ekskresi (pengeluaran) asam urat dari dalam
tubuh melalui ginjal dalam bentuk urine.
Asam urat yang terkumulasi dalam jumlah besar di dalam darah akan memicu
pembentukan kristal berbentuk jarum. Kristal-kristal itu biasanya terkonsentrasi
pada sendi, terutama sendi periIer (jempol kaki atau tangan). Sendi tersebut
biasanya menjadi bengkak, kaku, kemerahan, terasa panas, dan nyeri sekali.
Hiperurisemia terkadang disertai komplikasi artritis gout (radang sendi).
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer (diduga berkaitan
dengan kombinasi Iaktor genetic dan Iaktor hormonal yang menyebabkan
10

gangguan metabolism) dan penyakit gout sekunder (karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi).

Untuk pemeriksaan asam urat , saya menggunakan probandus bernama Inna
Rachmawati yang berusia 19 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat 50 kg.
Hasil pengukuran menunjukkan kadar asam urat dia masih dalam batas normal,
yaitu 5,8. Hal ini bisa terjadi, selain karena metabolisme purin pada tubuh ina
yang cukup baik, bisa juga karena asupan makanannya juga cukup baik, karena
dia jarang memakan protein hewani, terutama daging, jeroan yang memang
mengadung purin yang tinggi. Dia lebih suka memakan protein yang berasal dari
nabati seperti tahu dan tempe. Selain itu konsumsi air putih yang cukup juga
membantu dalam menekan kadar asam urat dalam darah, dan didukung juga
dengan olahraga dia yang sudah cukup teratur (skipping dan holahup 3-4 kali
sminggu).

C. KOLESTEROL DARAH
` Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang
kompleks. Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia
dihasilkan dari dalam tubuh (di hati), mencapai 80 dari total kolesterol. Sisanya
(20) diperoleh dari makanan.
Jenis kolesterol ada dua yaitu,
1. Low Density Lipoprotein (LDL)
disebut sebagai kolesterol jahat karena tingginya kadar LDL akan
berpotensi menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh nadi
koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran
darah (aterosclerosis).
2. High Density Lipoprotein (HDL)
Kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol
baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke
organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari mereka dengan
kadar HDL yang tinggi akan terlindung dari penyakit jantung.
11

Selain LDL dan HDL ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai
organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah Iaktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan
lemak. Kadar trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau
radang pancreas.
Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk
trigliserida, LDL kolesterol, dan HDL kolesterol.
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka
risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan
kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh
darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang
dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Penderita kolesterol umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak
menutupi kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi,
apalagi dengan mengkonsumsi makanan modern yang rendah serat namun
lemaknya tinggi. Selain Iaktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa
desebabkan oleh Iaktor keturunan.
Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, baik yang belum
pernah menderita kolesterol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu
menjaga makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan
memperbanyak konsumsi makanan berserat.
1.2 Kategori Kadar Kolesterol Darah
Kategori
Kadar
Dewasa Anak dan remaja
Normal 200 179
Ambang batas 200-239 179-199
Tinggi _240 _200

12

Apabila kolesterol tinggi, dapat menyebabkan hiperkolesterolemia. Penyebab
hiperkolesterolemia antara lain obesitas, gangguan hati, diabetes, pil anti hamil,
alkholisme, gangguan ginjal, penyakit tiroid,dan diuretik kortikosteroid.
Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya :
O menghindari Iaktor risiko (merokok, obesitas, dan hipertensi, dll)
O mengatur asupan kalori (porsi makanan seimbang)
O mengubah cara memasak (lebih baik direbus atau dikukus)
O menurunkan asupan lemak jenuh (santan, minyak kelapa,dsb)
O menurunkan asupan kolesterol
O menjaga atau mencapai berat badan ideal (mengatur jumlah asupan kalori
dan olah raga secara teratur)

Pada praktikum kolesterol, saya menggunakan probandus bernama Richa Nur
Agustina yang berumur 19 tahun dengan tinggi 155 cm dan berat 47 kg. Berat
badan idealnya adalah 49,5 kg. Namun pada saat tes dilakukan, hasilnya
menunjukkan keadaan yang tidak normal (Tinggi) yaitu sebesar 324. Makanan
yang dimakan sehari sebelumnya adalah nasi goreng (berminyak), gulai
(bersantan), dan mie ayam, dan jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Dia tidak
memiliki riwayat penyakit dahulu, sedangkan untuk sekarang dia belum tahu
karena belum memeriksakan (cek up) ke dokter, namun dia mempunyai riwayat
penyakit keluarga (Iactor keturunan) yaitu Diabetes Melitus.

Hubungan kolesterol dengan Diabetes
Diabetes merupakan suatu keadaan dimana kadar gula darah melebihi
batas normal. Diabetes ini juga merupakan Iaktor risiko terhadap PJK. Bila kadar
gula darah naik dan berlangsung lama, maka akan memicu terjadinya
aterosklerosis pada arteri koroner. Pasien dengan diabetes cenderung mengalami
gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak terkontrol
dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan
trigliserida. Bentuk kolesterol LDL pada penderita diabetes lebih padat dengan
ukuran yang lebih kecil yang sering disebut Small Dense LDL, sehingga mudah
13

sekali masuk kedalam lapisan pembuluh darah yang lebih dalam. Bentuk
kolesterol LDL ini lebih jahat lagi karena lebih bersiIat aterogenik (lebih mudah
menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak).

Hal ini mungkin saja bisa menjadi Iactor pemicu tingginya kadar kolesterol pada
richa. Namun tes menggunakan alat seperti ini bisa saja mengalami kesalahan,
mungkin karena kurang pemahaman tenaga ahli (baru latihan) saat mengambil
darah dan memasukkannya ke lancet. Supaya lebih akurat, sebaiknya richa periksa
ke laboraturium.
14

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Penilaian status gizi secara langsung ada 4, salah satunya adalah secara
biokimia. Yaitu pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris
yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh
yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot.
2. Kekurangan secara biokimia alat dan bahan yang digunakan lebih
banyak daripada pemeriksaan lain, membutuhkan biaya yang cukup
mahal, pada pemeriksaan tertentu specimen sulit untuk diperoleh,dll
Kelebihannya bisa mendeteksi deIisiensi zat gizi lebih dini, kemudian
untuk memvalidasi data yang diperoleh dari diet seseorang, hasil lebih
cepat dan objective
3. Kadar asam urat probandus normal (5,8) ; glukosa darah normal (99
mg/dL) ; kolesterol tinggi (324)

B. SARAN
Untuk menghindari tingginya kadar glukosa darah, asam urat dan
kolesterol, dapat melakukan saran saran dari kami, seperti, perbanyak
konsumsi sayur dan buah, olahraga teratur, penjagaan berat badan ideal,
dll. Sedangkan untuk yang hasil tes kemarin dinyatakan tinggi, sebaiknya
periksa ke lab untuk memastikan ke valid-annya.


13


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2004.Prinsip Dasar Ilmu Gi:i.Jakarta : Gramedia
wwwblogunllaacld dlakses 13 CkLober 2010
wwwemplngmlln[owebnodecom dlakses 13 CkLober 2010
la[ar lbnu dkk 2002 leolololo 5totos Clzl !akarLa LCC
wwwforkom[ermancom dlakses 13 CkLober 2010
wwwglzlneL dlakses 13 CkLober 2010
ParLlnlSrl2009ulobetes?5lopo tokot8andungMlzan usLaka
ParLonoAndry20061etopl Clzl Joo ulet komob 5oklt!akarLa LCC
wwwma[alahfarmaclacom dlakses 13 CkLober 2010
Murray,R,dkk.2006.iokimia Harper Edisi 27.Jakarta : Penerbit buku kedokteran

Anda mungkin juga menyukai